Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional.
Rancangan yang digunakan adalah pendekatan case control dengan metode survei
analitik. Pada rancangan penelitian ini dilakukan pengukuran menggunakan
kuesioner kepada penderita asma di wilayah kerja puskesmas Donomulyo. Desain
ini dipilih karena dapat digunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor
resiko mempengaruhi terjadinya penyakit, seperti pada bagan 4.1. dibawah ini:
Paparan alergen, polusi udara,
perubahan cuaca
Ya
Tidak
Case
Control
Bagan 4.1. Desain Penelitian Case Control
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Donomulyo yang terdiri
dari sepuluh desa yaitu desa Donomulyo, desa Purworejo, desa Sumberoto, desa
Tempursari, desa Tlogosari, desa Kedungsalam, desa Banjarejo, desa Tulungrejo,
desa Mentaraman, dan desa Purwodadi pada bulan SeptemberNovember 2014.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian


4.3.1. Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah penderita asma yang berusia lebih
dari 14 tahun di wilayah kerja puskesmas Donomulyo. Populasi studinya adalah
38

39

penderita asma usia lebih dari 14 tahun yang telah ditangani oleh puskesmas
Donomulyo. Total populasi studi pada penelitian ini adalah 131 orang, dengan 51
orang berstatus asma kunjungan berulang, dan 80 orang sisanya berstatus tidak
berulang.
Populasi studi terdiri dari kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kasus
adalah pasien asma yang melakukan kunjungan asma berulang, sedangkan
kelompok kontrol adalah pasien asma yang tidak melakukan kunjungan asma
berulang.
4.3.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Tujuan ditentukannya sampel dalam
penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik suatu populasi, karena tidak
dimungkinkan peneliti melakukan penelitian di populasi, karena jumlah populasi
yang sangat besar, keterbatasan waktu, biaya atau hambatan lainnya (hidayat,
2011).
Dalam penelitian di bidang kesehatan terdapat istilah kriteria sampel
meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, dimana kriteria tersebut digunakan
untuk menemukan dapat tidaknya dijadikan sampel sekaligus untuk membatasi
hal yang akan diteliti. Kriteria inklusi memiliki arti dimana subyek penelitian
dapat mewakili dalm sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.
Sedang kriteria ekslusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi sarat sebagai sampel penelitian
(Hidayat, 2011). Adapun kriteria inklusi yang peneliti tetapkan adalah sebagai
berikut:

40

1. Responden telah didiagnosis oleh dokter Puskesmas Donomulyo sebagai


penderita asma.
2. Responden berusia lebih dari 14 tahun.
3. Responden bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Donomulyo.
4. Responden memiliki identitas alamat yang jelas.
5. Bersedia diwawancarai.
Sedangkan kriteria ekslusi bagi responden dalam penelitian ini adalah:
1. Responden yang pada saat dilakukan pengumpulan data tidak
bersedia diteliti dan menolak menandatangani lembar persetujuan
(informed concent).
2. Responden yang memiliki infeksi pernafasan selain asma seperti
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan pasien yang memerlukan
inhalasi tanpa ada riwayat asma.
3. Responden yang memiliki masalah pada hidung dan sinus seperti
sinusitis dan lain sebagainya.
Pengambilan sampel pada kelompok

case menggunakan metode

consecutive sampling, dimana subyek yang datang dan memenuhi kriteria


pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan
terpenuhi.

Sedangkan

untuk

kelompok

control

pengambilan

sampel

menggunakan metode simple random sampling dari daftar penderita asma yang
tidak melakukan kunjungan asma berulang dalam dua bulan terakhir.
Penentuan jumlah sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin dalam
Notoatmodjo (2005), maka dapat dihitung sebagai berikut:

41

Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah penderita asma kunjungan berulang
d = 5% (tingkat kepercayaan sebesar 95%)
Dari perhitungan diatas maka jumlah sampel minimal yang dapat digunakan
adalah 45 sampel untuk kelompok kasus dan 45 sampel untuk kelompok kontrol,
Namun pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah keseluruhan populasi
(sampel jenuh) karena jumlah populasi yang relatif kecil sehingga total
keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah 102 responden terdiri dari 51
sampel untuk kelompok kasus dan 45 sampel untuk kelompok kontrol.

4.4. Variabel Penelitian


Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel tergantung.
Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah faktor lingkungan.
b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Pada
penelitian ini variabel terikatnya adalah serangan asma.

42

4.5. Etika Penelitian


Pada proses pelaksanaan penelitian akan didahului dengan memberikan
penjelasan kepada responden terkait tujuan, manfaat dan prosedur dalam
pelaksanaan penelitian. Responden yang setuju akan menandatangani lembar
persetujuan sebagai informed contcent (lembar informed concent terlampir).
Dalam penelitian ini responden dilindungi dengan memperhatikan aspek-aspek
right to self determination, right to privacy, right to anonymity and
confidentiality, right to fair treatment and protection from discomfort and harm
(Ekarini, 2012).
a. Hak untuk menentukan nasib sendiri (right to self determination)
Responden mempunyai kebebasan untuk menentukan apakah bersedia
atau menolak ikut serta dalam penelitian, yang diawali dengan diberikannya
penjelasan oleh peneliti tentang penelitian yang akan dilakukan.
b. Hal mendapatkan privasi (right to privacy)
Responden mempunyai hak untuk dijaga privasinya oleh peneliti.
Informasi pribadi dari responden hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian dan disimpan oleh peneliti. Informasi tersebut mencakup sikap,
perilaku,

opini

dan

catatan

tentang

responden

yang

harus

dijaga

kerahasiaannya.
c. Hak untuk anonimitas (tidak diketahui identitas) dan dijaga kerahasiaan (right
to anonymity and confidentiality)
Responden mempunyai hak untuk tidak diketahui indentitasnya dan
dijamin bahwa data yang sudah dikumpulkan dari responden harus

43

dirahasiakan. Peneliti memanajemen informasi yang bersifat privasi dan tidak


dapat diberitahukan atau dibagi kepada orang lain tanpa ada persetujuan dari
responden.
d. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (right to fair treatment)
Responden harus menerima perlakuan yang adil dalam perawatan. Dalam
penelitian, pemilihan responden dan pemberian perlakuan selama pelaksanaan
penelitian harus adil.
e. Hak mendapat perlindungan dari ketidaknyamanan dan bahaya (protection
from discomfort and harm)
Responden berhak menyampaikan kepada peneliti apabila merasa tidak
nyaman dalam pelaksanaan penelitian dan responden berhak untuk terhindar
dari rasa sakit baik secara fisik ataupun psikologis (Ekarini, 2012).

4.6. Instrumen Penelitian


Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun baik atau sudah
matang dimana responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal
wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tandatanda tertentu (Kurniawatin, 2006). Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari
dua bagian yaitu karakteristik pasien asma yang meliputi usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, riwayat menderita asma sejak usia berapa, riwayat
keluarga yang menderita asma, frekuensi serangan, kapan serangan terakhir,

44

serta pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada faktor-faktor lingkungan


yang dapat memicu terjadinya serangan asma.
Kuesioner pada penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian
Ekarini, 2012 yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas.
2. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data penderita asma
yang diperoleh dari Puskesmas Donomulyo.

4.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan computer menggunakan
software statistik SPSS for windows. Kegiatan dalam proses pengolahan data
adalah (Kurniawati, 2006):
a. Pemeriksaan data (Editing)
Pemeriksaan data (Editing) adalah memeriksa data yang telah dikumpulkan
baik berupa daftar pertanyaan. Kegiatan pemeriksaan data meliputi:
1) Penjumlahan
Menjumlah adalah menghitung banyaknya lembaran daftar pertanyaan
yang telah diisi untuk mengetahui apakah sesuai dengan jumlah yang
telah ditentukan.
2) Koreksi
Koreksi adalah proses membenarkan atau menyelesaikan hal-hal yang
salah atau kurang jelas.
b. Pemberian kode (Coding)

45

Semua variabel diberi kode terutama data klasifikasi, untuk mempermudah


pengolahan. Pemberian kode dapat dilakukan sebelum atau sesudah
pengumpulan data dilaksanakan.
c. Penyusunan data (Tabulating)
Penyusunan

data

(Tabulating)

merupakan

pengorganisasian

data

sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata
untuk disajikan dan dianalisis.
2. Analisis data
Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan software statistik.
Adapun analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik
masing-masing variabel yang diteliti (Hastono, 2007). Analisis univariat
untuk data kategorik seperti jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, riwayat
menderita asma, keluarga yang menderita asma, obat yang digunakan saat
serangan, tanda dan gejala serangan, status merokok dan faktor-faktor
lingkungan pemicu disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan
mengunakan presentase atau proporsi. Semua data dianalisis pada tingkat
kemakaan (confidence interval) 95 ( = 0,05).
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
yang signifikan antara dua variabel atau bisa juga digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua atau lebih

46

kelompok (Hastono, 2007). Analisis bivariat untuk melakukan analisis


hubungan variabel kategorik dengan variabel kategorik dilakukan dengan
menggunakan uji statistik chi square. Uji statistik chi square bertujuan
untuk menguji perbedaan proporsi.

Anda mungkin juga menyukai