Untuk lebih jelasnya deskripsi data di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
Grafik 4.1 Sebaran jawaban responden terhadap konsep sakralisasi
13
14
35
30
25
Jumlah SS(Sangat
Setuju)
Jumlah S (Setuju)
20
Jumlah RR (Raguragu)
Jumlah TD (Tidak
Setuju)
15
Jumlah STD
(Sangat Tidak
Setuju)
10
5
0
1 2 3 4
15
16
beberapa daun kering. Di sungai ini ada sebuah pancoran, yang aliran airnya berasal
dari mata air di madya mandala. Untuk Memasuki areal madya mandala, menaiki
tiga buah anak tangga dari batu padas. Areal disana semuanya merupakan susunan
dari batu padas. Batu tersebut lembab dan terlihat ada rembesan-rembesan air pada
beberapa celah batu, dimana rembesan yang terbesar dipasangkan pipa, sehingga
terdapat dua buah pancoran yang debit airnya besar. Kesakralannya semakin beraura
setelah melihat canang diatas pancoran.
Memasuki areal Utama Mandala, terdapat candi bentar yang terbuat dari paras
dan masih kelihatan baru, karena 5 tahun yang lalu telah direnovasi sehubungan
dengan karya tawur yang diselenggarakan di Desa Adat Pakraman Batuan. Di dalam
utama mandala terdapat sebuah padmasari, yang diatasnya terdapat beberapa canangcanang sebagai bentuk ritual kehadapan Tuhan Hyang Maha Esa. Di utama mandala
ini merupakan pusat dari mata air yang keluar menetes lewat pori-pori batu padas.
Dari hasil obsrevasi tersebut diketahui bahwa hubungan manusia dengan
Tuhannya sangat terlihat, terbukti dengan seringnya masyarakat yang memasuki areal
beji menghaturkan canang. Hubungan yang baik antar manusia dengan alam dilihat
dari areal beji yang sangat dijaga dan dirawat, bahkan tidak ada sampah-sampah non
organik seperti kulit sampo atau sabun yang terlihat, meskipun beberapa masyarakat
ada yang mandi di areal madya mandala. Hubungan manusia dengan manusia dalam
menata dan menjaga kelestarian beji juga sangat baik.
4.2 Efektivitas Sakralisasi untuk Konservasi Mata air Berdasarkan Analisis
SWOT Persepsi Masyarakat
Untuk mengetahui efektivitas sakralisai dalam rangka konservasi mata air Beji di
Desa Adat Pakraman Batuan, dilakukan penelitian berdasarkan analisis SWOT, yaitu
meneliti dari segi kekuatan, kelemahan, keuntungan dan ancaman.
4.2.1 Data Kuisioner
Kuisioner untuk memperoleh data dengan analisis SWOT terdiri dari sepuluh
item pertanyaan dengan kreteria positif, dimana 4 soal mengkaji tentang kekuatannya,
17
dan masing-masing dua soal untuk kelemahan keuntungan dan ancaman. Dari
kuisioner yang telah disebarkan kepada 50 responden di Desa Adat Pakraman Batuan
diperoleh data yang disajikan dalam 4 tabel sesuai dengan pembagian analisis SWOT
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Sebaran Jawaban Responden Efektivitas Sakralisasi untuk
Konservasi Mata air Berdasarkan Analisis Strength (Kekuatan)
Jumlah SS(Sangat
Setuju)
25
Jumlah S (Setuju)
20
Jumlah RR (Raguragu)
15
Jumlah TD (Tidak
Setuju)
10
5
0
5
18
Jumlah SS(Sangat
Setuju)
Jumlah S (Setuju)
Jumlah RR (Raguragu)
Jumlah TD (Tidak
Setuju)
Jumlah STD
(Sangat Tidak
Setuju)
10
5
0
9
10
19
Jumlah SS(Sangat
Setuju)
Jumlah S (Setuju)
Jumlah RR (Raguragu)
Jumlah TD (Tidak
Setuju)
Jumlah STD
(Sangat Tidak
Setuju)
10
5
0
11
12
20
Jumlah SS(Sangat
Setuju)
Jumlah S (Setuju)
15
Jumlah RR (Raguragu)
Jumlah TD (Tidak
Setuju)
Jumlah STD
(Sangat Tidak
Setuju)
10
5
0
13
14
Dari keseluruhan grafik dan tabel di atas dapat diamati bahwa jawaban setuju dan
sangat setuju mendominasi pada tabel analisis strength (kekuatan) dan Opportunity
(Keuntungan). Sementara pada tabel analisis weaknesses dan treats jawaban setuju
dan tidak setuju hampir sama rata jumlahnya.
Ini membuktikan bahwa keuntungan dan kekuatan menggunakan sakralisasi
sebagai upaya konservasi mata air lebih besar dari pada kelemahan dan ancamannya.
Dapat dilihat juga dari data hasil penskoran jawaban responden yaitu, skor untuk
analisis kekuatan sakralisasi adalah 81.467%, skor analisis kelemahan sakralisasi
64%, skor analisis keuntungan sakralisasi 80% dan ancaman sakralisasi 60%. Dengan
persentase ini dapat diketahui bahwa sakralisasi efektif untuk konservasi mata air Beji
Desa Pakraman Batuan. Dan untuk menanggulangi kelemahan dan ancamannya
sudah diberikan solusi untuk mengatasinya.
Penskoran jawaban responden dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:
21
Persentase
90
85
Persentase
80
75
70
5
Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden Efektivitas Sakralisasi untuk Konservasi Mata air
Berdasarkan Analisis Weaknesses (kelemahan)
22
Persentase
100
80
60
40
20
0
Persentase
10
Tabel 4.9 Jawaban Responden Efektivitas Sakralisasi untuk Konservasi Mata air
Berdasarkan Analisis Opportunity (keuntungan)
Persentase
83
82
81
80
79
78
77
76
Persentase
11
12
23
Tabel 4.10 Skor Jawaban Responden Efektivitas Sakralisasi untuk Konservasi Mata
air Berdasarkan Analisis Treats (Ancaman)
Persentase
80
60
Persentase
40
20
0
13
14
24