Anda di halaman 1dari 32

Asal

material

Test
Material

Job Mix

Penyimpanan
material

Lokasi cor

Lokasi cor

Mixing (BP)

Transport

Perlakuan di
Lapangan

Pengambila
n Sampel

Memenuhi

Pembuatan
Lapangan

Perawatan
Lapangan

Uji Sampel
Kurang
Memenuhi

Alasan

Diterima

Alasan

Compressive
Strenght Test
Uji - Beton

Cara
Pengujian

Hammer Test

Core test

Visual/Tampak

Retak / Pecah

Cembung,
Gelembung/ hamil

Keropos/Honeycomb

Tidak Rata/ Lurus

Deviasi / ngeplin
Mutu Beton
diukur secara

Melengkung

Digores logam
Miring
Patah
Metode Cor/ Perlakuan
di Lapangan
Lokasi Cor Kurang
Bersih
Perlakuan
Lapangan

Fasilitas Tidak
Memadai

Kontinyuitas
Pengecoran

Ketidak sesuaian
Antara Lab dan Lap

Kerap Terjadi

Cembung,
Gelembung/ hamil
Tidak Rata/ Lurus

Melengkung

Miring
Patah

Kerap Terjadi

Kondisi Material
Kondisi Material
stok Lapangan
Jobmix Lab.
Komposisi Lapangan
tak sesuai Jobmix

Uji - Beton

Kualitas adukan
dipengaruhi
oleh

Mixing
Transport
Tuang

Penambahan air

Cara membuat Sampel


beton
Cara perawatan
Sampel beton

Material

Material
pangan
Lab.

Lapangan
i Jobmix

xing

sport

ng

ahan air

at Sampel
on

awatan
beton

Metode Cor

yg harus dipenuhi

Fasilitas

- Lama mengaduk beton di produksi di Batching Plant


- adukan jangan terlalu lama dalam mixer > 2 jam (sudah mengalami
setting)
- Pengecoran menggunakan concrete pump, kecuali untuk kolom dan
dinding digunakan hopper/ bucket + crane
-Tinggi jatuh < 2 m
- Tinggi jatuh > 2 m, harus menggunakan corong + hose
- Akses Kerja (scaffolding, dll)
- Pengecoran dilakukan berpindah - pindah
- Pemadatan dilakukan dengan concrete vibrator
- pemadatan dilakukan dengan tusuk - tusuk/ ketuk- ketuk
- pengecoran satu arah (tidak spot-spot)
- pemberhentian cor dirapihkan
- Drum mixer truck selalu dibersihkan setelah penuangan
- setiap sambungan beton lama dan baru, permukaan beton lama
dikasarkan dengan sikat kawat baja/ chipping / "clean up" dengan
compressor, selanjutnya di siram air mortar/ air.

- keterbatasan perlengkapan pengecoran (pompa air, dll)


- Safety
- Tenda / Terpal (pelindung)
- Penerangan
-kendaraan operasional

Plant
m (sudah mengalami

uali untuk kolom dan

g + hose

tuk- ketuk

nuangan
ukaan beton lama
clean up" dengan

air, dll)

Compressive Strength Test


(sebagai Langkah I)

Cara Pengujian

Hammer Test
(sebagai Langkah II)

Core Test
(sebagai Langkah III)

sampel di timbang, bila ada yang ekstrem jarak di


waspadai
permukaan miring (di capping)

sampel diletakkan center pada alat tekan

sampel ditiriskan/ dikeringkan lebih dahulu

kalibrasi alat tekan

bila terjadi fail/ gagal, sampel dipecah


(bisa dilihat bentuk retakan/ pecahnya
sampel)
komposisi dan pesyaratan lain tidak sesuai dengan kondisi
lapangan

Alas harus di Kalibrasi

Tebal beton ada syarat minimumnya

lokasi dibersihkan dulu

Random beberapa lokasi

Di core yang bebas dari tulangan

Alat core jangan digoyang

Core diperiksa sebelum di test

Beton Retak /
Pecah

Beton Keropos

Secara Visual, dapat dilihat


mata/ tekan tangan

ada genangan air tidak secepatnya dike


terjadi deformasi
beton belum umur/support/bekisting su
penambahan air
tulangan goyang/ menggeser saat mula
pemadatan mengenai besi
perawatan beton (curing)
terjadi deformasi
gagal struktur (tidak sesuai design)
metode pengecoran tidak dilakukan dg
pada pengecoran adukan 1 & 2 terlalu l
temperatur, humidity dan angin (pengu
terkena getaran saat setting
cutting terlambat (pada rigid)
kadar lumpur > ketentuan
kandungan udara lebih besar

- adukan terlalu lama diaduk


- pemadatan tidak sampai dasar (terjadi s
- besi terlalu rapat
- sisa kawat tidak dipotong
- pemadatan pada lokasi tidak tercapai (p
- ruang antara tulangan & bekisting terlal
- pemasangan beksiting tidak rapat (berlu
- kebersihan kurang pada beksiting
- bekisting kurang bersih (ada tahi beton
- penuangan adukan terlalu lama pada sa
- tepi antara besi dan bekisting tidak ditu

Secara Visual, dapat dilihat


mata/ tekan tangan

Tidak Rata/ Lurus

Gembung/ Hamil

Beton Deviasi

Melengkung

Patah

Miring

Menggores

- menggunakan paku/ logam runcing, kalau tergores dal


bagus
- tepi cor ditekan pakai tangan, kalau mudah tercongkel,

air tidak secepatnya dikeringkan


si
mur/support/bekisting sudah dibongkar & kurang hati - hati
r
g/ menggeser saat mulai setting
ngenai besi
on (curing)
si
tidak sesuai design)
oran tidak dilakukan dg benar
an adukan 1 & 2 terlalu lama
midity dan angin (penguapan terlalu cepat)
n saat setting
at (pada rigid)
ketentuan
ra lebih besar

ama diaduk
ak sampai dasar (terjadi segregasi)
at
k dipotong
a lokasi tidak tercapai (pojok/sudut)
langan & bekisting terlalu sempit
eksiting tidak rapat (berlubang)
ang pada beksiting
g bersih (ada tahi beton dsb)
kan terlalu lama pada satu tempat
dan bekisting tidak ditusuk - tusuk/ ketuk-ketuk

finishing permukaan kurang baik


pengehentian cor yg kurang baik (adukan kurang)
ada supporting/ perkuatan yg tidak stabil
Penulangan konstruksi sebelumnya salah letak/ geser

finishing permukaan kurang baik


pengehentian cor yg kurang baik (adukan kurang)
ada supporting/ perkuatan yg tidak stabil
Penulangan konstruksi sebelumnya salah letak/ geser

pemadatan mengenai bekisting


sambungan antar bekisting kurang kuat
terkena dorongan cor langsung mengenai beksiting
perkuatan bekisting dengan kawat tali
triplek bekisting kurang memadai

- support kurang kuat/ bergeser


- penulangan yg tidak memadai (bentang lebar)

salah
salah

konstruksi (tulangan terbalik)


penghentian cor (beksiting di bongkar)

- support pada sisi lain tidak memadai (kolom)

ncing, kalau tergores dalam untuk hasil kerja/ lapangan kurang

kalau mudah tercongkel, maka mutu kerja/ lapangan kurang bagus

Komposisi di Lapangan sering tidak sesuai dengan Jobmix Laborat aka

Kerap Terjadi

Uraian
- Slump
- Specific Gravity
- Bentuk Aggregate
- Jenis Batu
- Kadar Lumpur Aggregate
- Kadar lumpur pasir
- Kelas Beton
-Fm (Fine Modulus)
-Kondisi Pasir & Aggregate
-Volume
- Dosis Addictive

Jobmix (di Lab)


-

8 cm
2,6
Kubikel
di seleksi
< 5%
< 0,5%
K-225
2,8
SSD
Terukur
ditentukan

obmix Laborat akan berdampak pada kualitas beton:

Kondisi di Lapangan
- 12 cm
- 2,56
- banyak pipih
- campur
- > 5%
- > 0,5%
- K-175
- 3,3
- Panas / basah sekali
- tidak ditentukan, bisa kurang/
lebih
- lebih banyak

Dampak
- kuat tekan turun
- kuat tekan turun & volume
- kuat tekan turun & volume
- kuat tekan turun, slump variatif
-kuat tekan turun, retak - retak
-kuat tekan turun, retak - retak
- struktur tidak kuat
- kuat tekan turun, slump turun
- slump variatif, kuat tekan
variatif
- kuat tekan variatif
- kuat tekan naik, setting beton
lama

Panjang
Penyaluran

Peraturan dan Pedoman


( PBI / SNI )

Syarat
bengkok dan
panjang

Selimut Beton

- syarat minimum ( tergantung diameter )


- sesuai Mutu beton / Klas beton

- syarat minimum ( tergantung diameter )


- diperuntukan beugel,sudut , sambungan dll. )

Sesuaai jenis Struktur


- balok, lantai,dinding & kolom = 2.5 cm
- pondasi ,dinding terendam air = 5 - 7.5 cm
- struktur didalam tanah
= 7.5 - 10 cm
- struktur didalam air asin
= 10 cm
- selimut diukur dari tulangan pokok
d

d = tebal selimut beton

Mixing (BP)

Additive tidak >


diizinkan

Urutan mengaduk

Fly ash tidak >


diizinkan

Test Material

Gradasi

Kadar Lumpur
Bentuk (sharp)

Abrasion

Uji Sampel

Ditiris/
dikeringkan

Ditimbang

Capping

Perawatan Lapangan

Curing dg
compound

Curing dg
compound

Goni dibasahi

dibungkus plastik

ditutup balok es

Tinggi jatuh <

Pemadatan denga

pemadatan ditusuk- tus

Kerapatan bek

Kadar air

Perlakuan di
Lapangan

Kontinyuitas

Adukan tunggu >

Cor tidak pindah -

Tulangan rap

Permukaan tidak di

Tambah ai
Stop cor tidak pada

y ash tidak >


diizinkan

Lama mengaduk

t Material

ping

Specific Gravity

Absorption
Bentuk (sharp)

Uji Sampel

Kalibrasi Alat

direndam

ditaruh center

Kuat Tekan

direndam

bongkar plastik

tutup balok es

Tinggi jatuh < 2m


Pemadatan dengan vibrator
pemadatan ditusuk- tusuk/ ketuk-ketuk
Kerapatan bekisting
Kadar air
Kontinyuitas cor
Adukan tunggu > 2 jam
Cor tidak pindah - pindah
Tulangan rapat
Permukaan tidak dikasarkan
Tambah air
Stop cor tidak pada tempatnya

Test Slump

Pemutaran drum jangan terlalu cepat

Transport

drum sebelum diisi harus bersih/ dicuci

lubang atas mixer ditutup apabila hujan


jangan tambah air saat transport

Job Mix

Fm

Semen (kg)

Pasir (kg)

Aggregate (kg)
Slump

Udara

Ditutup/ dilindungi (additive, agg, pasir)

Stok di BP diberi landasan dari plasteran,


sirtu

Stok di BP diberi landasan dari plasteran,


sirtu
Stock Material

Sub-drain/ saluran

Gudang Semen

Specific Gravit

Kadar Lumpu
Tes rutin
Kadar air
Suhu

cepat

/ dicuci

a hujan

port

Job Mix

Kubus/ silinder

Uk. Max aggregate

Air

Additive
Udara

dditive, agg, pasir)

san dari plasteran,


u

san dari plasteran,


u

saluran

Specific Gravity
Kadar Lumpur
Kadar air
Suhu

Anda mungkin juga menyukai