L - 2 Klasifikasi Telekomunikasi PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 31

(Supervisory Control And Data Acquisition)

Definisi SCADA

Sistem pengendalian dan pemantauan fasilitas tenaga listrik


melalui jarak jauh berbasis komputer.
Sistem yang berfungsi untuk menstabilkan, mengamankan
dan mempertahankan nilai ekonomis tenaga listrik.
Umumnya diterapkan untuk setiap kelas tegangan dan wilayah
sistem transmisi

Tujuannya adalah agar seorang operator di transmisi tenaga listrik,


disebut dengan dispatcher dapat melakukan tindakan terutama
pada saat pemeliharaan dan saat penormalan bila terjadi
gangguan tanpa turun langsung kelapangan.

Merupakan sistem
ketenaga listrikan generasi
baru yang dicirikan oleh
meningkatnya penggunaan
komunikasi dan teknologi
informasi dalam
pembangkitan, distribusi,
dan konsumsi energi listrik

Telekomunikasi untuk industri tenaga listrik adalah


semua fasilitas telekomunikasi yang diperlukan dalam
pengelolaan perusahaan tenaga listrik, antara lain adalah
penyediaan dan kebutuhan, operasi, pengamanan dan
pemeliharaan.
Jaringan telekomunikasi merupakan sistem syaraf dalam
pengelolaan perusahaan. Makin maju perusahaan makin
penting adanya fasilitas yang dapat diandalkan dan
komunikasi yang cepat dan handal.
Sistem telekomunikasi dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
Komunikasi untuk pembagian beban (loaddispatching)
Komunikasi untuk pemeliharaan
Komunikasi untuk keperluan administratif.

1. Komunikasi untuk Pembagian Beban


Komunikasi untuk pembagian beban digunakan
dengan maksud untuk memungkinkan pembagian
beban secara cepat dan tidak terganggu.
Telekomunikasi untuk kebutuhan ini sistemnya tidak boleh
digunakan bersama dengan kebutuhan lainnya. Bahkan
perlu disediakan suatu sistem telekomunikasi cadangan.
Dalam keadaan terjadi gangguan pada sistem tenaga,
bencana alam atau bencana-bencana lainnya, sistem
telekomunikasi harus tetap dapat bekerja dengan
sempurna.
Fasilitas peralatan telekomunikasi yang sesuai untuk
pembagian beban adalah komunikasi radio, telekomunikasi
lewat pembawa PLC, dan fiber optik.

2. Komunikasi untuk Pemeliharaan


Komunikasi untuk pemeliharaan dengan maksud
agar komunikasi antara pusat listrik (power
station), gardu (substation), saluran transmisi,
saluran distribusi dan lainnya berjalan dengan
baik dan lancar.
Jenis telekomunikasi yang digunakan adalah
telekomunikasi dengan kawat bagi sistem tenaga
yang kecil dan telekomunikasi dengan radio atau
dengan pembawa saluran tenaga Power Line
Carrier (PLC) bagi sistem tenaga listrik yang
besar. Komunikasi radio mobil sangat berguna
dalam pemeliharaan saluran transmisi.

3. Komunikasi untuk Administratif


Komunikasi untuk keperluan administratif
digunakan dalam hubungan antara kantor pusat,
kantor daerah dan kantor cabang.
Sering saluran komunikasi untuk pemeliharaan
digunakan juga untuk keperluan administratif.
Kadang-kadang yang dipakai untuk keperluan
terakhir
ini
adalah
saluran
komunikasi
cadangan guna tugas-tugas tersebut terdahulu.

Sistem SCADA tidak dapat berdiri sendiri, namun harus


didukung oleh berbagai macam infrastruktur, yaitu:
1. Telekomunikasi
2. Master Station
3. Remote Terminal Unit
4. Protokol Komunikasi
Media telekomunikasi
yang umum digunakan
adalah
PLC (Power Line
Communication),
Radio link,
Fiber Optik.
MAIN and BACKUP

Saluran Telekomunikasi
Komunikasi ini tidak sesuai untuk pemakaian pada
rangkaian yang penting atau pemakaian jarak jauh,
karena pengaruh yang besar dari angin ribut, angin topan,
gempa, banjir, interferensi dari saluran tenaga terhadap
kawat komunikasi.
Meskipun demikian, komunikasi jenis ini masih dipakai
pada jarak pendek karena pertimbangan ekonomis.
Pemakaian jarak jauh komunikasi dengan kabel dipakai
karena stabilitasnya lebih terjamin dibandingkan dengan
komunikasi lewat kawat.
Kelemahannya adalah komunikasi dengan kabel lebih
mahal dan lebih menyulitkan apabila terjadi kerusakan.

Komunikasi dengan menggunakan kawat dapat dibagi menjadi dua


sistem, yakni sistem transmisi suara dan sistem transmisi pembawa.
Sistem transmisi suara dilakukan dengan cara menyalurkan arus
listrik untuk komunikasi sesuai dengan frekuensi suara, Pada sistem
transmisi pembawa dengan menyalurkannya sesudah mengubah
frekuensi suara menjadi frekuensi gelombang pembawa.
Frekuensi untuk komunikasi pembawa adalah antara 3-60 kHz
dengan jumlah saluran bicara antara 1-3.
Untuk komunikasi pembawa dapat dipakai saluran udara maupun
kabel, tetapi pada industri tenaga listrik lebih senang menggunakan
komunikasi dengan pembawa saluran tenaga (Power Line Carrier,
disingkat PLC) dan komunikasi radio, berkembang penggunaan
fiber optik.

Telekomunikasi dengan pembawa saluran tenaga (PLC) adalah


komunikasi dengan cara arus pembawa (carrier current) ditumpukkan
(superposed) pada saluran transmisi tenaga, sehingga saluran tenaga
menjadi rangkaian transmisi frekuensi tinggi.
Jangkauan frekuensinya berbeda untuk setiap Negara, antara 10
sampai 500 kHz.
Untuk memungkinkan komunikasi dengan cara ini secara effisien,
yaitu sistem transmisi pembawa digabungkan dengan sistem transmisi
tenaga pada tegangan tinggi diperlukan peralatan pengait (link
coupling equipment).
Sistem pengaitan (coupling system) diklasifikasikan menjadi dua :
1. pengaitan induktif
2. pengaitan kapasitif.

Model konfigurasi sub sistem komunikasi data


dalam mendukung beberapa menggunakan rute
utama dan rute alternatif :
point to point
partyline
loop
multipoint
gabungan

Konfigurasi titik ke titik (point to point)

Konfigurasi ini menghubungkan dua terminal


telekontrol dan merupakan tipe yang paling
sederhana.

Konfigurasi banyak titik-saluran bersamaan (partyline)


Control center dihubungkan ke lebih dari
satu terminal luar oleh satu jalur yang
sama. Batasan-batasan yang terjadi pada saat
pertukaran antara pusat dan terminal-terminal
luar sama dengan pada konfigurasi banyak
titik-bintang.

Konfigurasi banyak titik ke satu titik


(multipoint to point)
Control center dihubungkan ke terminal
luar dengan satu terminal hubung setiap
terminal luar. Pada setiap saat, semua
terminal luar diijinkan mengirimkan data ke
pusat pengatur, dan control center dapat
mengirimkan pesan ke satu atau lebih
terminal-terminal luar secara bersamaan.
Konfigurasi banyak titik-bintang
(multipoint - star) Control center dihubungkan ke lebih dari
satu terminal luar dengan satu terminal
hubung yang sama. Pada setiap saat,
hanya satu terminal yang diijinkan
mengirimkan data ke control center.
Peralatan
telekontrol
pusat
dapat
mengirimkan data ke satu atau lebih RTU
yang dipilih atau secara bersamaan.

Konfigurasi banyak titik-cincin (loop)

Jalur komunikasi antara semua terminal


membentuk suatu cincin. Suatu metode
yang lebih disukai untuk memperbaiki
kehandalan dari jalur komunikasi. Jika jalur
terpotong
pada
beberapa
lokasi,
komunikasi yang utuh masih dapat
dipertahankan, karena setiap terminal dapat
dijangkau dari dua sisi cincin.

Konfigurasi gabungan
Konfigurasi-konfigurasi yang disebutkan di atas dapat
dikombinasikan menjadi bermacam variasi dari konfigurasikonfigurasi gabungan. Variasi yang paling penting adalah
konfigurasi jaringan jala (mesh) dimana diperlukan komunikasi
antara beberapa pasangan terminal-terminal.

Sub sistem komunikasi data bertugas memantau link komunikasi


dengan RTU. Dispatcher dapat menampilkan informasi-informasi yang
terjadi pada tampilan yang dapat dilihat pada monitor kerja dispatcher
yang disebut dengan Video Display Unit (VDU):
a. Status aliran komunikasi dengan setiap RTU
b. Status dari setiap link komunikasi, misalnya : in service, out of
service, gangguan (faulty).
c. Statistik komunikasi untuk setiap RTU, misal : jumlah data yang baik,
jumlah data yang tidak baik, jumlah pengulangan polling per jam
(communication error).
d. Statistik komunikasi untuk setiap link komunikasi atau kombinasi
RTU.

Supervisory Control atau Master Terminal Unit (MTU) adalah kendali


yang dilakukan di atas kendali lokal atau Remote Terminal Unit
(RTU)
Pada umumnya jarak antara RTU dengan MTU cukup jauh sehingga
diperlukan media komunikasi antara keduanya. Cara yang paling
umum dipakai adalah Komunikasi Radio (Radio Communication),
PLC dan Komunikasi Serat Optik (Optical Fiber Communication).
Pada sistem tenaga listrik, media komunikasi yang dipergunakan
adalah Power Line Communication, Radio Data, Serat Optik dan
Kabel Pilot. Pemilihan media komunikasi sangat bergantung
kepada jarak antar site, media yang telah ada dan penting tidaknya
suatu titik ( gardu ).

1.First Generation Monolithic

2.Second Generation Distributed


3.Third Generation - Networked

a.
b.
c.
d.
e.

Permintaan Kontrol oleh Dispatcher


Pengolahan Data
Pemantauan Telesinyal
Sequence of Event (SOE)
Pengolahan Alarm dan Event:
Penyebabkan terjadinya event atau alarm
Tampilan Pesan Alarm dan Event
Pencatatan

a. Permintaan Kontrol oleh Dispatcher


Dispatcher dapat melakukan permintaan (request) untuk
melakukan kontrol terhadap suatu Gardu Induk. Ada dua
jenis urutan yang diberikan oleh SCADA:
1. Urutan yang didefinisikan sebelum permintaan kontrol
(seperti pada konfigurasi database), urutan yang biasa
digunakan untuk manuver operasi, pelepasan tegangan
di penyulang, pemindahan transformator atau busbar.
2. Daftar untuk permintaan kontrol secara manual
diajukan secara langsung oleh dispatcher.

b. Pengolahan Data
Setiap besaran analog di database ditampilkan dalam besaran desimal. Nilai
yang masih kasar dikonversikan ke besaran teknik dengan satu atau dua cara :
a. Translasi linier, konversi nilai yang dipakai menggunakan formula :
Y = ax + b, yang artinya
Y = hasil besaran teknik
a = koefisien skala
x = nilai yang diukur oleh RTU
b = konstanta
Model database diperlukan untuk memasukkan besaran maksimum dan
minimum RTU (yakni : x) dan besaran teknik (yakni : y) yang merupakan
fungsi x. Kemiringan (yakni : a) dan konstanta (yakni: b) merupakan hasil
perhitungan perangkat lunak.
b. Translasi non linier, konversi ditampilkan dalam bentuk kurva. Konversi
nonlinier dilakukan dengan teknik konversi linier. Pemodelan database
disederhanakan dengan memasukan nilai titik-titik ke dalam kurva.
Kemiringan dan konstanta akan dihitung oleh perangkat lunak.

c. Pemantauan Telesinyal
Setiap kejadian yang dicatat oleh SCADA disebut sebagai event.
Sedangkan semua indikasi yang menunjukkan adanya perubahan
status di SCADA disebut sebagai alarm. Semua status (event) dan
alarm pada telesinyal harus diproses untuk mendeteksi setiap perubahan
status lebih lanjut untuk event yang terjadi secara spontan atau setelah
permintaan remote kontrol dikirim dari control center.

d. Sequence of Event (SOE)

Untuk mencatat secara lengkap semua kejadian di control center,


diperlukan fasilitas urutan kejadian. Fasilitas ini akan membantu
mengumpulkan dan merekam sinyal SOE dari RTU eksisting dan RTU
yang baru.
Sistem SCADA akan mengolah data masukan SOE yang diterima dari
RTU dan ditampilkan pada VDU di dispatcher. Hal ini sudah mencakup
konversi waktu dan tanggal dari RTU ke waktu/tanggal SCADA dan
menyimpan data SOE di dalam alat perekam, database, sesuai dengan
urutan kronologis.

e. Pengolahan Alarm dan Event:


Penyebabkan terjadinya event atau alarm
Perubahan status telesinyal single (TSS) dan telesinyal
double (TSD).
Telemeter yang melebihi batas pengukuran
Kegagalan remote kontrol
Gangguan sistem pengolahan data di control center
(subsistem komunikasi data, server, dan workstation)
Gangguan RTU dan link telekomunikasi.
Gangguan Peripheral / Human Machine Interface.
Gangguan dari Master Komputer.
Gangguan sistem proteksi.
Gangguan meter transaksi energi.

Tampilan Pesan Alarm dan Event


Setiap pesan (message) diikuti sekumpulan informasi mengacu
kepada alarm/event:
Waktu dan tanggal terjadinya.
Nama alat.
Status dan besaran pengukuran.
Lokasi untuk alarm/event.
Deskripsi event.
Semua keterangan alarm dan event akan dikumpulkan dalam sebuah
catatan log aktivitas yang umum. Selanjutnya dispatcher dapat
memberi keterangan atau menambah komentar sebagai
keterangan dari sistem pencatat aktivitas.

Pencatatan
Setiap kejadian tentu akan dicatat oleh komputer. Namun pencatatan
tersebut juga dapat dilakukan dengan cara mencetaknya secara
terus-menerus pada suatu printer dot matriks yang disebut dengan
nama logger. Logger tersebut digunakan untuk mencatat :
Event sistem tenaga.
Pengolahan data dan event sistem telekontrol.
Daftar SOE.
Walaupun setiap jenis pesan atau laporan dikirim ke logger yang
telah ditentukan, namun juga dimungkinkan untuk mengalihkan
proses pencetakan ke logger yang lain bila terjadi gangguan logger,
secara manual atau otomatis.
Pengambilalihan fungsi dilakukan untuk menghindari kehilangan
pesan ketika terjadi gangguan sesaat pada logger.

Anda mungkin juga menyukai