Anda di halaman 1dari 6

2.

Kebutuhan Inti dari suatu Strategi Pembangunan


Tujuan utama pembangunan pertanian dan daerah pedesaan di negara-negara
berkembang adalah untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat di pedesaan melalui
peningkatan pendapatan, total produksi (output), dan produktivitas petani kecil
sekaligus ketahanan pangan.Langkah awal yang harus dilakukan negara-negara
berkembang ialah mengidentifikasi sumber-sumber pokok kemajuan pertanian dan
kondisi-kondisi dasar yang akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan utama.
Oleh karena itu, perlu dipahami apa saja yang menjadi sumber kemajuan, syaratsyarat pembangunan perdesaan, dan kebijakan pendukung apa yang diperlukan.
2.5.1 Perbaikan Pertanian Berskala Kecil :
a. Kemajuan teknologi dan inovasi.
Ada dua sumber utama dalam kemajuan teknologi yakni, pertama, mekanisasi
pertanian guna menggantikan tenaga kerja manusia. Hal ini akan mempengaruhi volume
pada tingkat output dan produktifitas. Kedua, inovasi biologis beruapa bibit hibrida dan
bioteknologi, pengaturan air, dan kimiawi. Berbagai inovasi ini dapat menambah lahan
( land augmenting ) dengan cara memperbaiki kualitas lahan yang sudah ada sehingga
dapat meningkatkan hasil panen per hektar.
Namun, kedua hal tersebut juga menimbulkan dampak negatif seperti
bertambahnya pengangguran karena luas lahan yang sempit, modal langka, tenaga kerja
berlimpah di perdesaan. Serta inovasi dapat terwujud dengan catatan menambah output
para pekerja.
b. Kebijakan ekonomi pemerintah yang tepat
Kebijakan ekonomidapat berupa kebijakan kelembagaan dan harga. Pertama,
kebijakan kelembagaan yang dimaksud seperti layanan pengenalan metode pertanian,
berbagai input komplementer, penyuluhan pertanian dalam perekonomian desa. Hal ini
sering kali hanya melayani kebutuhan dan kepentingan tuan tanah yang kaya saja.
Inovasi yang semestinya bersifat membangun justru menjadi antipembangungan
sehingga menghalangi peran aktif para petani kecil. Disini, peran pemerintah sangat
diperlukan agar kebijakan serta layanan ekonomi dapat diakses oleh para petani kecil di
perdesaan.

Kedua, kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penetapan harga komoditas


pertanian dan upah. Dalam rangka mendorong pembangunan industri dan perkotaan,
harga pangan menjadi rendah menyebabkan rasio harga antara bahan pangan dan
manufaktur tidak memihak petani. Ditambah lagi, petani dibayar dengan upah di bawah
harga pasar internal. Akibatnya, tidak ada insentif bagi petani untuk meningkatkan
outputnya atau melakukan investasi dalam teknologi baru untuk meningkatkan
produktivitas. Hal ini akan mempengaruhi penyediaan bahan pangan lokal yang terus
merosot dan lebih rendah dari permintaannya. Berbagai negara berkembang seperti
Afrika sub-Sahara yang awalnya dapat berswasembada kini berubah menjadi pengimpor
pangan.
Pemerintah diharapkan tidak hanya memperhatikan pembangunan industri dan
perkotaan, tetapi juga daerah perdesaan. Oleh karena itu, pemerintah dapat
menyediakan insentif ekonomi bagi petani kecil melalui penerapan kebijakan harga dan
upah sesuai kondisi pasar internal.
c.Beradaptasi terhadap peluang baru dan hambatan baru
Peluang terbaik tercipta ketika menjual barang bernilai tambah lebih tinggi ke pasar
perkotaan terutama holtikultura dan akuakultur. Para petani kecil memerlukan
organisasi dan bantuan khusus untuk memetik manfaat dari peluang ini. Pemerintah
diharapkan dapat memfasilitasi tindakan kolektif melalui organisasi produsen untuk
meraih skala dalam pemasaran dan daya tawar demi harga yang lebih baik.
Salah satu hambatan terbesar yang ada di depan adalah potensi masalah lingkungan
yang diakibatkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim termasuk penerapan
ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian yang tidak tepat.
2.5.2Syarat-syarat pembangunan daerah pedesaan
Untuk mencapai realisasi strategi pembangunan dan pertanian perdesaan yang
berorientasi manusia diperlukan tiga syarat pokok sebagai berikut.
Ada tiga dalil pokok yang merupakan syarat-syarat terpenting yang harus segera
dipenuhi atau dilaksanakan dalam rangka merealisasikan setiap strategi pengembangan
sektor-sektor pertanian dan pembangunan daerah-daerah pedesaan yang berorientasikan
pada kepentingan rakyat banyak.

Land reform

Dalil 1: Struktur usaha tani dan pola kepemilikan lahan harus disesuaikan dengan tujuan
utama yang bersisi ganda, yaitu peningkatan produksi bahan pangan, serta pemerataan
segala manfaat atau keuntungan-keuntungan kemajuan pertanian pada sisi yang lain.

Kebijakan-kebijakan pendukung

Dalil 2: Semua manfaat dari pembangunan pertanian berskala kecil tidak akan dapat
direalisasikan secara nyata tanpa didukung oleh serangakaian kebijakan pemerintah
yang secara sengaja diciptakan untuk memberikan rangsangan atau intensif, kesempatan
atau peluang-peluang ekonomi, dan akses kreditserta berbagai kemudahan yang
diperlukan untuk mendapatkan segenap input utama guna memungkinkan para petani
kecil meningkatkan tingkat output dan produktivitas mereka.

Keterpaduan tujuan-tujuan pembangunan

Dalil 3: keberhasilan pembangunan pedesaan, selain sangat tergantung pada kemajuankemajuan petani kecil, juga ditentukan oleh hal-hal penting lainnya yang meliputi: (1)
upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan riil pedesaan, baik di sektor pertanian
maupun nonpertanian, melalui penciptaan lapangan kerja, industrialisasi di pedesaan,
pembenahan pendidikan, kesehatan dan gizi penduduk, serta penyediaan berbagai
bidang pelayanan sosial dan kesejahteraan lainnya. (2) penanggulangan masalah
ketimpangan distribusi pendapatan di daerah pedesaan serta ketidakseimbangan
pendapatan dan kesempatan ekonomi antara daerah pedesaan dengan perkotaan. (3)
pelestarian lingkungan meliputi konservasi lahan, membatasi perluasan lahan pertanian
ke areal hutan, dan mencegah penyalahgunaan bahan kimia. (4) pengembangan
kapasitas sektor atau daerah pedesaan itu sendiri dalam rangka menopang dan
memperlancar langkah-langkah perbaikan tersebut dari waktu ke waktu.
Pertama, terlaksananya suatu pembangunan daerah pedesaan melalui kebijakan
Land Reform. Pembagian sektor pertanian dan pedesaan hanya akan berhasil membawa
manfaat jika ada usaha bersama antara pemerintah dengan semua petani, bukan hanya
dengan petani besar saja. Program Land Reform biasanya meliputi redistribusi hak-hak
kepemilikan lahan dan pembebasan penggunaan lahan yang terlalu luas oleh para tuan
tanah kemudian membagikannya kepada para petani kecil yang lahannya terlalu sempit.

Pelaksanaannya melalui beberapa cara yaitu :


1. Mengalihkan kepemilikan lahan kepada para penyewa atau penggarap
2. Penggarap / petani bagi hasil yang secara langsung mengerjakan lahan yang dimaksud
3. Mengalihkan lahan perkebunan besar pada petani kecil
4. Pembentukan koperasi pedesaan
5.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menyatakan bahwa lahan pertanian adalah


milik negaradan bagi para petani yang ingin memberdayakan lahan tersebut sebaiknya
diberikan berbagai akses dan kemudahan untuk menggarap lahan tersebut.
Reformasi pertanahan ini merupakan prasyarat yangperlu bagi kemajuan pertanian
dan perdesaan yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Ada dua hal yang
mendorong perlunya diterapkan reformasi pertanahan yaitu (1) memburuknya
ketimpangan pendapatan dan pengangguran di perdesaan, (2) pertumbuhan penduduk
yang cepat memperparah ketimpangan yang sudah ada, dan (3) kemajuan inovasi
teknologi mutakhir dan potensial dalam pertanian ( revolusi hijau ) dapat dieksploitasi
dengan mudah oleh pemilik lahan besar menyebabkan makin bertambahnya
kekuaasaan, kapasitas mereka untuk menolak reformasi di masa mendatang.
Penerapan redistribusi lahan tidak hanya meningkatkan lapangan kerja dan
pendapatan di perdesaan tetapi juga meghasilkan produksi pertanian yang lebih besar
dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
Oleh karena itu, jika program reformasi pertanahan dapat diatur dalam undangundang dan diterapkan dengan efektif oleh pemerintah, akan tercipta landasan yang
kokoh bagi output yang lebih tinggi dan standar hidup yang lebih baik bagi para petani
di perdesaan.
Kedua, kebijakan-kebijakan pendukung juga diperlukan agar reformasi pertanahan
menjadi efektif seperti layanan bantuan teknis dan pendidikan, badan kredit publik,
fasilitas penyimpanan dan pemasaran, transportasi desa dan akses jalan, dan kebijakan
pemerintah terkait dengan input seperti menghilangkan distorsi harga dan output seperti
menjamin harga sesuai nilai pasar. Perubahan terkait lembaga desa yang mengendalikan
produksi juga perlu dilakukan agar petani kecil dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Ketiga, pencapaian tujuan pembangunan terintegrasi yang tercantum dalam dalil
ketiga sangat penting bagi keberhasilan pembangunan nasional. Lebih dari setengah

jumlah

penduduk negara

berkembang

hidup

di

daerah

perdesaan.

Dengan

mengembalikan keseimbangan antara peluang ekonomi di desa dan di kota serta


menciptakan kondissi yang mendukung partisipasi luas dalam upaya pembangunan
nasional,

negara-negara

berkembang

akan

mengambil

langkah

besar

dalam

mewujudkan makna hakiki dari pembangunan.


Berbagai kebijakan yang sebaiknya diberikan pemerintah demi terlaksananya
proses pembangunan daerah pedesaan antara lain adalah :

Adanya anggaran dari pemerintah pusat bagi pembangunan infrastruktur daerah

pedesaan sehingga arus transportasi dan pengangkutan dari desa ke kota atau sebaliknya
akan lancar.

Pendirian Koperasi Unit Desa (KUD).


Dengan adanya KUD maka masyarakat di pedesaan akan merasa sangat terbantu

karena masyarakat bisa menjualkan hasil-hasil pertanian kesana disamping itu di KUD
masyarakat pedesaan juga bisa membeli pupuk dan berbagai kebutuhan pertanian disana
dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan jika mereka harus membeli di
tempat lain.

Pendirian Koperasi Simpan Pinjam.


Keberadaan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) dipandang sebagai salah satu hal

yang perlu ada di dalam daerah pedesaan, sehingga apabila masyarakat pedesaan
membutuhkan dana atau biaya baik untuk menambah modal lahan pertanian mereka
ataupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat pedesaan tidak perlu
meminjam uang melalui lintah darat atau usaha perkreditan swasta .

Pemberian Pelatihan Bagi Masyarakat Pedesaan Secara Konsisten


Maksud dari pemberian pelatihan ini adalah untuk menambah wawasan dan

keterampilan masyarakat pedesaan terhadap bidang usaha yang mereka jalani yaitu
bidang pertanian dan perdagangan. Diharapkan kualitas berbagai output dalam bidang
pertanian bertambah baik ( bernilai tambah tinggi ) dari tahun ke tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin.1997. Ekonomi Pembangunan. Edisi ketiga
Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi.Edisi kesembilan.Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/transformasi-pertanian-dan-pembangunan
www. google. co. id/Pembangunan Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai