Anda di halaman 1dari 12

Wall Garden

1. Planning
Alasan memilih bisnis Wall Garden
Mungkin masih asing ditelinga kita, apa itu Wall Garden. Wall
Garden adalah teknik pemanfaatan dinding secara vertikal untuk ditanami
tanaman hijau. Biasanya dinding eksterior rumah dibuat semacam rak-rak
atau bertrap-trap sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Tanaman yang
dipilih biasanya tanaman-tanaman kecil yang bermedium polybag atau
pot. Bisa juga memanfaatkan tanaman-tanaman hias berwarna sejuk
untuk menambah keeksotisan rumah. Rumah mungil yang sehat bisa tetap
terwujud dengan bantuan wall garden.
Saat ini dikembangkan banyak desain wall garden dan istilahnya
juga bermacam-macam. Green faade, green wall, vertical garden, living
wall dan topiade adalah beberapa istilah yang berkembang untuk dinding
yang dibangun dengan susunan tanaman. Tidak hanya pada dinding biasa,
wall garden dapat melapisi art sculpture atau berfungsi sebagai lapisan
kedua pada bangunan untuk mengurangi radiasi sinar matahari. Tanaman
yang digunakan dapat berupa tanaman border dan semak pendek apapun
yang disusun dalam planter box / pot secara vertikal.

Di Indonesia, masih jarang ada bangunan yang membuat taman


vertikal. Tapi mulai ada yang mencoba menanam tanaman di pot yang
disusun ke atas, atau memakai tanaman rambat di dinding. Model taman

vertikal yang ada di luar negeri sangat sederhana, dengan tanaman rambat
atau tanaman di pot yang dibuat di tiang-tiang bangunan. Meskipun
sederhana dan dipilih tanaman yang murah, tetapi mampu menampilkan
suasana hijau dan segar bagi lingkungan sekitarnya.
Kehadiran tanaman di rumah melindungi kita dari sinar ultra
violet, panas dan polusi debu serta udara kotor. Efeknya tentu lebih terasa
apabila anda menanam tanaman yang dapat menjerap polutan. Keluarga
akan lebih terlindungi, sehat dan makin betah di rumah. Tampilan rumah
pun dapat menjadi unik dengan adanya aksen wall garden.
Saat ini dikembangkan banyak
desain tanaman dinding dan
istilahnya juga bermacam-macam.
Green faade, green wall, vertical
garden, living wall dan topiade
adalah beberapa istilah yang
berkembang untuk dinding yang
dibangun dengan susunan tanaman.
Tidak hanya pada dinding biasa, wall garden dapat melapisi art sculpture
atau berfungsi sebagai lapisan kedua pada bangunan untuk mengurangi
radiasi sinar matahari. Tanaman yang digunakan dapat berupa tanaman
border dan semak pendek apapun yang disusun dalam planter box / pot
secara vertikal.
Menempatkan tanaman agar bisa tumbuh di dinding perlu sedikit
trik, mengingat jauh lebih sulit menanam dalam kondisi vertikal
dibandingkan posisi biasa. Jadi, diperlukan wadah atau modul yang tepat
agar tanaman tetap tumbuh dan tak cepat mati.

Selain menambah keindahan, efek positif taman vertikal adalah


menurunkan suhu termal terhadap interior bangunan. Karena daundaun tanaman dapat mereduksi efek panas dari radiasi matahari. Hal
ini disebabkan sirkulasi udara
mengalir

melalui

dedaunan

dan

celah

batang-batang tanaman.
Intinya

bahwa

taman

vertikal dapat menahan


panas dari luar ruang. Selain itu
suara

bising

dari

luar

juga

dapat

diredam
Karena biasanya taman vertikal mempunyai elemen daun yang
rapat, hal ini dapat mengurangi polusi udara karena taman vertikal
dapat menangkap partikel-partikel kotoran. Keuntungan lain yang tidak
kalah penting adalah Mengurangi efek tampias hujan dan
meningkatkan suplai oksigen serta tidak perlu lahan
yang besar. Dinding rumah sebagai media tanam.
Berbisnis wall garden memberikan profit yang cukup
memuaskan. Wall garden memberikan beraneka
warna akan membuat dinding semakin menawan walaupun
taman yang dibuat dengan ukuran kecil. Wall Garden
adalah konsep yang sedang tumbuh dan semakin populer berdasarkan
ilmu ekologi. Disamping mengubah dinding rumah yang kelihatan
membosankan maka dengan membuat kreasi tanaman pada posisi
vertical maka dinding rumah akan kelihatan menjadi taman mewah, kita
juga dapat menanam sayuran sayuran maupun buah yang dapat
dijadikan sebagai makanan. Memang secara umum proses pembuatan
vertical garden memerlukan biaya dan butuh kerja keras untuk merawat

dan memeliharanya, tetapi kita dapat membuatnya dengan bentuk


sederhana sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita.

Tempat memulai bisnis Wall Garden dan Tempat Wall


Garden
Nursery alias kebun bibit tanaman yang berada di sekitar halaman
rumah karena baru memulai usaha wall garden. setelah bisnis ini sudah
berkembang dan menghasilkan profit yang sudah lumayan besar, maka
akan disediakan lahan sendiri untuk memasok pesanan wall garden ini.
Saat ini terbatasnya lahan membuat kesulitan membuat taman.
Tapi, sekarang dapat memiliki taman dengan membuat taman vertikal.
Taman jenis ini cocok juga ditempatkan pada hunian bergaya minimalis.
Namun, sebenarnya kreasi inovatif tanaman ini sudah ada sedari dulu di
berbagai wilayah alami negara tropis ini. Hanya, belum tertata dengan
baik dan teratur karena berlokasi di alam bebas seperti pada ngarai atau
dinding alam pegunungan.
Kini, seiring dengan
perkembangan teknologi dan
kebutuhan akan penghijauan,
pemandangan alami tentunya ini
mendapat imajinasi, kreativitas
dan pengetahuan dari para
arsitek. Hasilnya, taman vertikal
tak hanya memberikan kesan asri dan sejuk dari tanaman pilihan namun
juga dapat menampilkan nilai estetika dari sebuah dinding yang kosong.
Hebatnya lagi, taman vertikal ini dapat diaplikasikan pada ruang
luar maupun ruang dalam (interior) tergantung selera dan kebutuhan si
penghuni rumah. Jika ingin ditempatkan diluar rumah maka ada dua
pilihan lahan untuk dijadikan taman vertikal yakni dinding ataupun atap
rumah. Sedangkan peletakan di dalam rumah, hanya pada dinding rumah.
Sejalan dengan isu Global Warming dan sosialisasi Go Green, peletakan
taman vertikal ini diyakini dapat memberikan banyak keuntungan.
2. Sumberdaya

Bisnis wall garden ini sangat membutuhkan beberapa sumberdaya,


yaitu sumberdaya alam dan sumberdaya manusia (tenaga kerja). Jenis
tanaman yang sering digunakan untuk wall garden adalah :

Kuping gajah(Anthurium crystalinum),


Kuping gajah jenis lama biasanya berhelai besar
dan berhelai kecil untuk jenis baru. Ciri yang
dimiliki tanaman ini adalah daun berbentuk hati
dengan urat daun putih keperakan. Untuk taman
vertikal, jenis daun kecil lebih kerap digunakan.

Tanduk rusa (Platycerium bifurcatum),


memiliki daun yang mirip dengan tanduk rusa
jantan. Tumbuhnya menempel di barang kayu,
marga ini dibiakkan dengan spora, ia menyukai

tempat yang teduh dan lembab.


Lili paris (Chlorophytum comosum),

daun tanaman ini panjang dengan garis


putih kekuningan. Biasanya digunakan
untuk tanaman border atau pot gantung.
Lili paris tahan terhdap matahari
langsung dan tumbuh optimal di tempat
yang ternaungi.

Cryptanthus,
memiliki banyak warna daun, mulai dari hijau,
abu-abu, coklat hingga garis-garis putih.
Cryptanthus juga merupakan tanaman yang
tahan terhadap sinar matahari yang terik serta

bisa hidup di tempat yang memiliki naungan. Diterapkan sebagai aksen

di taman vertikal, dengan Bromeliaceaesebagai teman sandingannya.


Kucai, kucai merupakan jenis bawang-bawangan terkecil dari famili
Alliaceae. Tanaman umbi-umbian setinggi 30-50 sentimeter dan lebar

1 sentimeter, dengan daun berbentuk


tabung hampa sekitar 50 sentimeter ini
memiliki tekstur lembut. Bunga dari
Kucai berwarna pucat ungu, berbentuk
bintang dengan enam kelopak bunga

lebar.
Neoregelia, marga ini

kerap dinamakan dengan bromelia. Padahal bromelia


adalah nama keluarga dari banyak genus tanaman.
Neoregelia yang umum digunakan di taman vertikal
antara lain jenis Neoregelia olens dengan daun merah
polus berujung rata, lalu Neoregelia carolinae dengan
corak daun bergaris.

Lipstik (Aeschynantus Radicans),


tanaman ini tumbuh menjalar dengan
batang yang panjang. Daunnya berbentuk
ginjal (cordata), berwarna merah hati
dnegan garis perak dan berbulu. Bunganya
berwarna merah menyala.

Kadaka (Asplenium

scolopendrium), tanaman ini hampir sama dengan Paku


sarang burung, hanya jenis daunnya lebih kecil. Pinggirnya
bergelombang berwarna hijau muda.

Sirih Merah, jenis tanaman ini


menyenangi tempat teduh, tumbuhnya
menjalar dengan batang berbuku, daunnya
berwarna merah dengan garis perak.
Sebagai tanaman pengisi taman vertikal,
Sirih Merah tampil dengan warna
merahnya.

Singonium, tumbuhan perdu dengan


tinggi tak lebih dari 30 sentimeter ini
memiliki daun berbentuk hati dengan
warna daun campuran antara putih dan
hijau. Tanaman ini gampang tumbuh
asalkan cukup air.
Harga tanaman Kuping gajah (Anthurium crystalinum) Rp

25.000,00/pot, Tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) Rp 200.000400.000,00 (kecil) dan Rp 1.300.000,00 (besar), Lili paris
(Chlorophytum comosum) Rp 5000,00 (20 cm), Cryptanthus Rp
25.000,00/pohon, Kucai Rp 600,00 (5 cm) , Neoregelia Rp
100.000,00/pohon, Lipstik (Aeschynantus Radicans) Rp 5.000,00/daun,
Kadaka (Asplenium scolopendrium) Rp 40.000/pohon, Sirih Merah Rp
5.000,00/pohon, Singonium Rp 8.000,00/ikat kecil.
Jenis-jenis tanaman lain yang bisa digunakan diantaranya aneka
jenis pakis, begonia, dan berbagai jenis philodendron. Walaupun
fungsinya bisa digantikan oleh batang/akar pakis, namun ini tidak
dianjurkan, karena penggunaannya lama-kelamaan akan merusak vegetasi
pakis di alam. Harganya pun terjangkau, Rp 5000/ikatnya. Biasanya,
dalam satu paket pembuatan taman perlu sekitar 25 hingga 30 varian
tanaman hias.

Media tanam berikut yang digunakan untuk vertical garden adalah:

Tali Ijuk

Kita sering melihat tanaman anggrek atau


bromelia ditanam di batang pohon dengan
menempelkannya pada tali ijuk yang dililit-lilit
pada batang pohon. Sebenarnya selain kedua
jenis tanaman tersebut, masih ada beberapa
jenis tanaman yang bisa ditanam
menggunakan media tali ijuk. Kita bisa
menggunakan pipa paralon berdiameter 3 inci atau lebih yang dililit

dengan tali ijuk membentuk taman vertikal.


Rockwoll
Rockwoll adalah bahan
berbentuk lembaran dengan
ketebalan sekitar 7 cm. Bahan ini
biasa digunakan untuk media
hidroponik atau pelapis dinding
untuk peredam suara. Media
tanam ini bersifat sangat
menyerap air, sehingga akar
tanaman akan sangat mudah tumbuh dan dan menyerap air dari media
tersebut. Namun media ini juga menjadi sangat berat ketika sudah
menyerap air. Oleh karena itu untuk penggunaan pada bidang vertikal
yang cukup luas diperlukan konstruksi yang sangat kuat. Harganya di

pasaran adalah Rp 75 ribu/m2.


VGM (Vertical Garden Module)
Bentuknya seperti keranjang plastik tempat menampung media tanam.
Modul ini sangat

praktis dan awet untuk digunakan

dalam jangka

waktu yang lama (10 tahun).

Ukuran kotak ini

50 cm x 55 cm dengan

ketebalan 12,5-25

cm. Karena berbentuk modul

maka kita mudah

mencopot dan menggantinya

dengan tanaman lain jika

sudah bosan. Modul ini sangat

berat sehingga kurang praktis digunakan pada taman vertikal yang

tinggi. Bentuknya yang kotak juga membuat


taman vertikal berkesan kaku. Dan, VGM
harganya cukup mahal, sekitar Rp 1 juta/m2,
sehingga kita harus merogoh kocek lebih dalam
bila ingin menggunakannya.
Karpet & Textile
Penggunaan textile atau geotextile

untuk media vertical garden sudah banyak


diterapkan. Ya, ini merupakan alternatif media tanam
taman vertikal yang cukup baik, dan bahkan bisa
menggunakan bahan karpet mobil. Plus, bahan ini
cukup kuat dan awet digunakan. Harganya, Rp 40
ribu/m2. Untuk menggunakannya, Anda tinggal
mengelar karpet 2 rangkap pada dinding (konstruksi besi tahan karat).
Pada lapisan luar karpet tersebut, disobek selebar 10 cm, dengan jarak
15-20 cm (jarak tanam tanaman), sehingga menyerupai kantong/ saku
baju. Selanjutnya tanaman dikurangi media tanamnya dan ditanam di
kantong-kantong tersebut. Namun media ini harus disiram dengan
periodik (3-5 kali dalam sehari), sehingga disarankan menggunakan
timer otomatis, sehingga kita tidak repot merawatnya. Di luar negeri,
taman vertikal yang sudah eksis selama belasan tahun juga
menggunakan media textile sintetik yang tidak lapuk/terdegradasi.
Sumberdaya manusia yang dibutuhkan dalam bisnis wall garden
lumayan banyak, untuk pemula cukup 3 orang. Tiap pekerja diberi upah
sebanyak Rp 500.000/bulan.

3. Tujuan (Profit)
Tujuan utama dari sebuah bisnis atau usaha adalah untuk
mendapatkan profit atau keuntungan. Seorang pengusaha tentu harus
memfokuskan segala upayanya untuk mendapatkan profit sebanyakbanyaknya. Dengan perhitungan kasar, untuk membuat wall garden masih

terganjal tingginya biaya. Biaya yang tinggi dikarenakan teknik


pemasangan juga media tanam yang masih impor. Kisaran harganya,
Rp 1.000.000,00 Rp 4.000.000,00 per meter persegi, itu termasuk
sistem penggantungan di dinding. Harga untuk pemasangan wall garden
tergantung dari jenis tanaman, banyak tanaman, media tanam yang di
pakai, dan luas lahan a/ tempat pemasangan wall garden itu sendiri.
Untuk harga 5 jenis tanaman wall garden/m2 Rp 340.000 + media tanam
VGM/m2 Rp 1.000.000,00 = Rp 1.340.000,00. Upah pekerja wall garden
ini kita bisa memberi upah Rp 500.000,00/bulan sesuai dengan
kesepakatan pekerja. Pekerja yang dipekerjakan adalah mereka yang
mengerti dengan perawatan tanaman, terutama tanaman hias.
Selain keuntungan yang didapat dari wall garden, ada juga manfaat
yang diperoleh. Wall garden atau dinding hidup juga dapat menjadi sarana
untuk pembangunan kembali sebuah taman hijau dari lahan lahan yang
semakin langka. Tanaman dapat memurnikan suhu udara maupun air
yang tercemar dengan menyerap nutrisi terlarut, bakteri mengisikan
dengan mineral komponen organik untuk membuat meineral bagi
tanaman sendiri.
Wall garden sangat cocok untuk kehidupan kota-kota karena
memberikan manfaat pada dinding kosong, dinding hidup membuat area
permukaan vertical menarik juga bermanfaat bagi kesehatan atau
peningkat estetika sebuah dinding atau gedung, vartikal garden juga cocok
di daerah yang kering.
Dari segi lingkungan wall garden ini merupakan sistim yang hidup
untuk mengurangi kadar polusi pada sebuah ruangan atau sebuah wilayah
dan dengan adanya keberadaan taman vertical pada satu area dapat
menciptakan iklim mikro yang lebih menyejukan .
Wall garden juga bisa berfungsi untuk pertanian kota , berkebun
perkotaan atau untuk keindahan sebagai seni dinding maupun gedung.
Wall garden atau dinding hidup yang dibangun dalam indoor maupun

outdoor dapat juga memberikan manfaat/membantu meringankan


sindrom.
4. Range of Time (Tenggang Waktu)
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pembuatan wall garden
ini, diperlukan waktu sekitar 6 bulan sejak masa tanam jika dari tanaman
stek yang panjangnya 50 cm. Awalnya pemasangan tanaman wall garden
diatur jarak tanam supaya tidak terlalu tebal dan menutup rapat fasada,
juga tanaman dapat bernafas. Tanaman wall garden ini bisa bertahan
sekitar 10 tahun jika dilakukan perawatan secara rutin. Untuk
memudahkan perawatan, digunakan sistem irigasi. Sistem irigasi ini
menggunakan sistem drip yang disalurkan dari saluran paralon
terinstalasi secara merata pada planter box (boks tanaman). Selubung
tanaman secara visual menunjang keindahan dan memberikan keunikan
karakter pada bangunan tersebut.

Tugas Individu
Studi Kelayakan Bisnis

Peluang Bisnis Wall Garden

oleh :

Nama

: ANDI PUTRIANISA NURFADILAH

NIM

: G21110284

Kelas

:B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Anda mungkin juga menyukai