Anda di halaman 1dari 13

CBD

(Case Based Discussion)

Disusun oleh:
RITA KAMELIA
011.06.0026

Pembimbing :
dr.Kadek Dwi Pramana, M. Biomed, Sp.PD

DOKTER MUDA BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga pembuatan karya tulis yang berjudul Chronic Kidney Disease
(CKD) dapat tersusun dan terselesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dr. Kadek, Dwi Pramana, M. Biomed, Sp.PD,
selaku pembimbing penulisan yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian tulisan ini.
Adapun pembuatan tulisan ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
selama masa kepaniteraan klinik penulis di bagian penyakit dalam RSUD Tanjung, juga untuk
mendiskusikan kasus Chronic Kidney Disease), sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan mendukung penerapan klinis yang lebih baik dalam memberikan kontribusi
positif sistem pelayanan kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan yang telah disusun ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan agar tulisan ini dapat
menjadi lebih baik. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih banyak kesalahan
maupun kekurangan dalam tulisan ini.

Tanjung, 08 Juli 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progesif, dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti
ginjal yang tetap, berupa dialysis atau transpalasi ginjal.
Kriteria penyakit gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3
bulan, berupa kelainan structural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG) dengan manifestasi kelainan patologis dan terdapat tanda kelainan ginjal
termasuk kelainan dalam komposisi darah dan urin, atau kelinan dalam tes pencitraan (imaging
test). Kriteria yang kedua yaitu laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,73m 2
selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Pada keadaan yang tidak terdapat kerusakan
ginjal lebih dari 3 bulan, dan LFG sama atau lebih dari 60 ml/menit/1,73m 2 tidak termasuk
kriteria penyakit gagal ginjal kronik.
Penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit yang mendasarinya, tetapi
dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama. Pengurangan masa
ginjal mengakibatkan hipertrofi structural dan fungsional nefron yang masih tersisa sebagai
upaya kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth factor.
Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan
aliran darah glomerulus. Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi nefron yang masih
tersisa.

BAB II
LAPORAN KASUS
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Al-Azhar
M AT AR AM
CATATAN RIWAYAT PENYAKIT
IDENTITAS
Nama Penderita

: Ny. N

No. RM

: 049810

Umur

: 53 Tahun

Kelamin

: Perempuan

Status

: Menikah

Alamat

: Sokong

Tgl. Pemeriksaan/ MRS

: 10 Juni 2016

Ko. Asisten

: Rita Kamelia

ANAMNESIS
-

Keluhan Utama
Lemas

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien wanita umur 53 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu disertai
menstruasi yang tidak berhenti lebih dari 11 hari sebelum masuk rumah sakit. Lemas
dirasakan tiba-tiba dan terjadi terus menerus hingga pasien tidak mempunyai tenaga disertai
rasa pusing. Pasien mengatakan rasa lemas membuat pasien merasa tidak nyaman bahkan
tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Pasien merasa lebih baik jika istrahat di
tempat tidur. Kronologis dari keluhan pasien, sejak 11 hari yang lalu pasien mengeluh

mentruasi berupa gumpalan darah berwarna coklat kehitaman yang banyak, bahkan sampai
mengganti pembalut lebih dari 4 kali dalam sehari disertai keluhan lemas sehingga pasien
dibawa ke UGD Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung. Selain itu, pasien juga merasa mual,
nafsu makan berkurang, dan ada riwayat muntah darah sebanyak 1 kali sekitar 1 hari
terakhir. Tetapi pasien mengatakan hal tersebut tidak disertai rasa nyeri. Riwayat BAB hitam
1 hari yg lalu, BAK normal, sesak (-), demam (-), gatal (-),
-

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 9 bulan yang lalu, DM (-),
penyakit jantung (-), penyakit ginjal (-).

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, namun tidak ada anggota
keluarga yang mengalami keluhan sama yang dialami pasien.

Riwayat Pribadi Sosial


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga sudah mempunyai 2 anak, riwayat
berhubungan suami istri terakhir 4 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan selama
menstruasi selalu teratur dan tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. Pasien tidak
pernah mengontrol tekanan darah ke puskesmas, sering merasa lemas tetapi tidak sampai
lemas terus-menerus hingga tak bertenaga seperti saat ini.

Riwayat pengobatan
Pasien tidak pernah berobat di puskesmas dan langsung ke RSUD Tanjung ketika
mengalami keluhan.

PEMERIKSAAN FISIK
-

Keadaan Umum
GCS
Gizi
Kesadaran
Tanda Vital
- Tensi
- Nadi
- Pernapasan
- Suhu
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Leher
Thorax
- Paru
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
- Jantung
- Inspeksi
- Palpasi
Perkusi
-

Askultasi

: Tampak Lemah
: E4V5M6
: Cukup
: Komposmentis
:
: 200/110 mmhg
: 120 kali / menit
: 22 kali / menit
: 36,5 C
: Pucat, dan teraba kering.
: Deformitas (-), Simetris Muka (+), Rambut (+), Allopecia occipital (-)
: CA (+/+), Sklera Ikterus (-/-), edema palpebra (-/-)
: bentuk normotia, othorea (-), Pendengaran (+) N
: Perdarahan ( - ), Sekret ( - )
: pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
:
: pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-), barrel chest (+)
: vocal fremitus normal, nyeri tekan (-)
: sonor dikedua lapang paru
: vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
:
: ictus cordis tidak terlihat
: ictus cordis teraba di ICS IV
: batas atas di ICS III linea parasternalis dextra, batas kanan di ICS
IV linea parasternalis dextra, batas kiri di ICS V linea
parasternalis sinistra
: S1S2 tunggal, Gallop (-), Murmur (-)

Abdomen :
- Inspeksi
- Auskultasi
- Palpasi
- Perkusi
- Ekstremitas
-

: Distensi (-), buli-buli teraba penuh (+)


: Bising Usus (+) Normal
: Nyeri tekan (-), pembesaran hepar (-)
: Timpani seluruh lapang abdomen
: Akral dingin (-/-/-/-), edema kedua pergelangan kaki

Laboratorium
:
(Tanggal 09 Juni 2016)

Leukosit
Limfosit
Middle
Granulosit
Eritrosit
Hb
Hematokrit
MCH
MCV
MCHC
GDS
Urea
Creatinine
SGOT
SGPT
Gol darah
CT/BT

Nilai
9,3
2,2
0,6
6,5
1,04
2,9
8,5
27,8
82,2
34,1
130
205,8
20,74
9
6
B
BT 330

Nilai Normal
4- 11
0,8-4,0
0,1-1,5
2,0-7,7
4,7-6,1
12-18
36-54
27-31
79-99
35-47
<170
< 23,5
0,65-1,08
<31
<34

CT 630

CT 6-12 menit

BT 1-6 menit

HASIL PEMBACAAN GAMBARAN DARAH TEPI (09/06/2016)


ERITROSIT : Hipokrom, sebagian populasi normokrom, anisositosis, normosit, mikronit,
mikrosit, ovalosit, polikromasi, eritroblast (+)
LEUKOSIT : Jumlah normal, dominasi neutrofil, limfosit atipik, AMC (-)
TROMBOSIT : jumlah normal, makro trombosit, clumping (-), penyebaran merata
SIMPULAN : Anemia hipokromik mikrositik dengan neutrofilia relative susp et causa
defisiensi besi dd/ proses kronik disertai proses infeksi

Hasil pemeriksaan elektrolit (Tanggal 09 Juni 2016)


Parameter Pemeriksaan
K (Kalium)
Na (Natrium)
Cl (Klorida)
Ca (Kalsium)

Hasil (mmol/L)
4,10
128,03
99,84
0,92

Nilai Normal (mmol/L)


3,50-5.50
135,00-145,00
96,00-106,00
1,10-1,35

Planning Diagnostik
USG Abdomen
Foto Polos Abdomen / BNO
Pemeriksaan Darah Lengkap
UL
Elektrolit
Biopsy ginjal

Assesment :
CKD Stage V ec GNC
Anemia Berat NN ec Bleeding
HT grade II

Terapi :
IVFD NS 8 tpm
Transfusi PRC 1 kolf
Inj ranitidine 2x1 amp
Lisinopril 1x10 mg
Amlodipine 1x10 mg
Bisoprolol 1x1 mg
Asam folat 2x2 mg
Konsul dokter spesialis obgyn

FOLLOW UP

Time
10/06/16
(06.00)

S
Lemas
Mual (+)
Muntah

O
- KU : Sedang
- GCS
: E4V5M6
- Kes : CM
- TD : 200/110 mmhg
darah (+)
- Nadi
: 88 x / m
BAK normal
- RR: 22 x / m
BAB hitam
- T: 36,5 C
(+)
- K/L: CA (+/+), SI (-/-),
Menstruasi
edema palpebra (-/-)
11 hari yang- Thorax :
- Paru : barrel chest (+)
lalu
Demam (-)
simetris, vocal fremitus

A
P
-CKD stage - IVFD NS 8 tpm
- Transfusi PRC 1 kolf
V e.c GNC
- Inj ranitidine 2x1
-Anemia
amp
gravis e.c on
- Lisinopril 1x10 mg
CKD +
- Amlodipine 1x10
AUB
mg
-HT grade II - Bisoprolol 1x1 mg
- Asam folat 2x2 mg
- Konsul dokter
spesialis obgyn
- Dirawat inap

normal, sonor +/+,


Rh (-/-), Wh (-/-)
- Cor : S1S2 tunggal, G
(-), M (-)
- Abd: Distensi (-), bulibuli teraba penuh (+),
NT(+), BU(+) N
- Ekstremitas : edema
11/06/16
(06.00)

pergelangan kaki
Lemas
- KU : Sedang
Menstruasi
- GCS
: E4V5M6
- Kes : CM
hari ke 12
- TD : 140/90 mmhg
BAK normal
- Nadi
: 84 x / m
BAB hitam
- RR: 22 x / m
(-)
- T: 36,2 C
Demam (-) - K/L: CA (-/-), SI (-/-),
Mual
edema palpebra (-/-)
muntah (-) - Thorax :
- Paru : barrel chest (+)
simetris, vocal fremitus
normal, sonor +/+,
Rh (-/-), Wh (-/-)
- Cor : S1S2 tunggal, G

-CKD stage - IVFD NS 8 tpm


- Diet 35 kkal, 0,8 gr
V e.c GNC
-Anemia
protein/kgbb/hari,
berat NN e.c
bleeding
-HT stage I

rendah garam
- Transfusi PRC 1
kolf/hari s/d Hb 9,
dengan prenal
-

furosemid 1 ampul
Lisinopril 1x10 mg
Amlodipin 1x10 mg
Asam folat 2x2 mg
Pdx/ DL post
transfusi

(-), M (-)
- Abd: Distensi (-), bulibuli teraba penuh (+),
NTE (+), BU(+)N
- Ekstremitas : edema
pergelangan kaki

12/06/16

Lemas

(+)
Pendarah

(06.00)

- KU : Sedang
- GCS
: E4V5M6
- Kes : CM
- TD : 150/100 mmhg
an
- Nadi
: 88 x / m
berkuran - RR: 22 x / m
- CKD stage V
T:
36,7

C
g (+)
ec GNC
Mual (+) - K/L: CA (+/+), SI (-/-),
-Anemia berat - IVFD NS 8 tpm
Muntah
edema palpebra (-/-)
- Diet 35 kkal, 0,8 gr
- Thorax :
NN
e.c
(-)
protein/kgbb/hari,
Nyeri - Paru : barrel chest (+)
bleeding
simetris, vocal fremitus
rendah garam
perut (-)
-Hipertensi
Transfusi
PRC 1
BAB
normal, sonor +/+,
grade II
kolf/hari s/d Hb 9,
hitam (-)
Rh (-/-), Wh (-/-)
BAK
- Cor : S1S2 tunggal, G
dengan prenal
normal
(-), M (-)
furosemid 1 ampul
- Abd: Distensi (-), buli- Lisinopril 1x10 mg
buli teraba penuh (+),
NT(+), BU(+)N
- Ekstremitas : edema
kedua pergelangan kaki

Lemas (+)
Mual (+)

KU : Sedang
GCS
: E4V5M6
Kes : CM
TD : 160/80 mmhg
Nadi
: 84 x /

- Amlodipin 1x10 mg
- Asam folat 2x2 mg
- HB = 5,6 g/dL

Muntah (-)
Perdarahan

(-)
Sesak (-)
Demam (-)

menit
- RR: 20 x / menit
- T: 36,5 C
- K/L: CA (+/+), SI (-/-),
edema palpebra (-/-)
- Thorax :
- Paru : barrel chest (+)
simetris, vocal fremitus

13/06/16

normal, sonor +/+,

06.00

Rh (-/-), Wh (-/-)
- Cor : S1S2 tunggal, G

- CKD stage V
ec GNC
- Anemia berat

(-), M (-)
- Abd: Distensi (-),NTE

NN e.c

(-), BU(+)N
- Ekstremitas : edema

- Hipertensi

kedua pergelangan kaki


- KU : Membaik
- GCS
: E4V5M6
- Kes : CM
- TD : 140/100 mmhg
- Nadi
: 88 x /

bleeding
Terapi Lanjut :

grade II
- IVFD NS 8 tpm
- Diet 35 kkal, 0,8 gr
protein/kgbb/hari,
rendah garam
- Transfusi PRC 1

menit
- RR: 22 x / menit
- T: 36,4 C
- K/L: CA (+/+), SI (-/-),

kolf/hari s/d Hb 9,
dengan prenal

edema palpebra (-/-)


- Thorax :
- Paru : barrel chest (+)

simetris, vocal fremitus

furosemid 1 ampul
Lisinopril 1x10 mg
Amlodipin 1x10 mg
Asam folat 2x2 mg
HB = 7,9 g/dL

normal, sonor +/+,

14/06/16

(06.00)
-

Lemas (+)
Rh (-/-), Wh (-/-)
Mual (-)
- Cor : S1S2 tunggal, G
Muntah (-)
(-), M (-)
Perdarahan
- Abd: Distensi (-),NTE
(-)
(-), BU(+)N
Sesak (-)
Demam (-) - Ekstremitas : edema
kedua pergelangan kaki

- CKD stage V
ec GNC
- Anemia berat
NN e.c
bleeding

Terapi Lanjut :

- Hipertensi
grade I

- IVFD NS 8 tpm
- Diet 35 kkal, 0,8 gr
protein/kgbb/hari,
rendah garam
- Transfusi PRC 1
kolf/hari s/d Hb 9,
dengan prenal
furosemid 1 ampul
- Lisinopril 1x10 mg
- Amlodipin 1x10 mg
- Asam folat 2x2 mg
Pro rujuk RSUP
NTB

untuk

Hemodialisa

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progesif, dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan

penurunan fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti
ginjal yang tetap, berupa dialysis atau transpalasi ginjal.
Etiologi penyakit ginjal kronik sangat bervariasi seperti glomerulonephritis, diabetes
militus, obstruksi dan infeksi, hipertensi, dan sebab lain.
Penegakan diagnosis penyakit ginjal kronik dapat dilakukan dengan melakukan
anamnesis gejala dan keluhan pasien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti foto
polos abdomen, pielografi intravena, ultrasonografi ginjal dan biopsy serta pemeriksaan
histopatologi ginjal.
Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi terapi spesifik terhadap penyakit
dasarnya pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid, memperlambat perburukan fungsi
ginjal, pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular, pencegahan dan terapi terhadap
komplikasi, terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Arif Mansjoer. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius ; 2000
2. Sudoyo, A, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI; 2009

Anda mungkin juga menyukai