Failure of Follicle Production

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Failure of follicle production

Kegagalan dalam Pertumbuhan folikel rambut


Kegagalan dalam pembentukan folikel rambut,termasuk sangat jarang,hal ini dapat
dijumpai pada kasus Aplasia Cutis Congenital dan Ectodermal Displasia. Kegagalan
tersebut berkaitan dengan hal hal mekanis yang terjadi dalam intrauterine, infeksi,
dan obat obatan.

Aplasia Kutis Kongenital


Aplasia Kutis Kongenital adalah kelainan yang ditandai oleh tidak adanya sebagian
dari kulit di daerah local atau luas saat lahir. Aplasia Kutis kongenital paling banyak
ditemukan bermanifestasi sebagai lesi soliter pada kulit kepala, tapi juga dapat
terdiri dari beberapa lesi. Meskipun paling sering terlihat pada kulit kepala, lesi
tersebut juga dapat ditemukan pada setiap bagian dari tubuh.
Ciri ciri lesi dari aplasia kutis kongenital adalah lesi non inflamasi, berbatas tegas
dan dapat terbentuk dalam berbagai ukuran,0,5-10cm. Patofisiologi dari aplasia
kutis kongenital tidak jelas, penyebab yang memungkinkan antara lain, trauma
intrauterine, gangguan vascular, infeksi, dan obat obatan.

http://emedicine.medscape.com/article/1110134-overview
Aplasia Cutis Congenita

Author: Joy Wan, MD; Chief Editor: William D James, MD


Updated: Apr 4, 2014

Ectodermal dysplasia Syndrome merupakan sindrom displasia autosomal dominan,


yang
efek pleiotropik melibatkan struktur terutama ektodermal. Jaringan Ektodermal
berfungsi untuk pembentukan anggota tubuh, kuku, mata, kulit, rambut, gigi, ginjal,
dan wajah. Pada penyakit ini terdapat gangguan di mana kulit dan struktur terkait
(rambut, kuku, gigi, dan kelenjar keringat) berkembang tidak normal.
Adapun tanda dan gejala utama dari EEC Syndrome yaitu.6
1. Ectrodactyly (84%)
2. Ectodermal dysplasia (77%)
3. Celah bibir dan palatum (68%)
4. Kelainan saluran lacrimal (59%)
5. Kelainan urogenital (23%)
6. Kehilangan pendengaran konduktif (14%)

http://www.medscape.com/viewarticle/585158_8
Hair and Nail Disorders of Childhood
Dimitrios K Sotiriadis
Disclosures
Expert Rev Dermatol. 2008;3(6):677-690.

Anda mungkin juga menyukai