Disusun oleh :
ALBERTO FORES D S
NIM DBD 109 041
JONATAN SUKATENDEL
NIM DBD 109 045
:
:
2. Jonatan Sukatendel
Alamat Rumah
Palangka Raya,
Januari 2013
Mahasiswa,
ALBERTO FORES DS
NIM. DBD 109 041
Menyetujui,
Mengetahui,
Alamat Jurusan
2. Jonatan Sukatendel
Alamat Rumah
Januari 2013
Mahasiswa,
I.
Menyetujui,
Mengetahui,
PENDAHULUAN
II.
LATAR BELAKANG
III.
Maksud dari Kerja Praktek ini adalah sebagai salah satu syarat pada kurikulum
pembelajaran pada program S1 Teknik Pertambangan, Universitas Palangka Raya (UNPAR),
Provinsi Kalimantan Tengah.
Sedangkan tujuan kerja praktek ini sesuai dengan judul yang diambil yaitu
Pengamatan Kegiatan Pemboran Eksplorasi Batubara Dengan Metode Openhole Drilling di
Lokasi PT. Anugerah Karya Raya Coal Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara
Provinsi Kalimantan Tengah antara lain :
a)
Untuk
mengetahui
dan
mengenal
kegiatan pemboran eksplorasi baik dari tahap penentuan lubang bor, prosedur
pemboran, peralatan yang digunakan, dan kegiatan pemboran serta pengolahan
datanya.
b)
c)
d)
e)
IV.
BATASAN MASALAH
Dalam laporan kerja praktek ini penulis
memberikan batasan
masalah yang
V.
METODE PENELITIAN
Di dalam melaksanakan permasalahan ini, penulis menggabungkan antara beberapa
metode, yaitu :
a)
b)
c)
Metode Pustaka
Dilakukan dengan cara mencari literatur mengenai kegiatan pemboran
ekspolorasi, baik berupa data yang diberikan pihak perusahaan, maupun hasil
praktek kerja lapangan yang terdahulu.
VI.
Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu, mulai bulan Februari
sampai Maret yang dilakukan pada daerah Kuasa Pertambangan PT. Anugerah Karya Raya
Coal Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah
Bulan
Kegiatan
Observasi lapangan
Pengumpulan data
Pengolahan data
Februari
-
Maret
-
April
Pembuatan laporan
DAS
AR
TEORI
A. Kegiatan Pemboran Dalam Industri Batubara
Dalam industri pertambangan pekerjaan pemboran dilakukan untuk penyelidikan
subsurface baik tentang keadaan geologi maupun sifat-sifat keteknikan dari batuannya, yang
sangat berguna bagi proses sebuah penambangan. Pemboran dapat dilakukan untuk
bermacam-macam tujuan : penempatan bahan peledak; pemercontohan (merupakan metoda
sampling utama dalam eksplorasi); dalam tahan developmen : penirisan, test fondasi dan lainlain; dan dalam tahap eksplotasi untuk penempatan baut batuan & kabel batuan (dalam
batubara pemboran lebih banyak dibuat untuk pemasangan baut batuan - bolting daripada
untuk peledakan). Jika dihubungkan dengan peledakan, penggunaan terbesar adalah sebagai
pemboran produksi.
Ada 4 komponen fungsional utama. Fungsi ini dihubungkan dengan penggunaan
energi oleh sistem pemboran di dalam melawan batuan dengan cara sebagai berikut :
Batang bor (rod) mengtransmisikan energi dari penggerak utama ke mata bor
(bit).
Mata bor (bit) adalah pengguna energi didalam sistem, menyerang batuan secara
makanik untuk melakukan penetrasi.
Sirkulasi fluida untuk membersihkan lubang bor, mengontrol debu, mendinginkan
bit dan kadang-kadang mengstabilkan lubang bor.
Gambaran dari aksi pemboran untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Adapun jenis dari alat bor dengan metode ini antara lain :
Bor Tumbuk Kabel, prinsip kerjanya: pipa bor beserta bitnya bekerja
naik turun seperti menumbuk. Kecepatan pemboran sangat tergantung
kemampuan penetrasi mata bor yang dipengarui oleh tinggi dan berat
tumbukannya
Hammer Drill, prinsip kerjanya mata bor berkerja naik turun seperti
menumbuk.
b.
sehingga batuan menjadi terpotang dan terlepas atau hancur menjadi cutting.
c.
Metode Tumbuk-Putar (Rotary-Percussive Drill Method)
Adapun jenis dari alat bor dengan merode ini antara lain :
Drifter jack hammer, dipakai untuk pemboran mendatar sehingga
memerlukan penopang (muonting device), sehingga penyangga disebut
jack leg.
Stoper jack hammer, digunakan untuk pemboran dengan arah keatas,
sehingga disangga dengan tekscoping tube. Biasa digunakan pada
pemboran daitambang bawah tanah, contohnya pembuatan rise maupun
pembuatan shaft dengan arah keatas
Sinker jack hammer, digunakan untuk pemboran dengan arah bawah,
contohnya pembuatan winze maupun pembuatan shaft dengan arah
kebawah.
2. Berdasarkan Jenis Alat Pemutarnya (Sumber Tenaganya)
Berdasarkan jenis alat pemutarnya, dapat dibedakan menjadi beberapa macam
diantaranya :
a. Spindel, pada pemboran ini, bor dimasukkan kedalam tabung spindel dan
dapat berputar karena dipegang atau di chuck oleh baut yang menekan
didinding luar pipa bor. Metode ini juga biasa digunakan dalam pemboran
inti.
b. Pemutar Rotor (Rotary Top Head) Pipa bor dihubungkan langsung dengan
rotor atau gear box yang diletakkan diatas pipa bor, pipa bor berputar dari
gear bok tidak dapat diubah-ubah.
3. Berdasarkan Cara Bergerak dan Transportasinya
Berdasarkan cara bergerak dan transportasinya mesin bor digolongkan menjadi
beberapa macam, antara lain :
a. Skid Mounted
Mesin bor diletakkan pada suatu rangkaian pipa besi, dan dipindahkan secara
manual. Alat bor ini sangat cocok digunakan pada medan yang sangat sulit
(pada daerah bergunung dan belum ada akses jalan).
b. Truck Mounted
Mesin bor diletakkan diatas truck, sangat praktis dalam berpindah-pindah
dari suatu lokasi pemboran kelokasi pemboran yang lain. Mempunyai tenaga
yang lebih besar karena sumber tenaga mesin bor bergabung dengan
rangkaian truck, sehingga lubang bor dapat lebih besar dan dalam
dibandingkan skid mounted.
c. Trailer Mounted
Mesin bor diletakkan diatas trailer sehingga sangat praktis dalam berpindahpindah, serta mempunyai sumber tenaga yang lebih besar dari jenis truck
mounted serta hasil kedalaman lubang bor lebih besar dibandingkan truck
mounted.
d. Crawler Mounted
Mesin bor diletakkan diatas roda crawler, cocok digunakan pada daerah yang
berbukit-bukit, cukup curam maupun daerah yang becek.
batubara
Prosedur Pemboran
Adapun prosedur kegiatan pemboran, antara lain :
a. Menentukan lokasi daerah yang akan di bor.
b. Mempersiapkan mesin pengerak, penampungan air, pipa-pipa bor, dan peralatan
lain yang dianggap perlu.
c. Pipa disambung dengan stang bor pada bagian atas dan pada bagian bawah
disambungdengan mata bor, dan dimasukkan pada lubang bor.
d. Mengalirkan air pencuci ke lubang bor setelah terlebih dahulu melewati bagian
peyaringan. Air yang telah dialirkan tersebut kebawah setelah melewati bagian
luar dari mata bor. Fungsi air disini adalah untuk :
Untuk mendinginkan pipa-pipa bor akibat panas yang ditimbulkan oleh
gesekan bit dengan batuan.
Sebagai pelumas bit.
Mengangkut potongan-potongan batuan ke atas permukaan tanah.
Pelepasan air ini diatur sesuai dengan kebutuhan dari pemboran untuk
menghasilkan inti sebaik mungkin baik pada open hole maupun coring.
e. Kemudian selanjutnya yaitu pengambilan hasil pemboran, pada kedalaman
tertentu, kemudian hasil pemboran didiskripsi sifat batuannya.
3. Pelaksana
Tim pelaksana yang melakukan kegiatan ini meliputi Master Bor, Geologists dan
Crew bor.
D. Peralatan
Beberapa peralatan inti yang diperlukan pada kegiatan pemboran eksplorasi yaitu:
1. Mesin Bor
2. Kompresor
3. Stang Bor
Fungsi utama dari stang bor adalah:
Menghubungkan kelli terhadap drill collar dan mata bor didasar lubang bor.
Memberikan panjang rangjkaian pipa bor, sehingga dapat menembus formasi
yang lebih dalam.
Memungkinkan naik turunnya mata bor.
Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel kemata bor.
4. Core Barrel
5. Mata Bor
6. Peralatan Pelengkap
a.
Alat untuk menaikkan dan menurunkan:
Water Swive
Hoisting sater swivel
Peralatan pancing
7. Menara
Terdapat dua tipe menara yang biasa digunakan dalam pemboran yaitu:
Derriks, digunakan untuk pemboran tegak.
Tripod, digunakan untuk pemboran miring.
8. Peralatan teknis
Parmelee wrench
Pipe wrench
Super tong
VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan
dengan harapan dapat memudahkan pelaksanaan Kerja Praktik (KP) nantinya. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kekurangan atau kekeliruan,
untuk itu dimohon adanya saran konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan
pelaksanaan Kerja Praktik (KP) ini.