KATA PENGANTAR
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional. Peningkatan derajat
kesehatan yang terus diupayakan oleh pemerintah
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain lingkungan,
perilaku, dan pelayanan medis. Faktor-faktor ini akhirnya juga
ikut mempengaruhi kelangsungan hidup anak yang
direfleksikan oleh salah satu indikator dampak pembangunan
kesehatan, yaitu angka kematian bayi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Evaluasi Kinerja
Pembangunan
Sektoral,
Deputi
Evaluasi
Kinerja
Pembangunan telah menyusun kajian evaluasi pembangunan
sektoral mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kelangsungan Hidup Anak. Diharapkan kajian ini dapat
bermanfaat dan menjadi masukan bagi kita semua khususnya
dalam penyusunan kebijakan bidang pembangunan kesehatan
di masa yang akan datang
Masukan, saran, dan kritik sangat kami harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan kajian ini. Akhirnya, kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan kajian ini.
Jakarta, Desember 2009
Plt. Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................
DAFTAR ISI ......................................................................
DAFTAR TABEL ...............................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................
ii
iii
iv
v
I.
PENDAHULUAN .....................................................
1.1.
Latar Belakang ............................................
1.2.
Ruang Lingkup .............................................
1.3.
Tujuan Penelitian .........................................
1
1
4
5
II.
6
6
9
10
35
37
39
39
48
48
48
50
50
V.
KESIMPULAN .........................................................
65
67
III.
iii
52
54
56
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
iv
49
53
55
57
58
60
61
62
64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
11
20
36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang
menerus
diupayakan
oleh
pemerintah.
Derajat
di
Indonesia cukup jauh tertinggal dibandingkan dengan negaranegara di wilayah Asia lainnya yang kondisi sosial ekonominya
tidak jauh berbeda, seperti Malaysia, Thailand, Srilanka dan
RRC. Perbandingan AKB Indonesia dengan keempat negara
tersebut menunjukkan hasil yang kurang baik. AKB Indonesia
berdasarkan SDKI 2007 adalah 34 per seribu kelahiran hidup.
Sementara itu berdasarkan sumber CIA World Factbook
(2009) yang dikutip dalam portal indexmundi, didapatkan
bahwa AKB Malaysia cukup rendah yaitu sekitar 15,87 per
1
kualitas,
pemerataan
dan
keterjangkauan
faktor
rendahnya
pemerataan
dan
Kenya,
mengenai
kelangsungan
3
hidup
anak,
1.2.
Ruang Lingkup
Kajian evaluasi ini dilakukan untuk melihat faktor-faktor
dengan
menggunakan
variasi
data
456
Pengaruh
faktor-faktor
yang
menyebabkan
1.3.
Tujuan Penelitian
Secara khusus, tujuan dari studi ini adalah untuk:
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
kesehatan
di
Indonesia
mengalami
yang
utama.
Angka kematian
bayi
di
bayi
dan
anak
terlihat
lebih
buruk
Kelompok
miskin
mendapatkan
akses
imunisasi
ataupun
mendapatkan
kondisi
publik
dan
serta
penggunaan
kecenderungan
fasilitas
penyedia
penduduk
yang
diimunisasi
mengalami
dari
anak-anak
di
Indonesia
yang
negara-negara
seperti
Phillipina
dan
angka
pemanfaatan
rumah
sakit
oleh
kesehatan
saat
ini
lebih
banyak
menciptakan
tantangan
dan
2.2
Peranan
Faktor
Sosial
Ekonomi
Terhadap
2.2.1
kematian
anak
sangat
kuat,
walaupun
masih
10
Mortality
Environmental
contamination/
Dietary intake
Environmental
control
Disease
Infection
Malnutrition
Personal preventive
measures
Mortality
Therapeutic
medical technology
Secara
tradisional,
penelitian
ilmu-ilmu
sosial
sosial
kontribusi
maupun
yang
besar
penelitian
bagi
medis,
pemahaman
pada
identifikasi
sekumpulan
variabel
yang
A.
Pendekatan
Variabel
Antara
atau
Determinan
Terdekat
Pendekatan variabel antara atau determinan terdekat
digunakan untuk menjelaskan bagaimana sejumlah faktor
sosial ekonomi dapat mempengaruhi kelangsungan hidup
12
anak.
Kunci
dari
pendekatan
ini
adalah
identifikasi
langsung
mempengaruhi
risiko
morbiditas
dan
variabel
kelangsungan
antara
hidup
untuk
anak.
dapat
Beberapa
mempengaruhi
hal
yang
perlu
13
pertumbuhan
kematian
(growth
anak
faltering)
(variabel
dan
terpengaruh)
lingkungan:
udara,
makanan/air/jari,
penyakit
perorangan:
usaha-usaha
tidak
menyebabkan
hanya
berlaku
gangguan
sebagai
pertumbuhan
14
indikator,
dan
yang
kematian,
melainkan
juga
harus
dapat
diukur
dalam
penelitian
Faktor Ibu
Faktor ibu meliputi umur, paritas dan jarak kelahiran.
Masing-masing faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap
hasil kehamilan dan kelangsungan hidup bayi. Selain itu,
dimungkinkan juga terdapat sinergisme diantara variabelvariabel faktor ibu, misalnya jarak kelahiran yang dekat
ditambah dengan umur ibu yang muda.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan berkaitan dengan penularan
penyakit kepada anak (dan ibu). Empat kategori yang
menggambarkan jalur-jalur utama penularan penyakit ke
sekelompok
besar
penduduk
meliputi:
(i)
udara
yang
makanan,
air,
dan
jari
yang
merupakan
jalur
utama
diperkirakan
dan
diketahui
derajatnya
dengan
16
khususnya
interpretasi
hasil
dalam
penelitian
model
akan
multivariat
karena
dikacaukan
oleh
multikolinearitas.
Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi berhubungan dengan kalori, protein
dan gizi mikro. Kelangsungan hidup anak tidak hanya
dipengaruhi oleh tersedianya gizi bagi anak melainkan juga
bagi ibu. Gizi dan diet ibu selama hamil mempengaruhi berat
bayi
yang
dilahirkan,
dan
selama
masa
menyusui
dalam
mengukur
tingkat
relatif
gizi
yang
Luka
Luka disini meliputi luka fisik, luka bakar, dan
keracunan. Meskipun luka kecelakaan sering dianggap
sebagai kejadian kebetulan, namun tingkat dan polanya pada
suatu kelompok dapat mencerminkan resiko lingkungan yang
berbeda-beda, sesuai dengan konteks lingkungan dan sosial
ekonominya. Luka dapat juga ditimbulkan secara sengaja,
contoh yang paling nyata adalah pembunuhan bayi.
Kategori variabel ini diukur dengan timbulnya luka-luka
baru atau penyebaran kumulatif luka yang berhubungan
dengan ketidakmampuan (disability), misalnya luka bakar
yang sangat parah.
18
praktek-praktek
modern
seperti
imunisasi
atau
kelompok
pertama
mempengaruhi
perubahan
tingkat
Socioeconomic determinants
Maternal
factors
Environmental
contamination
Nutrient
deficiency
Injury
Healthy
Sick
Prevention
Treatment
Growth
faltering
Personal illness
control
20
Mortality
merupakan
hasil
akhir
dari
rangkaian
kumulatif
Idem
21
B.
determinan
sosial
ekonomi
(variabel
pengaruh),
yang
tingkat
masyarakat:
lingkungan
ekologi,
kemampuan
melahirkan
anak
dan
kemampuan
dari
orang
dewasa
lainnya
(biasanya
ayah).
dengan cara
mempengaruhi
meningkatkan
pilihan-pilihan
ibu
dan
23
adalah
yang
berkaitan
dengan
kontrasepsi,
gizi,
ilmu
cenderung
memaksimalkan
waktu
ibu
untuk
anak
sering
digunakan
untuk
mengerjakan
menikah
dengan
wanita
yang
kurang
berpendidikan.
Tradisi/norma/sikap. Berikut ini adalah determinandeterminan budaya yang penting bagi kesehatan dan
kelangsungan hidup anak.
anak
laki-laki.
Bangladesh
Studi-studi
dan
Aman,
terbaru
di
Jordania,
pemberian
perawatan kesehatan.
26
makanan
dan
kebiasaan
kepercayaan
masyarakat
tentang
berpengaruh
pada
variabel
antara
dari
kelangsungan hidup anak. Hal ini meliputi praktekpraktek pencegahan penyakit secara ritual, sampai
kepada
pemilihan
terapi
dan
orang-orang
yang
konsep-konsep
pengobatan
ilmiah
negara-negara maju. Diet ibu selama hamil dan polapola menyusui (dan bahkan pada masa kecil ibu itu
sendiri) serta makanan tambahan merupakan faktorfaktor penting dari kelangsungan hidup anak. Oleh
karena itu,
28
yang
penting
dalam
mempengaruhi
variabel
yang
dapat
mempengaruhi
Tersedianya
pakaian
yang
cukup
dan
Bahan
bakar/energi.
Suplai
bahan
bakar
yang
merebus
air,
mengawetkan
makanan
yang
Transportasi.
Sarana
transportasi
penting
untuk
Higiene/pelayanan
preventif.
Pelayanan
preventif
pembersih,
tambahan zat
30
insektisida,
vitamin,
di
atas
menunjukkan
mengapa
besar
Khususnya
pengaruhnya
dalam
terhadap
masyarakat
miskin,
mortalitas
keluarga
anak.
bisa
serangga
pembawa
penyakit,
tingkat
terhadap
tersedianya
pekerjaan
bagi
politik.
Berikut
ini
adalah
faktor-faktor
kesehatan.
Dampaknya
terhadap
berskala
Tindakan
yang
dilembagakan
yaitu
usaha
(tidak
diserahkan
kepada
kebijaksanaan
pemberantasan
penyakit
epidemik
seperti
program
pendidikan/motivasi
dapat
vaksin
dan
antibiotika
ditujukan
untuk
ini
dapat
menjangkau
masyarakat.
34
seluruh
lapisan
makro
sekaligus
implementasi
kebijakannya,
Related sectors
National
macrosector and
micro level
policies
Technical
capacity to
implement
policies
Local Context
Governance;
politics and
patronage;
political capacity
and incentives to
implement
policies
Households
and
individuals
Outcomes
Behaviors and
actions
Health:
preventive care,
care seeking for
illness, feeding
practices,
sanitary
practices,
Education:
enrollment and
school
participation,
leraning outside
of school
Child
mortality
Child
nutrition
School
completion/
Learning
achievement
Constraints
- Income
- Wealth
- Education and
knowledge
Supply
Demand
Sulitnya
akses
dan rendahnya
kualitas
layanan
2.3.
Studi Empiris
Angka kematian anak dan bayi yang tinggi merupakan
studi
tersebut
menunjukkan
bahwa
faktor
usia
37
ibu
terhadap
tingkat
kematian
balita
Perencanaan
dan
perawatan
balita
masih
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Analisis Kuantitatif
Metode yang digunakan untuk dapat mengetahui
39
40
dimana:
: Kabupaten/Kota =
: angka kematian bayi. angka kematian bayi ini
merefleksikan kelangsungan hidup anak
secara berbanding terbalik. Jadi, penurunan
angka
kematian
bayi
menunjukkan
peningkatan kelangsungan hidup anak
sebaliknya peningkatan angka kematian bayi
merefleksikan
penurunan kelangsungan
hidup anak.
: persentase anak yang memperoleh imunisasi
BCG
: persentase anak yang memperoleh imunisasi
DPT
: persentase anak yang memperoleh imunisasi
Polio
: jumlah dokter umum
: persentase persalinan
tenaga kesehatan
yang
: jumlah perawat
: jumlah bidan
: jumlah rumah sakit
: jumlah puskesmas
: jumlah puskesmas pembantu
: jumlah puskesmas keliling
: jumlah posyandu
41
dibantu oleh
kabupaten/kota
(landlock)
42
dan
political
(tingkat
pendidikan);
Produk
Domestik
Hipotesis
Hubungan
antara
angka
kematian
bayi
dengan
suatu
variabel
terhadap
angka
kematian
bayi
Tingkat
infrastruktur
memiliki
pengaruh
negatif
44
terdapat
pengaruh
positif
terhadap
kelangsungan
hidup
anak.
Tingkat
terdapat
pengaruh
positif
terhadap
kelangsungan
terpenuhinya
hidup
cakupan
anak.
imunisasi,
47
Dengan
maka
3.2.
Data
3.3.1
Jenis Data
Data yang digunakan dalam studi ini adalah data
3.3.2
Sumber Data
Tabel 3.1 menjelaskan sumber data sekunder yang
48
Tabel 3.1
49
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.
rangka
mencapai
tujuan
pembangunan
4.1
secara
spasial
pada
tahun
2007,
tertinggi,
terobosan-terobosan
kebijakan
di
daerah
yang
dapat
masing-masing,
selain
menjalankan
dan
4.2
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
52
Tabel 4.1.
Estimasi Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup, Net Reproduction Rate, Angka
Kelahiran Kasar, dan Angka Fertilias Total (menurut Provinsi), 2007
53
4.2.1
Analisis Nasional
Hasil regresi nasional pada Tabel 4.2, menunjukkan
hidup
anak.
Artinya,
setiap
peningkatan
terpencil
suatu
lokasi
54
kabupaten/kota
yang
positif
menunjukkan
terhadap
terdapat
angka
pengaruh
kematian
bayi
negatif
yang
terhadap
Prob
t.test
0.0000*
0.0000*
0.0000*
-1.15467
0.0151**
Budaya
3.51682
0.0000*
Landlock
-1.1174
0.0077*
21.43864
0.0092*
Political Fractionalization
55
4.2.2
Analisis Regional
A.
Pulau Sumatera
Hasil regresi pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
domestik
regional
bruto,
budaya
dan
political
fractionalization.
Kelangsungan hidup anak di Pulau Sumatera tidak
hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor di sektor kesehatan, tapi
juga dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi.
Jumlah dokter umum, jumlah rumah sakit, rata-rata
lama sekolah dan produk domestik regional bruto memiliki
pengaruh negatif terhadap angka kematian bayi yang
menunjukkan
terdapat
pengaruh
positif
terhadap
56
akan
berdampak
pada
penurunan
Prob
t.test
0.0022*
-0.32273
0.0001*
-1.83526
0.0000*
-0.00399
0.0003*
Budaya
5.717061
0.0000*
Political Fractionalization
42.56628
0.0002*
B.
Pulau Jawa
Hasil regresi pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa
-0.05026
0.0000*
Bidan
-0.00583
0.0017*
Rumah Sakit
-0.67062
0.0040*
-2.74637
0.0018*
-0.12143
0.0793***
-0.01427
0.0000*
58
C.
dan
produk
domestik
regional
bruto,
akan
59
Tabel 4.5
-0.03342
0.0217**
D.
Pulau Kalimantan
Hasil regresi pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa
60
Tabel 4.6
Prob
t.test
Dokter Umum
-0.22335
0.0400**
-1.75111
0.0001*
E.
Pulau Sulawesi
Hasil regresi pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa
61
di Pulau
Tabel 4.7
Prob
t.test
Rumah Sakit
-1.2632
0.0404**
Vaksinasi DPT
-0.35776
0.0000*
awal Januari 2007, dengan pendekatan Kemitraan BidanDukun, dengan mempertemukan dua kutub yang berjauhan.
Win-win solution ini diilhami oleh budaya sipakatau (saling
menghargai) yang amat subur di masyarakat Sulawesi
Selatan. Hasilnya adalah terjadinya pergeseran budaya
tempat persalinan yang rata-rata 80 persen terjadi di rumah ke
fasilitas kesehatan sampai 100 persen setelah intervensi.
Jumlah kematian ibu masih tercatat 8 per 1.000 ibu yang
melahirkan, kemudian turun menjadi 3 per 1.000 ibu
melahirkan pada tahun 2007, dan menjadi nol per 1.000 ibu
melahirkan pada tahun 2009.
F.
lama
sekolah,
political
fractionalization
dan
63
kelangsungan
peningkatan
rata-rata
hidup
political
anak
sehingga
setiap
fractionalization
maka
Prob
t.test
-1.46488
0.0307**
42.1892
0.0091*
Vaksinasi BCG
-0.48135
0.0271**
64
BAB V
KESIMPULAN
sangat
berperan
dalam
menentukan
yaitu
pendapatan
(PRDB)
pada
harga
semakin
meningkat
pula
kemampuan
65
program-program
kesehatan
ke
depan
menitikberatkan
pembangunan
sektor
perhatiannya
sosial
pada
dibandingkan
Dibutuhkan
usaha
besar
dari
pemerintah
untuk
Pemerintah
daerah
hendaknya
dapat
melakukan
atau
melanjutkan
66
program-program
DAFTAR PUSTAKA
68
69