Anda di halaman 1dari 12

Kontur

Hal penting dalam melakukan pemetaan adalah tersedianya informasi


mengenai ketinggian suatu wilayah. Dalam peta topografi, informasi
tentang elevasi biasanya berupa garis kontur, yaitu garis yang
menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama.

Gambar 1. Garis Kontur

Gambar 2. Kontur Bukit

Catatan kuliah

Berdasarkan model/ motif dari kumpulan garis kontur tersebut, bisa


diketahui keadaan sebenarnya di lapangan.Misalkan, suatu daerah aliran
sungai, maka kontur yang terbentuk adalah seperti terlihat gambar 3.

Gambar 3 .Kontur pembentuk aliran sungai

Ada dua istilah yang menyangkut kontur, yaitu


1. Interval kontur
2. Indeks kontur
Interval kontur merupakan perbedaan elevasi antar dua garis kontur
yang berdekatan.Pada penampilan peta di satu halaman, interval kontur
ini dibuat sama besar nilainya antara satu kontur dengan kontur lain.
Dalam hal penyajian, semakin besar skala maka informasi pada peta
akan semakin banyak (semakin detail), sehingga interval kontur akan
semakin kecil.

Catatan kuliah

Berikut contoh interval kontur yang umum digunakan sesuai bentuk


permukaan tanah dan skala peta yang digunakan.

Tabel 1. Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan


Interval kontur merupakan perbedaan elevasi antar dua garis kontur
yang berdekatan. Pada penampilan peta di satu halaman, interval kontur
ini dibuat sama besar nilainya antara satu kontur dengan kontur lain.
Dalam hal penyajian, semakin besar skala maka informasi pada peta
akan semakin banyak (semakin detail), sehingga interval kontur akan
semakin kecil.
Indeks kontur merupakan garis kontur dengan kelipatan tertentu.
Misal : tiap kelipatan 1 meter, 5 meter, 10 meter, dan lain-lain.
Rumus penentuan indeks kontur:

Contoh :
Peta dengan skala 1:1000, maka indeks kontur yang ditampilkan dalam
peta adalah : 1 km, pada peta skala 1:1000 meter =

Maka

i=

25
100

) = 0,25 meter.

Sifat garis kontur

Catatan kuliah

Sifat garis kontur ada beberapa macam, diantaranya adalah :


1. Garis Kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan
saling berpotongan, tapi bisa berimpit (pada daerah curam 90o).

Gambar 4. Garis kontur yang saling melingkari


2. Garis Kontur menutup pada dirinya sendiri.
3. Garis Kontur lebih rapat pada daerah curam dari pada daerah yang
lebih landai.

Gambar 5. Garis kontur untuk kondisi lapangan landai dan curam


Sifat Garis

Catatan kuliah

Sifat Garis Kontur


Sifat garis kontur yang lain yang perlu diperhatikan adalah :
1. Kontur tidak mungkin bercabang.
2. Kontur selalu menutup bentuknya. Menutupnya dapat di dalam
muka peta ataupun diluar. Jika menutupnya di luar, maka pada
muka peta terlihat kontur itu tidak menutup.
3. Daerah datar yang akan mempunyai kontur yang jarang.
4. Daerah yang terjal (curam) akan mempunyai kontur yang rapat.
5. Kontur tidak akan masuk bangunan atau rumah, tetapi
mengikuti tepi dari bangunan tersebut.
6. Kontur yang melewati/ memotong sungai akan membentuk huruf v
arah pangkalnya, arah naik.
7. Kontur yang melewati/ memotong jalan yang turun akan
membentuk huruf u menghadap ke arah naiknya jalan.
Kegunaan Garis Kontur
Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur
juga dapat digunakan untuk:
1. Membuat potongan memanjang (long-section).

Gambar 6. Potongan memanjang dari potongan garis kontur.

Catatan kuliah

2. Menghitung luas dan volume suatu wilayah.

Gambar 7. Bentuk, luas dan volume daerah genangan


berdasarkan garis kontur.
3. Menghitung tingkat kemiringan suatu wilayah

Catatan kuliah

Gambar 8. Rute dengan kelandaian tertentu.

Membuat Garis Kontur


Dalam membuat kontur suatu wilayah semakin besar derajat kerapatan
titik, semakin teliti informasi yang dibutuhkan sehingga hasil yang
didapatkan juga semakin akurat.
Informasi tentang titik detail tidak harus memiliki elevasi yang sama,
namun dibidik dari lapangan mengikuti pola tertentu.
Pola-pola tersebut adalah :
1. pola kotak-kotak (spot level),
2. pola profil (grid) dan
3. pola radial, pola radial ini digunakan untuk pemetaan topografi
pada daerah yang luas dan permukaan tanahnya tidak beraturan.
Membuat Garis Kontur

Catatan kuliah

Gambar 9. Pengukuran kontur pola spot level dan pola grid


(gambar diambil dari modul IUT UNS)

Gambar 10. Pengukuran kontur pola radial.


Membuat Interpolasi Garis Kontur
Cara membuat garis kontur:

Catatan kuliah

1. Plot detail titik-titik yang didapatkan dari lapangan


2. Tentukan titik-titik dengan elevasi yang sama. Ada beberapa cara,
diantaranya numeris.

Gambar 11. Interpolasi penentuan titik-titik kontur


Cara mencari elevasi tertentu yaitu menggunakan perbandingan linear
antara dua titik yang ada informasi elevasinya dan satu titik yang dicari.
Titik K yang terletak pada garis ketinggian + 45 berada pada jarak AK =(
hAK/hAB) jarak AB. Prinsip perhitungan (interpolasi) garis kontur
menggunakan perbandingan segi tiga siku-siku.

Gambar 12. Prinsip Segitiga Interpolasi


Contoh Soal Kontur
Buat kontur dengan interval 2 meter.
Titik A mempunyai tinggi +1,650 m.

Catatan kuliah

Titik B mempunyai tinggi + 2,110 m.


Titik C mempunyai tinggi + 2,651 m.
Titik D mempunyai tinggi + 1,950 m.
Titik E mempunyai tinggi + 4,200 m.
Titik F mempunyai tinggi + 5,010 m.

Penyelesaian Contoh Soal Kontur

1. Antara titik A dan C pasti ada titik yang mempunyai tinggi


kelipatan 2 meter, sebut P
2. Antara titik D dan B pun demikian juga, sebut Q
3. Antara titik C dan F pasti ada ketinggian 4 meter.
4. Demikian juga antara B dan E
5. Masalahnya sekarang bagaimana menentukan letak titik P,Q, R dan
S di peta.

Catatan kuliah

Menentukan letak titik Pyang mempunyai ketinggian 2 m.


1. Ukurlah jarak AC di peta.
Misalnya : jarak AC = d AC = 5 cm
2. Hitung beda tinggi titik C dengan titik A
HAC = (2,651 - 1,650) m = 1,001 m
3. Hitung beda tinggi titik P dengan titik A
HAP = (2,00 - 1,650) m = 0,350 m

4. Dengan rumus perbandingan segitiga dapat dihitung jarak AP =


dAP
d AP = hAP / hAC x dAC
= 0,350/1,001 x 5 cm
= 1,748
Jadi letak titik P kita ukurkan sepanjang 1,748 cm dari titik A.
5. Lengkapi peta tersebut dengan simbol kartografi.
Simbol merupakan alat komunikasi antara pembuat peta dengan
pemakai peta. Jadi pada muka peta cukup kita gambarkan simbolsimbol tertentu saja. Selanjutnya pada informasi tepi kita beri
legenda atau keterangan.
Misalnya : pada muka peta kita beri simbol.

Catatan kuliah

Maka pada kolom informasi tepi kita beri keterangan.

Catatan kuliah

Anda mungkin juga menyukai