PENDAHULUAN
II.1
Latar Belakang
Asma bronkial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh reaksi
yang meningkat dari trakea dan bronkus terhadap berbagai macam
rangsangan berupa kesukaran bernapas yang disebabkan oleh penyempitan
dari saluran napas. Penyempitan saluran napas ini bersifat dinamis, dan
derajat penyempitan dapat berubah, baik secara spontan maupun karena
pemberian obat, dan kelainan dasarnya merupakan gangguan imunologi.1
Obstruksi saluran napas ini memberikan gejala asma seperti batuk,
mengi, dan sesak napas. Penyempitan saluran napas pada asma dapat
terjadi secara bertahap, perlahan-lahan, dan bahkan menetap dengan
pengobatan tetapi dapat pula terjadi mendadak, sehingga menimbulkan
kesulitan bernapas yang akut. Derajat obstruksi ditentukan oleh diameter
lumen saluran napas, edema dinding bronkus, produksi mukus, kontraksi
dan hipertrofi otot polos bronkus. Diduga obstruksi maupun peningkatan
respons terhadap berbagai rangsangan didasari oleh inflamasi saluran
napas.1
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat
ini jumlah penderita asma di dunia diperkirakan mencapai 300 juta orang
dan diperkirakan angka ini akan terus meningkat hingga 400 juta penderita
pada tahun 2025.1
Hasil penelitian International Study on Asthma and Allergies in
Childhood (ISAAC) pada tahun 2005 menunjukkan bahwa di Indonesia
prevalensi
penyakit
asma
meningkat
dari
4,2% menjadi
5,4%.
Penegakkan
diagnosis
yang
baik
sangat
penting
untuk
Tujuan
Tujuan penyusunan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui lebih
dalam mengenai Asma Bronkial serta untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
bagian ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa.