V = IR =
I
G
(2)
2
Kontrol ON-OFF memiliki karakteristik sinyal keluaran
dari kontroler u(t) tetap pada salah satu nilai maksimum
atau minimum tergantung pada sinyal pembangkit
kesalahan positif atau negatif. Diagram blok kontroler ONOFF yang memiliki masukan r(t) dan keluaran u(t),
ditunjukkan pada Gambar berikut.
Gambar. 1. Hubungan Konduktansi dan Konsetrasi Ion
G=
CxA
L
(3)
Dimana :
C : Konduktansi spesifik (S)
G : Konduktansi yang terukur (S)
L : Jarak antar plat (cm)
A : Luas penampang plat (cm2)
2.2. Total Dissolved Solid (TDS)
Total Dissolved Solid (TDS) yaitu jumlah zat
terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang
terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah
zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan
milligram per liter (mg/L).
Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah
limpahan dari pertanian, limbah rumah tangga, dan
industri. Unsur kimia yang paling umum adalah kalsium,
fosfat, nitrat, natrium, kalium, Raksa, Timbal dan klorida.
Bahan kimia dapat berupa kation, anion dan molekul.
Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang
timbul dari aliran permukaan. Beberapa padatan total
terlarut alami berasal dari pelapukan dan pelarutan batu
dan tanah [4].
Sebagai sampel ikan digunakan udang vaname di
lokasi Gresik, tingkat TDS perairan udang ini optimal
antara 300 - 400 PPM, kurang dari 300 PPM, tidak
dikatakan optimal, karena semakin kecil TDS akan
menyebabkan berkurangnya kandungan mineral yang
dibutuhkan plankton, yaitu Fosfat dan nitrat, dua mineral
ini sangat bagus untuk pertumbuhan plankton, dimana
plankton merupakan makanan alami bagi ikan.
2.3. On-Off Kontroller
Pada sistem kontrol ON-OFF, elemen pembangkit
hanya memiliki dua posisi tertentu yaitu ON atau OFF.
Fungsi Pendekatan :
Untuk persamaan
hubungan [6]:
polinomial
orde
2,
didapatkan
3
III. PERANCANGAN SISTEM
3.1. Gambaran Umum Sistem
Out
R2
xVIn
R1 + R2
(4)
4
24
25
26
27
28
29
30
596
578
573
542
536
526
512
406
354
344
292
275
265
241
54
55
56
57
58
59
60
295
293
286
265
220
213
195
80
77
72
64
49
41
40
2000
1500
Gambar 8. Perancangan rangkaian pengatur kecepatan motor DC
1000
Series1
500
3.3. Perancangan Software
Perancangan software dilakukan secara bertahap, dengan
melakukan bernbagai pengujian setiap blok hardware setelah
hardware siap dijalankan. Langkah-langkah dalam
perancangan software adalah sebagai berikut :
1. Uji dan kalibrasi data sensor TDS untuk kadar zat terlarut
pada air yang berbeda dengan pembacaan ADC.
2. Uji rangkaian driver motor AC dengan kontrol modulasi
PWM.
3. Pembuatan algoritma Kontroler P berdasarkan data uji
yang didapat.
0
0
500
1000
ADC
(5)
750
745
738
736
734
728
727
724
721
717
716
714
703
700
696
690
687
685
673
672
627
626
624
1500
1390
1300
1285
1280
1180
1170
1120
1100
1070
1040
1030
905
902
877
844
831
809
752
751
499
492
472
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
510
507
503
492
487
464
427
415
414
412
391
390
378
375
373
368
346
342
340
324
320
318
308
240
235
226
217
212
185
159
156
151
143
142
139
131
130
128
122
106
105
101
93
90
89
86
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
147
136
131
127
122
115
111
107
98
84
78
75
72
65
59
54
52
43
38
15
25
23
22
21
20
19
18
17
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
2
V INP
3.59
3.56
3.53
3.52
3.51
3.48
3.48
3.46
3.45
3.43
3.43
3.42
3.36
3.35
3.33
3.30
3.29
3.28
3.22
ADC
750
745
738
736
734
728
727
724
721
717
716
714
703
700
696
690
687
685
673
No
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
V INP
2.44
2.43
2.41
2.35
2.33
2.22
2.04
1.99
1.98
1.97
1.87
1.87
1.81
1.79
1.78
1.76
1.66
1.64
1.63
ADC
510
507
503
492
487
464
427
415
414
412
391
390
378
375
373
368
346
342
340
No
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
V INP
0.70
0.65
0.63
0.61
0.58
0.55
0.53
0.51
0.47
0.40
0.37
0.36
0.34
0.31
0.28
0.26
0.25
0.21
0.18
ADC
147
136
131
127
122
115
111
107
98
84
78
75
72
65
59
54
52
43
38
5
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3.22
3.00
3.00
2.99
2.85
2.77
2.74
2.59
2.56
2.52
2.45
672
627
626
624
596
578
573
542
536
526
512
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
1.55
1.53
1.52
1.47
1.41
1.40
1.37
1.27
1.05
1.02
0.93
324
320
318
308
295
293
286
265
220
213
195
80
0.07
15
ADC
VINP (Volt)
Gambar 10. Grafik nilai ADC
(6)
Diketahui referensi ADC = 4.9 volt, dan resolusi yang dipakai
adalah 10 bit.
Pada No 20
Waktu ke
(detik)
0
10
40
70
100
130
160
190
220
250
280
310
340
370
400
430
460
490
520
550
580
610
TDS
(PPM)
100
99
95
90
84
79
75
70
65
62
58
55
52
49
46
44
43
41
39
38
37
35
Waktu ke
(detik)
640
670
700
730
760
790
820
850
880
910
940
970
1000
1030
1060
1090
1120
1150
1180
1210(20 menit )
1240
1270
TDS
(PPM)
34
33
32
31
31
30
30
29
29
28
28
27
27
27
26
26
26
26
25
25
Stabil
stabil
6
Tabel 4.4 Tegangan sensor terhadap TDS buatan
PPM
Tegangan sensor (Volt)
451.13
2.99
244.39
2.33
159.10
1.97
81.22
1.53
29.32
1.05
13.22
0.7
11.93
0.58
11.94
0.55
12.16
0.51
14.02
0.4
15.15
0.36
15.80
0.34
18.12
0.28
21.50
0.21
Pada saat tegangan sensor (V RL = 2.99 Volt)
Dengan alat ukur standard : TDS = 472 PPM
Dengan alat ukur buatan : TDS = 451.2 PPM
Pada saat tegangan sensor (V RL = 0.58 Volt)
Dengan alat ukur standard : TDS = 20 PPM
Dengan alat ukur buatan : TDS = 11.94 PPM
Gambar 12. Sinyal PWM dengan duty cycle 36% dan 60%
(7)
dimana
y : nilai TDS yang terukur ( ppm atau mg/L)
x : tegangan sensor (V)
Berikut tabel 4.3 dan grafik hasil pengujian sensor untuk
beberapa macam sampel air.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengujian dari keseluruhan sistem pada
tugas akhir ini, dan berdasarkan data yang telah didapat dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan sistem Pengontrolan tingkat TDS
air secara otomatis, maka air untuk budidaya ikan dapat
terkontrol. Sehingga system ini dapat membantu para
peternak ikan (terutama peternak pada aquarium) dalam
mengontrol tingkat TDS air.
2. Sistem Penurunan TDS dengan menggunakan Membran
RO memiliki kemampuan yang cukup optimal untuk
menurunkan tingkat TDS.
3. Dengan digunakannya Sistem otomatisasi TDS air di
dalam betrnak, maka tingkat kesehatan ikan lebih terjaga
dibandingkan tanpa menggunakan system pengontrolan
TDS.
PPM
472
212
143
90
49
25
20
19
17
14
12
11
9
6
[3]
[4]
[5]
[6]