Bab 2
Bab 2
TUNJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
14
15
16
Peraturan
Pemerintah
No.
71
Tahun
2010
Sistem
17
18
2. Penilaian Risiko
Dalam rangka penilaian risiko, pimpinan Instansi Pemerintah dapat
menetapkan tujuan instansi pemerintah dan tujuan pada tingkatan
kegiatan, dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Penilaian risiko terdiri dari:
a. Penetapan tujuan instansi secara keseluruhan
b. Penetapan tujuan pada tingkatan kegiatan
c. Identifikasi risiko
d. Analisis risiko
e. Mengelola risiko selama perubahan
3. Kegiatan Pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan
pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dari sifat dan tugas
serta
fungsi
yang
bersangkutan.
Penyelenggaraan
kegiatan
19
20
pengawasan intern
bertanggungjawab
untuk
mengembangkan
dan
bertanggung
jawab
dalam
mengembangkan
dan
21
3. Auditor Intern
Auditor intern bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi
memadai atau tidaknya pengendalian intern entitas dan membuat
rekomendasi peningkatannya.
4. Personel lain entitas
Peran dan tanggung jawab semua personel lain yang menyediakan
informasi atau yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh
pengendalian intern harus ditetapkan dan dikomunikasikan dengan
baik.
5. Auditor Independen
Sebagai bagian dari prosedur auditnya terhadap laporan keuangan,
auditor dapat menemukan kelemahan pengendalian intern kliennya,
sehingga ia dapat mengkomunikasikan temuan auditnya tersebut
kepada manajemen, komite audit, atau dewan komisaris. Berdasarkan
temuan auditor tersebut, manajemen dapat melakukan peningkatan
pengendalian intern entitas.
2.1.2 Akuntabilitas
2.1.2.1 Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas
accountability,
yang
berasal
berarti
dari
istilah
dalam
bahasa
pertanggungjawaban
atau
Inggris
keadaan
yaitu
untuk
Akuntabilitas
(accountability),
menurut
Suherman
(2007)
yaitu
22
setiap
kegiatan
suatu
organisasi
atau
perorangan
dapat
23
oleh
pengguna
laporan
keuangan
untuk
menilai
akuntabilitas
24
and
legality
accountability.
Hal
ini
menyangkut
melaksanakan kegiatan
yang ditentukan
25
26
Vertikal
(Vertical
Accountability)
adalah
Horizontal
(Horizontal
Accountability)
adalah
keuangan,
akuntabilitas
keuangan
merupakan
27
keuangan
merupakan
pertanggungjawaban
mengenai
integritas keuangan, pengungkapan, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Jenis akuntabilitas ini memerlukan dukungan sistem informasi
akuntansi yang memadai untuk terselenggaranya pelaporan. Sistem akuntansi
yang tidak memadai merupakan salah satu faktor penyebab tidak diperolehnya
laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pemerintah yang handal dan
dapat dipercaya untuk digunakan dalam penerapan akuntabilitas keuangan
pemerintah.
Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik
terdiri atas beberapa aspek. Dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh
lembaga-lembaga publik tersebut antara lain menurut Mahmudi (2010:28)
akuntabilitas terdiri dari:
1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran
Akuntabilitas kejujuran dan hukum yang terkait dengan penghindaran
penyalahgunaan jabatan dan jaminan adanya kepatuhan hukum adalah
pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk berperilaku jujur
dalam bekerja dan menaati ketentuan hukum.
Akuntabilitas kejujuran berarti penyajian informasi yang sesuai dengan
kenyataan yang ada. Akuntabilitas hukum dan peraturan terkait dengan
jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang
28
kejujuran
berhubungan
dengan
penghindaran
penyalahgunaan jabatan.
2. Akuntabilitas Manajerial
Akuntabilitas manajerial adalah pertanggungjawaban lembaga publik
untuk melakukan pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien.
Akuntabilitas manajerial juga dapat diartikan sebagai akuntabilitas
kinerja (performance accountability). Akuntabilitas manajerial juga
berhubungan dengan akuntabilitas proses (process accountability)
yang
berarti
bahwa
proses
organisasi
harus
dapat
29
yang
diambil.
Lembaga-lembaga
publik
30
instansi
pemerintah
adalah
kewajiban
untuk
memberikan
31
Menurut
pemerintah adalah:
Perwujudan
kewajiban
suatu
instansi
pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Sedangkan
menurut
Lembaga
Administrasi
Negara
(LAN
suatu
sasaran
atau
tujuan
yang
lebih
ditetapkan
dengan
2.1.2.5 Tujuan
dan
Sasaran
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Tujuan dan sasaran sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah
untuk mendorong tercapainya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
salah satu prasyarat untuk tercapainya pemerintahan yang baik dan terpercaya
(Inpres No.7, 1999).
Sugijanto (2002) menyatakan bahwa
merupakan salah satu syarat mutlak dalam menciptakan pemerintahan yang bersih
32
33
34
35
2.2
Kerangka Pemikiran
Setiap pimpinan organisasi selalu berupaya agar tujuan organisasi
yang dipimpin dapat tercapai secara efektif, untuk mencapai hal tersebut tentu saja
membutuhkan dukungan dari semua pihak yang terlibat didalam organisasi
tersebut.Dengan semakin berkembang dan kompleksnya suatu organisasi, maka
diperlukan suatu penanganan lebih dalam melakukan pengendalian.Salah satu
implementasinya
adalah
dengan
mendelegasikan
wewenangnya
kepada
36
37
harus
mewaspadai
dan
mengelola
risiko
yang
38
39
bukan
hanya
pertanggungjawaban
vertikal
(vertical
40
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
0 artinya
terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan
dari