Dengan penuh rasa syukur dan ucapan terimakasih, karya tulis ini kami
persembahkan kepada:
1. ALLAH SWT. Tanpa bantuan dan ridho nya karya tulis ini tidak akan
dapat di buat.
2. Ayah dan ibu tercinta yang senantiasa memberikan bimbingan dan
mendoakan atas keberhasilan penulis.
3. Bapak SURIPTO, S.pd selaku Kepala SMA NEGERI 1 BATANGHARI.
4. Bapak Drs. MUJIONO F yang telah memberikan bimbingan, dukungan
sehingga tugas ini dapat di selesaikan
5. Teman-teman yang selalu bersama dalam suka maupun duka.
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
Januari 2017
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ini telah di setujui oleh guru
pembimbing dan telah di uji SMA NEGERI 1 BATANGHARI, pada:
Hari
Tanggal
Tempat
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 BATANGHARI
GURU PEMBIMBING
SURIPTO, S.Pd
NIP:19610301 198301 1 003
Drs. MUJIONO F
NIP.19630208 199003 1 006
LEMBAR KONSULTASI
NO
HARI/TANGGAL
1
2
3
4
5
KETERANGAN
PARAF
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .
HALAMAN PENGESAHAN.
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
D.Metode Penulisan
E.Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Candi Prambanan
B. Denah Candi Prambanan
C. Deskripsi Bangunan Candi Prambanan
D. Menjaga Kebersihan Dan Ketertiban Di Candi Prambana
E. Fasilitas Kenyamanan Di Komplek Candi Prambanan
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENJELASAN JUDUL
Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh rajaraja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada
candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang
kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856 M
Prasasti Siwargrarha sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya
sebagai raja yang besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang dikeluarkan oleh
Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
B. Latar Belakang Masalah
Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi dimata orang
ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat-tempat obyek
pariwisata yang sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri
dengan ciri khasnya masing-masing. Tempat-tempat obyek pariwisata yang kami
kunjungi adalah Candi Prambanan, Kaliurang, dan Malioboro.
Hal-hal yang melatar belakangi pembuatan laporan perjalanan ini adalah :
1. Tugas dari guru yang bersangkutan.
2. Penulis ingin memperluas pengetahuan tentang Yogyakarta.
3. Penulis ingin mengetahui keindahan tempat pariwisata Yogyakarta secara
langsung.
C. Rumusan Masalah
Memahami kajian permasalahan di atas maka di bawah ini akan diungkap
dua permasalahan pokok antara lain :
1.
Bagaimana cara melestarikan Candi Prambanan?
2.
Bagaimana
langkah-langkah
kepedulian
masyarakat
dalam
2. Mengetahui nilai nilai sejarah yang ada di tempat tempat wisata yang
ada di Yogyakarta
3. Memperoleh pengetahuan / menambah wawasan tentang kota Yogyakarta.
E. RUANG LINGKUP
Dari hasil study wisata SMA NEGERI 1 BATANGHARI ke CANDI
PRAMBANAN Yogyakarta.
Di dalam obyek wisata candi prambanan terdapat beberapa candi utama
dan candi candi lain yaitu :
1.
Candi Siwa
2.
Candi Brahma
3.
Candi Wisnu
4.
Candi Nandi
5.
Candi Ansa
6.
Candi Apit
7.
Candi Garuda
8.
Candi Kelir
9.
Candi Sudut
BAB II
PEMBAHASAN
A.Metode Yang Digunakan
A. Metode Metode Yang Kami Gunakan Adalah :
B. 1.
Interview / wawancara
Dokumentasi
Metode observasi
Yaitu proses pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan lalu
mencatatnya dengan sistematis terhadap obyek. Oleh karena itu, penulis
menggunakan metode ini agar lebih jelas dan secara langsung dapat mengetahui
Candi Prambanan yang berada di Daerah Prambanan.
b.
c.
Browsing internet
Yaitu mencari data-data terkait dengan candi prambanan di berbagai situs-situs
web.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan candi hindu yang dibangun oleh raja-raja
dinasti Sanjaya pada abad IX, ditemukanya tulisan nama Pikatan pada candi ini
yang menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan
kemudian diselesaikan oleh raja Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka
tahun 856 M Prasasti Siwargiha sebagai manifest politik untuk meneguhkan
kedudukan sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan
Mataram ke Jawa Timur berkaitan tidak terawatnya candi di daerah ini di tambah
terjadinya gempa bumi serta beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan
candi prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi
ditambah dengan gempa pada tahun 2006, Usaha pemugaran pun mulai dilakukan.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Loro Jonggrang secara
resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik
Indonesia Pertama. Komplek percandian prambanan terdiri atas bawa, latar tengah
dan latar atas (Latar Pusat) Latar bawah tak berisi apapun. Didalam latar tengah
terdapat reruntuhan candi-candi parawa. Latar pusat adalah latar terpenting diatas
berdiri 6 buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang
paling berhadapan. Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi
Brahma. Deret kedua yaitu candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada
ujung lorong yang memisah kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit
secara keseluruhan percandian ini terdiri atas 240 buah candi.
B. Denah Candi Prambanan
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas
halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran
tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka
yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390
m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal
reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum
diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini. Di
tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang
berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi
pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras
berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang
terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat
baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60
candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas,
terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua
candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa
hanya reruntuhannya saja. Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling
tinggi letaknya dan yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini
berdenah persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari
permukaan teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan
pagar batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat
ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing
gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur
sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4 meter. Di pelataran dalam terdapat 2
barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah
candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah Candi
Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di
barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat.
Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana = kendaraan), karena
masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang yang merupakan
tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya. Candi yang berhadapan
dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang berhadapan dengan Candi Syiwa
adalah Candi Nandi (lembu), dan yang berhadapan dengan Candi Brahma adalah
Candi Angsa. Dengan demikian, keenam candi ini saling berhadapan membentuk
lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi
25 m. Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi
kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.
dan baru selesai pada tahun 1953. Dinamakan Candi Syiwa karena di dalam candi
ini terdapat Arca Siwa. Candi Siwa dikenal juga dengan nama Candi Rara
Jonggrang, karena dalam salah satu ruangannya terdapat Arca Durga
Mahisasuramardani, yang sering disebut
sebagai Arca Rara Jonggrang.
b. Candi Wisnu
Candi Wisnu terdapat di sebelah utara Candi Siwa. Tubuh candi berdiri di atas
batur yang membentuk selasar berlangkan. Tangga untuk naik ke permukaan batur
terletak di sisi timur. Di sepanjang dinding tubuh candi berderet panil dengan
pahatan yang menggambarkan Lokapala. Sepanjang dinding dalam langkan
dihiasi seretan panil yang memuat relief Krisnayana. Krisnayana adalah kisah
kehidupan Krisna sejak ia dilahirkan sampai ia berhasil menduduki tahta
Kerajaaan Dwaraka.
Di atas dinding langkan berderet hiasan ratna. Di bawah ratna, pada sisi luar
dinding langkan, terdapat relung kecil dengan hiasan Kalamakara di atasnya.
Dalam relung terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu sebagai pendeta yang
sedang duduk dengan berbagai posisi tangan.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, dipersembahkan
kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara. Candi Wisnu hanya
mempunyai 1 ruangan dengan satu pintu yang menghadap ke timur. Dalam
ruangan tersebut, terdapat Arca Wisnu dalam posisi berdiri di atas 'umpak'
berbentuk yoni. Wisnu digambarkan sebagai dewa bertangan 4. Tangan kanan
belakang memegang Cakra (senjata Wisnu) sedangkan tangan kiri memegang
tiram. Tangan kanan depan memegang gada dan tangan kiri memegang setangkai
bunga teratai.
c. Candi Brahma
Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan
menemukan satu ruangan berisi arca Brahma. Luas dasarnya 20 meter persegi dan
tingginya 37 meter. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, berdirilah arca
brahma berkepala 4 dan bertangan 4. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi
sudah rusak salah satu tangannya memegang tasbih yang satunnya lagi memegang
kamandalu tempat air. Ke empat wajahnya menggambarkan ke empat kitab suci
acara pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi
pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan tersedia tempat parkir, pendopo, toilet,
kamar mandi dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga
tersdia penyewaan tenda, pengeras suara, meja, kursi, lampu penerangan dan
acara kesenian-Reog.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan kunjungan maka penulis dapat menyimpulkan : 1.
Candi prambanan sangat terjaga kelestariaannya 2. Kebersihan, ketertiban dan
kenyamanan di Candi Prambanan sehingga banyak wisatawan domestik dan
mancanegara yang datang.
B. SARAN
1. Biasakan menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan dalam berkunjung ke
Candi Prambanan karena tempat tersebut sejatinya adalah tempat ibadah
2. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah,warga sekitar maupun
wisatawan untuk menjaga dan melestarikan Candi Borobudur tersebut tetap
menjadi daya tarik terutama dari segi kepariwisataan , arkeologi dan ilmu
pengetahuan .
DAFTAR PUSTAKA
Candi diIndonesia. CandiPrambanan.