PENDAHULUAN
masyarakat modern
diperkirakan
dilakukan
kematian anak- anak di dunia, dengan rentang usia 10-24 tahun. Sebanyak 12%
kecelakaan lalu lintas terjadi di negara dengan penduduk berpendapatan rendah
dan 80% pada negara dengan penduduk berpendapatan sedang (WHO, 2013).
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan perkembangan ekonomi
merupakan atribut mayor terhadap peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas pada
negara berpendapatan sedang tersebut.
Di Asia Tenggara dilaporkan bahwa pada tahun 2012 kecelakaan lalu
lintas telah merenggut 334.815 jiwa (WHO, 2013). Diperkirakan pada tahun
2030 kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian nomor lima di
seluruh dunia (WHO, 2013). Kecelakaan lalu lintas kini juga telah menjadi
perhatian
global,
sehingga
Perserikatan
Bangsa-
Bangsa
(PBB)
manusia sebesar 93,52%, faktor kendaraan sebesar 2,76%, faktor jalan 3,23%,
dan faktor lingkungan sebesar 0,49%. Jumlah kecelakaan lalu lintas bus di
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 6.601 kasus dan mengalami penurunan di
tahun 2013 dengan 4.893 kasus kecelakaan lalu lintas bus, yang artinya setiap
hari terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus sebanyak 14 kasus
kecelakaan.
Provinsi Sumatera Utara menempati posisi keempat sebagai provinsi dengan
tingkat kejadian kecelakaan lalu lintas terbanyak di Indonesia. Menurut data
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (2012) dalam Gus
(2013), sepanjang tahun 2012 telah terjadi sekitar 8.000 kejadian kecelakaan lalu
lintas, diantaranya meninggal 2.200 orang. Fakta yang juga menyedihkan, bahwa
Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara sekaligus kota terbesar
ketiga di Indonesia, pada tahun 2010 dilaporkan telah terjadi 731 kasus
kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal sebanyak 179 orang (Sinaga,
2012).
Menurut data kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus yang ada di
Kabupaten Deli Serdang periode bulan Januari sampai dengan November tahun
2016 terdapat 304 jumlah kecelakaan lalu lintas dengan kreteria jumlah korban
luka berat 4 orang, luka ringan 432 orang, dan 83 orang meninggaldunia.
Meskipun jumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus di Kabupaten
Deli Serdang tahun 2016 ini menurun dari data sebelumnya, namun angka
kejadian kecelakaan lalulintas tersebut masih dianggap tinggi (Kepolisian Negara
Republik Indonesia Daerah Sumatera Utara Resor Deli Serdang, 2016).
Faktor
risiko
adalah
segala
sesuatu
yang
dapat
menimbulkan
menelpon, mengirim pesan (sms), atau bercanda dengan penumpang. Sedetik saja
konsentrasi hilang, ditambah laju kendaraan yang cepat, bisa berakibat fatal.
Karena dalam kondisi biasa saja semakin cepat laju mobil semakin sedikit waktu
untuk melakukan antisipasi yang tepat.
Faktor kendaraan merupakan faktor yang memiliki
pengaruh
terhadap
rasa
aman,
nyaman
dan
selamat
bagi
pengemudi
dan
penumpangnya. Kondisi fisik dan mesin bus yang meliputirem, ban, kacaspion,
lampu utama, lampu sign dan melakukan pengujian bus secara regular sebagainya
juga akan mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sedangkan faktor lingkungan dan jalan meliputi kondisi jalan, geometric
jalan, jarak pandang dan ada tidaknya median jalan, cuaca dan letak geografis
wilayah. Kondisi ini juga termasuk sebagai pemicu terjadinya kecelakaan lalu
lintas.
berkurang, jarak pengereman menjadi jauh, dan kondisi jalanan yang licin.
Berdasarkan uraian dan data diatas diketahui bahwa terdapat faktor risiko
yang berhubungan dengan kecelakaan lalulintas pada supir bus. Oleh karena itu,
tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko yang
berhubungan dengan kecelakaan lalu lintas pada supir bus di Terminal Lubuk
Pakam.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah : Apa saja faktor risiko yang berhubungan
dengan kecelakaan lalu lintas pada supir bus diterminal lubuk pakam?.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kecelakaan
Lalu Lintas pada Supir Bus Terminal Lubuk Pakam Sumatera Utara Tahun 2017.
1.3.2
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan faktor manusia dengan kecelakaan lalu
lintas pada supir di Terminal Lubuk Pakam.
b. Untuk mengetahui hubungan faktor kendaraan dengan kecelakaan
dengn lalu lintas pada supir bus di Terminal Lubuk Pakam.
c. Untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dn jalan dengan
kecelakaan lalu lintas pada supir di Terminal Lubuk Pakam.