Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Praktek Lapangan Industri (PLI) adalah satu jenis kegiatan pembelajaran
yang dilakukan diluar lingkungan kampus untuk memberikan wawasan
sebenarnya bidang pekerjaan yang sesuai dengan program keahlian. Proses belajar
mengajar kampus harus terpadu dengan dunia usaha dan dunia industri sehingga
fakultas dapat menghasilkan lulusan yang mampu bekerja pada bidangnya.
Disamping itu tuntutan dimasa yang akan datang lebih tinggi dan ketat,
sehingga mahasiswa diharapkan benar-benar membekali diri dengan segala
sesuatunya, bukan hanya sekedar teori yang didapat dari bangku perkuliahan
secara konseptual saja tetapi juga harus memahami dan mengetahui bagaimana
pelaksanaannya dilapangan dan kondisi yang terjadi di lapangan sebenarnya.
Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut, Prodi Teknik Mesin sebagai
salah satu bagian dari lembaga pendidikan berupaya untuk menciptaka Sumber
Daya Manusia yang berkualitas dan siap pakai. Salah satu cara yang dipakai
adalah dengan mengirimkan mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk
melaksanakan Praktek Lapangan Industri (PLI) keberbagai perusahaan /instansi
/industri yang telah ditentukan kriterianya dan sesuai dengan bidang keahliannya.
Dalam bidang teknik mesin otomotif, pasti terdapat bengkel otomotif baik
bengkel resmi maupun bengkel umum. Bengkel resmi otomotif memiliki banyak
penawaran jasa, dan SOP dalam melakukan pelaksanaan jasa tersebut, untuk itu
dalam rangka memenuhi tuntutan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PLI),

maka diadakan observasi apa saja jasa yang ditawarkan oleh bengkel resmi Toyota
ASTRA dan SOP jasa tersebut serta persentase jumlah kenderaan roda empat yang
masuk sesuai dengan jenis jasa yang ditawarkan bengkel resmi toyota ASTRA.
I.2. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka penelitian ini dibatasi hanya dalam
waktu 1 bulan sesuai dengan peraturan akademik di Sekolah Tinggi Teknologi
Immanuel (STTI) Medan.
I.3. Rumusan masalah
1. Apa saja jasa yang ditawarkan bengkel resmi Toyota ASTRA dan SOP?
2. Seberapa besarkah persentase jumlah kenderaan yang masuk ke bengkel
resmi Toyota Astra sesuai dengan jasa yang ditawarkan?
I.4. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa saja jasa yang ditawarkan bengkel resmi Toyota
ASTRA dan proses pelaksanaannya.
2. Untuk mengetahui seberapa besarkah persentase jumlah kenderaan yang
masuk ke bengkel resmi Toyota Astra sesuai dengan jasa yang ditawarkan.
I.5. Manfaat
I.5.1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Kegiatan PKL mempunyai beberapa manfaat bagi mahasiswa antara lain:
1) Memberikan pemahaman empiric tentang dunia industri.
2) Mempersiapkan diri sebelum terlibat langsung dalam dunia industri melalui
aktifitas dan pemahaman yang ditemukan di industri.
3) Mengaplikasikan ilmu pengetauan dan keterampilan serta mengembangkannya
kembali setelah memasuki dunia industri

4) Mengukur seberapa besar penguasaan ilmu pengetauan yang diperoleh selama


kuliah dengan tuntutan dan kebutuhan dunia industri.
5) Tertanamnya rasa kedisiplinan yang tinggi dalam berbagai aspek dan disiplin
kerja sebagai wujud konsistensi terhadap tuntunan dunia industri.
I.5.2. Manfaat Bagi Industri
Sesuai prinsip mutual kerja sama, pelaksanaan proram PKL ini juga
diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adanya pelaksanaan
PKL diharap dapat memberikan kontribusi positif dan berarti bagi perusahaan
sebagai ide perbandingan atau alternatif usulan dalam menentukan solusi terhadap
berbagai permasalahan perusahaan.
Selain itu kegiatan PKL ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi
perusahaan dalam menyelesaikan job-job sesuai aktifitas perusahaan sehari-hari.
Perusahaan juga dapat membandingkan kualifikasi dan profesionalisme
mahasiswa sebagai calon tenaga kerja, terutama dalam memperkirakan dan
mengukur keahlian mahasiswa untuk menempati posisi tertentu dalam
perusahaan. Sehingga kegiatan ini dapat membantu dan merencanakan Man
Power Rekrut bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
1.6. Sistematika Penulisan
Penulisan ini memiliki sistematika yang berguna untuk mengarahkan
pembahasan sehingga tidak akan melebar diluar sistematika yang penulis buat.
Kemudian sistematika ini diawali dengan:
Bab I

Pendahuluan, bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan


masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, sistematika penulisan.

Bab II

Tinjauan Pustaka, bab ini mengemukakan berbagai teori umum


yang berkaitan (relevan) dengan topik penelitian.

Bab III

Metodologi Penelitian, bab ini menjelaskan tentang diagram alur


penelitian, data-data yang akan di bahas dalam penelitian.

Bab IV

Hasil dan Pembahasan, bab ini menjelaskan hasil yang didapat


dalam melakukan penelitian dan pembahasan.

Bab V

Kesimpulan Dan Saran, bab ini berisikan tentang kesimpulan dan


saran dari penelitian yang penulis buat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II. 1.

Sejarah Perusahaan
Dalam legenda Yunani kuno, Zeus adalah dewa matahari yang

dianggap sebagai dewa paling agung dari semua dewa. Dewa Zeus yang
beristrikan Thermis mempunyai seorang putri yang bernama Dewi Astrea.
Konon menurut cerita, Dewi Astrea cantik jelita dan memiliki kepribadian serta
budi pekerti
kemakmuran

yang

luhur

bangsanya.

ini

hidup

Kelahirannya

kesejahteraan dan kemakmuran

dalam

zaman

menandai

bangsanya.

Nama

keemasan

terciptanya
Astrea

dan

landasan

inilah

yang

menjadi ilham untuk bekerja keras demi kesejahteraan orang banyak. Nama
Astrea inilah yang mengilhami seseorang untuk berikhtiar mendirikan sebuah
perusahaan, ia adalah Drs. Tjia Kian Tie dan William Soeryadjaya.
Mendirikan perusahaan modern pada tahun 1957 bukanlah hal yang
mudah karena iklim perekonomian di Indonesia masih belum memungkinkan,
namun berkat dorongan dari beberapa kalangan dan kerabat, maka pada tanggal
20 februari 1957 berdirilah sebuah perusahaan yang diberi nama PT. ASTRA
INTERNATIONAL dengan akte notaris Sie Khwan Djio, SH No. 67 dan
kemudian diumumkan dalam berita dengan nomor 11720 tertanggal 22
Oktober 1957.

Menjabat sebagai presiden direktur pada waktu itu adalah

bapak William Soeryadjaya dengan komisaris bapak Tjian Kian Tie.


Pemberian nama Astra diambil dari nama Astrea dengan harapan agar
perusahaan tersebut dapat langgeng sesuai dengan keabadian sinar bintang di
angkasa sebagaimana yang disebutkan dalam pepatah Yunani kuno Pra
Aspara Da Astra yang mempunyai arti bekerja keras agar memperoleh
bintang-bintang.

Sedangkan

International

ditambahkan

dengan

cita-cita

proyek dibidang usaha yang dijalankan Astra menuju wawasan International.


Pada

awal

berdirinya

PT.

Astra

International

Tbk,

menitik

beratkan perdagangan dalam negeri dan hasil-hasil pertanian, kemudian


dalam perkembangnya terjadi peralihan dan perluasan bidang usaha. Dapat
dicatat bahwa awal sukses PT. Astra International dibidang otomotif adalah
pada permulaan tahun 1968. Pada waktu itu Astra menerima order dari PLN
untuk mengimport generator dari General Motor di Amerika senilai US$ 2,6

juta, akan tetapi order itu tidak berjalan mulus karena Astra menerima
pesanan tanpa melalui tender, sedangkan saat itu generator tersebut masih
merupakan bantuan

dari

pemerintah

Amerika

melalui

Agency

for

International Development (AID). Hal ini menyalahi prosedur sehingga LC (letter


of credit) diblok dan barang tidak bisa dikirim. Untuk menghindari kerugian,
maka pihak astra mengganti pengiriman dengan mendatangkan 800 unit truk
merek Chevrolet dari perusahaan yang sama.

Disinilah sebenarnya Astra

menggali tambang emas baru dalam bisnis otomotif, karena pada saat itu
pemerintah sedang melalui program rahabilitasi ekonomi dan pembangunan
dibawah pemerintah orde baru.
Pada

tahun

1969,

Astra

mengambil

alih

PN

Gaya

Motor

dengan menghabiskan dana US$ 1 juta untuk memperbaiki seluruh peralatan


dan investasi yang ada. Ternyata hal ini menarik perhatian Toyota Motor
Corporation Japan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain merek
tersebut Astra menjadi perakit agen tunggal Toyota di Indonesia, juga menjadi
agen tunggal dan perakit beberapa kendaraan bermotor lainnya seperti :
Daihatsu, Peougeot, Renault, BMW, Isuzu dan Nissan.
Lajunya

derap

pembangunan

berakibat

juga

terhadap

perkembangan perusahaan, sehingga Astra melakukan diversifikasi usaha dan


membentuk divisi bary yaitu Divisi Toyota, PT. Astra International, Toyota
Sales Operation.
Selanjutnya pada tahun 1996, PT. Astra dimiliki oleh Putra Sampoerna
yang menguasai 14,67% saham Astra. Ada pula Bob Hasan (8,83%),
Prajogo Pangestu (10,68%), Toyota Jepang (8,26%), Kelompok Salim (8,19%),
dan Usman Atmadjaja (5,99%). Sisanya tersebar di tangan publik. Namun saat
krisis, Astra juga terkena dampaknya karena aset para konglomerat di Astra
dijadikan jaminan hutang para konglomerat itu di sejumlah bank yang dirawat
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Astra pun masuk BPPN.
Akhirnya, pada Maret 2003, sekitar 39,5% saham Astra dikuasai oleh
konsorsium Cycle & Carriage Mauritius yang menjadi pemenang ketika
BPPN menjual saham entitas bisnis ini. Pada tahun 2004, C&C Mauritius
menambah porsi kepemilikan sahamnya di Astra hingga 41,76%. Pada akhir

2004, kepemilikan C&C Mauritius di Astra dibeli oleh Jardine Cycle &
Carriage (JCC). Kepemilikan saham JCC di Astra meningkat hingga 50,11%.
Jardine Cycle & Carriage adalah penggabungan dua perusahaan yang
telah ada ratusan tahun lalu. Jardine-Matheson Co. didirikan oleh Scot
William Jardine

dan

James

Matheson

di

Hong

Kong

pada

1832.

Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan teh dan opium. Seiring waktu,
perusahaan ini berkembang ke segala sektor, termasuk perkebunan, keuangan, dan
kargo. Selanjutnya, Cycle & Carriage adalah perusahaan bentukan The
Chua bersaudara pada 1899 di Malaysia. Pada tahun 1926, kantor pusat Cycle
& Carriage pindah ke Singapura. Perusahaan ini memperoleh izin untuk menjual
Mercedes Benz di Singapura dan Malaysia di tahun 1951. Kemudian
memegang penjualan Mitsubishi, Proton, Kia, dan Mazda di dua negara
semenanjung Melayu tersebut.
Anak usaha Jardine-Matheson, Jardine Strategic Holdings Ltd, membeli
16% saham Cycle & Carriage, pada 1992. Dalam transaksi itu, Jardine
bersaing dengan PT. Astra Otoparts, anak usaha PT. Astra International. Lambat
laun, saham Jardine di Cycle & Carriage bertambah. Namanya lalu dirubah
menjadi JCC. Kini Jardine adalah pengendali perusahaan ini dengan 84% saham.
Selain menjual dan merakit mobil, Astra juga memiliki beberapa
anak perusahaan. Di lembaga pembiayaan, total nilai pembiayaan PT.
Federal International Finance, Astra Credit Companies, dan PT. Toyota
Astra Financial Services sebesar Rp. 19,1 triliun. Sementara PT. Astra Agro
Lestari yang bergerak di bidang penanaman, pemanenan, dan pemrosesan
kelapa sawit, membukukan laba bersih Rp. 787 miliar pada 2006. Perusahaan
ini memiliki 36 perkebunan sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi dengan total lahan tanam lebih dari 216 ribu hektare, 17 pabrik
pengolahan CPO, dan sebuah kilang di Medan yang memproses CPO menjadi
olein.

II. 2.

Toyota Astra Motor (TAM)


PT. Toyota Astra Motor (TAM) yang didirikan pada tahun 1971

merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk


(saham 51%) dengan Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama
30 tahun, PT. Toyota

Astra

Motor

dalam pengembangan

industri

telah

otomotif

memainkan
di

Indonesia

peranan
serta

penting
membuka

lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. Saat ini, PT. Toyota
Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti Stamping, Casting, Engine
dan Assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas
produk dan kemampuan produksi, Pabrik Karawang, yang menggunakan
teknologi terbaru di Indonesia, telah selesai dibangun pada tahun 1998 berikut
sistem manajemen kualitas dan lingkungan. TAM juga telah mencatat
keberhasilan dalam membangun jaringan penjualan dan purna jual di seluruh
Indonesia. Terdiri

dari 5

diler

utama, yaitu AUTO2000, New Ratna

Motor, Hadji Kalla, Hasjrat Abadi, dan Agung Automall.


Diler yang mengoperasikan 142 otlet penjualan dan 101 otlet purna
jual, dimana

Auto2000 juga memiliki group tidak langsung yaitu Tunas

Group (PT. Tunas Ridean Tbk) dan Astrido Group. Dengan jaringan yang
sangat luas ini, TAM berhasil meraih sukses dengan meraih penjualan
terbanyak dalam industri otomotif dalam beberapa tahun terakhir ini.
II. 3.

AUTO2000
Auto2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan

baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi Auto2000. Auto2000 adalah
jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang
Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT. Astra International Tbk.
Saat ini Auto2000 adalah diler utama Toyota terbesar di Indonesia,
yang menguasai antara 70 ~ 80% dari total penjualan Toyota. Dalam
aktivitas bisnisnya, Auto2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor
yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek Toyota. Auto2000 adalah
diler resmi Toyota bersama empat diler resmi Toyota yang lain.
Auto2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai layanan
yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota.
Dengan slogan Urusan Toyota jadi mudah! Auto2000 selalu mencoba menjadi

yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk Auto2000 yang inovatif


seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya
satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja),
serta Booking

Service

mencerminkan

perhatian

Auto2000

yang

tinggi

kepada pelanggannya.
Auto2000

memiliki

cabang

yang

tersebar di seluruh

Indonesia

(kecuali Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah
dan D.I.Y).
Selain cabang-cabang Auto2000 yang berjumlah 66 otlet , Auto2000
juga memiliki diler yang tersebar di seluruh Indonesia (disebut indirect),
yang totalnya berjumlah 67 outlet. Dengan demikian, terdapat 133 cabang
yang mewakili penjualan Auto2000 di seluruh Indonesia. 48 Bengkel
milik Auto2000

merupakan

yang

terbesar

dan

terlengkap

di

Asia

Tenggara. Disamping itu Auto2000 juga memiliki 407 Partshop yang menjamin
keaslian suku cadang produk Toyota.
II. 4.

VISI & MISI


A. Our vision :

Menjadi Dealer Toyota terbaik dan paling handal di Indonesia melalui proses
kerja berkelas dunia.
B. Our mision :
1. Memberikan pengalaman terbaik dalam membeli dan memiliki kendaraan
Toyota kepada pelanggan
2. Mencapai dan mempertahankan posisi Market Share no. 1 di seluruh
segmen dan wilayah
3. Menciptakan lingkungan kerja terbaik
4. Menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan

II. 5.

Cheek Sheet Pemeriksaan Service berkala.

II. 5. 1. Service Berkala Pada 1000 Km.


a. Komponen mesin
1. Pemeriksan semua tali kipas
2. Periksa oli mesin
3. Periksa sistim pendingin dan pemanas
4. Periksa cairan pendingin mesin
5. Periksa pipa gas buang dan mouting
6. Periksa baterai
7. Periksa sedimeter air
8. Periksa asap gas buang
b. Chasis bodi
1. Periksa pedal rem dan rem parkir
2. Periksa minyak rem
3. Periksa minyak kopling
4. Periksa minyak power steering
5. Periksa suspensi depan berkala
6. Periksa ban dan tekanan ban termasuk ban serep
7. Periksa semua lampu, klakson, wiper dan washer
8. Periksa kekencangan baut dan mur pada chasis dan bodi
9. Periksa refrigen air conditioner/pendingin
II. 5. 2. Service Berkala Pada 10.000 Km
a. Komponen mesin
1. Ganti oli mesin
2. Ganti saringan oli mesin
3. Periksa cairan pendingin mesin
4. Periksa baterai
5. Periksa sedimenter mesin
6. Periksa saringan pembersih udara
7. Periksa asap gas buang
b. Chasis bodi
1. Periksa pedal rem dan rem parkir
2. Periksa pelapis sepatu rem dan tromol rem
3. Periksa pad rem dan piringan rem
4. Periksa minyak rem
5. Periksa minyak kopling
6. Periksa minyak power steering
7. Periksa ball joint dan penutup debu
8. Periksa ban dan tekanan pemompaan termasuk ban serep
9. Periksa ban-ban
10. Periksa semua lampu, klakson, wiper,dan washer.

10

II. 5. 3. Service Berkala Pada 40.000 Km


a. Komponen mesin
1. Periksa celah katup menggunakan pengukur celah
2. Periksa semua tali kipas
3. Periksa oli mesin
4. Ganti saringan oli mesin
5. Periksa sistim pendingin dan pemanas
6. Periksa cairan pendingin mesin
7. Periksa pipa gas buang dan mouliting
8. Ganti busi-busi
9. Periksa baterai
10. Periksa sedimenter air
11. Periksa saringan pembersih udara
12. Periksa asap gas buang
13. Periksa katup tangki bahan bakar dan saluran bahan bakar
14. Periksa katup PVC dan selang-selang ventilasi
15. Periksa acharcoal canister
b. Chasis dan bodi
1. Periksa pedal rem dan rem parkir
2. Periksa pelapis sepatu rem dan tromol rem
3. Periksa pad rem dan piringan rem
4. Periksa minyak rem
5. Periksa minyak kopling
6. Periksa pipa-pipa dan selang-selang saluran minyak rem
7. Periksa minyak power steering
8. Periksa roda kemudi, sambungan dan oli gear box kemudi
9. Periksa ball joint dan penutup debu
10. Ganti oli roda gigi differential
11. Ganti oli transmisi manual
12. Periksa minyak transmisi otomatis
13. Periksa suspensi depan dan belakang
14. Periksa ban dan tekanan pemompaan ban termasuk ban serep
15. Periksa ban-ban
16. Periksa side slip
17. Periksa semua lampu, klakson, wiper, dan washer
18. Periksa kekencangan baut dan mur pada chasis bodi
19. Periksa refrigerant air conditioner/pendingin

II. 6.

Pembagian Proses Kerja Teknisi

II. 6. 1. Posisi Lift 1 ( Di bawah )


Pemeriksaan : 1. Periksa lampu-lampu
2. Pemeriksaan fungsi interior dan pintu-pintu

11

3. Pemeriksaan engine conpart mout dan penggantian part-part


dan

Proses kerja

material

: Mekanik 1 ( Depan )

Mekanik 2 ( Belakang )

1. Mengambil PKB dan JPCB,

1. Persiapan

memindah kan chip ke star /


finish

menginput

trolly

dan

kelengkapan stell EM

dan

2.

memulai di sistim.

3. P/window, rem tangan, free play

2. Menerima PKB dari teknisi

pidal all

belakang ( 2 )

4. Lampu room, sliding seat driver,

3. Melakukan pengambilan part

switch pintu dan kerja wiper Fr dan

dan material

Rr serta semprotan air wiper

4. Mempersiapkan material dan

5.

part di trolly

6. Masukkan kendaraan ke stell EM,

5. Menulis data-data kendaraan

tarik / injak rem tangan dan

di inspector desck

matikan mesin, kontak ke posisi

6. Memandu teknisi belakang

ON

dalam memarkir kendaraan


7. Melakukan

tools,

7. Memutar kunci kontak ke posisi

pemeriksaan

off, tarik handle bagasi dan periksa

lampu

sen

seat belt depan kanan,karet pintu,

depan dan belakang,lampu

melumasi engsel pintu, lock pintu

rem, lampu plat nomor dan

dan pasang tangan lift depan kanan

lampu

besar,

merubah status TAG


8. Membuka

kap

8. Memeriksa
dan

kanan,

seat

karet

belt

pintu,

belakang
melumasi

memasang fender cover dan

engsel pintu, lock pintu dan pasang

membuka oli cup

tangan lift belakang kanan

9. Jika pekerjaan E/G flushing,

9. Periksa dan lumasi engsel-engsel

maka melakukan pengisian

bagasai / back door dan periksan

12

fluida engine flush, menutup

tekanan angin ban serap

oli cup lalu menghidupkan


mesin

sebentar

dan

10. Memeriksa seat belt belakang kiri,

di

karet pintu, melumasi engsel pintu

accelerasi .matikan mesin

lock pintu dan pasang lengan lift

10. Buka filter udara, dan cukur


celah

busi/ganti

kiri belakang

serta

11. Memeriksa seat belt depan kiri,

cairan

karet pintu, melumasi engsel pintu

SEC/CARBON CLEAN dan

lock pintu dan pasang lengan lift

pasang busi

kiri depan

semprotkan

11. Bersihkan/ganti filter udara,

12. Check air washer, air reservoir

filter oil,filter bahan bakar

radiator dan tambah / ganti

dan pasang kembali rumah

13. Check air battry, kondisi battry dan

filter udara

oil p/stering serta oil tuas axle /

12. Check belt/ V- belt all

transmisi A/M

13. Check / kurus brake / clutch

14. Teknisi

fluida

sebelah

14. Teknisi 1 bergerak ke posisi

bergerak

kanan

keposisi

kendaraan

dan

bebaskan rem tangan

sebelah kiri kendaraan

II. 6. 2. Posisi Lift 2 ( Di atas )


Pemeriksaan : 1. Pengurasan oli dan pengisian kembali.
2. Pekerjaan ban, rotasi, balance.
3. Stell dan bersihkan rem.
4. Under stell.

Proses kerja

: Mekanik 1 ( Depan )

Mekanik 2 ( Belakang )

1.

1. Mengangkat tuas lift sampai

2. Teknisi depan memeriksa posisi


13

dengan bantalan lift menyentuh

bantalan

lift

ssebelah

kiri

chasis.

apakah tepet posisinya pada

2. Teknisi

belakang

memeriksa

chasis, bila sudah langsung

posisi bantalan lift apakah sudah

memberikan konfirmasi kepada

tepat posisinya pada chasis.

teknisi kanan

3. Mengangkat tuas lift sampai

3.

dengan

4. Teknisi depan menuju kebagian

menyentuh lantai.

kiri

depan

kendaraan

dan

semua

ban

tidak

4. Memberitahukan kepada teknisi

memeriksa keamanan sebelum

depan

pengangkatan

pemeriksaan keamanan sebelum

dengan

cara

memegang bodi kendaraan dan


menekan

ke

bawah dengan

pelan.

untuk

melakukan

pengangkatan.
5.
6. Mengangkat

tuas

lift

untuk

5. Apabila kondisi sudah aman,

mengangkat kendaraan sampai

maka memberikan konfirmasi

keposisi terangkat penuh (ideal

kepada teknisi kanan untuk

teknisi) dan mengunci lift.

mengangkat kendaraan.
6. Menunggu

posisi

7. Membawa

kendaraan

kebawah

OIL
transmisi

DRAIN
dan

terangkat penuh sambil menuju

diffrential kemudian lakukan

keposisi syster trolly dibagian

pengurasan

oli,

sambil

depan.

menunggu

membawa

trolley

7. Membawa

OIL DRAIN

ke

bawah engine dan melakukan


pengurasan
menunggu

oli,
bawa

sambil
trolly

EM

EM kebawah roda belakang


kanan.
8. Periksa kerusakan bearing roda,
kondisi

ban

dari

kebawah roda depan kanan.

keausan/ketebalan, tekanan ban,

8. Periksa kerusakan ball joint,

lepas ban dan letakkan di trolley

bearing roda, kondisi ban dari

ban belakang kanan.

keausan/ketebalan, tekanan ban.

9. Buka drum brake, bersihkan /

Lepas ban dan letakkan ban dan

ganti dan ukur ketebalan brake

letakkan ditrolly ban depan

shoe dan ukur celah brake shoe

kanan.

dengan drum brake dan pasang

14

9. Buka caliper rem bersihkan/gant

kembali

kemudian

lakukan

dan ukur ketebalan brake pad

bliding jika ada penggantian

serta ukur run out disc brake

minyak rem.

jika ada keluhan dan pasang


kembali,

kemudian

10. Periksa

kebocoran

sock

lakukan

absorber dan pasang banyang

bliding jika ada penggantian

telah dibalance dan dirolling

minyak rem.

serta kencangkan mur rodanya.

10. Perikssa

kebocoran

sock

11. Periksa kerusakan bearing roda,

absorber dan pasang ban yang

kondisi

telah dibalance dan dirolling

keausa/ketebalan, tekanan ban.

serta kencangkan mur rodanya.

Lepas ban dan letakkan ditrolley

11. Periksa kerusakan ball joint,


bearing roda, kondisi ban dari

ban

dari

ban belakang kiri.


12. Buka

drum

brake

keausa/ketebalan, tekanan ban.

bersihkan/ganti

Lepas ban dan letakkan ditrolley

ketebalan brake shoe dan ukur

ban depan kiri.

celah brake shoe dengan drum

12. Buka

caliper

bersihkan/ganti

dan

brake

ukur

kemudian lakukan bliding jika

run out disc brake jika ada

pasang

ukur

rem,

ketebalan brake pad serta ukur

dan

dan

kembali

ada penggantian minyak rem.


13. Periksa

kebocoran

sock

keluhan dan pasang kembali,

absorber dan pasang ban yang

kemudian lakukan bliding jika

telah dibalance dan di rolling

ada penggantian minyak rem.

serta kencangkan mur rodanya.

13. Periksa

kebocoran

sock

14. Periksa dan kencangkan bolt/nut

absorber dan pasang ban yang

suspension dan yang lainnya.

telah dibalance dan di rolling

15. Tutup kembali drain plug dan

serta kencangkan mur rodanya.

kencangkan

14. Periksa dan kencangkan bolt/nut


suspension dan yang lainnya.

singkirkan

oli

oli

drain

ketempatnya semula.

15. Tutup kembali drain plug dan


kencangkan

singkirkan

kemudian

16. Ambil oli bucket, buka drain

kemudian

plug untuk mengisi oli dan

drain

kencangkan kembali, singkirkan

15

ketempatnya semula.

oli bucket ketempat semula.

16. Ambil oli bucket, buka drain

17. Teknisi kanan memberikan aba-

plug untuk mengisi oli transaxle

aba

dan

sampai

kencangkan

kembali

singkirkan oli bucket ketempat

untuk

menurunkan
kebawah

lift
dan

menarikkan rem tangan.

semula.

II. 6. 3. Posisi Lift 3 ( Di bawah )


Pemeriksaan : 1. Pemeriksaan dan penggantian komponen di engine
compartmont :
a. Oil mesin, oil filter, oil transmisi dan oil differential
b. Pemeriksaan moment baut roda
Proses kerja

: Teknisi 1 ( Depan )

Teknisi 2 ( Belakang )

1. Teknisi depan memasang

1. Teknisi 2 melakukan pengencangan

cerobong asap, mengisi oil

baut roda all ( 4 roda ) dengan kunci

engine dan menutup oil cup

moment

2. Teknisi

menghidupkan

mesin dan meng accelerasi

2. Teknisi melakukan start engine


3. Teknisi memasang / memasukkan

mesin sampai hidup normal


/ sampai gas asap normal

prob alat CO ke ujung pipa knalpot


4. Teknisi 2 memberikan aba-aba ke

3.

teknisi 1 untuk menaikkan lift

4. Teknisi

melakukan

sedikit untuk memeriksa kebocoran

pengecekan, penyetelan gas


CO

dan

print

air dan oil

hasilnya

5. Teknisi 2 memberikan aba-aba ke

lampirkan di buku hasil

teknisi 1 untuk menurunkan lift dan

service

menyingkirkan lengan-lengan lift

5. Teknisi

melakukan

pengecekan
mesin

dan

ulang

semua

ruang

merapikan

sambil

prob

CO

dan

mengembalikan ke tempat semula


6. Teknisi

semua yang telah di buka

menuliskan

item-item

menyentang yang telah di lakukan

16

keposisi semula

dan

6. Teknisi / merapikas partpart

dan

material
kedalam

kaleng-kaleng

7. Memanggil

yang

formen

untuk

melakukan FI dan membawa ke

plastik

dan memasukkan nya ke

saran-saran

ditemukan di buku service dan form

dimasukkan
kantong

menulis

tempat cuci
8. Teknisi melakukan clock off.

dalam kendaraan.

17

Anda mungkin juga menyukai