Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERSAMAAN:
Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkaplengkapnya sampai ke-akar-akarnya
Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya
PERBEDAAN:
Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu
yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat
khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing
secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam
disiplin tertentu
Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari
pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.
Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek
formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita
Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman
realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis,
yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu
Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai
mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu
mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]
c.
Agama dilakukan dengan melihat sumber-sumber hukum agama yang terkait yang sudah
Munasir, S.Pd. 2009. Persamaan dan Perbedaan Filsafat, Ilmu dan Agama . Tersedia :
http://suksespend.blogspot.com/2009/06/makalah-agama-filsafat-dan-ilmu.html. [26 Nopember
20 12]
Widya Ulfa, Syarifah. 2010. Persamaan dan Perbedaan Filsafat. Terdapat :
http://biologimaterial.blogspot.com/2010/09/persamaan-dan-perbedaan-filsafat.html.
syarifah.
2012 [26 nopermber 2012]
Filsafat menggarap bidang yang luas dan umum, sedangkan ilmu pengetahuan
membahas bidang-bidang yang khusus dan terbatas. Tujuannya pun lain, filsafat
bertujuan mencari pemahaman dan kebijaksanaan atau kearifan hidup. Sedangkan
ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengadakan deskripsi, prediksi, eksperimentasi,
dan mengadakan kontrol. Obyek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal
(umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan obyek material ilmu
pengetahuan itu bersifat khusus dan empiris. Artinya ilmu pengetahuan hanya
terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak,
sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu. Obyek formal
(sudut pandangan) filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian
dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam, dan mendasar. Sedangkan
ilmu pengetahuan bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek
formal ilmu pengetahuan bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia
itu mengadakan penyatuan diri dengan realita. Filsafat dilaksanakan dalam
suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan.
Sedangkan ilmu pengetahuan haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and
error. Oleh karena itu, nilai ilmu pengetahuan terletak pada kegunaan pragmatis,
sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya. Filsafat memuat pertanyaan lebih
jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari,
sedangkan ilmu pengetahuan bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis
yang di mulai dari tidak tahu menjadi tahu. Filsafat memberikan penjelasan yang
mutlak dan mendalam sampai mendasar (primary cause) sedangkan ilmu
pengetahuan menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih
dekat, dan yang lebih sekunder (secondary cause). Batas kajian filsafat adalah
logika atau daya pikir manusia sedangkan batas kajian ilmu pengetahuan adalah
fakta. Ilmu pengetahuan menjawab pertanyaan why dan how sedangkan filsafat
menjawab pertanyaan why, why, dan why dan seterusnya smpai jawaban paling
akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.
Filsafat
Mencoba
merumuskan
pertanyaan atas jawaban.
Mencari
prinsip-prinsip
umum, tidak membatasi
segi
pandangannya
bahkan
cenderung
memandang
segala
sesuatu secara umum
dan keseluruhan
Obyek penelitian yang Keseluruhan yang ada
terbatas
Ilmu Pengetahuan
cenderung kepada hal
yang di pelajari dari
sebuah buku panduan
Ilmu
pengetahuan
adalah kajian tentang
dunia material.
Tidak menilai obyek Menilai obyek renungan Ilmu
pengetahuan
dari suatu sistem nilai dengan suatu makna, adalah
definisi
tertentu.
misalkan
,
religi, eksperimental
kesusilaan, keadilan dsb.
Bertugas memberikan Bertugas
Ilmu
pengetahuan
jawaban
mengintegrasikan ilmu- dapat sampai pada
ilmu
kebenaran
melalui
kesimpulan logis dari
pengamatan empiris
PERSAMAAN KETIGANYA
Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek
selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya.
Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebabsebabnya.
Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan.
Ketiganya mempunyai metode dan sistem.
Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya
Yunani'mathesist = pengetahuan ilmu) bahwa semua jenis pengamatan tidak berguna lagi.
Adapun jenis berpikir ini disebut 'teologi' atau filsafat pertama
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya secara empiris. Batas
penjelajahan ilmu sempit sekali, hanya sepotong atau sekeping saja dari sekian permasalahan
kehidupan manusia, bahkan dalam batas pengalaman manusia itu, ilmu hanya berwenang
menentukan benar atau salahnya suatu pernyataan. Demikian pula tentang baik buruk, semua itu
(termasuk ilmu). Relativitas atau kenisbian ilmu pengetahuan bermuara kepada filsafat dan
relativitas atau kenisbian ilmu pengatahuan serta filsafat bermuara kepada agama.
Filsafat ialah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat
dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah itu berada di luar atau di atas
jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal
budinya untuk dapat memahami dan mendalami. Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan
jalan penyeledikan, pengalaman (empiri) dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian. Filsafat
menghampiri kebenaran dengan cara mengelanakan atau mengembarakan akal budi secara
redikal (mengakar), dan integral (menyeluruh) serta universal (mengalam),tidak merasa terikat
oleh ikatan apapun, kecuali ikatan tangannya sendiri yang disebut logika Manusia dalam
mencari dan menemukan kebenaran dengan dan dalam agama dengan jalan mempertanyakan
pelbagi masalah asasi dari suatu kepada kitab Suci, kondifikasi Firman Allah untuk manusia di
permukaan
planet
bumi
ini.
Kebenaran ilmu pengetahuan ialah kebenaran positif, kebenaran filsafat ialah kebenaran
spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiri, riset, eksperimen). Kebenaran ilmu
pengetahuan
dan
filsafat
keduanya
nisbi
(relatif).
Dengan demikian terungkaplah bahwa manusia adalah mahluk pencari kebenaran. Di dalam
mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran itu terdapat tiga buah jalan yang ditempuh
manusia yang sekaligus merupakan institut kebenaran yaitu : Ilmu, filsafat dan Agama.
Persamaan:
Semuanya
Filsafat dan ilmu pengetahuan memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren
yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebabakibatnya
2.3 Perbedaan
(Distingsi)
Filsafat,
Filsafat
Ilmu
Pengetahuan,
Ilmu
Pengetahuan,
Obyek material lapangan filsafat itu bersifat universal umum, yaitu segala sesuatu yang
ada realita sedangkan obyek material ilmu pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan
empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan
terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
Obyek formal sudut pandangan filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari
pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.
Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek
formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita
Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman
realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis,
yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu
Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai
mendasar sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang
lebih dekat, yang sekunder.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Saran
Dengan adanya makalah ini, kita diharapkan agar dapat membantu kita untuk mengerti
dan dapat membedakan filsafat dan ilmu pengetahuan. Dan dapat mencari persamaan dan
perbedaan filsafat, filsafat ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, pengetahuan, biologi dan
pendidikan biologi dan agama.