Anda di halaman 1dari 4

2.1 Sejarah PT.

Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Jawa Barat


Coca-Cola diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun 1886 di kota Atlanta,
Georgia. Diawali dengan penemuan sebuah ramuan khusus berupa bahan baku
minuman dari gula murni yang dibuat menjadi sirup yang beraroma segar dan
berwarna karamel oleh seorang ahli farmasi bernama Dr. Jhon. S. Pemberton. Bahan
baku minuman tersebut kemudian dikenal sebagai konsentrat dari minuman Cocacola.
Di Indonesia Coca-Cola dikenal untuk pertama kali di Batavia (Jakarta)
sekitar tahun 1927 oleh para pedagang dari Belanda. Kemudian atas prakarsa dan
modal sendiri, Berni Konings, seorang saudagar Belanda, membotolkan Coca-Cola
untuk pertama di Indonesia pada tahun 1932 di sebuah pabrik air mineral yang
bernama De Nederland Indische Mineral Water Fabriek yang berlokasi di jalan
antara No.23 Jakarta. Selanjutnya pabrik tersebut diambil oleh pedagan Indonesia dan
berubah menjadi The Indonesian Bottles Ltd (IBL) yang berstatus perusahaan
nasional.
Pabrik Coca-cola dikenal dengan pabrik pembotolan Coca-Cola karena pabrik
pembotolan ini hanya diperkenankan untuk melakukan pencampuran dan pembotolan
sesuai dengan standar yang ditetapkan induk perusahaan Coca-Cola yaitu The CocaCola Company yang berada di Atlanta. The Coca-Cola Company didirikan pada
tahun 1892 dibawah pimpinan Asa G. Chandler yang menyediakan bahan baku
konsentrat untuk semua perusahaan yang mempunyai merk dagang Coca-Cola.
Sejak saat itu pabrik pembotolan Coca-Cola mengalami beberapa kali
perpindahan kepemilikan dan mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga
akhirnya pada tahun 2000 seluruh pabrik pembotolan minuman merk danga CocaCola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu di bawah PT.Coca-Cola
Amatil Indonesia (PT.CCAI) yang merupakan milik Coca-Cola Amatil Ltd, suatu
perusahaan pembotolah Coca-Cola di kawasan Asia Pasifik dan Eropa Timur yang
bermarkas di Sydney, Australia.

PT. CCAI terbagi menjadi dua yaitu PT.Coca-Cola Bottling Indonesia


(PT.CCBI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (PT. CCDI). PT. CCBI bertugas
memproduksi minuman ringan, sedangkan PT. CCDI bertugas memasarkan dan
mempromosikan minuman ringan yang diproduksi oleh PT. CCBI. Untuk
meningkatkan volume penjualan ke seluruh wilayah Indonesia maka PT. CCAI
mengoperasikan pabrik pembotolan di 10 kota besar di Indonesia. Slah satunya di
kota Bandung yang dikenal dengan PT. CCBI unit Jawa Barat.
PT. CCBI unit Jawa Barat berdiri sejak 7 Agustus 1979 yaitu dengan
berdirinya PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company dengan status Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1983 yang berlokasi
di Jalan Raya Bandung-Garut Km 26, Cimanggung-Sumedang, Jawa Barat. Sejak
saaat itu PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company mendapatkan kepercayaan dari Pt.
Coca-Cola Indonesia untuk memproduksi dan memasarkan minuman Coca-Cola,
Sprite dan Fanta untuk wilayah Jawa Barat.
Pemasaran dan penjualan produk PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company
diberikan kepada PT. RAnca Agung Luhur sebagai distributor tunggal sejak tanggal
22 November 1983 yang kemudian berganti menjadi PT. Coca-Cola Banyu Argo Unit
Jawa Barat. Kemudian pada awal tahun 2002 berubah nama menjadi PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia Unit Jawa Barat.
Pada tanggal 8 November 1991 PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company
berubah menjadi Coca-Cola Tirtalina Bottling Company dengan status Perusahaan
Modal Asing (PMA) pada tahun 1995 bergabung dengan Coca-Cola Amatil Ltd.
Berdasarkan SK menteri tanggal 22 April 1999 dengan akta no.76 pada tanggal 26
Mei 1999. Coca-Cola Tirtalina Bottling Company berubah menjadi PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia. Kemudian pada awal tahun 2002 berubah menjadi PT. Coca-Cola
Bottling Indonesia Unit Jawa Barat.

2.2 Lokasi dan Tata Letak Bangunan


PT. CCBI berada di kawasan industri dengan alamat perusahaan Jl.Raya
Bandung-Garut Km 26, Cimanggung-Sumedang, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih
karena beberapa alasan, diantaranya adalah tersedianya bahan baku utama, yaitu air,
sumber daya manusia, fasilitas transportasi yang baik, likasi mudah diakses dan
masih memiliki lahan kosong yang cukup luas untuk pengembangan pabrik di masa
mendatang.
Tata letak perusahaan di rancang sedemikian rupa agar proses produksi dapat
berjalan dengan baik. Ruang produksi terletak jauh dari jalan raya, sehingga terhindar
dari kebisingan dan polusi udara yang berasal dari kendaraan.
2.3 Alat dan Mesin Pengolahan
Tabel 1. Alat dan Mesin Pengolahan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia

Mesin dan peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi di PT. CocaCola Bottling Indonesia hampir sama di setiap cabang. Tabel diatas merupakan mesin
dan peralatan produksi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia unit Medan. Akan tetapi
sebagian besar mesin dan peralatan yang digunakan di unit Bandung juga tidak
berbeda jauh. Mesin dan peralatan yang digunakan diantaranya Filler, Bottle Washer,
Mix Processing Unit, Date Coder, Case Washer, Uncaser, Case Packer, Warmer,
Rinser, Lifter, Labeller.
Perawatan mesin dan peralatan pada PT. Coca-cola Bottling Indonesia
Bandung, antara lain:
1. Perawatan mesin sebelum dimulainya proses pengolahan
Perawatan dilakukan dengan membersihkan mesin, memeriksa oli motor
penggerak mesin dan memberikan minyak gemuk pada gigi roga dan rantai rantai
pemutar jika diperlukan.
2. Pembersihan mesin setelah proses pengolahan
Membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat pada mesin, dan kembali
memeriksa kondisi mesin.
3. Pembongkaran mesin secara keseluruhan bila diperlukan sekali.
Selama proses pembongkaran berlangsung, proses produksi juga harus
diberhentikan secara keseluruhan. Lamanya waktu perbaikan bervariasi
tergantung pada kerusakan yang ditemukan pada waktu pembongkaran.

Anda mungkin juga menyukai