oleh
KELOMPOK 7
Raras Rahmatichasari, S.Kep
Alifia Rizqi Pratama D., S.Kep
Aris Kurniawan, S.Kep
NIM 122311101011
NIM 122311101025
NIM 122311101033
:
:
:
:
:
Penyajian
(30 menit)
Kegiatan Penyuluh
1.Memberi salam,
mengingatkan kontrak
waktu kegiatan dan
membuka materi
pelatihan
2.Menjelaskan gambaran
kegiatan secara umum
3.Menjelaskan tentang TIU
dan TIK
1. Menjelaskan tentang
pengertian Latihan Range
Kegiatan
Peserta
Memperhatikan
Media dan
alat
Penyuluhan
Proyektor,
LCD,
PPT
dan Leaflet
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Proyektor,
LCD,
PPT
of Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
2. Menjelaskan tentang
tujuan Latihan Range of
Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
3. Menjelaskan tentang
manfaat Latihan Range
Of Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
4. Menjelaskan tentang
prinsip-prinsip Latihan
Range of Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
5. Melatih Pasien dan
Keluarga untuk
dan Leaflet
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan
Memperhatikan.
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan.
Memperhatikan.
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan
Memperhatikan.
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan
Ikut melakukan
Penutup
(10 menit)
Menjawab
pertanyaan
Proyektor,
LCD,
PPT
dan Leaflet
Memperhatikan
dan memberi
sumbang saran
Memperhatikan
Menerima
dengan baik.
Memperhatikan
dan menjawab
salam.
F. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Demonstrasi
G. Evaluasi
1. Apa manfaat latihan gerak aktif?
2. Demonstrasikan langkah-langkah dalam Range of Motion (ROM)?
H. Referensi
Adi. 2010. Latihan ROM dan Manfaat Latihan Otot. [serial online] (diakses
melalui
http://adypurwoko.com/2010/12/latihan-rom-dan-manfaatlatihan-otot.html tanggal 15 April 2014).
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Rosdahl, C. B & Kowalski, M. T. 2007. Textbook of Basic Nursing (9th ed).
USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Saputra, Robby. 2012. ROM (Range Of Motion). [serial online] (diakses
melalui
http://robbysaputra.com/2012/04/rom-range-of-motion.html
tanggal 15 April 2014).
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G ,Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner And Suddart Edisi 8. Jakarta: EGC.
I. Lampiran
1. Materi
2. SOP
3. Berita Acara
4. Daftar Hadir
Jember, Januari 2017
Pemateri,
Lampiran 1. Materi
RANGE OF MOTION (ROM) ATAU LATIHAN GERAK PASIF
PADA EKSTREMITAS ATAS
1. Pengertian ROM
Range of motion (ROM) atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum
gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh:
sagital, frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati
tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi
bagian depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang
membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah. Pada ROM terjadi latihan
gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot.
Klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif (Saputra, 2012).
ROM merupakan bentuk latihan pergerakan yang dilakukan dengan
menggerakan semua bagian persendian hingga mencapai rentangan penuh tanpa
menimbulkan rasa nyeri atau bunyi berderik pada persendian. Latihan ini
bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan pergerakan pada setiap
persendian, mencegah kontraktur sendi dan atropi otot, memperlancar aliran darah
dan mencegah pembentukan trombus dan embolus, mempertahankan dan
meningkatkan kekuatan otot. ROM juga bermanfaat untuk membantu pasien
mencapai kemampuan aktivitas normal (Smeltzer & Bare, 2001).
Latihan ini dapat dikerjakan mandiri atau berkolaborasi dengan
fisioterapist. Latihan ROM dibedakan menjadi ROM pasif, aktif, aktif asistif,
resistif, dan isometrik. ROM pasif dilakukan oleh perawat, pasien pasif. ROM
aktif dikerjakan oleh pasien sendiri tanpa bantuan perawat, sedang pada jenis aktif
asistif perawat membantu menyokong bagian distal persendian. ROM resisitf
dilakukan pasien dengan menekan atau mendorong obyek kuat sedang latihan
isometrik dikerjakan sendiri oleh pasien dengan mengkontraksikan dan
merelaksasi otot. ROM pasif, pasien tidak terlibat, semua dikerjakan oleh perawat.
Jenis latihan ini baik untuk mempertahankan kelenturan sendi tetapi tidak
meningkatkan kekuatan otot dan mencegah demineralisasi tulang karena tidak
terjadi kontraksi volunter otot, tekanan pada tulang dan pemanjangan masa otot.
Untuk meningkatkan kekuatan otot, mencegah demineralisasi tulang, dan
mempertahankan fungsi otot dapat menggunakan jenis latihan ROM aktif, aktif
resisitif, aktif asisitif, dan latihan isometrik, yang dapat memperlancar aliran balik
vena (Rosdahl & Kowalski, 2007).
Latihan ROM tidak dianjurkan bila pasien memiliki gangguan jantung,
pernapasan, gangguan jaringan ikat sendi. Latihan ROM pada pasien dengan
gangguan jantung dan paru menyebabkan peningkatan kebutuhan sirkulasi untuk
menyediakan energi yang diperlukan untuk melakukan pergerakan. Pada sendi
yang meradang bila dilakukan latihan ROM akan memperburuk kerusakan dan
dapat merusak jaringan disekelilingnya (Smeltzer & Bare, 2001).
2. Tujuan ROM
a) Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
b) Memelihara mobilitas persendian
c) Merangsang sirkulasi darah
d) Mencegah kelainan bentuk
(Adi, 2010)
3. Manfaat ROM
a) Meningkatkan mobilisasi sendi
b) Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
c) Meningkatkan massa otot
d) Mengurangi kehilangan tulang
e) Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
f) Mencegah terjadinya kekakuan sendi
g) Memperlancar sirkulasi darah
h) Memperbaiki tonus otot (Adi, 2010).
4. Prinsip-Prinsip Penerapan ROM
a) ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
b) ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
c) Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
d) Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
e) ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagianbagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
f) Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.
(Adi, 2010)
5. Langkah-langkah ROM pasif (Muttaqin, 2008)
a. Fleksi Bahu
1) Tempatkan tangan kanan pada tangan kiri, angkat tangan kiri ke atas
dari sisi tubuh.
2) Gerakkan tangan perlahan-lahan ke arah kepala sejauh mungkin
3) Angkat kembali lengan ke posisi semula
4) Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
5) Lakukan bergantian pada tangan di sisi yang lainnya
b. Abduksi dan Adduksi Bahu
1) Tekuk kedua siku, kemudian gerakkan lengan sejauh mungkin dari
tubuh dalam keadaan lurus
2) Kembalikan pada posisi semula
3) Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
c. Rotasi Interna dan Eksterna Bahu
1) Tekuk kedua siku, kemudian angkat lengan dan tangan.
2) Gerakkan lengan ke bawah dan tangan secara perlahan-lahan ke
belakang sejauh mungkin
d.
e.
f.
g.
JUDUL SOP
RANGE OF MOTION (ROM)
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR
TETAP
NO DOKUMEN :
TANGGAL
TERBIT :
28 Agustus 2007
1.
PENGERTIAN
2.
TUJUAN
3.
INDIKASI
4.
KONTRAINDIKASI
5.
PERSIAPAN PASIEN
6.
PERSIAPAN ALAT
NO REVISI :
HALAMAN :
DITETAPKAN OLEH :
Ketua PSIK Universitas Jember
Range of Motion (ROM) dalah
segenap gerakan yang dalam keadaan
normal dapat dilakukan oleh sendi
yang bersangkutan
1. Memelihara fungsi dan mencegah
kemunduran
2. Memelihara dan meningkatkan
pergerakan sendi
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah
kelainan
bentuk
(deformitas)
5. Memelihara dan meningkatkan
kekuatan otot
1. Klien
dengan
penurunan
kekuatan otot
2. Klien dengan penurunan rentang
gerak
3. Klien dengan kekakuan sendi
1. Persendian yang patah
2. Persendian
yang
infeksi
(peradangan)
3. Sendi
yang
lepas
(habis
kecelakaan)
4. Kelainan sendi
1. Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan pada klien
2. Posisikan klien senyaman
mungkin
3. Jaga privasi klien
1. Matras
2. Bantal
7.
8.
CARA KERJA
A. Fleksi Bahu
1. Tempatkan tangan kanan pada tangan kiri, angkat tangan kiri ke atas
dari sisi tubuh.
2. Gerakkan tangan perlahan-lahan ke arah kepala sejauh mungkin
3. Angkat kembali lengan ke posisi semula
4. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
5. Lakukan bergantian pada tangan di sisi yang lainnya
B. Abduksi dan Adduksi Bahu
1. Tekuk kedua siku, kemudian gerakkan lengan sejauh mungkin dari
tubuh dalam keadaan lurus
2. Kembalikan pada posisi semula
3. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
C. Rotasi Interna dan Eksterna Bahu
1. Tekuk kedua siku, kemudian ngkt lengan dan tangan.
2. Gerakkan lengan ke bawah dan tangan secara perlahan-lahan ke
belakang sejauh mungkin
3. Kembalikan ke posisi semula
4. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
D. Penyilangan Addukasi Bahu
1. Posisikan lengan lurus
2. Gerakkan tangan menyilang ke depan sejauh mungkin
3. Kembalikan ke posisi semula
4. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
E. Supinasi dan Pronasi Lengan
1. Posisikan telapak tangan menghadap ke depan menghadap wajah
2. Putar telapak tangan hingga bagian punggung tangan menghadap ke
arah wajah
3. Kembalikan ke posisi semula
4. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
F. Ekstensi dan Fleksi Pergelangan Tangan dan Jari
1. Tekuk punggung tangan ke belakang sambil mempertahankan posisi
jari tetap lurus
2. Luruskan tangan
3. Tekuk tangan ke depan sambil jari-jari menutup membuat
genggaman, kemudian buka tangan
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
G. Fleksi dan Ekstensi Ibu Jari
1. Tekuk ibu jari ke dalam telapak tangan
2. Dorong ibu jari ke belakang pda titik terjauh dari telapak tangan
3. Gerakkan ibu jari secara memutar pada satu lingkaran
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
EVALUASI
1. Evaluasi respon klien (verbal dan nonverbal)
2. Kaji adanya ketidaknyamanan (nyeri, kelelahan, kontraktur,
peradangan)
3.
Kaji kesulitan gerak pada bagian tubuh yang nyeri dengan cara
menggerak-menggerakkan sendi
BERITA ACARA
Pada hari Kamis, tanggal 12 bulan Januari tahun 2017 jam s/d .. WIB
bertempat di Poli Orthopedi RSD dr. Soebandi Jember telah dilaksanakan
kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Latihan ROM Ekstremitas Atas pada
Pasien dan Keluarga dengan gangguan sistem musculoskeletal oleh mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh ..
orang.
Jember,
Mengetahui,
Kepala Ruangan Poli Orthopedi
RSD dr. Soebandi Jember
.
.
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Latihan ROM Ekstremitas Atas tentang
pada Pasien dan Keluarga dengan gangguan sistem musculoskeletal pada: Hari
Kamis Tanggal 12 Bulan Januari Tahun 2017 Jam .................... WIB Tempat di
Ploli Orthopedi RSD dr. Soebandi Jember
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
NAMA
ALAMAT
TANDATANGAN
Jember,
Mengetahui,
Kepala Ruangan Poli Orthopedi
RSD dr. Soebandi Jember
.
.
Penyajian
(30 menit)
Kegiatan Penyuluh
4.Memberi salam,
mengingatkan kontrak
waktu kegiatan dan
membuka materi
pelatihan
5.Menjelaskan gambaran
kegiatan secara umum
6.Menjelaskan tentang TIU
dan TIK
6. Menjelaskan tentang
pengertian Latihan Range
Kegiatan
Peserta
Memperhatikan
Media dan
alat
Penyuluhan
Proyektor,
LCD,
PPT
dan Leaflet
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Proyektor,
LCD,
PPT
of Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
7. Menjelaskan tentang
tujuan Latihan Range of
Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
8. Menjelaskan tentang
manfaat Latihan Range
Of Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
9. Menjelaskan tentang
prinsip-prinsip Latihan
Range of Motion (ROM)
a. Memberi kesempatan
pada Pasien dan
Keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang baru
dijelaskan.
b. Memberikan jawaban
atas pertanyaan yang
telah diberikan
10. Melatih Pasien dan
Keluarga untuk
dan Leaflet
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan
Memperhatikan.
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan.
Memperhatikan.
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan
Memperhatikan.
Memberikan
pertanyaan.
Memperhatikan
Ikut melakukan
Penutup
(10 menit)
Menjawab
pertanyaan
Proyektor,
LCD,
PPT
dan Leaflet
Memperhatikan
dan memberi
sumbang saran
Memperhatikan
Menerima
dengan baik.
Memperhatikan
dan menjawab
salam.
F. Metode Penyuluhan
3. Ceramah
4. Demonstrasi
G. Evaluasi
3. Apa manfaat latihan gerak aktif?
4. Demonstrasikan langkah-langkah dalam Range of Motion (ROM)?
J. Referensi
Adi. 2010. Latihan ROM dan Manfaat Latihan Otot. [serial online] (diakses
melalui
http://adypurwoko.com/2010/12/latihan-rom-dan-manfaatlatihan-otot.html tanggal 15 April 2014).
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Rosdahl, C. B & Kowalski, M. T. 2007. Textbook of Basic Nursing (9th ed).
USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Saputra, Robby. 2012. ROM (Range Of Motion). [serial online] (diakses
melalui
http://robbysaputra.com/2012/04/rom-range-of-motion.html
tanggal 15 April 2014).
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G ,Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner And Suddart Edisi 8. Jakarta: EGC.
K. Lampiran
1. Materi
2. SOP
3. Berita Acara
4. Daftar Hadir
Jember, Januari 2017
Pemateri,
Lampiran 1. Materi
RANGE OF MOTION (ROM) ATAU LATIHAN GERAK PASIF
PADA EKSTREMITAS ATAS
6. Pengertian ROM
Range of motion (ROM) atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum
gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh:
sagital, frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati
tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi
bagian depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang
membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah. Pada ROM terjadi latihan
gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot.
Klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif (Saputra, 2012).
ROM merupakan bentuk latihan pergerakan yang dilakukan dengan
menggerakan semua bagian persendian hingga mencapai rentangan penuh tanpa
menimbulkan rasa nyeri atau bunyi berderik pada persendian. Latihan ini
bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan pergerakan pada setiap
persendian, mencegah kontraktur sendi dan atropi otot, memperlancar aliran darah
dan mencegah pembentukan trombus dan embolus, mempertahankan dan
meningkatkan kekuatan otot. ROM juga bermanfaat untuk membantu pasien
mencapai kemampuan aktivitas normal (Smeltzer & Bare, 2001).
Latihan ini dapat dikerjakan mandiri atau berkolaborasi dengan
fisioterapist. Latihan ROM dibedakan menjadi ROM pasif, aktif, aktif asistif,
resistif, dan isometrik. ROM pasif dilakukan oleh perawat, pasien pasif. ROM
aktif dikerjakan oleh pasien sendiri tanpa bantuan perawat, sedang pada jenis aktif
asistif perawat membantu menyokong bagian distal persendian. ROM resisitf
dilakukan pasien dengan menekan atau mendorong obyek kuat sedang latihan
isometrik dikerjakan sendiri oleh pasien dengan mengkontraksikan dan
merelaksasi otot. ROM pasif, pasien tidak terlibat, semua dikerjakan oleh perawat.
Jenis latihan ini baik untuk mempertahankan kelenturan sendi tetapi tidak
meningkatkan kekuatan otot dan mencegah demineralisasi tulang karena tidak
terjadi kontraksi volunter otot, tekanan pada tulang dan pemanjangan masa otot.
Untuk meningkatkan kekuatan otot, mencegah demineralisasi tulang, dan
mempertahankan fungsi otot dapat menggunakan jenis latihan ROM aktif, aktif
resisitif, aktif asisitif, dan latihan isometrik, yang dapat memperlancar aliran balik
vena (Rosdahl & Kowalski, 2007).
Latihan ROM tidak dianjurkan bila pasien memiliki gangguan jantung,
pernapasan, gangguan jaringan ikat sendi. Latihan ROM pada pasien dengan
gangguan jantung dan paru menyebabkan peningkatan kebutuhan sirkulasi untuk
menyediakan energi yang diperlukan untuk melakukan pergerakan. Pada sendi
yang meradang bila dilakukan latihan ROM akan memperburuk kerusakan dan
dapat merusak jaringan disekelilingnya (Smeltzer & Bare, 2001).
7. Tujuan ROM
e) Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
f) Memelihara mobilitas persendian
g) Merangsang sirkulasi darah
h) Mencegah kelainan bentuk
(Adi, 2010)
8. Manfaat ROM
i) Meningkatkan mobilisasi sendi
j) Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
k) Meningkatkan massa otot
l) Mengurangi kehilangan tulang
m) Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
n) Mencegah terjadinya kekakuan sendi
o) Memperlancar sirkulasi darah
p) Memperbaiki tonus otot (Adi, 2010).
9. Prinsip-Prinsip Penerapan ROM
g) ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
h) ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
i) Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
j) Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
k) ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagianbagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
l) Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.
(Adi, 2010)
10. Langkah-langkah ROM pasif (Muttaqin, 2008)
h. Fleksi Bahu
1) Tempatkan tangan kanan pada tangan kiri, angkat tangan kiri ke atas
dari sisi tubuh.
2) Gerakkan tangan perlahan-lahan ke arah kepala sejauh mungkin
3) Angkat kembali lengan ke posisi semula
4) Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
5) Lakukan bergantian pada tangan di sisi yang lainnya
i. Abduksi dan Adduksi Bahu
5) Tekuk kedua siku, kemudian gerakkan lengan sejauh mungkin dari
tubuh dalam keadaan lurus
6) Kembalikan pada posisi semula
7) Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
j. Rotasi Interna dan Eksterna Bahu
4) Tekuk kedua siku, kemudian angkat lengan dan tangan.
5) Gerakkan lengan ke bawah dan tangan secara perlahan-lahan ke
belakang sejauh mungkin
k.
l.
m.
n.
JUDUL SOP
RANGE OF MOTION (ROM)
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR
TETAP
NO DOKUMEN :
TANGGAL
TERBIT :
28 Agustus 2007
1.
PENGERTIAN
2.
TUJUAN
3.
INDIKASI
4.
KONTRAINDIKASI
5.
PERSIAPAN PASIEN
6.
PERSIAPAN ALAT
NO REVISI :
HALAMAN :
DITETAPKAN OLEH :
Ketua PSIK Universitas Jember
Range of Motion (ROM) dalah
segenap gerakan yang dalam keadaan
normal dapat dilakukan oleh sendi
yang bersangkutan
6. Memelihara fungsi dan mencegah
kemunduran
7. Memelihara dan meningkatkan
pergerakan sendi
8. Merangsang sirkulasi darah
9. Mencegah
kelainan
bentuk
(deformitas)
10. Memelihara dan meningkatkan
kekuatan otot
4. Klien
dengan
penurunan
kekuatan otot
5. Klien dengan penurunan rentang
gerak
6. Klien dengan kekakuan sendi
5. Persendian yang patah
6. Persendian
yang
infeksi
(peradangan)
7. Sendi
yang
lepas
(habis
kecelakaan)
8. Kelainan sendi
4. Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan pada klien
5. Posisikan klien senyaman
mungkin
6. Jaga privasi klien
3. Matras
4. Bantal
7.
8.
CARA KERJA
H. Fleksi Bahu
6. Tempatkan tangan kanan pada tangan kiri, angkat tangan kiri ke atas
dari sisi tubuh.
7. Gerakkan tangan perlahan-lahan ke arah kepala sejauh mungkin
8. Angkat kembali lengan ke posisi semula
9. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
10. Lakukan bergantian pada tangan di sisi yang lainnya
I. Abduksi dan Adduksi Bahu
4. Tekuk kedua siku, kemudian gerakkan lengan sejauh mungkin dari
tubuh dalam keadaan lurus
5. Kembalikan pada posisi semula
6. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
J. Rotasi Interna dan Eksterna Bahu
1. Tekuk kedua siku, kemudian ngkt lengan dan tangan.
2. Gerakkan lengan ke bawah dan tangan secara perlahan-lahan ke
belakang sejauh mungkin
3. Kembalikan ke posisi semula
4. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
K. Penyilangan Addukasi Bahu
5. Posisikan lengan lurus
6. Gerakkan tangan menyilang ke depan sejauh mungkin
7. Kembalikan ke posisi semula
8. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
L. Supinasi dan Pronasi Lengan
5. Posisikan telapak tangan menghadap ke depan menghadap wajah
6. Putar telapak tangan hingga bagian punggung tangan menghadap ke
arah wajah
7. Kembalikan ke posisi semula
8. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
M. Ekstensi dan Fleksi Pergelangan Tangan dan Jari
6. Tekuk punggung tangan ke belakang sambil mempertahankan posisi
jari tetap lurus
7. Luruskan tangan
8. Tekuk tangan ke depan sambil jari-jari menutup membuat
genggaman, kemudian buka tangan
9. Kembalikan ke posisi semula
10. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
N. Fleksi dan Ekstensi Ibu Jari
6. Tekuk ibu jari ke dalam telapak tangan
7. Dorong ibu jari ke belakang pda titik terjauh dari telapak tangan
8. Gerakkan ibu jari secara memutar pada satu lingkaran
9. Kembalikan ke posisi semula
10. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali
EVALUASI
4. Evaluasi respon klien (verbal dan nonverbal)
5. Kaji adanya ketidaknyamanan (nyeri, kelelahan, kontraktur,
peradangan)
6.
Kaji kesulitan gerak pada bagian tubuh yang nyeri dengan cara
menggerak-menggerakkan sendi
BERITA ACARA
Pada hari Kamis, tanggal 12 bulan Januari tahun 2017 jam s/d .. WIB
bertempat di Poli Orthopedi RSD dr. Soebandi Jember telah dilaksanakan
kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Latihan ROM Ekstremitas Atas pada
Pasien dan Keluarga dengan gangguan sistem musculoskeletal oleh mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh ..
orang.
Jember,
Mengetahui,
Kepala Ruangan Poli Orthopedi
RSD dr. Soebandi Jember
.
.
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Latihan ROM Ekstremitas Atas tentang
pada Pasien dan Keluarga dengan gangguan sistem musculoskeletal pada: Hari
Kamis Tanggal 12 Bulan Januari Tahun 2017 Jam .................... WIB Tempat di
Ploli Orthopedi RSD dr. Soebandi Jember
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
NAMA
ALAMAT
TANDATANGAN
Jember,
Mengetahui,
Kepala Ruangan Poli Orthopedi
RSD dr. Soebandi Jember
.
.