Anda di halaman 1dari 66

______________________________________________________________________________

KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI


FARMASI
LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK
SNI ISO/IEC 17024 : 2012

RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO


JAKARTA 2015

FARMASI
NO

KODE

UNIT KOMPETENSI

HALAMAN

1.

BKM01/IFAA-1/2009/Rev-001

Pelayanan dasar perbekalan


farmasi

2.

BKM01/IFAA-2/2009/Rev-001

Melakukan perencanaan
perbekalan farmasi rutin

3.

BKM01/IFAP-1/2009/Rev-001

Pengelolaan dasar perbekalan


farmasi

4.

BKM01/IFAP-2/2009/Rev-001

5.

BKM01/IF-3.1/2009/Rev-001

6.

BKM01/IF-3.2/2009/Rev-001

Melakukan Pre-Cleaning dan


Cleaning

41

7.

BKM01/IF-4.1/2009/Rev-001

Melakukan pemesanan Perbekalan


Farmasi

49

8.

BKM01/IF-4.2/2009/Rev-001

Melakukan pengadaan perbekalan


farmasi rutin

57

Melakukan pelayanan informasi


obat
Melakukan penyiapan
permintaan / resep dengan
sistem
dosis individual

17
25

33

KODE UNIT

: BKM01/IFAA-1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Pelayanan Dasar Perbekalan Farmasi

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian


yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar tentang
pelayanan resep, serta prilaku yang sesuai dengan etika profesi.

Elemen
Kompetensi
1. Menyiapkan buku
kepustakaan dan
peralatan
2. Mengkaji permintaan
perbekalan farmasi

3. Mendistribusikan
perbekalan farmasi

4. Mendokumentasikan
pelayanan
perbekalan farmasi

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1. Kepustakaan terkait pelayanan


resep disediakan
1.2. Peralatan untuk pelayanan
perbekalan farmasi disiapkan

Pertanyaan tertulis

2.1 Pengkajian kelengkapan administrasi


permintaan perbekalan farmasi
dilakukan
2.2 Pengkajian kelengkapan administrasi
permintaan perbekalan farmasi
dilakukan
2.3 Pengkajian permintaan perbekalan
farmasi secara farmasetik dilakukan
3.1 Penyiapan perbekalan farmasi sesuai
ketentuan dilakukan
3.2 Pendistribusian perbekalan farmasi
sesuai ketentuan dilakukan

Pertanyaan tertulis

4.1 Pencatatan mutasi perbekalan


farmasi dilakukan
4.2 Pendokumentasian proses pelayanan
perbekalan farmasi dilakukan

Pertanyaan tertulis

Pertanyaan tertulis

Pertanyaan tertulis
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan tertulis

Pertanyaan tertulis

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku untuk tenaga teknis kefarmasian dalam melakukan pelayanan
perbekalan farmasi secara umum
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir asesmen
Ruang kerja atau satelit farmasi
Alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No.58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit pasal 3 ayat 1 dan 2 : Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
meliputi standar pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN

Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode
yang sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri
dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan
ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan
kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan
metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal
mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


1

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi atau S1 Farmasi
Telah mengikuti pelatihan perbekalan farmasi dasar
Minimal pengalaman 1 tahun
Sehat Jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pelayanan kefarmasian yang meliputi :
pelayanan perbekalan farmasi sistem floor stock
pelayanan perbekalan farmasi sistim resep individual
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Sesuai prosedur keselamatan pasien terkait pelayanan perbekalan farmasi
5. ASPEK KRITIS
Ketidaktepatan pengkajian permintaan perbekalan farmasi
Kesalahan dalam penyiapan perbekalan farmasi
Ketidaktepatan
pencatatan/
pendokumentasian
proses
perbekalan farmasi

pelayanan

6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


2

administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,


dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


3

pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang


lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


4

skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian


mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


5

1.

2.

3.

4.

5.

Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


6

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


7

b.

2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


8

KODE UNIT

: BKM01/IFAA-2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Perencanaan Perbekalan Farmasi Rutin

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan fungsi pekerjaan


pengadaan perbekalan farmasi sehingga tersusun daftar
kebutuhan perbekalan farmasi untuk periode tertentu.

Elemen Kompetensi
1. Mengkaji
permintaan unit
pelayanan sesuai
ketentuan

1.1
1.2

Kriteria Unjuk Kerja


Sumber informasi
perencanaan PF disiapkan
Permintaan unit pelayanan
dikaji

2. Mengkaji usulan
kebutuhan unit
pelayanan

2.1 Usulan kebutuhan unit


pelayanan direkapitulasi
2.2 Usulan kebutuhan unit
pelayanan dikaji

3. Membuat usulan
perencanaan
perbekalan
farmasi

3.1 Usulan perencanaan


perbekalan farmasi dihitung
3.2 Data usulan perencanaan PF
dikelompokkan

Metode Penilaian
observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan
observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan
observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan
observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan
observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan
observasi Simulasi,
Pertanyaan Tertulis,
Pertanyaan Lisan

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku dalam pencatatan rencana pengadaan perbekalan
farmasi. Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh tenaga tehnis kefarmasian secara
perorangan atau kelompok. Pekerjaan ini dilakukan diruangan disekitar
Instalasi Farmasi RS. Unit ini meliputi skill penggunaan alat hitung atau
komputer , dilakukan dalam membantu Apoteker merencanakan pengadaan
perbekalan farmasi di RS. Seluruh spesifikasi diperoleh dari catatan Apoteker.
Seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ketetapan yang berlaku dan
farmasi by law di RS.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir assemen
Ruangan proses fisioterapi
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit, pasal 3.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang meliputi perencanaan kebutuhan.
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


9

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi / S1 Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti pelatihan manajemen logistic
Pengalam kerja minimal 2-3 tahun
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan tentang perbekalan farmasi
Dapat mengoperasikan komputer
Dapat membuat dokumentasi
Dapat melakukan kalkulasi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Harus mengikuti prosedur pasien safety terkait pengelolaan perbekalan farmasi
5. ASPEK KRITIS
Kesalahan kalkulasi dan fore cast
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


10

dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b


dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


11

5.

Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


12

telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan


wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


13

1.

2.

3.

4.

5.

Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


14

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


15

b.

dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi


tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


16

KODE UNIT

: BKM01/IFAP-1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Pengelolaan Dasar Perbekalan Farmasi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini dilakukan oleh tenaga profesi apoteker yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar tentang
pengelolaan perbekalan farmasi, serta prilaku yang sesuai
dengan etika profesi
Elemen Kompetensi
1. Membuat usulan
perencanaan
perbekalan farmasi

2. Melakukan
pengadaan
perbekalan farmasi
sesuai ketentuan
3. Melakukan
penyimpanan
perbekalan farmasi
sesuai standar
kefarmasian
4. Mendistribusikan
perbekalan farmasi
sesuai ketentuan

5. Mendokumentasikan
proses pengelolaan
perbekalan farmasi

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Kepustakaan terkait perencanaan
perbekalan farmasi disediakan
1.2. Pengkajian usulan kebutuhan
perbekalan farmasi dilakukan
1.3. Usulan perencanaan perbekalan
farmasi disusun
2.1. Metode pengadaan perbekalan farmasi
dipahami
2.2. Proses pengadaan perbekalan farmasi
dilaksanakan

Metode
Penilaian
Pertanyaan
tertulis

Pertanyaan
tertulis

3.1. Penerimaan perbekalan farmasi sesuai


ketentuan dilakukan
3.2. Penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai standar kefarmasian dilakukan

Pertanyaan
tertulis

4.1. Pengkajian permintaan perbekalan


farmasi dilakukan
4.2. Penyiapan perbekalan farmasi sesuai
ketentuan dilakukan
4.3. Pendistribusian perbekalan farmasi
sesuai ketentuan dilakukan
5.1 Pencatatan mutasi perbekalan farmasi
dilakukan
5.2 Pendokumentasian proses pengelolaan
perbekalan farmasi dilakukan

Pertanyaan
tertulis

Pertanyaan
tertulis

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku untuk tenaga profesi apoteker dalam melakukan pengelolaan
perbekalan farmasi secara umum
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir asesmen
Ruang kerja atau satelit farmasi
Alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No.58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit pasal 3 ayat 1 dan 2 : Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit meliputi standar pengelolaan perbekalan farmasi dan
pelayanan farmasi klinik
Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No.
058/SK/PP.IAI/IV/2011 tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
Bab III ayat 7. Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai
dengan standar yang berlaku

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


17

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan Profesi Apoteker
Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
Pengalaman kerja minimal 5 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengelolaan perbekalan farmasi
Pelayanan farmasi yang berorientasi pada keselamatan pasien
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Sesuai prosedur keselamatan pasien terkait pengelolaan perbekalan farmasi
5. ASPEK KRITIS
Kesalahan usulan jumlah dan data teknik perencanaan perbekalan farmasi
Penyimpanan perbekalan farmasi yang tidak sesuai standar kefarmasian
Ketidaktepatan pengkajian permintaan perbekalan farmasi
Ketidak tepatan pendistribusian perbekalan farmasi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


18

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon


dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


19

sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa


menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


20

permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian


Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


21

sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung


20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


22

Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal


penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


23

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.

b.

Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan


pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


24

KODE UNIT

: BKM01/IFAP-2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pelayanan Informasi Obat

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelayanan kepada tenaga


kesehatan dan pasien yang berhubungan dengan pekerjaan
farmasi klinik

Elemen Kompetensi
1. Mempersiapkan
sarana dan
prasarana
2. Menyediakan
pelayanan informasi
obat.
3. Menanggapi
pertanyaan yang
diterima

Kriteria Unjuk Kerja


1.1 Tempat kegiatan disiapkan
1.2 Literatur yang cukup disiapkan.
2.1 Penanya diidentifikasi.
2.2 Pertanyaan dari dokter, farmasis,
tenaga kefarmasian, perawat, profesi
kesehatan lainnya, serta pasien
diidentifikasi
3.1 Literatur yang relevan untuk
menjawab pertanyaan dipilih.
3.2 Jawaban dikomunikasikan dengan
jelas.
3.3 Jawaban didokumentasikan.

Metode Penilaian
Observasi simulasi
Observasi simulasi;
pertanyaan tertulis
Role play;
pertanyaan tertulis
Role play;
pertanyaan tertulis
Observasi simulasi;
pertanyaan tertulis
Role play;
pertanyaan tertulis
Observasi simulasi;
pertanyaan tertulis

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku dalam rangka melakukan pelayanan informasi obat. Pekerjaan
ini dilakukan perorangan. Pekerjaan dilakukan di ruang rawat inap atau di
rawat jalan. Unit ini meliputi keterampilan berkomunikasi efekti, Unit ini
berlaku untuk melakukan pelayanan informasi obat kepada tenaga kesehatan
dan pasien.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Ruangan proses pelayanan informasi obat
Formulir assemen
Pustaka Informasi Obat, contoh: MIMS, Drug Information Handbook, AHFS,
BNF
Alat Tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No. 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi RS,
pasal 3 ayat 3: Pelayanan Informasi Obat
Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No.
058/SK/PP.IAI/IV/2011 tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia,
Bab III, A.5. Mempunyai keterampilan dalam pemberian informasi sediaan
farmasi dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan Apoteker
Pelatihan-pelatihan terkait informasi obat dan farmasi klinik
Pengalaman kerja minimal 1 tahun dibidangnya
Sehat jasmani

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


25

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Farmakoterapi
Farmakologi
Interaksi Obat
Efek Samping Obat
Farmasi klinik
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Bekerja dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan (akurat dan obyektif)
5. ASPEK KRITIS
Memiliki kemampuan berkomunikasi efektif
Memiliki kemampuan menelusuri pustaka
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


26

d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf


administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


27

secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami


tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


28

pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP


Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


29

2.

3.

4.

5.

g.

Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


30

Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan


asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


31

keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada


perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


32

KODE UNIT

: BKM01/IF-3.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Penyiapan
Sistem Dosis Individual

Permintaan /

Resep

Dengan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pelayanan kefarmasian dalam


pendistribusian perbekalan farmasi dari permintaan /resep.
Elemen Kompetensi
1. Menyiapkan
ruangan dan
peralatan untuk
penyiapan resep
2. Menyiapkan
etiket, label dan
pengemas untuk
penyiapan resep.
3. Menyiapkan
sediaan jadi
farmasi

4. Menyerahkan
perbekalan
farmasi yang
sudah disiapkan.

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Meja kerja dipastikan dalam keadaan
bersih.
1.2. Semua alat yang dibutuhkan
dipastikan tersedia.
1.3. Cuci tangan sesuai standar
dilakukan.
2.1. Jenis etiket dan label yang harus
digunakan untuk obat oral, obat luar
dan alat kesehatan diidentifikasi.
2.2. Kelengkapan etiket ditulis.
3.1. Perbekalan farmasi yang sesuai
dengan permintaan/ resep diambil.
3.2. Kartu stok diisi.
3.3. Perbekalan farmasi yang sudah
diambil dikemas dan dicocokkan
dengan permintaan atau etiket yang
sudah ditulis.
4.1. Pengecekan ulang kecocokan antara
permintaan/resep dengan perbekalan
farmasi yang disiapkan dilakukan.
4.2. Serah terima dan dokumentasi serah
terima dilakukan.

Metode Penilaian
Observasi
Observasi
Observasi
Ujian Tulis
Observasi
Portofolio
Ujian Tulis
Observasi
Portofolio
Ujian Tulis
Observasi
Portofolio
Observasi
Portofolio
Observasi

Observasi
Portofolio
Ujian Tulis
Observasi
Portofolio
Ujian Tulis

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit ini berlaku dalam menyiapkan perbekalan farmasi sesuai permintaan /
resep individual. Pekerjaaan ini dilakukan tenaga teknis kefarmasian
perorangan atau perkelompok. Pekerjaan dilakukan di ruang rawat inap atau
di rawat jalan. Unit ini meliputi keterampilan penyiapan perbekalan farmasi
(dispensing). Pelaksanaannya meliputi menyiapkan ruangan dan peralatan
untuk penyiapan permintaan/resep, menyiapkan etiket, label dan pengemas
untuk penyiapan resep, menyiapkan sediaan jadi farmasi, dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang sudah disiapkan. Spesifikasi diperoleh dari buku teks,
internet dan sumber lain. Seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai SPO atau
rekomendasi RS. Seluruh pekerjaan dan praktik yang dilakukan sesuai dengan
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Alat tulis
Formulir assemen
Ruangan proses penyiapan resep
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit, pasal 3 ayat 2: Pendistribusian
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker, bab III poin 8 10: Standar Kompetensi

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


33

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 dan S1 Farmasi
Pelatihan-pelatihan terkait penyiapan perbekalan farmasi
Pelatihan-pelatihan terkait pelayanan patient safety
Pengalaman kerja minimal 5 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Farmasetika
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Mengenal perbekalan farmasi yang tersedia
Melakukan penghitungan
Menulis dengan tulisan yang dapat dibaca
5. ASPEK KRITIS
Kesalahan dalam menuliskan kelengkapan etiket
Kesalahan dalam mengisi kartu stok
Kesalahan dalam melakukan pengecekan ulang sebelum diserahkan
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


34

dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan


permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


35

semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


36

permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian


Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


37

sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung


20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


38

Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal


penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


39

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


40

KODE UNIT

: BKM01/IF-3.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pre-Cleaning dan Cleaning

DESKRIPSI UNIT

: Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan


sikap yang dibutuhkan untuk mengelola peralatan kotor mulai
dari penerimaan dari unit kerja sampai peralatan siap untuk
dikemas

Elemen Kompetensi
1. Menerima
peralatan kotor
dari unit kerja

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Peralatan yang diterima dipastikan
jumlah, jenis dan kondisinya
1.2. Peralatan yang akan diproses
dipastikan layak pakai

Metode Penilaian
Observasi dan
pertanyaan lisan
Observasi dan
pertanyaan lisan

2. Melakukan
cleaning manual
dan cleaning
menggunakan
washer machine

2.1. Tiga tahapan cleaning manual


dilakukan
2.2. Fungsi mesin washer dipastikan
baik
2.3. Loading peralatan dilakukan dan
program mesin dipilih

Observasi dan simulasi


Observasi dan
pertanyaan lisan
Observasi dan simulasi

3. Melakukan
Desinfeksi
Tingkat Tinggi
(DTT)

3.1. Larutan desinfeksi dibuat sesuai


petunjuk pabrik
3.2. Proses desinfeksi dilakukan
sesuai persyaratan konsentrasi
dan kontak time
4.1. Uji fungsi mesin cuci dilakukan
4.2. Uji kualitas hasil pencucian
dilakukan

Observasi dan
pertanyaan lisan
Observasi dan simulasi

4. Melakukan
pemeriksaan
hasil proses
cleaning

Observasi dan simulasi


Observasi dan
pertanyaan lisan

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku dalam pemrosesan peralatan mulai dari peralatan
kotor sampai menjadi peralatan bersih atau telah dilakukan desinfeksi tingkat
tinggi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir permintaan sterilisasi
Bahan pencuci
Mesin washer
Ruang pre-cleaning/cleaning
Kit uji fungsi mesin washer
Alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


41

menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi


minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti pelatihan dasar sterilisasi
Pengalaman kerja 1-2 tahun
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
Pengetahuan tentang sterilisasi dasar
Menjalankan mesin
Membuat dokumentasi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Harus mengikuti prosedur patient safety
Menggunakan alat pelindung diri lengkap
5. ASPEK KRITIS
Proses desinfeksi memenuhi persyaratan konsentrasi dan waktu kontak
Hasil pencucian bersih dan kering
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


42

c.

Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan


kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


43

permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan


tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


44

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


45

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan


lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


46

minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada


kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


47

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG
KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


48

KODE UNIT

: BKM01/IF-4.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pemesanan Perbekalan Farmasi

DESKRIPSI UNIT

:Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap


Yang dibutuhkan untuk menganalisa kebutuhan, melakukan
pemesanan dan mendokumentasikan penerimaan.

Elemen
Kompetensi
1. Evaluasi
Kebutuhan

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Konfirmasi/koordinasi dalam
menetapkan kebutuhan dilakukan
1.2. Jumlah kebutuhan ditetapkan

2. Melakukan
Pemesanan

2.1. Pemantauan sarana dan prasarana


agar siap pakai dilakukan
2.2. Data pemesanan di-input kedalam
sistem IT
2.3. Pemesanan kebutuhan dilakukan
3. Mendokumentasi 3.1. Data penerimaan dilakukan verifikasi
kan Penerimaan 3.2. Data penerimaan di-input kedalam
sistem IT

Metode Penilaian
Observasi Simulasi
Observasi Simulasi

Observasi Simulasi
Observasi Simulasi
Observasi Simulasi
Observasi Simulasi
Observasi Simulasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku dalam pemrosesan pesanan mulai dari
mengkonfirmasikan
kebutuhan,
menyusun
pemesanan
dan
mendokumentasikan penerimaan. Pekerjaan ini dapat dilakukan perorangan
atau kelompok. Pekerjaan ini dilakukan pada bagian pemesanan dan
pendokumentasian penerimaan logistik rumah sakit. Unit ini meliputi skill
dalam
penghitungan
kebutuhan,
melakukan
pemesanan
dan
mendokumentasikan penerimaan yang sesuai dengan pemesanan. Seluruh
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ketetapan yang berlaku pada standar
kompetensi bagian pemesanan dan penerimaan, Unit ini berlaku dalam
pemrosesan pesanan mulai dari mengkonfirmasikan kebutuhan, menyusun
pemesanan dan mendokumentasikan penerimaan.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir assemen
Ruangan proses pemesanan
Sistem IT
Alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit pasal 3 ayat 2: Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker BAB III, Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan,
menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


49

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan D3 Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan Supply Chain Management
Pengalaman kerja 1-2 tahun
Sehat Jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan tentang penghitungan perencanaan dan kebutuhan
Keterampilan menjalankan komputer, membuat dokumentasi
berkomunikasi

dan

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Bekerja dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan (akurat dan obyektif)
5. ASPEK KRITIS
Kesalahan jumlah dan data teknis perbekalan farmasi yang dipesan
Kesalahan input penerimaan perbekalan farmasi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


50

dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)


hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


51

5.

Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


52

telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan


wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


53

1.

2.

3.

4.

5.

Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


54

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


55

b.

2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG
KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


56

KODE UNIT

: BKM01/IF-4.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pengadaan Perbekalan Farmasi Rutin

DESKRIPSI UNIT

: Kompetensi ini menggambarkan kemampuan individu tenaga


asisten apoteker di unit-unit pelayanan farmasi untuk dapat
melakukan pengadaan perbekalan farmasi yang efisien dan
efektif

Elemen
Kompetensi
1. Melakukan
pemilihan
terhadap
pemasok

2. Mempersiapkan
dokumen
pengadaan
3. Melaksanakan
proses
pengadaan

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1. Data dan sumber informasi


disiapkan
1.2. Dibuat daftar pemasok yang
menyediakan perbekalan
farmasi sesuai kebutuhan

Observasi simulasi
Observasi simulasi,
Pertanyaan tertulis

2.1. Jadwal pengadaan


ditetapkan
2.2. Dokumen pengadaan
disiapkan dan diisi sesuai
dengan ketentuan
3.1. Metode pengadaan
ditetapkan
3.2. Proses pengadaan dilakukan
sesuai ketentuan

Observasi simulasi,
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi,
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi,
Pertanyaan tertulis

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini diterapkan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan
farmasi dari unit kerja secara cepat, tepat dan efisien. Ruang lingkup
kompetensi pada judul ini merupakan proses kegiatan mulai dari pemilihan
terhadap pemasok, mempersiapkan dokumen pengadaan, melaksanakan
proses pengadaan. Proses ini dilakukan secara individu.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir assemen
Ruangan kerja
Komputer
Alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Permenkes No.58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit
Kepmenkes No.573/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten
Apoteker
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 4 tahun 2015 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden no 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
PANDUAN PENILAIAN
1. KONTEKS PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


57

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus pendidikan SMF/DIII Farmasi
Pelatihan-pelatihan seperti sertifikasi pengadaan barang dan jasa
pemerintah, pelayanan farmasi dan pelatihan tentang patient safety
Pengalaman kerja 3 tahun
Sehat Jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Kelompok, jenis dan data teknik perbekalan farmasi
Metode pengadaan perbekalan farmasi
Pengetahuan pengadaan barang jasa pemerintah
Komunikasi efektif
Keterampilan menggunakan komputer
Berbagai keterampilan pekerjaan kefarmasian yang relevan
kompetensi ini

dengan

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Harus mengikuti prosedur keselamatan pasien terkait pengadaan perbekalan
farmasi.
5. ASPEK KRITIS
Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan kefarmasian khususnya
pengadaan perbekalan farmasi.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


58

c.

Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan


kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


59

permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan


tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


60

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


61

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan


lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


62

minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada


kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


63

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

Skema Sertifikasi Farmasi LSP Bidang Keteknisian Medik


64

Anda mungkin juga menyukai