Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN PERSALINAN PRE TERM (KURANG

RSUD
Dr.Muhammad

BULAN)
No. Dokumen

Zein Painan
PROSEDUR

Tanggal

dan

No. Jumlah Halaman

Dibuat/Revisi
Tanggal Terbit

Ditetapkan Direktur

TETAP

dr. H. Satria Wibawa, M. Kes


PENGERTIAN

NIP. 19650531 199803 1 002


Persalinan pre term adalah proses persalinan pada ibu dengan usia

TUJUAN

gestasi kurang dari 37 minggu.


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan

KEBIJAKAN

PROSEDUR

diagnosa dan penatalaksanaan persalinan pre term


- Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
- Undang undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik
-

kedokteran
Undang undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan

konsumen
Semua persalinan pre term (35-36 minggu) atau bayi

mampu hidup bila dilahirkan


Bila hamil kurang dari 34 minggu dipertahankan atau siap

untuk dilahirkan.
Prinsip dasar :
1. Persalinan pre term mempunyai banyak penyebab, namun
infeksi korioamnionitis kini menjadi dominan. Infeksi ini
mempunyai potensi untuk cidera pada bayi baru lahir.
Semakin muda kelahiran semakin buruk prognosisnya.
2. Upaya tokolisis hanyalah upaya penundaan sementara bagi
pematangan paru. Bila infeksi telah nyata sebaliknya
persalinan preterm dibiarkan berlangsung. Selain itu tokolisis
tidak dibenarkan pada usia lebih dari 35 minggu, kelainan
bawaan dan pre eklamsia.

3. Pemberian kostikosteroid 2 hari atau lebih tidak diperlukan,


hal ini dapat member resiko pertumbuhan bayi terhambat.
Diagnosis
1. Kontraksi atau his yang muncul pada kehamilan kurang dari
37 minggu merupakan gejala pertama, pastikan dengan
pemerksaan inspekulo adanya pembekuan dan servicitis.
2. Pengobatan terhadap servicitis dan vaginitis perlu dilakukan
dengan metronidazole 2x 500 mg. pemberian deksametason
12 mg perhari menunjukan penurunan resiko PVL.
3. Gejala infeksio intra uterin ialah: takhikardi janin, gerak
janin lemah, oligohidramnion, pireksia ibu, cairan amnion
berbau.
4. Sebagai upaya pencegahan ada baiknya pemeriksaan dalam
dilakukan untuk deteksi vaginitis dan servicitis.
Penatalaksanaan :
1. Setelah pemberian informed consent yang baik, cara
persalinan dan kemampuan klinik merawat pre term harus
dipertimbangkan. Bila kehamilan lebih dari 35 minggu dan
presentase kepala maka persalinan pervaginam merupakan
pilihan. Namun bila kehamilan 32-35 minggu maka
pertimbangan seksio caesarea menjadi pilihan. Menjadi
kesulitan bila bayi dengan berat lahir sangat rendah karena
resiko kematian sangat tinggi (50%). Bila tidak ditemukan
infeksi, maka upaya tokolisis dapat dilakukan.
2. Obat yang dianjurkan adalah:
a. Nipedipin 10 mg, diulang tiap 30 menit, maksimum 40
mg per 6 jam. Umumnya hanya diperlukan 20 mg dan
dosis perawatan 3 x 10 mg.
b. B-minetik : terbutalin atau salbutamol.
3. Pemberian kostikosteroid diperlukan untuk pematangan
paru : deksametason 4x 5mg.
4. Persiapan untuk perawatan bayi kecil perlu dibahas dengan
dokter anak, untuk kemungkinan perawatan intensif, bila
ternyata bayi tidak mempunyai kesulitan (minum, nafas,

tanpa cacat) maka perawatan metode kangguru dapat


diberikan agar lama perawatan dirumah sakit dapat
UNIT TERKAIT

dikurangi.
1. IGD
2. Rawat Inap KB
3. Perinatologi
4. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai