Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keadaan Kali Angke


Kali Angke berhulu di kawasan Parung, mengalir menuju muara dengan
mele-wati Pamulang, Bumi Serpong Damai, Bintaro, dan bermuara di
Cengkareng Drain. Di Pamulang, Kali Angke mengalir melewati
kawasan Perumahan Villa Pamulang. Daerah ini merupakan daerah
yang padat penduduk. Kali Angke di Perumahan ini mengalir di
pinggiran

perumahan

dan

membatasi

antara

Peru-mahan

Villa

Pamulang dengan Perumahan Permata Pamulang.


Kali Angke yang ada di Perumahan Villa Pamulang merupakan
lanjutan aliran dari kali di Parung. Pada tepian Kali Angke terdapat
gundukan tanah yang tak begitu tinggi. Terdapat pula warga yang
memancing di Kali Angke ini. Sepanjang aliran Kali Angke di Perumahan
Villa pamulang terdapat pepohonan bambu yang menutupi Kali, taman
bermain anak, pabrik tahu, gunungan sampah, warung-warung kecil,
kolam untuk memancing ikan, ruko pertokoan, rumah warga, pabrik
tahu, dan lain sebagainya.
Kali Angke kini warnanya sudah semakin cokelat, dan banyak
sampah yang menggenang di dalamnya.

Saat musim hujan datang,

tak jarang perumah-an ini terendam banjir karena Kali Angke yang
menguap. Ada pula gunungan sampah di tepi aliran Kali Angke.
Sampah yang menggunung ini menimbulkan aroma tak sedap saat
melewatinya. Tak sedikit pula sampah ini berjatuhan ke dalam aliran
Kali Angke. Selain itu, warga juga terkadang membuang puing-puing
bekas bangunan kedalam Kali Angke. Sampah ini berupa sampah
plastik, kayu, sampah rumah tangga, d.l.l.

Sampah yang menggenang serta kayu dan ranting juga tak


jarang tersangkut di tepi Kali. Aliran Kali Angke ini cukup deras. Akan
tetapi, sampah yang terdapat dalam Kali juga banyak. Selain itu, air
yang dihasilkan oleh sampah yang menggunung juga menetes ke
dalam aliran Kali. Pada tepian kali Angke terdapat pepohonan rindang
yang mudah terjatuh kedalam aliran Kali. Gundukan tanah yang tak
begitu kuat untuk membatasi juga tak jarang meluruh ke dalam Kali.
Tanah tersebut basah membuat tanah menjadi luruh saat terkena
hujan.
2.2 Penyebab
Keadaan

Kali

Angke

yang

kotor

ini

disebabkan

karena

kuraadanya ke-sadaran dari masyarakat. Keasadaran dari masyarakat


yang kurang peduli ter hadap lingkungannya membuat wilayah di
sekitar

Kali

Angke

menjadi

tempat

yang

kotor.

Sampah

yang

menggenang dan air yang semakin kotor dikarenakan banyak warga


yang membuang berbagai sampah, pembuangan limbah rumah tangga
dan limbah industri ke dalam aliran Kali.
Belum lagi masyarakat luar yang hidup di sekitar pinggiran
aliran-aliran sungai yang juga tidak jarang membuang sampah ke
dalam aliran sungai. Padahal,

perbuatan yang tidak bertanggung

jawab ini berakibat buruk bagi pen-cemaran sungai dan tidak jarang
justru sampah yang dibuang oleh warga tersebut mengandung limbah
B3. Mereka tidak menyadari bahwa bahaya sampah yang dibuang
mengakibatkan banyak aliran sungai menjadi ikut tercemar dan
bahkan pencemaran laut. Terdapat juga sampah kiriman karena
terbawa angin, sengaja di buang ke dalam Kali Angke, dan lain
sebagainya.
Sampah-sampah ini sulit terurai karena sampahnya di dominasi
oleh sampah plastik. Sampah plastik memiliki kurun waktu yang lama
untuk bisa terurai, selain itu sampah plastik ringan membuat ia mudah
terbang. Sampah yang menggunung juga menghasilkan air sampah
atau disebut leachate. Leachate adalah cairan yang timbul sebagi

limbah akibat masuknya air eksternal ke dalam urugan atau timbunan


sampah, melarutkan dan membilas materi terlarut, termasuk juga
materi organik hasil proses dekomposisi biologis.
Setiap musim hujan, tak jarang perumahan ini terendam banjir
karena luas Kali yang semakin lama semakin mengecil. Hal ini
disebabkan oleh sampah yang tersangkut di tepian Kali. Sampah ini
menumpuk ditepian sehingga memakan ruang aliran Kali Angke.
2.3 Jalan Keluar
Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar sangatlah
dibutuh-kan untuk mengatasi permasalahan ini. Keadaan ini bisa saja
bertambah buruk jika kesadaran warga semakin menurun. Untuk
mengatasi

permasalahan

pence-maran

ini

tidaklah

mudah.

Di

butuhkan banyak peran serta masyarakat untuk se-lalu sadar dan


peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Masyarakat perlu mem-bantu
untuk mengelola sampah-sampah ini agar wilayah ini menjadi bersih.
Untuk menjadikan muara ini bersih masyarakat haruslah memulai
membiasakan diri untuk :
1. Hidup sehat dan membiasakan diri untuk membuang sampah
pada tempatnya.
2. Tidak membuang limbah-limbah rumah tangga ke dalam aliran
sungai.
3. Menerapkan hidup cinta kebersihan agar setiap orang opeduli
terhadap lingkungannya.
4. Kurangi penggunaan plastik karena sedikit atau banyak sampah
plastik yang terbawa di selokan atau sungai akan terbawa ke
laut.
5. Mengurangi penggunaan sabun, detergen, atau bahan-bahan
kimia lainnya untuk keperluan rumah tangga karena air yang
mengandung bahan-bahan kimia tersebut akan terbuang ke
selokan atau ke sungai dan akhirnya bermuara ke laut sehingga
dapat mencemari air laut dan merusak kehidupan di dalamnya.
6. Menyaring limbah industri yang akan dialirkan ke dalam sungai
Selain itu pemerintah juga perlu memberikan penyuluhan kepada
para masyarakat untuk dapat memilah sampah dan menggunakan

sampah kembali dengan menggalakan sistem 3R terdiri atas reuse,


reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah
yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi
lainnya. Reduce
mengakibatkan

berarti

mengurangi

sampah. Recycle berarti

segala
mengolah

sesuatu
kembali

yang
atau

mendaur ulang sampah menjadi barang atau produk baru yang


bermanfaat.

3R

atau Reuse,

Reduce,

dan

Recycle sebenarnya

sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan
saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar.
Keadaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena jika tidak ada
pengelolaan yang tepat untuk permasalahan ini, maka permasalahan
lain di Kali Angke sema-kin lama semakin banyak dan keadaannya
semakin memburuk. Maka dari itu, kita harulah memulai diri untuk
membiasakan hidup bersih dan sehat, serta menanamkan rasa cinta
pada lingkungan kita. Karna jika bukan diri kita yang memulainya,
kehidupan di bumi ini akan semakin buruk dan tak layak untuk
kehidupan generasi muda kedepannya. Dan kunci untuk mengatasi
masa-lah ini adalah perlunya kesadaran masyarakat serta peduli pada
lingkungan sekitar.

Referensi
1. http://jakarta.kompasiana.com/fasilitas-umum/2012/05/08/pergulatanjakarta-mengatasi-ancaman-banjir-dari-chandrabhaga-hingga-banjir-kanaltimur-460804.html
2. http://kiathidupsehat.com/tag/leachate/page/2/
3.

Anda mungkin juga menyukai