Anda di halaman 1dari 6

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KUSTA

Pokok pembahasan

: Kusta

Bidang studi

: Keperawatan Keluarga

Materi

: Terlampir

Sasaran

: Keluarga Bapak Suparman

Waktu dan tempat


Hari/tanggal

: Rabu, 30 November 2016

Pukul

: 19.00-19.30 WIB

Waktu

: 15 menit

Tempat

: Manyar Dukuh 102

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 15 menit diharapkan
Keluarga Bapak Suparman mampu memahami kusta.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai kusta diharapkan pasien
mampu :
a. Pengertian penyakit kusta
b. Gejala-gejala penyakit kusta
c. Cara penularan penyakit kusta
d. Pengobatan penyakit kusta
e. Pencegahan dari penyakit kusta
f. Peran keluarga
3.
Metode
:
a. Ceramah
b. Diskusi
4. Media
:
a. Leaflat
5. Materi Penyuluhan

Kusta
B. GARIS-GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian penyakit kusta
2. Klasifikasi kusta

3.
4.
5.
6.
7.

Gejala-gejala penyakit kusta


Cara penularan penyakit kusta
Pengobatan penyakit kusta
Pencegahan dari penyakit kusta
Peran keluarga

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
N

Tahap

o
1.

Pembukaan

Waktu
2 menit

Kegiatan Penyuluhan
1. Moderator
mengucapkan salam
pembukaan
2. Moderator
memperkenalkan
diri beserta tim
3. Moderator

Kegiatan peserta
1. Peserta menjawab
salam
2. Peserta
memperhatikan
3. Peserta
menyepakati
kontrak waktu

menjelaskan kontrak
waktu dan tujuan
penyuluhan
4. Moderator
menjelaskan topik
2. Pelaksanaa

15 menit

yang akan diberikan


Menjelaskan isi materi 1. Peserta
1. Pengertian
penyakit kusta
2. Klasifikasi kusta
3. Gejala-gejala
penyakit kusta
4. Cara penularan

mendengarkan dan
memperlihatkan
2. Peserta menanyakan
hal hal yang
kurang jelas

penyakit kusta
5. Pengobatan
penyakit kusta
6. Pencegahan dari
penyakit kusta
7. Peran keluarga
3. Penutup

3 menit

1. Moderator memberi
kesimpulan dari

1. Peserta
memperhatikan
2. Peserta menjawab

topik yang sudah


dibahas sebelumnya
2. Moderator

pertanyaan
3. Pesertamenjawab
salam

mengajukan
pertanyaan sebagai
review
3. Moderator
mengucapkan
terima kasih atas
waktu dan perhatian
peserta
4. Moderator
mengucapkan salam
penutup
D. SUSUNAN KEORGANISASIAN
a. Moderator
: Siti Kurniawati
b. Penyaji
: Ardiya Deta Priyambodo
E. EVALUASI
1. Struktur
a. SAP dan Leaflet 2 hari sebelum pelaksanaan.
b. Pengorganisasian sesuai dengan jobdisk masing masing
2. Proses
a. PKMRS berjalan lanacar
b. Peserta berperan aktif selamama penyuluhan berlangsung
c. Pelaksanaan sesuai kontrak waktu yang ditentukan
d. Peserta yang hadir minimal 5 orang
3. Hasil
a) Peserta mengetahui definisi tuberkulosis
b) Peserta mengetahui cara mencegah penularan tuberkulosis
c) Peserta mengetahui cara mengobati tuberkulosis
d) Peserta mengetahui kerugian jika pengobatan berhenti sebelum
waktunya
e) Peserta mengetahui efek samping obat tuberkulosis
f) Peserta mengetahui gaya hidup sehat agar tidak tertular
tuberkulosis
g) Peserta yang hadir minimal 5 orang
F. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Kusta

Kusta atau lepra disebut juga penyakit morbus hansen. merupakan


penyakit

infeksi

kronik

yang

disebabakan

oleh

bakteri

atau

kuman mycrobacterium leprae. Penyakit kusta menyerang kulit dan syaraf


tepi seseorang yang menyebabkan syaraf tepi orang tersebut mati rasa,
gangguan pada kulit, kelumpuhan pada tungkai dan kaki, menyerang
sistem pernapasan atas, kerusakan mata, dan membran selaput lendir.
2. Klasifikasi kusta
a. Kusta tipe PB jika jumlah bercak pada kulit berjumlah 1-5, bulu
pada bercak rontok, ukuran bercak kecil dan besar, bercak
terdistribusi secara asimetris, bercak biasanya kering dan kasar,
batas bercak tegas, kehilangan rasa pada bercak selalu ada dan
jelas, terdapat central healing (penyembuhan di tengah), cacat
biasanya terjadi dini dan asimetris, penebalan syaraf terjadi dini,
infiltrat, nodulus dan perdarahan hidung tidak ada dan BTA
negatif.
b. Kusta tipe MB memiliki karakteristik jumlah bercak banyak,
ukuran bercak kecil-kecil, bercak terdistribusi simetris, bercak
biasanya halus dan berkilat, batas bercak kurang tegas, kehilangan
rasa pada bercak biasanya tidak jelas dan terjadi pada stadium
lanjut, bulu pada bercak tidak rontok, infiltrat, perdarahan hidung
ada dan kadang-kadang tidak ada, ciri khusus terdapat punced out
lesion (lesi berbentuk seperti kue donat), madarosis, ginecomastia,
hidung pelana, suara parau, penebalan syaraf pada tahap lanjut,
cacat terjadi pada stadium lanjut dan BTA positif.
3. Tanda gejala penyakit kusta
Tanda-tanda pada kulit
a. Adanya bercak tipis seperti panu (lesi) pada tubuh. Pada awalnya
bercak putih ini hanya sedikit tetapi lama-lama semakin melebar
dan banyak. Bercak putih ini tidak menimbulkan gatal dan rasa
sakit. Kepekaan pun berkurang pada daerah yang terdapat bercak
putih ini.
b. Kulit mengkilat
c. Bercak yang tidak gatal
d. Adanya bagian-bagian yang tidak berkeringat atau tidak berambut
Tanda-tanda pada syaraf

a.
b.
c.
d.

Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota badan


Gangguan gerak anggota badan/bagian muka
Adanya cacat (deformitas)
Luka (ulkus) yang tidak mau sembuh

4. Cara Penyebaran Kusta


Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih
merupakan tanda tanya. Yang diketahui hanya pintu keluar kuman kusta
dari tubuh si penderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi ada yang
mengatakan bahwa penularan penyakit kusta adalah:
1. Melalui sekret hidung, basil yang berasal dari sekret hidung
penderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup 27 x 24
jam.
2. Kontak kulit dengan kulit. Syarat-syaratnya adalah harus dibawah
umur 15 tahun, keduanya harus ada lesi baik mikoskopis maupun
makroskopis, dan adanya kontak yang lama dan berulang-ulang.
5. Pengobatan penyakit kusta
a) Harus minum obat secara teratur dari puskesmas. Obat gratis dapat
diambil di puskesmas.
b) Untuk kusta PB Pengobatan harus diberikan 6 bulan berturut-turut
atau 6 dosis dalam 9 bulan dan diawasi selam 2 tahun.
c) Untuk MB Pengobatan 24 bulan berturut-turut dan diawasi 5 tahun

6. Pencegahan kecacatan dari penyakit kusta


a. Melaksanakan diagnosis dini kusta
b. Pemberian pengobatan MDT yang cepat dan tepat
c. Bila terdapat gangguan sensibilitas, penderita diberi petunjuk
sederhana misalnya memakai sepatu untuk melindungi kaki yang telah
terkena
d. memakai sarung tangan billa bekerja dengan benda yang tajam atau
panas
e. memakai kacamata untuk melindungi matanya
7. Peran keluarga
Keluarga mempunyai peran penting dalam memberikan dukungan
psikososial terhadap pengobatan kusta karena pengobatn ak berlangsng
selama berbulan bulan.

1. DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai