Anda di halaman 1dari 1

Formalin

Penggunaan formaln sebenarnya bukan untuk makanan, tetapi untuk bahan antiseptik, germisida,
dan pengawet non-makanan. Fungsi sebenarnya daripada formalin adalah sebagai antibakteri
pembunuh kuman, pembersih lantai, kapal, gudang, pakaian, pembasmi serangga, pengeras
lapisan gelatin dan kertas, pembuatan pupuk urea, produk parfum, pengawet produk kosmetik,
pengeras buku, bahan insulasi buku, pencegah korosi untuk sumur minyak, bahan perekat produk
kayu lapis, pengawet pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, pewarna sepatu,
shampoo mobil, lilin, karpet, menghilangkan bakteri pada sisik ikan, pengobatan penyakit ikan,
dan pengawetan mayat.
Formalin biasa digunakan para pedagang agar mengawetkan makananannya dalam jangka waktu
yang lebih lama, sehingga jika dagangannya tidak habis hari ini, dapat digunakan lagi untuk hari
berikutnya. Makanan yang biasa dipakaikan formalin antara lain : mie basah, bakso, tahu, ikan
asin, dan sebagainya. Kandungan formalin yang tinggi pada tubuh dapat menekan fungsi sel
dalam tubuh dan menyebabkan kematian sel yang berujung pada kerusakan organ tubuh.
Konsumsi formalin juga dapat mengakibatkan kanker saluran pencernaan, peningkatan resiko
kanker tenggorokan, sinus, dan hidung.
Boraks
Selain sebagai pengawet makanan yang berbahaya, borak juga dapat digunakan untuk pengenyal
makanan. Makanan yang biasanya ditambahkan boraks adalah : bakso, lontong, mie, kerupuk,
dan berbagai makanan tradisional. Konsumsi boraks yang berulang kali dapat mengakibatkan
keracunan yang ditandai dengan mual, muntah, diare, menurunnya suhu tubuh, lemah, sakit
kepala, dan dapat menimbulkan shock serta kematian untuk konsumsi boraks dalam dosis tinggi.

Anda mungkin juga menyukai