TIJAUAN PUSTAKA
A. Minyak
1. Pengertian Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan zat makanan terpenting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat dan protein. Satu
gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan
karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau
lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial
seperti asam linoleat, lenolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah
penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan
lemak berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin A, D, E, dan K.
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol,
sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair
(Winarno, 2004).
2. Sumber Minyak dan Lemak
Berdasarkan sumbernya minyak dan lemak dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu minyak dan lemak yang bersumber dari nabati dan
hewani. Dalam tanaman atau hewani, minyak tersebut berfungsi sebagai
sumber cadangan energi (Ketaren, 2004). Minyak dan lemak dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bersumber dari tanaman
% b/b
% b/b
SYARAT
Normal
Maks 0.30
Maks 0.30
Cemaran Logam :
-
Besi (Fe)
Tembaga (Cu)
Raksa (Hg)
Timbal (Pb)
Timah (Sn)
Seng (Zn)
40.0/250.0)*
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
Maks 1.5
Maks 0.1
Maks 0.1
Maks 40.0
Maks 0.005
Maks
Arsen ( As)
% b/b
Maks 0.1
Angka Peroksida
mg O2%
Maks 1
(berwarna
kehijauan)
dan
antosyanin
(berwarna
kemerahan). Dan golongan yang kedua yaitu zat warna hasil dari
degradasi zat warna alamiah, yaitu warna gelap yang disebabkan
lemak
alam
serta
pengaruh
kehadiran
kompenen-
kompenennya.
8) Shot Melting Point
Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan
pertama dari minyak atatau lemak.
9) Bobot jenis
Biasanya ditentukan pada temperatur 25o, akan tetapi dalam hal
ini dianggap penting juga untuk diukur pada temperatur 40oC dan
60oC untuk lemak yang titik cairnya tinggi.
10) Indeks Bias
Indeks bias adalah derajat penyimpangan dari cahaya yang
dilewatkan pada suhu medium yang serah. Indeks bias tersebut
pada minyak dan lemak dipkai pada pengenalan unsur kimia dan
untuk pengujian kemurnian minyak.
11) Titik asap,titik nyala dan titik api dapat dilakukan apabila minyak
dipanaskan. Merupakan kriteria mutu yang penting dalam
hubungannya dengan minyak yang akan digunakan untuk
menggoreng.
12) Titik kekeruhan ( Turbidity point )
Ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran minyak
dengan pelarut lemak.
b. Sifat Kimia (Ketaren, 2004)
1) Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisa, minyak akan diubah menjadi asam
lemak
bebas
dan
gliserol.
Reaksi
hidrolisa
yang
dapat
dimulai
dengan
pembentukan
peroksida
hidroperoksida.
3) Hidrogenasi.
Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjenuhkan
dan
ikatan
proses
oksidasi
dapat
menggunakan
antioksidan.
faktor
dapat
penyebab,
diperlambat.
maka
Proses
oksidasi
ataupun
ketengikan
sangat
minyak
yang
dihasilkan
dari
sisa
d) Akar
Daun
sukun
juga
mengandung
quercetin,
champerol,
kolesterol,
meringankan
asma
dan
juga
bisa
Kerusakan Minyak
Goreng
1. Penyerapan bau
2. Hidrolisis
Bilangan
Peroksida
3. Oksidasi
dan Ketengikan
Naik
Antioksidan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penyebab :
Lidah Buaya
Daun Sukun
MengkuduGambar 5. Kerangka Teo
Nanas
Mahkota Dewa
Kulit Pisang Kepok
Kunyit
Penurunan Bilangan
Peroksida
Variabel Bebas
Penurunan
Variabelbilangan
Terikat
peroksida
G. Hipotesa
Hipotesa yang digunakan dalam peneltian ini adalah :
1. Ho = Tidak ada pengaruh variasi lama perendaman minyak jelantah
dengan daun sukun 10% b/b terhadap penurunan bilangan peroksida
2. Ha = Ada pengaruh variasi lama perendaman minyak jelantah dengan
daun sukun 10% b/b terhadap penurunan bilangan peroksida