Anda di halaman 1dari 39

4 Langkah untuk Mulai Berjualan Online

Sampai Berhasil Mendapatkan Pembeli


2 JULI 2015 oleh DARMAWAN Follow Like

Membayangkan berjualan online itu menarik sekaligus menyeramkan. Di satu


sisi kita melihat ada kurang-lebih 90 juta pengguna internet di Indonesia, ada
pasar besar di sini.
Tapi di sisi lain, sepertinya cara mulainya rumit.
Berurusan dengan teknologi, yang ngerasa gaptek sudah putus asa sebelum
mulai.
Padahal seandainya ada langkah demi langkah yang bisa diikuti seperti
melipat origami waktu TK dulupasti banyak penjual offline yang ikut online.

Inilah panduannya.
Setelah membaca artikel ini, anda akan tahu apa saja yang bisa anda lakukan
saat ini juga untuk mulai berjualan online.
Bahkan bagi yang baru pertama kali mengakses internet.

Satu kesalahan besar (yang masih saja dilakukan)


Sebenarnya berjualan secara online sekarang ini sangat mudah, sejak
adanyamarketplace (pasar online).
Contohnya seperti FJB Kaskus, OLX, Tokopedia.
Dalam 5 menit dari sekarang juga anda sudah bisa mulai jualan dan
mendapatkan pembeli. Enak kan?
Atau di social mediaFacebook, Instagram, dan BBM.
Bahkan beberapa penjual benar-benar hanya mengandalkan marketplace
atau social media untuk berjualan, tanpa membuat website sendiri.
Memang bisa
Tapi ada kelemahan besar di baliknya.
Pertama, tempat-tempat berjualan itu bukan milik anda sendiri. Ibaratnya
anda menumpang jualan di rumah orang lain.
Akibatnya sewaktu-waktu anda bisa ditutup

Selain itu, anda juga jadi terlihat tidak ada bedanya dengan penjual lain. Ini
tidak bagus untuk jangka panjang, karena anda tidak akan dikenal.
Kedua, sulit berkembang.
Saya sering melihat orang yang 100% mengandalkan social media untuk
berjualan. Bisnisnya stabiltidak kehabisan pembeli memang, tapi dari dulu
begitu-begitu saja.
Solusinya?
Gunakan keduanya.
Membesarkan website sendiri butuh waktu, anda bisa memanfaatkan
marketplace dan social media untuk memperkenalkan mereka ke website
anda sendiri.

Jangan bergantung 100% dengan pasar online,


manfaatkan untuk mengembangkan website sendiri
CLICK TO TWEET

Langkah #0 Belum tahu mau jualan apa?


Ini permasalahan terbesar dari orang yang ingin berbisnis.
(Kalau anda sudah tahu apa yang akan dijual, lanjutkan ke langkah #1)
Silahkan baca salah satu artikel ini:
1. 30 peluang usaha online

2. Membuat produk digital sendiri


Pilihan terbaik untuk yang rela sedikit lebih repot sebenarnya membuat
produk sendiri. Produk digital tidak sulit dibuat asalkan sudah tahu
apa kemampuan anda yang bisa dijadikan produk.
Atau bisa juga menjual jasa.
Opsi lainnya, menjadi reseller atau dropshipper.
Untuk mencari supplier-nya, baca artikel pertama tadi.
Yang jelas, permasalahan ini harus anda selesaikan sendirikarena andalah
yang paling tahu apa yang ingin anda jual untuk bisnis jangka panjang.

Langkah #1 Membangun pondasi website


penjualan
Seperti yang sudah disebutkan tadi, menumpang di rumah orang lain saja
tidak cukup. Dalam jangka pendek mungkin bisatapi tidak untuk jangka
panjang.
Anda harus punya website sendiri.
Butuh biayauntuk hosting dan domain.
Tapi biaya ini tidak ada apa-apanya dibandingkan pendapatan yang akan
anda peroleh dari penjualan.

Kalau anda benar-benar mulai tanpa modal, 0 Rupiah, tidak perlu langsung
membuat website. Jual produk/jasa pertama anda dulu baru gunakan
uangnya untuk membangun website.
Harganya?
Biaya hosting per bulan hanya sekitar Rp 20.000 30.000 dan harga domain
sekitar Rp 100.000 per tahun (atau kurang dari Rp 10.000 per bulan).
Dengan kata lain kalau misalnya profit anda 10ribu dari 1 produk, berarti
terjual 2-4 sebulan juga sudah balik modal.

Bikin toko online atau jualan langsung?


Bicara tentang jualan online, biasanya berkaitan dengan toko online atau
ecommerce.
Padahal mungkin anda tidak butuh toko online.
Sebagian besar orang biasanya hanya menjual 1-5 produk secara online.
Kalau anda juga seperti ini, jangan membuat toko online yang
punya bermacam-macam fitur.
Justru repot
Waktu anda malah terbuang di pengaturan ini-itu. Padahal kalau jenis barang
cuma sedikit, akhirnya website akan terlihat kosong.
Solusinya: buat 1 halaman untuk 1 jenis barang.

Jadi anda membuat satu halaman penjualan masing-masing untuk tiap


produk. Di satu halaman ini berisi judul, gambar/video, penjelasan, dan cara
membeli.
Tapi kalau anda punya puluhan produk, sistem ecommerce akan jadi lebih
mudah.

1a. Tanpa sistem toko online


Sekali lagi, ini kalau anda hanya menjual 1-5 jenis produk/jasa.
Halaman seperti ini saja sudah cukup:

Meskipun tidak pernah membuat website sebelumnya, menyusun halaman


seperti di atas hanya memakan waktu kurang dari 10 menit.
Pertama, baca panduan instalasi WordPress oleh Maxmanroe. (< 5 menit)
Pilih theme sesuai selera.

Atau langsung download dari website anda (Dashboard > Appearance >
Themes > Add New). (< 1 menit)
Buat page baru (Dashboard > Pages > Add New) untuk masing-masing
produk. Sertakan semua informasi yang dibutuhkan produk tersebut di tiap
halaman.
Baca panduan copywriting untuk landing page supaya halaman penjualan
anda mampu menarik minat pembeli.
Selesai
Tapi homepage-nya masih kosong.
Kalau anda hanya menjual 1 produk, gunakan halaman tadi sebagai
homepage.
Atau anda bisa membuat 1 page khusus yang berisi daftar produk yang dijual,
keterangan mengenai bisnis/diri anda, dan sebagainya.
Untuk mengatur halaman mana yang jadi homepage: Dashboard > Settings >
Reading > Front page displays, pilih Posts page.
Langkah di atas merupakan cara paling sederhana yang bisa dilakukan oleh
mereka yang ingin mulai tanpa modal dan tanpa pengetahuan coding
sedikitpun.
Punya modal ekstra? Pertimbangkan menggunakan salah satu:

OptimizePress ($97/tahun)

LeadPages ($25/bulan)

Unbounce ($49/bulan)

Thrive Content Builder ($59)

Visual Composer ($33)

Tool dan plugin di atas akan memudahkan anda untuk membuat landing page
dengan desain yang lebih indah, tanpa mengerti urusan teknikal.

1b. Dengan sistem ecommerce


Ecommerce lebih mudah daripada cara di atas apabila anda punya puluhan
produk, karena sudah terintegrasi dengan sistem keranjang belanja,
pembayaran, pengiriman, inventory, dan lain-lain.
Ada banyak pilihan ecommerce-nya, ini yang paling populer:

WooCommerce sendiri sebenarnya hanya sebuah plugin untuk WordPress.

Jadi kalau anda sudah terbiasa menggunakan WordPress, WooCommerce


mungkin bisa jadi pilihan terbaik.
Ini seri panduan lengkap untuk membuat toko online dengan
WooCommerce oleh Dapur Uang. Dari seri panduan ini saja anda akan bisa
membuat toko online dari 0 sampai jadi.
Yang sama sekali tidak ingin repot, bisa gunakan jasa pembuatan toko online
atau gunakan platform Shopify.

Langkah #2 Membangun pondasi social media


Sebagai penjual, tentunya kita harus mengundang pembeli supaya datang
untuk itu kita akan masuk ke tempat yang banyak orangnya, social media.
Tapi ingat:
Social media adalah sarana pemasaran dan komunikasi dengan kustomer,
BUKAN sebagai tempat jualan utama anda.
Undang mereka ke website anda untuk membeli.
Perlu diingat juga bahwa tidak semua produk/jasa bisa berhasil dipasarkan
dengan social media. Lihat kembali target pasar anda.
Beberapa social media yang umum digunakan sebagai sarana pemasaran:

Facebook

Instagram

BBM

Twitter

Tidak harus semua


Justru lebih sedikit lebih baik, karena anda bisa jadi lebih fokus.
Jadi pastikan dulu di awal, target pasar anda sebagian besar aktif di mana.
Lalu anda juga akan aktif di social media yang sama.

2a. Facebook
Yang pertama kali harus anda lakukan:
1. Buat page untuk bisnis anda
2. Gunakan foto dan cover yang bagus
3. Lengkapi semua deskripsi usaha
4. Sertakan link ke halaman website
Jejaring sosial yang satu ini kelihatannya mudah, tapi sebenarnya justru
paling sulit.
Oleh karena itu jangan sembarangan.
Facebook punya filter spam yang luar biasa ketatnyaparahnya lagi anda
tidak akan diberitahu kalau anda sudah dicap sebagai tukang spam.
Makanya banyak orang yang justru jadi buang-buang waktu di Facebook.
Page ini punya lebih dari 27ribu like:

Tapi semua post-nya seperti initidak ada yang berkomentar/like/share.


Mengapa bisa begitu?
Ada 3 kemungkinan penyebabnya:

Beli LIKE dari orang lain atau dengan iklan FB

Post-nya tidak ada yang menarik

Terlalu sering ngepost (optimalnya 2x sehari)

Jangan pernah beli like!

meskipun menggunakan Facebook Ads yang resmi.


Kalau anda punya banyak follower, tapi tidak pernah ada yang berinteraksi
dengan semua post andamaka lambat laun semua post dari anda tidak
akan pernah bisa muncul di News Feed orang lain.
Usahakan setiap post anda mendapatkan banyak like/share/komentar.
Ini yang bisa anda post:

Tren atau berita dalam industri yang terkait dengan bisnis anda

Foto yang menarik dengan kualitas yang baik

Kisah inspiratif atau kata mutiara

Foto produk tetapi harus tetap menarik

Perbandingannya 9:1, setelah 9 kali mengirim post yang menarik barulah


anda boleh 1 kali mempromosikan produk.
Foto produknya pun harus tetap berkualitas.
Seperti ini:

(produk yang dijual keranjang tidur untuk camping)

2b. Instagram
Ini kenapa Instagram jadi populer untuk bisnis:
Di Facebook engagement rate tiap post hanya sekitar 0,05-1%, sementara di
Instagram mencapai 4,21%. Artinya foto anda akan mendapatkan lebih
banyak interaksi (berupa komentar/like).
Makanya di Indonesia (bahkan dunia) banyak bisnis yang aktif di Instagram.

Ini yang pertama kali anda lakukan di Instagram:


1. Buat akun (harus dari iOS/Android)
2. Lengkapi bio dengan kontak untuk dihubungi
3. Pasang link website di profil
Tips tiap kali mengirim foto ke Instagram:

Foto harus indah (kalau tidak bisa menyediakan foto yang bagus, lebih
baik jangan gunakan Instagram)

Gunakan 5-10 #hashtag yang relevan

Jumlah post yang optimum 1-2 kali sehari (bisa lebih kalau memang
foto dari anda menarik)

Untuk foto produk sertakan juga deskripsi, harga, dan cara membeli

Jangan berkomentar spam ke foto orang lain yang tidak berkaitan

Mari kita lihat contoh yang salah dulu:

Fotonya sama sekali tidak menarik untuk dilihatditambah lagi banyak foto
yang diulang-ulang. Follower anda akan kabur kalau seperti ini caranya.
Selanjutnya kita lihat contoh yang baik, dari BerryBenka. Dengan 50ribu
follower.

Mereka menaruh slogan, kontak, dan link website di profil. Foto yang di-post
juga menarik untuk dilihat karena kualitasnya bagus.
Ini foto produknya:

Disertai penjelasan, hashtag, harga, dan cara membeli.


Karena fotonya bagus, maka follower yang tidak ingin untuk membeli pun
tidak akan unfollow.

2c. BBM (BlackBerry Messenger)


Salah satu aplikasi chatting terbesar di Indonesia yang sering
disalahgunakan.
Meskipun banyak yang mengaku BBM bisa sebagai tempat berjualan, tapi
sebagian besar orang yang berjualan di aplikasi ini gagal.
Malah mungkin tidak ada yang berhasil, dalam jangka panjang.
Itu karena BBM memang bukan tempat jualankita aktif di BBM bukan untuk
mencari produk, melainkan untuk berkomunikasi.
Maka dari itu manfaatkan lah aplikasi ini untuk komunikasi saja.
Ini yang harus anda lakukan di BBM:
1. Buat akun
2. Gunakan nama, foto, dan personal message yang mewakili bisnis anda
3. Taruh PIN BBM di website dan social media
4. Jangan pernah kirim broadcast message
5. Jangan gonta-ganti foto & personal message
6. Jangan invite kontak sembarangan

Saran di atas bertentangan dengan artikel-artikel lain yang mungkin pernah


anda baca sebelumnya.
Karena memang pada kenyataannya, tidak ada orang yang suka
mendapatkan pesan broadcast yang berisi penjualan. Meskipun dari
penjual yang mereka addsendiri sebelumnya.
Begitu pula dengan update foto dan personal message.
Lama-kelamaan kontak anda pasti akan dihapus.
Solusinya bagaimana?
tidak ada solusi.
Kalau anda tidak ingin bisnis anda dibenci oleh orang lain, jangan pernah
gunakan BBM untuk berjualan.
Sebagai alternatif, coba gunakan LINE@.
Konten yang anda kirimkan tetap harus menarik, sama seperti tips pada
Instagram dan Facebook.
Jangan salah paham dulu
Saya tidak menyuruh anda untuk tidak menggunakan BBM sama sekali.
Ada baiknya anda tetap punya akun BBM karena BBM masih merupakan
sarana berhubungan yang paling umum dan murah dengan calon kustomer
secara online.

Langkah #3 Mendapatkan penjualan pertama


Membuat pondasi website dan social media itu mudahtantangan
sebenarnya adalah mendapatkan pembeli pertama anda.
Tidak bisa menjual berarti bisnis anda akan gagal.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan penjualan yang sudah jelas.
Misalnya harganya bersaing, kualitasnya baik, pelayanannya ramah.
Mari kita asumsikan anda sudah yang terbaik dalam 3 hal itu.
Belum tentu juga bisa mendapatkan pembeli
Mengapa?
Karena 90% yang ada di pasaran sama dengan anda. Harga dari si A dan si B
tidak jauh berbeda, kualitasnya pun sama-sama unggul. Kalau begitu, ketiga
hal tadi tidak lagi relevan ya kan?
Harga rendah, kualitas tinggi, pelayanan ramahini saja belum cukup.
Jadi yang lebih penting yaitu bagaimana anda bisa muncul di depan wajah
mereka, dan meyakinkan mereka untuk membeli dari anda.
Dalam langkah ini kita akan membahas cara mendapatkan pembeli bagi anda
yang baru mulai berjualan online.
Satu hal lagi:
Jangan (hanya) mengandalkan SEO.

Anda butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa mencapai halaman pertama.


Ditambah lagi kalau anda cuma bergantung dengan SEO, kemungkinan besar
anda tidak akan pernah berhasil.
Hasil dari SEO nanti akan datang dengan sendirinya
Untuk sekarang, lakukan langkah-langkah ini:

3a. Gabung di pasar online


Meskipun tadi saya mengatakan bahwa anda sebaiknya tidak memanfaatkan
marketplace untuk jangka panjang, tapi dalam prakteknya sangat efektif untuk
mendapatkan pembeli.
Terutama ketika anda baru pertama kali berjualan.
Ini karena di website-website tersebut sudah ada banyak orang yang siap
membeli.
Ada 2 kondisi dimana marketplace jadi efektif:
1. Produknya sudah umum dicari (misalnya: kabel charger iPhone)
2. Anda tidak tahu bagaimana cara mendatangkan pengunjung
Mengembangkan website sendiri butuh waktu
Tidak bisa website baru langsung dikenal oleh banyak orang dalam waktu
instan.

Karena itu berjualan di marketplace bisa jadi solusinya sambil


memperkenalkan bisnis anda dan website anda. Tapi, ingat lagijangan
100% mengandalkan marketplace.
Ini beberapa marketplace yang populer di Indonesia:
1. Tokopedia
2. FJB Kaskus
3. BukaLapak
4. OLX

3b. Buat konten dan distribusikan


Tidak ada yang ragu bahwa social media dan situs komunitas merupakan
tempat terbaik untuk mendatangkan pengunjung dengan cepat.
Tapi banyak juga yang gagalkarena cara promosinya salah.
Ini masalahnya:
Mereka langsung mempromosikan link menuju homepage-nya atau halaman
penjualannya ke situs komunitas.
Di internet ada 3 jenis orang:
1. Mencari informasi
2. Mencari hiburan
3. Membeli produk/jasa

Dan yang ada di situs komunitas hanya tipe 1 dan 2.


Artinya kalau anda menaruh link yang isinya tentang penjualan, hasilnya ada
2: ditendang keluar, atau dicap sebagai spammer.
Percuma.
Tapi meskipun begitu bukan berarti anda tidak bisa promosi di situs
komunitasbisa, caranya yang harus diubah.
Seperti ini:
1. Temukan situs komunitas yang sesuai dengan bisnis anda
2. Cari permasalahan utama dari orang-orang di sana
3. Buat konten yang bisa menjadi solusi permasalahannya
4. Distribusikan
Karena sebagian besar orang yang ada di internet ingin mendapatkan
informasi, maka strategi seperti ini sangat efektif untuk memperkenalkan
mereka dengan bisnis anda dan mendapatkan pembeli.
Bukan hanya itu, website anda juga akan jadi mudah ditemukan lewat mesin
pencari.
Lebih lanjut mengenai ini, baca panduan content marketing.

3c. Mulai bereksperimen dengan Facebook Ads dan Google


AdWords

Facebook Ads dan AdWords merupakan 2 platform iklan digital terbesar saat
ini. Selain volumenya besar, kualitas pengunjung dari keduanya juga tinggi
karena tepat sasaran.
Kalau anda punya budget pemasaran, gunakan salah satu atau keduanya.
Panduan mulai beriklan:
1. Beginners Guide to Facebook Advertising AdEspresso
2. Facebook Ads Guide
3. AdWords Step by Step Starter Guide
Dibandingkan dengan metode pemasaran lain, iklan bisa mendatangkan
banyak pengunjung sekaligus dalam waktu singkat.
Tetapi karena butuh biaya, maka anda harus bereksperimen untuk
mendapatkan hasil terbaik dengan biaya terendah.
Pertanyaan terbesarnya:
Pilih Facebook atau AdWords?
Tidak ada jawaban yang pasti. Semua tergantung apa yang anda jual, dan ke
siapa anda menjualselain juga selera pribadi.
Ini kira-kira yang bisa anda jadikan pertimbangan:
1. Kalau keyword yang anda inginkan banyak dicari lewat Google,
gunakan AdWords. Kalau tidak, gunakan Facebook

2. Interest dan demografi di Facebook lebih akurat


3. Untuk konversi penjualan, AdWords lebih unggul (tapi umumnya harga
per klik lebih mahal)
4. Untuk konversi non-penjualan, Facebook lebih unggul

Beriklan secara online itu bereksperimen, anda hanya akan tahu mana yang
terbaik setelah mencoba.

3d. Dapatkan endorsement dari selebgram


Meskipun secara pribadi saya belum pernah mencoba yang ini, tapi
sepertinya banyak orang Indonesia yang mengaku mendapatkan hasil positif
setelah di-endorse oleh seleb Instagram.
Cara kerjanya seperti ini:

1. Cari akun Instagram yang followernya banyak dan merupakan target


pasar yang tepat
2. Kirimkan mereka produk dari anda dengan gratis
3. Mereka akan merekomendasikan produk anda kepada followernya
lewat foto
Jadi tanpa biaya tambahan selain mengirimkan produk.
Contohnya:

Ini bentuk yang paling sederhana, hanya berupa mention.


Ada tips yang lebih lanjut:

Kalau anda ingin mendapatkan banyak follower, bisa juga dengan cara
membuat kontes kecil-kecilan.
Minta kepada si selebgram untuk memberitahu followernya bahwa anda
mengadakan kontes untuk mendapatkan produk yang di-endorse.
Misalnya anda punya produk kosmetik.
Untuk bisa mendapatkan produk anda secara gratis, mereka harus memfollow anda. Nantinya pemenangnya anda pilih dari daftar follower.
Bisa juga ditambah untuk menyuruh mereka mengupload foto koleksi makeupnya.
Dengan begitu, jangkauan akan semakin luas dan mereka punya alasan
untuk mem-follow akun anda.
Tapi ingat, sebelum mulai akun anda sendiri sudah harus punya foto-foto yang
menarik.
Thread di Kaskus ini punya segudang penjelasan tentang edorsement di
Instagram.

3e. Dapatkan endorsement dari blogger


Sama seperti langkah 3d di atas, bedanya ini dari blogger. Jadi tidak perlu
dijelaskan panjang lebar lagi.
Cara mencari bloggernya:
1. Lewat Google: gunakan kata kunci blogger + topik

2. Komunitas blogger: seperti Blogger Perempuan


3. Grup blogger di Facebook
Yang perlu diperhatikan dalam memilih blogger:
1. Kualitas kontennya
2. Desain websitenya
3. Traffic-nya
4. Komentar para pembacanya

3f. Lakukan AMA (Ask Me Anything) di forum komunitas


Sama seperti social media, forum online juga merupakan tempat yang sangat
efektif untuk mendapatkan pembeli.
Tapi (lagi-lagi) anda akan diusir kalau hanya promosi.
Untuk bisa mempromosikan bisnis, anda minimal harus memberikan manfaat
kepada anggotanya. Ini bisa dengan membuat thread/diskusi yang menarik
atau menjawab thread orang lain.
Atau dengan menggabungkan keduanya:
Mengadakan AMA.
Istilah ini saya pinjam dari situs komunitas internasional, Reddit. Artinya ask
me anything atau tanyakan apapun kepada saya (tentunya yang berkaitan
dengan suatu topik).

Ini contohnya di Reddit:

Si orang ini membuat thread yang mempersilahkan anggota lain untuk


menanyakan apapun tentang game research/analyticsdan ada 50 orang
yang bertanya.
Perhatikan bahwa dia juga mengumumkan kalau dia meluncurkan produk
baru.
Kedua pihak sama-sama diuntungkan.
Produknya dikenal oleh banyak orangsementara orang lain bisa bertanyatanya mengenai berbagai hal yang menarik buat mereka.
Topik dari AMA harus sesuai dengan bisnis andadalam kasus
tadi produknya berkaitan dengan game research/analytics.

Oke, itu di luar negeribagaimana dengan Indonesia?


Ada juga, meskipun belum banyak:

Itu beberapa yang sudah mencoba melakukan.


Karena sebagai penjual anda (mestinya) paham betul dengan industrinya,
maka tanya jawab seperti ini bukan masalah besar.

Misalnya anda menjual baterai smartphone, adakan AMA tentang baterai


smartphoneakan ada banyak yang bertanya misalnya cara supaya
baterainya awet.
Atau kalau anda seorang instruktur fitness, adakan tanya jawab soal
bodybuilding.

Langkah #4 Dari sekedar jualan menjadi sebuah


bisnis
Berhasil menjual bukan berarti berhasil berbisnis. Sukses menjual kepada
sekian ratus orang saja bukan berarti anda sudah punya sebuah bisnis.
Ada perbedaan besar.
Kalau anda hanya menjual, maka besar kemungkinannya beberapa tahun
atau bulan ke depan aliran pemasukan anda berhenti.
Sedangkan target kita adalah membangun bisnis dengan jangka panjang.
Bahkan sampai anda usia pensiun nanti.
Lalu apa bedanya menjual dengan berbisnis?
Ini:

Gambar di atas biasa disebut marketing funnel, atau perjalanan seorang


kustomer dari belum kenal sampai memutuskan untuk membeli.
Penjelasannya seperti berikut:
1. Awareness: sadar dengan keberadaan anda
2. Interest: tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut
3. Consideration: memutuskan untuk mencoba
4. Purchase: membeli

5. Retention: tetap menggunakan layanan anda, loyal


6. Advocacy: merekomendasikan anda kepada orang lain
Kalau anda hanya menjual, berarti prosesnya berhenti di nomor 4
purchase.
Seorang penjual tidak memikirkan tahapan berikutnya yaitu retention dan
advocacy yang merupakan hal utama dalam kelangsungan bisniskepuasan
pelanggan.
Akibatnya ada 2:

Penjualan tidak berkembang

Lama-kelamaan usahanya akan mati

Retention dan advocacy tidak hanya diperoleh dari kualitas produk saja.
Karena kualitas (dan harga) itu sudah jadi spek dasarorang tidak akan
membeli kalau tidak memenuhi keduanya. Jadi semua yang ada di pasaran
pasti sudah bersaing.
Jadi penentu kepuasan bukan cuma itu.
Maka dari itu anda harus melihat marketing funnel ini secara keseluruhan dari
1-6, bukan hanya fokus pada bagian menjual-menjual-menjual.

4a. Lakukan content marketing


Content marketing merupakan pemegang peranan terbesar dalam siklus
marketing funnel.

Contohnya seperti yang sudah dijelaskan tadi, supaya orang lain bisa
mengenal anda maka anda sebaiknya menyediakan konten yang bermanfaat.
itu tahap awareness.
Bagaimana dengan iklan? Bukannya iklan lebih efektif mendatangkan banyak
pengunjung?
Memang.
Tapi tidak semua bisnis bisa mengandalkan iklan untuk langsung
mendapatkan penjualan. Lebih efektif kalau kita membuat mereka tertarik
dulusambil membangun rasa percaya.
Artinya, meskipun dalam iklan anda butuh konten.
Untuk membangun awareness, jenis konten yang terbaik adalah yang
mengedukasi dan memberikan manfaat.
Seperti konten yang dibuat Traveloka:

Karena bisnis startup mereka berhubungan dengan penjualan tiket pesawat


dan hotel, maka mereka menyediakan konten panduan berwisata di
Singapura melalui blognya.
Jadi orang yang ingin berwisata ke Singapura akan menemukan situs
mereka.
Dan sebagian pembaca akan memutuskan langsung membeli tiket di
Traveloka.
Untuk menyusun strategi content marketing anda sendiri, silahkan
ikuti panduan content marketing ini.

4b. Lakukan list building dan email marketing


List building artinya proses mengumpulkan email dari calon kustomer.
Sedangkan email marketing merupakan proses pemasaran dengan email
sebagai medianya.

Apa hebatnya email?

Email marketing memberikan ROI sebesar 4.300%

66% kustomer memutuskan untuk membeli atas hasil email marketing

Statistik di atas dikutip dari Direct Marketing Association, 2013.


Ini karena email selalu jadi bagian dari kebiasaan kita. Bahkan karena email
sudah terintegrasi dengan smartphone, maka email bisa (dan akan) jadi lebih
efektif daripada SMS.
Jadi email terasa lebih personal daripada konten yang ditemui di blog
misalnya.
Alurnya seperti ini:
1. Pengunjung datang ke website karena upaya content marketing
2. Tertarik dengan konten, lantas mereka mendaftarkan emailnya
3. Anda mengirimkan konten yang bermanfaat lewat email
4. Terakhir, melakukan penjualan lewat email
Kalau dilihat di marketing funnel tadi, email marketing merupakan metode
yang tepat untuk mengoptimasi upaya pemasaran anda pada bagian
consideration.
Itu sebabnya ROI dari email sangat tinggi.
Untuk mulai melakukan email marketing, baca panduan list building ini.

Jadi dengan menggabungkan content marketing dan email marketing,


hubungan positif dengan pembeli juga akan tetap terjalin.
Sehingga bisnis anda sekarang sudah menyentuh keenam poin di marketing
funnel.
Bukan hanya itu
Bisnis anda menjadi sebuah siklus yang tidak berakhir. Anda sekarang sudah
punya sistem untuk mendatangkan pengunjung dan menjual secara otomatis.

Sekian! Saatnya mulai jualan


Itulah semua tahapan yang perlu anda ketahui untuk mulai berjualan.
Tidak sulit kan?
Semua langkah di atas tidak membutuhkan skill apapun untuk memulai, anda
bisa belajar sambil jalan.
Tapi saya yakin masih ada juga yang akan berpikir ini sulit
(Terutama mungkin karena panjang)
Maka dari itu, untuk tahu apakah ini sulit atau tidakbuktikan sendiri dengan
langsung mencoba.
Kemudian kalau ada yang masih tidak dimengerti, tinggalkan komentar di
bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai