Proposal Boled
Proposal Boled
BOLED UBI
JATINANGOR
CP. 082148285047
BAB II
PENDAHULUAN
2.1
2.2
a).
Visi
Turut andil dalam pembangunan ekonomi negara serta mampu memiliki
Misi
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1
3.2
Permitaan
Menurut T. Gilarso (2003) permintaan merupakan jumlah dari suatu
barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemunginan harga, selama
jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (cateris paribus).
Pada konteks ini Cahaya Selatan Group menyikapi permintaan sebagai
suatu keadaan yang serius, pasalnya saat ini banyak sekali permintaan pasar
terhadap produsen belum bisa terpenuhi dengan baik. Meskipun produsen saat ini
kebanyakan bersifat inovasi
b) Pendapatan konsumen
Bila pendapatan pembeli/konsumen meningkat maka permintaan terhadap
barang atau jasa cenderung akan bertambah. Sebaliknya, bila pendapatan
menurun maka permintaan terhadap barang dan jasa pun akan berkurang.
c) Harga barang ataupun jasa
Pada uraian di atas sudah dijelaskan, bila harga suatu barang atau jasa naik
maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan turun. Dan
sebaliknya, bila harga turun maka permintaan akan naik.
d) Intensitas kebutuhan konsumen
Intensitas kebutuhan adalah mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Bila
kebutuhan akan barang atau jasa bersifat mendesak maka permintaan akan
barang atau jasa tersebut akan meningkat.
e) Faktor jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk, otomatis yang semakin kecil akan
menambah permintaan. Sebaliknya, jumlah penduduk dapat mengurangi
permintaan.
Jumlah penduduk dapat berkurang dengan berbagai cara di antaranya karena
bencana alam dan peperangan.
f) Faktor promosi
Bila promosi terhadap suatu barang atau jasa dilakukan secara gencar dan
menarik maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan meningkat.
Sebaliknya, bila promosi sedikit dan tak menarik maka permintaan umumnya
akan susah meningkat.
Tabel 1. Proyeksikan permintaan konsumen terhadap produk dalam beberapa
periode/tahun mendatang.
Tahun Perkiraan Permintaan
(dalam Unit)
2016
1.000.000
2017
1.500.000
2018
2.000.000
2019
2.200.000
2020
1.800.000
3.3
Penawaran
Menurut Hanafie (2010), dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply)
mempunyai arti jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai
kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu, ceteris paribus.
Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau dijual pada
berbagai tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong
penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Hubungan antara
harga per satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam hukum
penawaran: ceteris paribus, produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan
menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi daripada pada harga yang
rendah.
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual
oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa
faktor yang mempengaruhi penawaran :
a) Harga barang itu sendiri;
b) Harga sumber produksi;
c) Tingkat produksi; dan
d) Ekspektasi/perkiraan
Hukum penawaran menjelaskan bahwa jumlah barang yang ditawarkan
berbanding sejajar dengan tingkat harga. Artinya, jika harga barang naik, maka
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan akan naik juga. Sebaliknya, jika harga
turun, maka jumlah penawaran barang dan jasa akan turun juga.
Tabel 2. Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan Pesaing Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam Unit )
Central Snack
10.000.000
N-Jriitz
10.000.000
3.4
2016
250.000
2017
260.000
2018
270.000
2019
280.000
2020
300.000
Rencana
Pangsa
Penjualan
Pasar
2016
1.000.000
250.000
750.000
250.000
33,3 %
2017
1.500.000
260.000
1.240.000 260.000
20,9 %
Untuk mencapai target yang diinginkan Cahaya Selatan Group ini pun
mengusung beberapa strategi yang dinilai bisa berhasil. Berikut adalah
rincinannya :
a) Menerapkan sistem lesehan dan take away
Saat ini banyak sekali ragam cara untuk menarik minat konsumen, salah satu
cara yang bisa dikatakan menarik adalah sistem duduk lesehan. Sistem ini
dinilai bagus karena terkesan lebh santai sehingga konsumen tlebih leluasa
untuk sekedar mengobrol atau bahakan bercanda gurau.
Sementara sistem take away sendiri sudah biasa terdapat diberbagai outlet
penjualan makanan, namun kelebihan dari Cahaya Selatan Group ini akan
lebih mengedepankan kenyaman dan kesopanan agar konsmen merasa
nyaman.
b) Outlet penjualan ditempatkan pada daerah yang ramai penjual
Sistem ini diterapkan agar lebih efektif untuk mengundang konsumen, karena
ketika beberapa konsumen mengunjungi outlet tanpa sengaja mereka akan
melihat outlet Cahaya Selatan ini sehingga akan timbul rasa penasaran.
BAB IV
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJMEN
4.1
Aspek organisasi
Menurut Chester I. Bernard, Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan
suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian
tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang
harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya
yang harus membuat keputusan.
Pengorganisasian suatu kelompok sangat penting dilakukan agar bisa
teroganisir dengan baik. Fungsi dan tujuan pengorganisasian ini adalah untuk
mencipatakan tugas dan fungsi anggota kelompok sehingga akan terjadi kemajuan
pada kelompok yang bersangkutan.
Ketua Pimpinan
Andi Mulyadi
Jason
Desinta
Uraian
Tugas
Memimpin
perusahan
Ketua
dengan
mengontrol
Pimpinan
produksi dan pemasaran
Menyusun
strategi
Bidang
Pemasaran & pemasaran produk agar
diterima
pasar
dan
Produksi
engandalikan
jumlah
produksi sesuai permintaan
Melaksanakan produksi dan
Karyawan
pemasaran
Total
4.2
Jumlah Gaji/Bulan
Total
2.500.000
2.500.000
2.250.000
2.250.000
1.500.000
3.000.000
7.750.000
Perijinan
Sehubungan Cahaya Selatan Group ini akan mendirikan usaha di daerah
yang ramai dan ingin diberlakukan legal maka perijinan akan langsung tertuju
kepada pihak pemda (Kantor walikota/bupati) yang berhubungan. Hal tersebut
dilakukan karena pemda memiliki kewenangan penuh di daerah.
Untuk menghindari penolakan dari pihak berwenang maka usulan
perijinan harus dilakukan pada tempat yang sesuai dengan aturan dari pemda
tersebut sehingga kemudian berkas-berkas yang diperlukan bisa dilengkapi.
4.3
menyiapakan segala keperluan usaha mulai dari perijinan, rencana, dan persiapan
alat-alat. Berikut adalah tahapannya :
a) Persiapan rencana usaha yang meliputi : Produk yang akan dijual, strategi
pemasaran, target pemasaran
b) Perijinan
c) Persiapan peralatan meliputi : Alat-alat memasak, stand
Kegiatan
Jadwal
Pelaksanaan
(Dalam Mingguan)
1 2 3
4
Survey Pasar
Menyusun Rencana
Usaha
Perijinan
Survey tempat
usaha
Survey
Mesin/Peralatan
Pemasangan Sarana
Penunjang
Mencari tempat
kerja
Uji Coba Produksi
v
v
v
v
v
Operasional
4.4
v
v
BAB V
ASPEK PRODUKSI
5.1
Produk
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa Cahaya Selatan group
bergelut dibidang makanan, namun pada rencana usaha ini Cahaya Selatan group
akan mengusung makanan Ubi Boong. Ubi boong merupakan suatu jenis olahan
makanan dari ubi dengan konsep ubi yang berbentuk bulat dan tidak berisi. Ubi
boong merupakan makann khas deaerah sunda yang sudah ada dari sejak dulu.
Pengangkatan konsep ubi boong dilakukan untuk mengangkat kembali pamor
budaya daerah di Indonesia.
Produk ubi boong dinilai bisa diterima baik oleh semua kalangan karena
berupa makanan ringan. Ubi boong ini disajikan dengan cara digoreng dadakan,
sehingga saat disajikan masih hangat. Ubi boong juga dilengkapi dengan beberapa
toping yang diantaranya:
a) Ceres
b) Coklat bubuk
c) Keju
d) Oreo
e) Gula
Adapun penggunaan saus antara lain :
a) Saus coklat
b) Saus vanilla
c) Susu putih
d) Saus madu
5.2
Proses produksi
Tahapan produksi ;
a) Pembuatan adonan
-
b) Penggorengan
-
Panaskan minyak
Goreng kembali ubi yang tadi sudah digoreng pada minyak yang lebih
panas
5.3
Kapasitas produksi
Produksi dilakukan setiap hari, namun disesuaikan juga dengan
kebutuhan artinya jika barang masih tersedia maka tidak diperlukan proses
produksi. Produk yang bisa dihasilkan dalam sekali produksi adalah 75 butir
yang berasal dari 1 kg ubi. Produksi dilakukan secara mendadak agar produk
tidak mengalami kerusakan karena jika dilakukan peninginan dengan lemari
pendingin produk malah akan cepat rusak.
Tahun Rencana produksi (dalam unit)
5.4
2016
150.000
2017
160.000
2018
170.000
5.5
5.6
Nama Barang
Jumlah barang
1.
Wajan
1 buah
2.
Kompor
1 buah
3.
Serokan
1 buah
4.
Baskom
2 buah
5.
Saringan
1 buah
6.
Mesin kasir
1 buah
7.
Meja
4 buah
8.
Tikar motif
9.
Gelas
Jenis Biaya
Jumlah Biaya
1.
Listrik (lampu-lampu)
150.000
2.
Musik
80.000
3.
Banner
120.000
4.
300.000
5.7
Ubi
Gula pasir
Baking fowder
Tepung tapioka
Tepung maizena
b) Bahan pembantu
Bahan pembantu yang digunakan adalah minyak yang digunakan untuk
membantu pada saat proses penggorengan.
No. Nama Bahan Baku Jumlah unit Harga
1.
Ubi
5 kg
40.000 200.000
2.
Gula Pasir
2 kg
15.000 30.000
3.
Baking fowder
0,5 kg
25.000 12.500
4.
Tepung tapioka
3 kg
15.000 45.000
5.
Tepung maizena
1,5 kg
20.000 20.000
6.
minyak
5 liter
8.000
40.000
374.500
Total
5.8
Jumlah Harga
Tenaga produksi
Tenaga produksi yang dibutuhkan adalah sebanyak tiga orang dengan
Posisi
Job desk
tenaga kerja
1.
1 orang
2.
1 orang
3.
1 orang
Kasir
5.9
Jumlah Barang
Biaya
1.
Wajan maxim
1 buah
Rp. 120.000
2.
Kompor
1 buah
Rp. 219.000
3.
Serokan
1 buah
Rp. 7000
4.
baskom
2 buah
Rp. 14.000
5.
saringan
1 buah
Rp. 10.000
6.
Mesin kasir
1 buah
Rp. 1.500.000
7.
Meja plastik
4 buah
Rp. 160.000
8.
Tikar
4 buah
Rp. 140.000
9.
Gelas
20 buah
Rp. 70.000
Total
Rp. 2.240.000*
*Seluruh biaya tersebut belum termasuk gaji dan pembayaran sewa tempat, kedua
aspek
a) Gaji : Pada usaha ini semua pekerja masih berasal dari anggota
kelompok/group artinya gaji berasal dari pembagian keuntungan bersih
secara langsung.
b) Sewa tempat : Biaya untuk menyewa tempat adalah sebesar Rp.
25.000.000/tahun.
BAB VI
ASPEK KUANGAN
6.1
Adapun sumber dana dari perusahaan Cahaya Selatan Group, yaitu berasal dari
pendanaan pribadi dan kemitraan/partner. Dana pribadi, berasal dari tabungan
pribadi atau deposito, menjual barang-barang berharga dan sebagainya. Kelebihan
dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan
beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas. Kemitraan/partner
merupakan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau
pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh
melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak
ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar.
Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat
diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak.
6.2
Proyeksi Keuangan
A. Sumber Pendanaan
Uraian
Persentase (%)
Modal Sendiri
Kemitraan
Jumlah
Jumlah
30.000.000
25.000.000
55.000.000
Banyaknya
1 set
1 set
12 bulan
Jumlah
Harga/unit
2.240.000
650.000
-
Jumlah
2.240.000
650.000
24.000.000
26.890.000
2
59.270.00
0
Tahun
3
61.340.00
0
Penggunaa
n dana (out
flow)
Arus
kas
bersih (net
flow)
Keadaan
kas awal
50.264.50
0
50.264.50
0
13.235.50
0
Keadaan
kas akhir
Sumber
dana
(in
flow)
4
63.080.000
5
65.264.500
50.264.50
0
50.264.500
51.894.000
9.005.500
11.075.50
0
12.814.500
13.370.500
55.000.00
0
78.235.50
0
87.241.00
0
98.316.000
111.132.00
0
78.235.50
0
87.241.00
0
98.316.00
0
111.132.00
0
124.502.5
6.3
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang
akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi
yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan
berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko
yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana
investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah : Metode
yang dipergunakan adalah PayBack periods (PP), Net present value, Profitability
Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
Indikator
PP
NPV
PI
IRR
Nilai
0,412016
Rp. 68.836.240
1,25
12 %
Kesimpulan
Layak
Layak
Layak
Layak
6.4
Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau setup harga dan volume penjualan yang
dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing.
Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode
tertentu. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah : Metode yang
dipergunakan adalah Break event point (BEP), Rasio kontribusi margin, Minimal
penjualan.
Indikator
BEP
Nilai
Kesimpulan
94.01%
Untung
7.991.017
Untung
Rasio kontribusi margin
0.982353
Untung
Minmal penjualan
Rp.21.464.281
Untung
Pada diatas, perhitungan BEP dalam tahun pertama beroperasi diperkirakan
Rp. 7.991.017,- dapat menghasilkan keuntungan karena melebihi BEP tersebut,
sehingga dinilai layak. Minimum penjualan dalam tahun pertama diperkirakan