Anda di halaman 1dari 5

Meningitis Tuberculosis

1. Pengertian
- Meningitis tuberkulosis adalah infeksi pada meningen yang disebabkan oleh basil tahan
-

asam Mycobacterium tuberculosis.


Meningitis Tubercolosis adalah peradangan pada selaput meningen dan merupakan
komplikasi dari penyakit tuberkulosis primer biasanya di paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberkulosa

2. Etiologi
Penyakit meningitis tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis humanus,
sedangkan menurut peneliti yang lain dalam literatur yang berbeda meningitis Tuberkulosis
disebabkan oleh duamicobacterium yaitu Mycobacterium tubeculosis dan Mycobacterium
bovis yang biasanya menyebabkan infeksi pada sapi dan jarang pada manusia.
Mycobacterium tuberculosis merupakan basil yang berbentuk batang, berukuran 0,2-0,6 m
x 1,0-10m, tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Mycobacterium tuberculosis bersifat
obligat aerob, hal ini menerangkan predileksinya pada jaringan yang oksigenasinya tinggi
seperti apeks paru, ginjal dan otak.
Mycobacterium tuberculosa tumbuh lambat dengan doubletime dalam 18-24 jam, maka
secara klinis kulturnya memerlukan waktu 8 minggu sebelum dinyatakan negatif.
3. Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak,
yaitu :
a. Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang
jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya lues,
Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
b. Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan medula
spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria
meningitis

(meningokok),

Streptococus

haemolyticuss,

Staphylococcus

aureus,

Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas


aeruginosa.
c. Meningitis tuberkulosis

Adalah peradangan pada selaput meningen dan merupakan komplikasi dari


penyakit tuberkulosis primer biasanya di paru yang disebabkan oeh bakteri
mikrobakterium tuberkulosis.
4. KRITERIA DIAGNOSIS
Dari anamnesis:
adanya riwayat kejang atau penurunan kesadaran (tergantung stadium penyakit),
adanya riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis (baik yang menunjukkan

gejala, maupun yang asimptomatik),


adanya gambaran klinis yang ditemukan pada penderita (sesuai dengan stadium

meningitis tuberkulosis).
Pada neonatus, gejalanya mungkin minimalis dan dapat menyerupai sepsis,
berupa bayi malas minum, letargi, distress pernafasan, ikterus, muntah, diare,
hipotermia, kejang (pada 40% kasus), dan ubun-ubun besar menonjol (pada
33,3% kasus)

Dari pemeriksaan fisik:

tergantung stadium penyakit.


Tanda rangsang meningen seperti kaku kuduk biasanya tidak ditemukan pada

anak berusia kurang dari 2 tahun


Uji tuberkulin positif. Pada 40% kasus, uji tuberkulin dapat negatif. Pada anak, uji
tuberkulin

merupakan

pemeriksaan

screening

tuberkulosis

yang

paling

bermanfaat.
Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas uji tuberkulin pada anak dapat
mencapai 90%. Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin, tetapi hingga saat ini cara
mantoux lebih sering dilakukan. Pada uji mantoux, dilakukan penyuntikan PPD (Purified
Protein Derivative) dari kuman Mycobacterium tuberculosis. Lokasi penyuntikan uji
mantoux umumnya pada bagian atas lengan bawah kiri bagian depan, disuntikkan
intrakutan (ke dalam kulit).
Penilaian uji tuberkulin dilakukan 4872 jam setelah penyuntikan dan diukur
diameter dari pembengkakan (indurasi) yang terjadi.
Berikut ini adalah interpretasi hasil uji mantoux :

1. Pembengkakan (Indurasi) : 04 mm uji mantoux negatif. Arti klinis : tidak


ada infeksi Mycobacterium tuberculosa.
2. Pembengkakan (Indurasi) : 39 mm uji mantoux meragukan. Hal ini bisa
karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mycobacterium atypic atau setelah
vaksinasi BCG.
3. Pembengkakan (Indurasi) : 10 mm uji mantoux positif. Arti klinis : sedang
atau pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosa.
5. Patofisiologi
Meningitis tuberkulosis pada umumnya sebagai penyebaran infeksi tuberkulosis primer
ditempat lain. Biasanya fokus infeksi primer di paru- paru. Tuberkulosis secara primer
merupakan penyakit pada manusia. Reservoir infeksi utamanya adalah manusia, dan penyakit ini
ditularkan dari orang ke orang terutama melalui partikel droplet yang dikeluarkanoleh penderita
tuberkulosis paru pada saat batuk.
Droplet yang terinfeksi mencapai alveoli dan berkembang biak dalamruang alveoli,
makrofag alveoli maupun makrofag yang berasal darisirkulasi. Sejumlah kuman menyebar
terutama ke kelenjar getah beninghilus. Lesi primer pada paru-paru berupa lesi eksudatif
parenkimal dankelenjar limfenya disebut kompleks Ghon
Pada fase awal kuman darikelenjar getah bening masuk kedalam aliran darah sehingga
terjadi penyebaran hematogen. Dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi, terbentuklah
responimunitas selular terhadap infeksi tersebut.

6. Manisfestasi Klinik
Gejala meningitis Tb diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
a. Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
b. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.
c. Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:
Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran

karena adanya spasme otot-otot leher.


Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi
kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.

Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan
pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi

maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
d. Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
e. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat
purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda
vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala,
muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
f. Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
g. Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul,
lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata
7. Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanan meningitis tuberculosis adalah OAT
Efek samping OAT :
1) Isoniazid (H)
Efek samping berat yaitu terjadi hepatitis dan terjadi pada kira-kira 0,5% dari
kasus. Bila terjadi maka pengobatan dihentikan, dan setelah pemeriksaan faal hati
kembali normal pengobatan dapat dilaksanakan kembali
Efek samping ringan berupa
(a) Tanda-tanda keracunan saraf tepi, kesemutan, anastesia dan nyeri otot
(b) Kelainan yang menyerupai syndroma pellagra
(c) Kelainan kulit yang bervariasi antara lain gatal-gatal
2) Rifampisin (R)
Efeksamping berat jarang terjadi seperti : sesak nafas yang kadang-kadang
disertai kollaps atau syok, anemia hemolitik, purpura dan gagal ginjal. Efek samping
ringan seperti : gatal-gatal, kemerahan, demam, nyeri tulang, nyeri perut, mual muntah
dan kadang-kadang diare.
3) Pyrazinamid (Z)
Efek samping utama adalah hepatitis, dapat terjadi nyeri sendi dan kadang-kadang
serangan penyakit gout.
4) Ethambutol (E)
Dapat menyebabkan gangguan penglihatan, berkurangnya ketajaman penglihatan, kabur
dan buta warna merah dan hijau.
5) Steroid
Diberikan untuk:
1) Menghambat reaksi inflamasi
2) Mencegah komplikasi
3) Menurunkan edema serebri
4) Mencegah perlekatan

5) Mencegah arteritis/infark otak


Indikasi:
1) Kesadaran menurun
2) Defisit neurologis fokal
Dosis:
Deksametason 10 mg bolus intravena, kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2-3
minggu selanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan (Mansjoer et al, 2000).
Tujuan pengobatan terhadap penderita tuberkulosis adalah menyembuhkan
penderita dari penyakit tuberkulosis yang dideritanya, mencegah kematian akibat
tuberkulosis, mencegah terjadinya relaps, mencegah penularan dan sekaligus mencegah
terjadinya resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai