DOSEN PENGAMPU
Ns.SUPADI, M.Kep.,Sp.MB
Disusun oleh :
RESTI NUR LELA ( P1337420215092 )
Tingkat
:IC
merupakan
penentu keberhasilan
terapi
atau
kemungkinan timbulnya efek merugikan. Rute pemberian obat dibagi dua, yaitu
enteral dan parenteral.
1. Jalur Enteral
Jalur enteral berarti pemberian obat melalui saluran gastrointestinal (GI),
seperti pemberian obat melalui sublingual, bukal, rektal, dan oral.
Kerugian dari pemberian obat melalui jalur enteral adalah absorpsinya
lambat, tidak dapat diberikan pada pasien yang tidak sadar atau tidak dapat
menelan. Kebanyakan obat diberikan melalui jalur ini, selain alasan diatas
juga alasan kepraktisan dan tidak menimbulkan rasa sakit. Bahkan
dianjurkan jika obat dapat diberikan melalui jalur ini dan tidak untuk
kepentingan emergensi (obat segera berefek), obat harus diberikan secara
eternal.
2. Jalur Parenteral
Parental berarti tidak melalui eternal. Termasuk jalur parenteral adalah
transdermal (topikal), injeksi, endotrakeal (pemberian obat ke dalam trakea
menggunakan endotrakeal (pemberian obat kedalam trakea menggunakan
endotrakeal tube), dan inhalasi. Pemberian obat melalui jalur ini dapat
menimbulkan efek sistemik atau lokal.
Jalan pemberian obat turut menentukan cepat lambatnya dan lengkap atau
tidaknya resorpsi obat. Tergantung dari efek yang diinginkan, yaitu efek lokal
(setempat) atau efek sistematis (di seluruh tubuh) dari keadaan pasien dan sifatsifat resiko-kimia obat, dapat dipilih antara berbagai cara untuk memberikan obat.
1. Efek Lokal ( pemakaian setempat)
a. Intra Nasal
kelamin
(Estradiol
dan
Testesteron)
dan
Doca.