Anda di halaman 1dari 6

MUSIK

KONTEMPORER

Kelompok:
Anindy Meilla Rachmita
Nadia Paramitha Ratana
Rabina Laila
Thalia Nargista Putri

12 IPS 3

Pengertian Musik Kontemporer


Musik kontemporer adalah memainkan alat musik tanpa
menggunakan alat musik aslinya, tetapi alununan musik
yang dihasilkan cukup baik seperti memainkan alat musik
aslinya.

Menurut John M. Echols dan Hasan Sadily :


Kata kontemporer itu sendiri mempunyai makna kekinian
atau saat ini. Contemporary dalam bahasa Inggris secara
harafiah berarti semasa atau sezaman, sebaya, seumur.
Menurut Dieter Mack :
kebanyakan faham tentang kontemporer adalah menggarap
sesuatu yang baru lepas sama sekali dengan tradisi.
Menurut Pemahaman Barat :
Kontemporer dianggap sebagai salah satu gaya tertentu,
padahal kontemporer mesti diartikan sebagai suatu sikap
menggarap diujung perkembangan yang digeluti. Atau
dengan kata lain, pengertian kata ini di Barat adalah
sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan waktu,

sebuah dinamika linear di mana melihat dan


mengimitasikan kembali pada sesuatu yang pernah ada
dinilai reaksioner dan tidak sesuai dengan tuntutan zaman.

Karakteristik Musik Kontemporer


Musik kontemporer memiliki banyak karakteristik atau ciriciri yang berbeda dari jenis musik yang lainnya, diantaranya
:
1. Musik kontemporer memiliki warna bunyi bisa sejenis
atau berbagai jenis.
2. Notasi musik pada musik kontemporer hanya dapat
dimengerti oleh pemusik karena notasinya ditulis
dengan simbol atau tanda.
3. Musik kontemporer memiliki improvisasi yang
bervariasi mengikuti keinginan dari pemusik.
4. Bunyi yang di hasilkan dari musik kontemporer dapat
berasal dari sumber yang beragam, bukan hanya dari
instrumen musik.
5. Jenis tangga nada yang dapat dipakai dalam musik
kontemporer bervariasi.
6. Jenis birama pada musik kontemporer tidak terpaku
pada satu birama saja.
7. Dinamik & tempo yang tendapat pada musik
kontemporer bervariasi.
8. Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin,seni,alias
merebutnya batas-batas antara seni lukis , patung,
grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik di
dalam musik kontemporer
9. Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan
berkembang sesuai zaman.

Tokoh-tokoh Musik kontemporer:

Banyak para musisi atau komposer musik yang mengawali


dan menciptakan suatu karya musik kontemporer yang unik
dan berbeda dari jenis musik lainnya, baik di dalam maupun
luar negri.
Dari luar negeri,dipelopori oleh Arnold Schoenberg dengan
tangga nada duodekatonik atau 12 nada. Tangga nada yang
umum di kenal adalah diatonik. Terdiri dari 7 nada : do re mi
fa so la ti. Juga musik dengan teknik garapan yang
menggunaka idiom dan tata gramatika matematika dari
Pierre Boulez Oliver Massiaen dengan tektik garapan musik
berupa perbandingan geometri bangunan. Kemudian musik
perkusi dari John Cage dan banyak lagi pemusik yang
merupakan pelopor musik kontemporer di dunia. Untuk
kawasan Asia, ada nama Nam June Paik dari Korea.
Dari dalam negeri, ada:
1. Grergorius Sidharta
2. Saptoadi Nugroho
3. Ben Pasaribu
4. Slamet Abdul Sjukur
5. Sapto Raharjo
6. Harry Roesli
7. Rahayu Supanggah
8. Al Suwardi
9. Komang Astita

Perkembangan Musik Kontemporer di


Indonesia
Di Indonesia, perkembangan musik kontemporer
baru mulai dirasakan sejak diselenggarakannya acara Pekan
Komponis Muda tahun 1979 di Taman Ismail Marzuki

Jakarta. Melalui acara itu komunikasi para seniman antar


daerah dengan berbagai macam latar belakang budaya
lebih terjalin. Forum diskusi serta dialog antar seniman
dalam acara tersebut saling memberi kontribusi sehingga
membuka paradigma kreatif musik menjadi lebih luas.
Sampai hari ini para komponis yang pernah terlibat dalam
acara itu menjadi sosok individual yang sangat memberi
pengaruh kuat untuk para komponis musik kontemporer
selanjutnya. Nama-nama seperti Rahayu Supanggah, Al
Suwardi, Komang Astita, Harry Roesli, Nano Suratno,
Sutanto, Ben Pasaribu, Trisutji Kamal, Tony Prabowo, dll.
Pada puncaknya, karya-karya musik kontemporer
tidak lagi menjelaskan ciri-ciri latar belakang tradisi
budayanya walaupun sumber-sumber tradisi itu masih
terasa lekat. Akan tetapi sikap serta pemikiran individuallah yang paling penting, sebagai landasan dalam proses
kreatifitas musik kontemporer.
Mengamati perkembangan musik kontemporer di
daerah Sunda tampaknya agak lamban. Selain apresiasi
masyarakat Sunda belum begitu memadai, para
komponisnya yang relatif sangat sedikit, juga dukungan
pemerintah setempat atau sponsor-sponsor lain untuk
penyelenggaraan konser-konser musik kontemporer sangat
kurang. Di Yogyakarta misalnya, secara konsisten selama
belasan tahun mereka berhasil menyelenggarakan acara
Yogyakarta Gamelan Festival tingkat Internasional yang
didalamnya banyak sekali karya-karya musik kontemporer
dipentaskan. Kota Solo pada tahun 2007 dan 2008 telah
menyelenggarakan acara SIEM (Solo International Ethnic
Music). Banyak karya-karya musik kontemporer dipentaskan
dalam acara itu dengan jumlah penonton kurang lebih
50.000 orang. Festival World Music dengan nama acara
Hitam Putih di Riau, Festival Gong Kebyar di Bali dan lain

sebagainya. Acara-acara tersebut secara rutin dilakukan


bukan sekedar ritual atau memiliki tujuan memecahkan
rekor Muri apalagi mencari keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai