PEMBAHASAN
2.1 Pertukaran Ion
Pertukaran ion secara luas digunakan untuk pengolahan air dan limbah cair, terutama digunakan
pada proses penghilangan kesadahan dan dalam proses demineralisasi air.Proses pertukaran ion pada
industri pengolahan air dan limbah cair, banyak diterapkan untuk proses penghilangan kesadahan dan
demineralisasi air. Sebagai bahan yang digunakan untuk keperluan proses ini dapat dibedakan menurut
ion penukarnya, yakni catiaon exchange pertukaran ion positif) dan anion exchange (pertukaran ion
negatif). Sebagai bahan penukar ion positif yang umumnya digunakan adalan ion Natriun (Na+) dan ion
hidrogen (H+), sedangkan bahan penukar ion negatif umumnya yang digunakan adalah (OH-).
2.2 Prinsip-prinsip Pertukaran Ion
Pertukaran ion adalah sebuah proses fisika-kimia. Pada proses tersebut senyawa yang tidak larut,
dalam hal ini resin, menerima ion positif atau negatif tertentu dari larutan dan melepaskan ion lain ke
dalam larutan tersebut dalam jumlah ekivalen yang sama. Jika ion yang dipertukarkan berupa kation,
maka resin tersebut dinamakan resin penukar kation, dan jika ion yang dipertukarkan berupa anion, maka
resin tersebut dinamakan resin penukar anion.
Dalam pengolahan air minum, media ion exchange harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Memiliki ion dalam media ion exchange itu sendiri;
b. Tidak larut dalam air;
c. Memiliki luas permukaan yang cukup pada struktur pori-pori sehingga mudah bagi ion untuk
melewatinya;
d. Memiliki kapasitas ion exchange dan dapat diregenerasi dengan bahan kimia yang sesuai;
e. Bersifat tahan lama dan stabil secara kimia;
f. Tidak beracun dan dalam penggunaannya tidak mewarnai air.
Demineralisi air;
b.
Penyisihan amoniak;
c.
d.
Salah satu jenis kolom ialah kolom silinder baja dengan tinggi kolom 12 ft dan diameter 3 inchi.
Contoh reaksi pertukaran kation dan reaksi pertukaran anion disajikan pada reaksi (2.1) dan (2.2)
di bawah ini :
Reaksi pertukaran kation :
2NaR (s) + CaCl2 (aq)
CaR(s) + 2 NaCl(aq)
(2.1)
R2SO4(s) + 2 NaCl
(2.2)
Reaksi (2.1) menyatakan bahwa larutan yang mengandung CaCl 2 diolah dengan resin penukar kation
NaR, dengan R menyatakan resin. Resin mempertukarkan ion Na+ larutan dan melepaskan ion Na+ yang
dimilikinya ke dalam larutan. Proses penukaran kation yang diikuti dengan penukaran anion untuk
mendapatkan air demin (demineralized water). Tahap terjadinya reaksi pertukaran ion disebut tahap
layanan (service).
Jika resin tersebut telah mempertukarkan semua ion Na + yang dimilikinya, maka reaksi
pertukaran ion akan terhenti. Pada saat itu resin dikatakan telah mencapai titik habis (exhausted),
sehingga harus diregenerasi dengan larutan yang mengandung ion Na+ seperti NaCl. Tahap regenerasi
merupakan kebalikan dari tahap layanan.Reaksi yang terjadi pada tahap regenerasi merupakan kebalikan
reaksi (2.1). Resin penukar kation yang mempertukarkan ion Na+ tahap tersebut di atas dinamakan resin
penukar kation dengan siklus Na. Resin penukar kation dengan siklus H akan mempertukarkan ion H+
pada tahap layanan dan regenerasi.
Gambar
Proses
penukaranion
Ca Demineralisasi
Gambar Proses
dengan Na (Pelunakan)
Gugus fungsi pada resin penukar anion adalah senyawa amina (primer/R-NH 2, sekunder/R-N2H,
tersier/R-R'2N) dan gugus ammonium kuartener (R-NR' 3/tipe I, R-R'3N+OH/tipe II), dengan R'
menyatakan radikal organik seperti CH 3. Resin anion yang mempunyai gugus fungsi ammonium
kuartener disebut resin penukar anion basa kuat dan resin penukar anion basa lemah mempunyai gugus
fungsi selain ammonium kuartener.
