daripada unsur awal. Fisi merupakan salah satu bentuk transmutasi nuklir karena pecahan
yang dihasilkan tidak sama dengan unsur atom awalnya.
Fisi nuklir menghasilkan energi listrik dan dimanfaatkan sebagai senjata. Pemanfaatan
tersebut mungkin dilakukan karena substansi tertentu yang disebut bahan nuklirmengalami
fisi saat terkena neutron fisi, dan lalu menghasilkan neutron saat mereka terbagi. Hal ini
memungkinkan reaksi berantai yang melepaskan energi dalam tingkat yang terkontrol
di reaktor nuklir atau dalam tingkat yang sangat cepat dan tak terkontrol dalam senjata nuklir.
Jumlah energi bebas yang dikandung dalam bahan bakar nuklir adalah jutaan kali jumlah
energi bebas dalam bahan bakar kimia dengan massa yang sama (contohnya bensin), sehingga
fisi nuklir merupakan sumber energi yang sangat padat. Akan tetapi, hasil dari fisi nuklir
memiliki sifat radioaktif yang jauh lebih besar, sehingga menimbulkan masalah limbah nuklir.
Kekhawatiran akan limbah nuklir dan daya hancur senjata nuklir telah memicu perdebatan.
3. Ikhtisar
Produk dari reaksi fisi uranium, bervariasi, menghasilkan atom-atom yang bermassa lebih
kecil, seperti: Ba , Kr , Zr , Te , Sr , Cs , I , La dan Xe ,dengan massa atom sekitar 95 dan 135.
Sedangkan, produk dari reaksi fisi plutonium, mempunyai massa atom sekitar 100 dan 135.
Rata-rata reaksi fisi pada Uranium-235 (U-235) dan Plutonium-239 (Pu-239) yang
disebabkan oleh neutron.
4. Mekanika
Fisi nuklir dapat muncul tanpa adanya penembakan neutron, sebagai tipe
dari peluruhan radioaktif. Tipe fisi yang ini disebut sebagai fisi spontan, dan jarang terjadi
kecuali pada sedikit jenis isotop yang sangat berat. Pada alat-alat yang berteknologi nuklir,
semua fisi nuklirnya muncul sebagai sebuah "reaksi nuklir" sebuah proses yang dijalankan
oleh penembakan yang dihasilkan dari tabrakan 2 partikel subatomik. Pada reaksi nuklir,
sebuah partikel subatomik bertabrakan dengan sebuah nukleus atom dan menyebabkan
perubahan padanya. Reaksi nuklir kemudian dijalankan oleh mekanika penembakan, bukan
oleh peluruhan eksponensial yang relatif konstan dan karakteristik waktu paruh dari proses
radioaktif spontan.
Banyak tipe dari reaksi nuklir yang saat ini sudah diketahui. Fisi nuklir berbeda sama sekali
dengan tipe-tipe reaksi nuklir lainnya. Fisi nuklir dapat diperkuat dan dapat dikontrol
BAB REAKSI FISI & FUUSI Dicky Antoni | XII-TGB 1
melalui reaksi rantai nuklir. Dalam sebuah reaksi, setiap neutron yang dilepaskan oleh setiap
reaksi fisi dapat menyebabkan reaksi fisi lainnya, sehingga akan melepaskan lebih banyak
neutron lagi dan menyebabkan lebih banyak reaksi fisi lagi.
Isotop elemen kimia yang dapat meneruskan reaksi rantai fisi disebut bahan bakar nuklir, dan
bersifat fisil. Jenis bahan bakar nuklir yang paling umum
adalah 235U (isotop uranium dengan massa atom 235 dan digunakan di reaktor nuklir)
dan 239Pu (isotop plutonium dengan massa atom 239). Bahan bakar nuklir ini akan terpecah
menjadi 2 bagian membentuk elemen kimia dengan massa atom mendekati 95 dan
135 u (produk fisi). Kebanyakan bahan bakar nuklir melalui tahap fisi spontan dengan amat
lambat, meluruh melalui sebuah reaksi peluruhan partikel alfa/partikel beta dengan waktu
sampai bermilenium-milenium. Dalam reaktor nukliratai senjata nuklir, reaksi fisi yang besar
ini disebabkan karena induksi neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi sebelumnya.
5. Reaksi Berantai
Beberapa unsur berat, seperti uranium, thorium, dan plutonium, mengalami fisi spontan (yang
merupakan salah satu bentuk peluruhan radioaktif) dan fisi terinduksi (salah satu
bentuk reaksi nuklir). Isotop unsur yang mengalami fisi terinduksi saat terkena neutron bebas
disebut fisionabel; isotop yang mengalami fisi saat terkena neutron termal juga disebut fisil.
Beberapa fisil dan isotop tertentu (terutama 235U dan 239Pu) disebut bahan bakar nuklir karena
dapat menopang reaksi berantai.
Semua isotop fisionabel dan fisil mengalami sedikit fisi spontan, yang melepaskan beberapa
neutron bebas ke bahan bakar nuklir. Neutron tersebut akan dengan cepat lepas dari bahan
bakar dan menjadi neutron bebas, dengan rata-rata 15 menit sebelum meluruh
menjadi proton dan partikel beta. Akan tetapi, neutron hampir selalu berdampak dan diserap
oleh nuklei lain di daerah sekitar sebelum ini terjadi (neutron fisi yang baru terbentuk
bergerak dengan kecepatan 7% laju cahaya). Beberapa neutron akan memengaruhi nuklei
bahan bakar dan memicu fisi lanjutan, yang melepaskan lebih banyak neutron. Jika bahan
bakar nuklir dikumpulkan di satu tempat, atau jika neutron yang lepas dapat ditahan, maka
neutron yang baru saja dihasilkan tersebut melebihi neutron yang lepas, dan reaksi berantai
nuklir terus-menerus akan berlangsung.
6. Reaktor Fisi
Reaktor fisi kritis adalah jenis reaktor nuklir yang paling umum. Di dalam reaktor fisi kritis,
neutron yang diproduksi oleh fisi dari atom bahan bakar digunakan untuk menginduksi reaksi
fisi lainnya, sehingga untuk menjaga agar energi yang dilepaskan bisa dikendalikan. Alat yang
dapat melakukan reaksi fisi tetapi tidak bisa mandiri disebut sebagai reaktor fisi subkritis.
Beberapa alat menggunakan peluruhan radioaktif atau akselerator partikel untuk
menggerakkan fisi.
Reaktor fisi kritis biasanya dibangun untuk 3 tujuan utama, yang dilihat dari hasil panas yang
bisa diambil atau neutron yang diproduksi dari reaksi rantai nuklir:
Pembangkit listrik adalah reaktor yang tujuannya untuk memproduksi panas untuk
daya nuklir, biasanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik atau juga untuk
sumber tenaga bagi kapal selam.
Reaktor peranakan dibangun dengan tujuan untuk memproduksi bahan bakar nuklir
dari isotop yang terabaikan. Reaktor peranakan cepat dapat membuat 239Pu (bahan
bakar nuklir) dari bahan yang sebelumnya terabaikan yaitu 238U (bukan bahan bakar
nuklir). Reaktor peranakan termal sebelumnya telah dites menggunakan 232Th untuk
memperbanyak isotop 233U yang dilanjutkan untuk dipelajari dan dikembangkan lebih
jauh
Pada dasarnya, semua reaktor fisi dapat digunakan untuk ketiga fungsi di atas. Tapi, karena
tiap reaktor memiliki tujuan masing-masing maka biasanya hanya satu tugas utama saja.
Reaktor pembangkit listrik biasanya mengubah energi kinetik dari hasil fisi menjadi panas
yang nantinya akan digunakan untuk memanaskan fluida kerja dan menjalankan sebuah mesin
panas yang nantinya menghasilkan listrik. Fluida kerja ini biasanya adalah air dengan turbin
uap, tetapi beberapa desain lainnya menggunakan gas helium. Reaktor-reaktor fisi ini
BAB REAKSI FISI & FUUSI Dicky Antoni | XII-TGB 1
mengeluarkan limbah berupa limbah radioaktif yang sangat sulit dibuang dengan aman, oleh
karena itu biasanya limbah ini dibuang di tempat yang tahan radioaktif, misalnya di bawah
tanah. Reaktor penelitian memproduksi neutron yang digunakan untuk berbagai macam
keperluan, tetapi panas yang dihasilkan fisi diperlakukan sebagai produk buangan yang tidak
dapat dihindari. Reaktor peranakan adalah bentuk khusus dari reaktor penelitian, sampel yang
menjadi penelitian biasanya adalah bahan bakarnya sendiri, yang merupakan sebuah
campuran dari 238U dan 235U. Untuk deskripsi yang lebih jauh mengenai sifat-sifat fisika dan
pengoperasian dari reaktor fisi kritis, silahkan lihat fisika reaktor nuklir. Untuk deskripsi
mengenai aspek sosial, politik, dan lingkungan.
7. Bom Fisi
Salah satu tipe senjata nuklir adalah bom fisi (tidak sama dengan bom fusi), biasanya juga
dikenal dengan nama lain bom atom adalah reaktor fisi yang didesain untuk melepaskan
sebanyak mungkin energi dalam waktu sesingkat mungkin, energi yang terlepas ini akan
menyebabkan reaktornya meledak dan akhirnya reaksi rantainya berhenti. Pengembangan
senjata nuklir merupakan penelitian lanjutan dari fisi nuklir yang dilakukan oleh Militer A.S.
selama Perang Dunia II. Proyek ini dinamakan Proyek Manhattan. Mereka kemudian
mengembangkan reaksi rantai fisi yang menghasilkan 3 bom yaitu bom tes Trinity dan
bom Little Boy dan Fat Man yang dijatuhkan di kota Hiroshima, Nagasaki, Jepang di bulan
Agustus 1945.
Bom fisi yang pertama ini ledakannya bahkan ribuan kali lebih dahsyat dibandingkan dengan
massa yang sama dari sebuah ledakan kimia. Contohnya adalah Little Boy memiliki massa
total 4 ton (dengan bahan bakar nuklir 60 kg) dan panjangnya 11 meter, kekuatan ledakannya
sama dengan 15 kiloton TNT, sampai-sampai menghancurkan sebagian besar kota Hiroshima.
Senjata nuklir modern (yang didalamnya termasuk fusi termonuklir sebanyak satu fase fusi
atau lebih) memiliki energi ratusan kali dari berat mereka jika dibandingkan dengan bom
atom yang pertama ini, sehingga sebuah bom hulu ledak misil modern yang memiliki massa
1/8 kurang dari massa Little Boy, memiliki energi yang sama dengan 475.000 ton TNT, dapat
menyebabkan kehancuran 10 kali luas kota Hiroshima.
Meskipun ilmu
dasar fisika reaksi
rantai fisi di
dalam senjata
nuklir mirip
dengan ilmu dasar
fisika reaktor
nuklir terkontrol,
tetapi 2 alat ini
direkayasa agak
berbeda
(lihat fisika
reaktor nuklir). Bom nuklir didesain untuk mengeluarkan
semua energinya sekaligus, sedangkan reaktor nuklir
didesain untuk menghasilkan listrik terus menerus.
Ketika reaktor nuklir menjadi panas dan
menyebabkan kebocoran nuklirdan ledakan uap, tetapi
desain dan pengembangan dari bom. Sejumlah situs lainnya, seperti Laboratorium Radiasi
Berkeley dan Laboratorium Metalurgi di Universitas Chicago, juga memegang peranan
penting. Semua arahan ilmiah proyek ini dimanajeri oleh fisikawan J. Robert Oppenheimer.
Di bulan Juli 1945, bom atom yang pertama, "Trinity", diuji coba untuk diledakkan di padang
gurun New Mexico. Bahan bakarnya adalah plutonium yang dibuat di Hanford. Di bulan
Agustus 1945, 2 bom atom lagi: "Little Boy", bom uranium-235, dan "Fat Man", bom
plutonium digunakan pada serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Bertahun-tahun setelah Perang Dunia II, banyak negara di seluruh dunia melakukan
pengembangan lebih jauh mengenai fisi nuklir dengan tujuan untuk keperluan reaktor nuklir
dan senjata nuklir.
Untuk mendapatkan reaksi fusi inti, partikel pembom (proyektil) harus memiliki energi
kinetik yang memadai untuk melawan tolakan muatan listrik dari inti sasaran (lihat Gambar
6).
.
Disamping pemercepat partikel, cara lain untuk memberikan energi kinetik memadai kepada
inti proyektil agar dapat bereaksi dengan inti sasaran dilakukan melalui pemanasan inti
sasaran hingga suhu sangat tinggi. Suhu pemanasan inti sasaran sekitar 108 C. Pada suhu ini
semua elektron dalam atom mengelupas membentuk plasma. Plasma adalah gas netral yang
mengandung ion dan elektron.
Masalah utama dalam mengembangkan reaksi fusi terkendali adalah bagaimana kalor plasma
yang bersuhu sangat tinggi dapat dikendalikan. Kendalanya, jika plasma menyentuh bahan
apa saja, kalor dengan cepat dihantarkan dan suhu plasma dengan cepat turun.
Reaktor uji fusi inti Tokamak menggunakan medan magnet berbentuk donat untuk
mempertahankan suhu plasma dari setiap bahan, seperti ditunjukkan pada Gambar 7.
3. Reator Fusi
Kajian reaksi fusi di laboratorium terutama untuk memanfaatkan energy yang
dihasilkannya dan untuk kepentingan militer sebagai senjata nuklir medan perang. Bom fusi
hydrogen menggunakan campuran deuterium dan tritium yang dikondisikan pada suhu tinggi
melalui detonasi bom fissi. Sekali reaksi fusi berlangsung, kalor yang dilepaskannya sudah
cukup untuk melangsungkan reaksi fusi berikutnya, terjadi reaksi fusi berantai dalam waktu
yang singkat, sehingga menimbulkan ledakan yang hebat.
Reaksi Fusi
Pemanfaatan reaksi fusi sebagai penghasil energy masih dikaji para peneliti secara intensif.
Reaksi fusi menjanjikan beberapa keuntungan, antara lain :
a.
Persatuan berat berat bahan bakar dihasilkan energy yang lebih besar.
b.
Lebih bersih lingkungan, karena hasil-hasil reaksi berupa nuklida-nuklida
c.
d.
stabil
Bahan bakar murah dan nyaris tidak terbatas
Prosesnya menghasilkan limbah radioaktif yag sedikit. Jika mesin fusi
dimatikan, mesin ini akan benar-benar mati dan dalam sekejap tanpa bahaya
meleleh.
Namun untuk melangsungkan reaksi fusi berantai terkendali dalam suatu reactor fusi,
memerlukan teknologi canggih dan belum begitu dikuasai seperti pada reactor reaksi fisi.
Misalnya, untuk pengkondisian pembentukan dan mempertahankan keadaan plasma pada
suhu 108 K, karena tidak ada material kontruksi yang tetap padat pada suhu tersebut maka
plasma harus dipaksa pada keadaan tidak menyentuh dinding wadahnya agar tidak mengalami
pendinginan dan tidak mencairkan dinding wadahnya. Untuk menghasilkan dan
mempertahankan keadaan plasma digunakan tiga cara :
a.
Gaya gravitasi
Merupakan cara alamiah mempertahankan keadaan plasma di dalam matahari dan
bintang-bintang
b.
Kurungan inersia
Merupakan cara yang mengandalkan kerapatan intensitas sinar laser atau ion-ion untuk
menetapkan pelet-pelet bahan bakar saat pemanasannya. Dalam uji coba, sejumlah berkas
laser mentransfer energy ke sebuah pelet bahan bakar berukuran kecil, memanaskannya dan
mengakibatkn imploasi, artinya meledak kearah dalam dari semua sisi dan kemudian
mengalami kemampatan volume menjadi kecil. Akibatnya, terjadilah fusi. Teknik ini
dikembangkan secara intensif oleh para ahli Jepang di Lembaa Rekayasa Laser Universitas
Osaka dan menargetkan perancangan reactor fusi SENRI I pada tahun 2000 yang beroperasi
pada suhu 108 K menghasilkan daya listrik sekitar 40 MW.
c.
Kurungan wadah bermedan magnet berbentuk donat
BAB REAKSI FISI & FUUSI Dicky Antoni | XII-TGB 1
10
Disebut pula botol magnetic. Didalamnya arus plasma dibuat bergerak dipercepat
dengan lintasan melingkar bersirkulasi makin lama makin cepat tanpa menyentuh dinding
wadah. Pemanasan aliran plasma secara kontinu sampai mencapai suhu 108 K, mulai terjadi
reaksi D-T.
Reaksi Fusi
a. Reaksi fusi nuklir pada bintang (matahari)
Reaksi pertama dan kedua terjadi dua kali, kedua positron saling menghilangkan
dengan sebuah elektron dan menghasilkan radiasi elektromagnet, reaksi di atas dapat
ditulis:
energi
11
yang sangat besar. Untuk menggabungkan inti-inti tersebut diperlukan suhu yang sangat
tinggi yang diperoleh dari ledakan atom biasa yang dihasilkan dari reaksi fisi sebagai
pemicu berlanggsungnya reaksi fusi bom hidrogen yang akan menghasilkan ledakan bom
yang lebih dahsyat. Persamaan reaksi fusi untuk bom hidrogen dapat ditulis:
2.
Reaksi Fisi
Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan sebagai perunut dan juga untuk
memperoleh bibit unggul (pemuliaan tanaman).
Reaktor Nuklir
Reaktor Nuklir merupakan tempat/perangkat dimana reaksi nuklir berantaidibuat,
diatur dan dijaga kesinambungannya pada laju yang tetap (berlawanan dengan bom
nuklir, dimana reaksi berantai terjadi pada orde pecahan detik, reaksi ini tidak
terkontrol).
BAB REAKSI FISI & FUUSI Dicky Antoni | XII-TGB 1
12
13
positif. Ini berarti bahwa partikel reaksi tersebut harus mempunyai energi kinetik yang
cukup untuk mengatasi gaya tolak-menolak Coulomb. Untuk mendapatkan energi kinetik
yang minimum itu, kedua partikel harus mempunyai massa partikel yang sama serta
mempunyai angka perbandingan massa-muatan (mass-to-charge ratio) yang tinggi.
Energi minimum atau energi ambang yang dibutuhkan untuk memulai reaksi telah
diberikan lebih dahulu berserta berbagai reaksi lain. Energi ini umumnya dinyatakan dalam
satuan temperatur, meskipun kerapatan partikel sebenarnya adalah sangat kecil sehingga
temperatur tidaklah memberi arti banyak. Dengan energi kinetik yang setinggi ini, semua
elektron dilucuti dari intinya dan reaktan dikatakan berada dalam suatu keadaan yang
diberi nama plasma. Kadang-kadang dikatakan bahwa ini adalah tingkat ke-empat dari
suatu zat. Pada bom nuklir, energi penyalaan diperoleh pertama kali dari pendenotasian
bom
fisi.
Reaksi
deutrium-tritium
mempunyai
energi
ambang
yang
terendah
(massa/muatan = A/Z = 5/2) dan, karena alasan ini, reaktor fusi akan beroperasi dengan
reaksi ini.
Kelemahan reaksi fusi sebagai sumber energi adalah dibutuhkan suhu yang sangat
tinggi, dan yang besar dan pengetahuan yang sangat tinggi untuk mengolah sumber energi
dari reaksi fusi, sedangkan kelebihan dari reaksi fusi adalah energi yang dihasilkan lebih
besar dan bahan bakar untuk reaktor fusi yaitu deuterium sangat berlimpah tersedia dalam
air laut.
Kekurangan reaksi fisi adalah limbah yang dihasilkan mengandung unsur tidak stabil. Hal ini
sangat berbahaya bagi lingkungan serta kesehatan manusia dan akan tetap begitu selama
ratusan tahun. Sehingga sangat sulit untuk menyimpan elemen radioaktif dalam jangka waktu
lama. Sedangkan kelebihan adalah menggunakan bahan bakar yang sedikit berupa uranium
namun menghasilkan energi yang besar.
14