Resin Penukar Kation Asam Kuat
Resin penukar kation asam kuat yang beroperasi dengan siklus H, regenerasi dilakukan
menggunakan asam HCl atau H2SO4. Reaksi pada tahap layanan adalah sebagai berikut :
(2.3)
Konsentrasi asam keseluruhan yang dihasilkan oleh reaksi (2.3) disebut Free Mineral Acid (FMA).Jika
nilai FMA turun, berarti kemampuan resin mendekati titik-habis dan regenerasi harus dilakukan. Reaksi
pada tahap regenerasi adalah sebagai berikut :
(2.4)
Resin
Penukar
Kation
Asam Lemah
Gugus fungsi pada resin penukar kation asam lemah adalah karboksilat (R- COOH). Jenis resin
ini tidak dapat memisahkan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, tetapi dapat menghilangkan
kation yang berasal dari garam bikarbonat untuk membentuk asam karbonat, atau dengan kata lain resin
ini hanya dapat menghasilkan asam yang lebih lemah dari gugus fungsinya.
Reaksi-reaksi yang terj adi pada tahap layanan untuk resin penukar kation asam lemah dengan
siklus H, dinyatakan oleh reaksi-reaksi berikut ini :
(2.5)
Larutan regenerasi dan reaksi yang terjadi pada tahap regenerasi identik dengan resin penukar kation
asam kuat.
(2.6)
(2.7)
(2.8)
(2.9)
Resin penukar anion basa lemah dapat diregenerasi dengan NaOH, NH 4OH atau N2CO3 seperti
ditunjukkan oleh reaksi di bawah ini :
(2.11)
Gambar Proses
Demineralisasi dengan
Pertukaran Ion
Kedua macam Resin ini dapat ditempatkan secara terpisah pada dua buah bejana ataupun dalam
satu buah bejana.Susunannya harus berurutan (seri) dimana yang pertama adalah Resin asam dan yang
berikutnyaadalah Resin basa. Resin asam berfungsi untuk merubah garam-garam mineral menjadi asam,
dan Resin basa berfungsi untuk merubah (menetralkan) asam yang dihasilkan dari reaksi pertama menjadi
air murni.
2.5Operasi Sistem Pertukaran Ion
Operasi sistem pertukaran ion dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu :
1. tahap layanan (service)
2. tahap pencucian balik (backwash)
3. tahap regenerasi, dan
4. tahap pembilasan.
2.6Tahap Layanan
Tahap layanan adalah tahap dimana terjadi reaksi pertukaran ion, seperti ditunjukkan oleh reaksireaksi (2.3), (2.5), (2.6), (2.7) dan (2.8) di atas.Watak tahap layanan ditentukan oleh konsentrasi ion yang
dihilangkan terhadap waktu, atau volume air produk yang dihasilkan.
Hal yang penting pada tahap layanan adalah kapasitas (teoritik dan operasi) dan beban pertukaran
ion (ion exchange load). Kapasitas pertukaran teoritik didefinisikan sebagai jumlah ion secara teoritik
yang dapat dipertukarkan oleh resin per satuan massa atau volume resin. Kapasitas pertukaran ion teoritik
ditentukan oleh jumlah gugus fungsi yang dapat diikat oleh matriks resin. Kapasitas operasi adalah
kapasitas resin aktual yang digunakan untuk reaksi pertukaran pada kondisi tertentu. Beban pertukaran
ion adalah berat ion yang dihilangkan selama tahap layanan dan diperoleh dari hasil kali antara volume
air yang diolah selama tahap layanan dengan konsentrasi ion yang dihilangkan. Tahap layanan ini
dilakukan dengan cara mengalirkan air umpan dari atas (down flow).
Gambar
Reaksi Regenerasi
Besaran untuk menyatakan tingkat efisiensi penggunaan larutan regenerasi adalah nisbah
regenerasi (regeneration ratio) yang didefinisikan sebagai berat larutan regenerasi dinyatakan dalam
ekivalen atau gram CaCO3 dibagi dengan beban pertukaran ion yang dinyatakan dalam satuan yang sama.
Semakin rendah nisbah regenerasi, semakin efisien penggunaan larutan regenerasi.Harga nisbah
regenerasi merupakan kebalikan harga efisiensi regenerasi.Operasi regenerasi dilakukan dengan
mengalirkan larutan regenerasi dari atas.
2.9Tahap Pembilasan
Tahap pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa larutan regenerasi yang terperangkap oleh
resin. Pembilasan dilakukan menggunakan air produk dengan aliran down flow dan dilaksanakan dalam
dua tingkat, yaitu :
1. tingkat laju alir rendah untuk menghilangkan larutan regenerasi, dan
2. tingkat laju alir tinggi untuk menghilangkan sisa ion.
Limbah pembilasan tingkat laju alir rendah digabungkan dengan larutan garam dan dibuang, sedangkan
limbah pembilasan tingkat laju alir tinggi disimpan dan digunakan sebagai pelarut senyawa untuk
regenerasi.
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : karena air keluaran resin penukar kation bersifat
asam, maka reaksi kesetimbangan di atas akan bergeser ke kiri. Air yang diolah di kolom degasifier
mengandung karbon dioksida yang ekivalen dengan alkalinitas bikarbonat ditambah dengan jumlah
karbon dioksida yang larut dalam air tersebut.
Cara kerja kolom degasifier mengikuti teori-teori yang berlaku untuk proses stripping
(pelucutan). Kandungan CO2dalam air dilucuti menggunakan udara yang dihembuskan oleh blower
(Gambar 4.15) atau secara vakum (Gambar 4.16). Pemakaian kolom degasified dapat mengurangi
kandungan karbon dioksida menjadi 5 mg/l.
vakum
Pemurnian Air
Produksi air kemurnian tinggi
Pemisahan Logam
Katalisis
Gula Manufactur
Farmasi
Desalinasi
Demineralisasi
Deklorisasi
TUGAS UTILITAS
Ion Exchange
Disusun Oleh :
Daniel Roberto C
21030112130137
21030112130139
21030112130141
Ulul Ilma N
21030112140185
Suryo Tetuko
21030112120028
Angel Natalis
21030112140039
21030112140036
Rizkia Risang K
21030112140041
Salma Nurjihan
21030112130153
Estiono Nugroho
21030112130158
21030111130102
konsumsi
adalah
air
yang
memenuhi
pers yaratan
sebagai ma na
pada
air
diantaranya
adalah
dengan
mengunakan
ionnya. Konsentrasi sisi aktif dankemampuan pernukaran ion suatu resin biasanya tercantum dalam
properties resin tersebut.
Permasalahannya yang muncul adalah bagaimana cara memaksimalkan konsentrasi sisiaktif dan
kemampuan penukaran ion suatu resin
1.3Tujuan Penulisan
1. Mengetahui prinsip-prinsip pertukaran ion
2. Menjelaskan pengolahan air (penghilangan kesadahan, demineralisasi) dengan cara ion exchange
dengan menggunakan resin.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang prinsip kerja pertukaran ion
2. Memberikan informasi kepada pembacacara pengolahan air dengan metode ion exchange dengan
menggunakan resin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ion Exchange adalah proses penyerapan ion ion oleh resin dengan cara Ion-ion dalam fasa cair
(biasanya dengan pelarut air) diserap lewat ikatan kimiawi karena bereaksi dengan padatan resin.
Resin sendiri melepaskan ion lain sebagai ganti ion yang diserap. Selama operasi berlangsung setiap
ion akan dipertukarkan dengan ion penggantinya hingga seluruh resin jenuh dengan ion yang
diserap.
Resin penukar ion adalah suatu struktur polimer yang mengandung suatu gugus aktif yang terikat
pada kerangka organic. Proses pembentukan resin terdiri dari dua tahap yaitu pembentukan kerangka dan
pembentukan gugus aktif. Pada pembentukan kerangka digunakan cros linked polystyrene yang dibentuk
dari tetesan cairan monomer yang disuspensikan dalam air. Dari proses tersebut diperoleh butiran yang
keras,transparan,tidak berwarna dan kedap air. Pada resin penukar ion ada 2 jenis yaitu resin penukar
anion dan resin penukar kation.
Pada resin penukar kation misalnya RSO 3H, gugus aktif SO3memiliki daya afinitas yang lebih
besar terhadap kation-kation lain bila dibandingkan H +. Tetapi sebaliknya dapat pula terjadi pada
regenerasi. Hal ini dapat terjadi kalau konsentrasi H + dalam larutan sangat tinggi.Apabila H+, RSO3H
telah digantikan semua oleh kation-kation atau resin itu sudah jenuh, maka resin itu tidak aktif lagi.
Sehingga harus diaktifkan lagi dengan cara regenerasi. Setelah tahap regenerasi maka perlu dilakukan
pembilasan terhadap resin. Pembilasan yang dilakukan terdiri dari dua tahap yaitu pembilasan awal untuk
menghilangkan sisa-sisa regenerasi yang masih menempel pada resin dan pembilasan akhir untuk
menghilangkan kemungkinan garam yang terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA