Anda di halaman 1dari 54

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PREEKLAMPSIA

DAN EKLAMPSIA DI BPS SUMINTEN MANTINGAN


NGAWI TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satusyaratTugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :
ERI SUSANTI
NIM. B09.078

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PREEKLAMPSIA


DAN EKLAMPSIA DI BPS SUMINTEN MANTINGAN
NGAWI TAHUN 2012

Diajukan Oleh :
ERI SUSANTI
NIM. B09.078

Telah diperiksa dan disetujui


Pada tanggal

Juni 2012

Pembimbing

(Desy Handayani, S.ST., M.Kes)


NIK.200884029

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PREEKLAMPSIA


DAN EKLAMPSIA DI BPS SUMINTEN MANTINGAN
NGAWI TAHUN 2012
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Oleh :
ERI SUSANTI
NIM. B09.078
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada tanggal

Penguji I

Penguji II

(Hutari Puji Astuti, S.SiT.,.M.Kes)


NIK. 200580012

(Desy Handayani, S.ST., M.Kes)


NIK. 200884029

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelah Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui
Ka.Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)


NIK. 200582015
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Pengetahuan Ibu Hamil tentang Preeklampsia
dan Eklampsia Di BPS Suminten Mantingan Ngawi. Karya Tulis Ilmiah disusun
dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sriharti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku ka. Prodi DIII Kebidanan Kusuma
Husada.
3. Ibu Desy Handayani, S.ST., M. Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Suminten Amd. Keb, selaku Pembimbing Lahan, yang telah bersedia
memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh responden yang telah bersedia menjadi responden dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini.

iv

6. Seluruh dosen beserta staf STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Bapak / Ibu tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan serta telah
membimbing aku hingga saat ini.
9. Rekan-rekan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan
bantuan dalam pelaksanaan studi kasus ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta,
Penulis

Juni 2012

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada


Prodi D III Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Eri Susanti
09.078
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANGPREEKLAMPSIA DAN
EKLAMPSIADI BPS SUMINTEN MANTINGAN NGAWI
(xiii + 42 halaman + 16 Lampiran + 3 Tabel + 2 Gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang
: Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007 angka kematian ibu mencapai 233 per 100.000 kelahiran
hidup yang salah satu penyebabnya adalah preeklampsia dan eklampsia. Penyebab
dari kematian ibu ini antara lain : perdarahan otak, payah jantung atau payah
ginjal, dan aspirasi cairan lambung atau edema paru. Upaya terpenting untuk
menangani kasus ini adalah deteksi dini dan disiplin kontrol tekanan darah selama
kehamilan. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 ibu hamil, didapatkan data 4 ibu
hamil berpengetahuan baik, kemudian 3 ibu hamil berpengetahuan cukup, dan 3
ibu hamil berpengetahuan kurang tentang preeklampsia dan eklampsia.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahuipengetahuan
ibu hamil tentang preeklampsia dan eklampsia di BPS Suminten Mantingan
Ngawi.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif, lokasi penelitian dilaksanakan di BPS Suminten Mantingan Ngawi dan
dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2012. Sampelnya adalah ibu hamil yang
periksa di BPS Suminten Mantingan Ngawi dengan jumlah 30 responden.
Penelitian ini menggunakan tekhnik purposive sampling. Analisis yang digunakan
analisis univariatdengan menggunakan instrumen yang telah diuji validitas.
Hasil Penelitian
: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di BPS
Suminten Mantingan Ngawi diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang preeklampsia dan eklampsia yang berpengetahuan baik ada 9 responden
(30%), yang berpengetahuan cukup baik sebanyak 18 responden (60%),
sedangkan yang berpengetahuan kurang ada 3 responden (10%).
Kesimpulan
: Didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang
preeklampsia dan eklampsia di BPS Suminten Mantingan Ngawi sebagian besar
adalah cukup baik.
Kata Kunci : pengetahuan, ibu hamil, preeklampsia dan eklampsia
Kepustakaan : 20 literatur (tahun 2003-2012)

vi

MOTTO
v Dalam hidup ini kita tidak bisa selalu melakukan hal yang besar, tetapi kita
dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.
v Jangan sekali-kali kita meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya
sekedar senyuman.
v Ilmu dan pengetahuan adalah sebagai kunci dalam mencapai tujuan dan
kesuksesan dengan diiringi kerja keras dan dilandasi dengan sifat sabar,
ikhlas dan tawakal.
v Barang siapa yang mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada orang lain, maka
Allah akan memberikan ilmu yang belum dimiliki.
v Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(QS. Al-Insyiroh :6).

PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini
penulis persembahkan untuk :
v Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
ridhonya sehingga penulis dapat menyalesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
v Nabi Muhammad SAW, dengan Nur
Muhammadnya yang telah membantu penulis
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
v Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan
perhatian, kasih sayang serta doanya selama ini.
v Someone yang selalu ada disamping ananda
memberikan semangat dan dukungan kepada
ananda.
v Sahabat-sahabatku terkasih valen,wiwik,yang
selalu memberikan semangat dan dorongan
untuk menjadi lebih baik dan selalu ada dalam
suka dan duka. Dan teman-teman seperjuangan
yang telah membantu saya.
v Almamater tercinta

vii

CURICULUM VITAE

3x4

BIODATA
Nama

: Eri Susanti

Tempat Lahir

: Boyolali

Tanggal Lahir

: 24 Oktober 1992

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Kaliwuni RT 02 / RW 06, Kalinanas, Wonosegoro, Boyolali

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 1 Kalinanas

Lulus Tahun 2003

2. SMP Negeri 2 Wonosegoro

Lulus Tahun 2006

3.

Lulus Tahun 2009

SMA Negeri 1 Suruh

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan IX

viii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...............................................................................

iv

ABSTRAK ................................................................................................

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii


CURICULUM VITAE ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii


DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii
BAB I.

BAB II.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................

B. Perumusan Masalah ...........................................................

C. Tujuan Penelitian ...............................................................

D. Manfaat Penelitian .............................................................

E. Keaslian Penelitian ............................................................

F. Sistematika Penulisan ........................................................

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ....................................................................

1. Pengetahuan ................................................................

2. Kehamilan ................................................................... 12

ix

3. Preeklampsia .............................................................. 16
4. Eklampsia .................................................................. 20
B. Kerangka Teori ................................................................... 25
C. Kerangka Konsep ............................................................... 25
BAB III.

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 26
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengumpulan Sampel ............ 27
D. Instrumen Penelitian ........................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 31
F. Variabel Penelitian ............................................................. 32
G. Definisi Operasional ........................................................... 32
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................ 33
I. Etika Penelitian .................................................................. 35

BAB IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian ............................ 36
B. Hasil Penelitian .................................................................. 37
C. Pembahasan ........................................................................ 38
D. Keterbatasan ....................................................................... 39

BAB V.

PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 41
B. Saran .................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Pernyataan ................................................................... 28


Tabel 3.2. Definisi Operasional .................................................................. 32
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden ............... 37

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori ...................................................................... 25


Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................... 25

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 2.

Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 3.

Surat Ijin Uji Validitas

Lampiran 4.

Surat Keterangan Uji Validitas

Lampiran 5.

Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6.

Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 7.

Kuesioner Penelitian

Lampiran 8.

Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 9.

Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 10. Lembar Persetujuaan Responden


Lampiran 11. Hasil Validitas Kuesioner
Lampiran 12. Hasil Reliabilitas Kuesioner
Lampiran 13. Data Hasil Kuesioner Penelitian
Lampiran 14. Hasil Prosentase Tingkat Pengetahuan Responden
Lampiran 15. Jadwal Penelitian
Lampiran 16. Lembar Konsul

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu dan
perinatal yang tinggi terutama di negara berkembang. Kematian akibat
eklampsia

meningkat

lebih

tajam

dibandingkan

pada

tingkat

preeklampsiaberat. Kejadian preeklampsia dan eklampsia bervariasi disetiap


negara bahkan disetiap daerah. Dijumpai berbagai faktor yang mempengaruhi
diantaranya jumlah primigravida, terutama primigravida muda, hidramion,
hamil kembar, mola hidatidosa, diabetes melitus, kegemukan, jumlah usia ibu
lebih dari 35 tahun (Manuaba, 2010).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2007 angka kematian ibu adalah 233 per 100.000 kelahiran hidup, yang
disebabkan oleh salah satunya adalah preeklampsia dan eklampsia
(Djuwita, 2011).Di indonesia preeklampsiaberat dan eklampsia merupakan
penyebab kematian ibu berkisar 1,5 sampai 25%, sedangkan kematian bayi
antara 45 sampai 50%. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan otak, payah
jantung atau payah ginjal, dan aspirasi cairan lambung atau edema paru-paru.
Sedangkan kematian bayi adalah asfiksia intrauterin dan persalinan
prematuritas (Manuaba, 2010).
Selain itu data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
tahun 2011 didapatkan jumlah ibu hamil 14.163 orang, ibu hamil dengan

resiko tinggi sebanyak 4.159 orang. Diantara ibu hamil yang beresiko tinggi
tersebut adalah ibu hamil dengan preeklampsiadaneklampsia. Ibu hamil
dengan

preeklampsia

dan

eklampsia

ini

sebanyak

322

orang,

(Dinas Kesehatan Ngawi, 2011).


Preeklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang
berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau
diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka kesakitan
dan kematian. Untuk dapat menegakkan diagnosis dini diperlukan
pengawasan hamil yang teratur dengan memperhatikan pembengkaan pada
muka dan ekstremitas, kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah, dan
pemeriksaan urine untuk menentukan proteinuria (Manuaba, 2010).
Dari semua gejala tersebut, timbulnya hipertensi dan proteinuria
merupakan gejala yang paling penting. Namun, penderita seringkali tidak
merasakan perubahan ini. Bila penderita sudah mengeluh adanya gangguan
nyeri kepala, gangguan penglihatan, atau nyeri ulu hati, maka penyakit ini
sudah cukup lanjut (Wiknjosastro, 2008).
Walau penyebab dari preeklampsia dan eklampsia masih belum
diketahui secara jelas, keadaan sindrom gangguan preeklampsia pada ibu
hamil dilatar belakangi dengan kondisi tekanan darah tinggi. Upaya
terpenting untuk menangani kasus ini adalah deteksi dini dan disiplin kontrol
tekanan darah selama usia kehamilan (Hidayatullah, 2007).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Suminten
Mantingan, Ngawi, pada bulan Januari tahun 2012 terdapat 200 ibu hamil,

diantaranya 5 ibu hamil mengalami preeklampsia, dan 3 ibu hamil mengalami


eklampsia. Kemudian pada bulan maret 2012 dari hasil wawancara dengan 10
ibu hamil berkaitan dengan pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia dan
eklampsia sebanyak 4 ibu hamil dengan pengetahuan baik, 3 ibu hamil
dengan pengetahuan cukup baik, dan 3 ibu hamil dengan pengetahuan
kurang.
Berdasarkan data tersebut di atas, pengetahuan ibu hamil tentang
preeklampsia daneklampsia masih relatif rendah. Mengingat pentingnya
pengetahuan ibu hamil tentang preklampsia daneklampsia, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Preeklampsia dan Eklampsia sehingga dapat dipergunakan sebagai
masukan penanganan preeklampsia daneklampsia pada Ibu hamil.

B. Perumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Preeklampsia dan Eklampsia di Desa Mantingan,
Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi?

C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu

hamil

tentang preeklampsia

daneklampsia di Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan Kabupaten


Ngawi.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

ibu

hamil

tentang

hamil

tentang

preeclampsia dan eklampsia berdasarkan kategori baik.


b. Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

ibu

preeclampsia dan eklampsia berdasarkan kategori cukup.


c. Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

ibu

hamil

tentang

preeclampsia dan eklampsia berdasarkan kategori kurang.

D. Manfaat penelitian
1. Ilmu pengetahuan
Dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah dan memperkokoh teori
atau ilmu pengetahuan dibidang kesehatan terutama tentang preeklampsia
daneklampsia.
2. Bagi Diri Sendiri
Penelitian ini untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam bangku
kuliah dan merupakan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi
a. Bagi Desa Mantingan
Dengan adanya penelitian ini masyarakat khususnya ibu hamil dapat
mengetahui tentang preeklampsai daneklampsia, dan dapat dijadikan
pertimbangan bagi masyarakat dalam mengantisipasi masalah yang
terjadi.

b. Bagi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan masukan dalam memperkaya bahan pustaka
yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan dan penelitian
selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian
Menurut sepengetahuan peneliti bahwa peneliti serupa pernah dilakukan
diantaranya.
1. Prastyaning

Riyanti

Hadi Putri (2009),

dengan

judul

Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Preeklampsia Berdasarkan Tingkat


Pendidikan di BPS Yashinta Tawang Harjo Grobogan. Penelitian ini
menggunakan metode diskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Hasil penelitian ini adalah didapatkan bahwa mayoritas tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia berdasarkan tingkat
pendidikan sebagian besar memiliki pengetahuan cukup.
2. Annindita Widya Putri (2007), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tenteng Eklampsia di BPS Fastabiq Boyolali. Penelitian ini
menggunakan metode diskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel yaang digunakan adalah purposive
sampling. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil
tentang eklampsia berdasarkan karakteristik umur sebagian besar memiliki
pengetahuan cukup.

3. Intan Dwi Pratiwi (2006), dengan judul Pengetahuan Ibu Hamil


Primigravida tentang Preeklampsia di BPS Sayang Ibu Gondangrejo
Karanganyar. penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida secara umum cukup.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak
pada waktu penelitian, tempat penelitian dan sampel penelitian.

F. Sitematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,
dan sistematika penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan
diteliti, kerangka teori, dan kerangka konsep.

BAB III METODE PENELITIAN


Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik
pengambilan sampel,instrumen penelitian, tekhnik pengumpulan
data, variabel penelitian, definisi operasianal variabel, pengolahan
dan analisis data, etika penelitian dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum lokasi
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan keterbatasan
penelitian.
BAB V

PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan
saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga(Notoatmodjo,
2010).
Menurut Wiknjosastro (2008), pengetahuan bersifat pengenalan
terhadap suatu benda atau hal secara objektif. Pengetahuan merupakan
kegiatan yang dikembangkan melalui proses belajar dan disimpan
dalam ingatan akan digali saat akan dibutuhkan melalui bentuk ingatan.
Pengetahuan

merupakan

faktor

dominan

yang

penting

untuk

terbentuknya tindakan seseorang.


Menurut Soekanto(2003), pengetahuan adalah kesan didalam
pikiran manusia sebagai penggunaan panca indranya yang berbeda
sekali dengan kepercayaan (beliefes), takhayul (superstition) dan
penerangan-penerangan tertentu (misinformation).

b. Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif


Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan,yaitu antara lain:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi yang sebenarnya.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu dengan yang
lainnya.
5) Sintesis (syntesis)
Sintesis menujukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.

10

6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan menurut
Notoatmodjo (2007), diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya yang memberikan pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidikan
digolongkan sebagai berikut:
a) Tamat SD
b) Tamat SLTP
c) Tamat SLTA
d) Tamat Perguruan Tinggi
2) Pengalaman
Sesuatu

yang

pernah

dialami

seseorang

akan

menambah

pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat


informal.
3) Informasi
Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan
mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, tv dapat
menambah pengetahuan agar lebih luas.

11

4) Budaya
Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga
mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.
5) Sosial ekonomi
Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin
tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat
pengetahuan. Lingkungan sosial akan mendukung tingginya
pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi berkaitan dengan
pendidikan. Apabila ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan
tinggi dan diiringi oleh tingkat pengetahuan (Soekanto, 2003).
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subyek penelitian. Sumber pengetahuan diperoleh melalui berfikir
rasional, pengalaman, seminar, penyuluhan, pendidikan formal dan
non formal (Notoadmodjo, 2007).
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Berbagai cara

yang dapat dilakukan untuk memperoleh

pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010), adalah sebagai berikut :


1) Cara tradisional
Cara tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebanaran
pengetahuan, sebelumnya ditemukan metode penemuan secara
sistematik dan logis. Cara pengetahuan pada periode ini antara lain:

12

a) Cara coba salah (trial and error)


Cara yang paling tradisional dalam memperoleh pengetahuan
adalah melalui coba-coba.
b) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
d) Melalui jalan pikiran
2) Cara modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian
(research methodology). Cara baru dalam memperoleh pengetahuan
dewasa ini lebih sistematis, logis, ilmiah.
e. Tingkatan pengetahuan
Menurut Riwidikdo, (2009) tingkatan pengetahuan dikategorikan
sebagai berikut :
1) Baik
2) Cukup
3) Kurang

2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Saifudin, 2009).

13

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.


Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2009).
Bila dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilaan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke -13 hingga ke -27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke -28 hingga ke -40).
b. Tanda-tanda kehamilan
Menurut Hidayat (2009) tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3
antara lain :
1) Tanda presumtif
a) Amenore
Wanita harus mengetahui tanggal pertama haid terakhir supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan.
b) Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari maka
disebut morning sickness (sakit pagi).
c) Mengidam (ingin makan sesuatu)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu
terutama pada bulan-bulan pertama.
d) Tidak tahan suatu bau-bauan.

14

e) Pingsan
Bila berada ditempat-tempat ramai atau sesak dan padat bisa
pingsan.
f) Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian
nafsu makan timbul kembali.
g) Lelah (fatigue)
Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli payudara.
h) Sering kencing, karena kandungkemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan gejala ini kembali, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
i) Konstipasi atau obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun
karena pengaruh hormon steroid.
j) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta,
dijumpai dimuka (cloasma gravidarum), areola payudara, leher,
dan dinding perut (linea nigra).
k) Epulis : hipertropi dari papil gusi.
l) Pemekaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan
vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir.

15

2) Tanda kemungkinan hamil


a) Perut membesar
b) Uterus membesar : terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan
konsistensi dari rahim.
c) Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan kompresibilitas ismus servik
sehingga ujung- ujung jari seakan dapat ditemukan apabila ismus
ditekan dari arah yang berlawanan.
d) Tanda chadwick
Tanda chadwick adalah perubahan warna menjadi kebiruan atau
keunguan pada vulva, dan vagina.
e) Tanda piscaseck
Tanda piscaseck adalah uterus membesar kesalah satu jurusan
hingga menonjol jelas kejurusan tersebut.
Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (braxton - hicks).
f) Teraba ballotement
g) Reaksi kehamilan positif
3) Tanda pasti hamil
a) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa, dan diraba, juga bagianbagian janin.
b) Denyut jantung janin, yang dapat didengar dengan stetoskop
monoral laennec, dengan alat doppler, dengan feto elektro
kardiogram, dan dapat dilihat dari ultrasonografi.

16

3. Preeklampsia
a. Pengertian
Preeklampsia merupakan penyakit yang langsung disebabkan
oleh kehamilan. Preeklampsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, edema, protein urine yang umumnya terjadi setelah minggu
ke-20 masa gestasi, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada
molahidatidosa (Wiknjosastro, 2008).
Preeklampsia adalah suatu penyakit yang muncul pada awal
kehamilan dan berkembang secara perlahan dan hanya akan
menunjukan gejala jika kondisi semakin memburuk (Varney, 2007).
Preeklampsia gangguan yang terjadi pada kehamilan dan
mengalami regresi setelah pelahiran, ditandai dengan kemunculan
sedikitnya dua dari tiga tanda, yaitu hipertensi, edema, dan proteinuria
(Billington & Stevenson, 2010).
b. Gambaran klinis preeklampsia
Gambaran klinis preeklampsia dimulai dengan kenaikan berat
badan diikuti edema kaki atau tangan, peningkatan tekanan darah, dan
terakhir terjadi proteinuria. Pada preeklampsia ringan, gejala subyektif
belum dijumpai, tetapi pada preeklampsia berat diikuti dengan keluhan
subyektif berupa sakit kepala terutama daerah frontalis, rasa nyeri
didaerah epigastrium, gangguan mata, penglihatan menjadi kabur,
terdapat mual sampai muntah, gangguan pernafasan sampai sianosis,
dan terjadi gangguan kesadaran. Dengan pengeluaran proteinuria,
keadaan penyakit semakin berat, karena terjadi gangguan fungsi ginjal.

17

c. Klasifikasi preeklampsia (Wiknjosastro, 2008)


1) Menurut macamnya preeklampsia dibagi menjadi :
a) Preeklampsia ringan adalah suatu sindroma spesifik kehamilan
dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadi
vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel.
b) Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah
sistolik mengalami kenaikan 30 mmHg dari tekanan normal, dan
tekanan darah diastolik mengalami kenaikan 15 mmHg dari
tekanan darah normal disertai proteinuria lebih 5 gr per 24 jam.
2) Menurut terjadinya preeklampsia dibagi menjadi :
a) Preeklampsia genuine adalah preeklampsia yang terjadi diawal
kehamilan atau murni karena kehamilan.
b) Preeklampsia superimposed adalah preeklampsia yang terjadi
karena telah ada hipertensi sebelumnya.
d. Tanda dan gejalapreeklampsia
Menurut Benson and pernolls (2009), tanda dan gejala
preeklampsia antara lain:
1) Tanda dan gejala preeklampsia ringan
a) Hipertensi (tekanan diastolik lebih dari 110 atau bertambah 15
mmHg atau lebih dan tekanan sistolik 140 atau bertambah 30
mmHg atau lebih).
b) Edema, yang menyebabkan penambahan berat badan karena
pembengkaan pada wajah, tangan, dan kaki.

18

c) Proteinuria, pada pemeriksaan urine terdapat protein > 5 gr per


24 jam (+ 1sampai + 2 dengan dipstik).
2) Tanda dan gejala preeklampsia berat
Menurut Sarwono (2009), tanda dan gejala preeklampsia berat
antara lain :
a) Hipertensi (tekanan diastolik lebih dari 110 atau bertambah 15
mmHg atau lebih dan tekanan sistolik 140 atau bertambah 30
mmHg atau lebih).
b) Proteinuria, pada pemeriksaan urine terdapat protein >5 gr per 24
jam (+ 3sampai + 4 dengan dipstik).
c) Oligouria< 400 ml per 24 jam.
d) Edema paru : nafas pendek, sianosis. Edema ini menandai adanya
penimbunan cairan dalam jaringan tubuh.
e) Nyeri pada daerah epigastrium atau kuadran atas kanan.
f) Gangguan penglihatan: skotoma atau penglihatan kabur.
g) Nyeri kepala hebat, tidak berkurang dengan analgesik biasa.
h) Hiperrefleksia .
i) Mata: spasme arterioral, edema, ablasio retina.
j) Koagulasi:koagulasi

intra

HELLP.
k) Pertumbuhan janin terhambat.
l) Otak: edema serebri.
m) Jantung: gagal jantung.

vaskuler

disseminate.

Sindrom

19

e. Komplikasi preeklampsia menurut Duff et.al, (2005)


1) Pada ibu
a) Perdarahan otak
b) DIC (disseminated intravascular coagulation)
c) Perdarahan dihati
d) Kejang
e) Kematian
2) Pada janin
a) Abropsio plasenta
b) Kegawatdaruratan janin
c) Kematian janin
f. Penanganan
1) Penanganan preeklampsia ringan
a) Istirahat ditempat tidur.
b) Beri obat anti hipertensi.
c) Beri sedativa ringan.
d) Beri obat penunjang (vitamin B komplek, vitamin C
vitamin E, zat besi).
e) Garam dalam makanan dikurangi.
f) Jadwal pemeriksaan ibu hamil dipercepat dan diperketat.
2) Penanganan preeklampsia berat
a) Rawat di rumah sakit diruang isolasi.
b) Beri sedativa yang kuat.
c) Pemberia sulfat magnesium jika kejang berulang.

atau

20

d) Penggunaan kombinasi pengobatan.


e) Bila terdapat oligouria beri glukosa 40% secara IV.
f) Hentikan kehamilan.

4. Eklampsia
a. Pengertian
Kata eklampsia berasal dari bahasa yunani yang berarti halilintar
karena gejala eklampsia datang dengan mendadak dan menyebabkan
suasana gawat dalam kebidanan (Manuaba, 2010).
Eklampsia merupakan kelanjutan dari preeklampsiaringan dan
berat serta terdapat antepartum, intrapartum, dan pascapartum sekitar
24 jam pertama. Eklampsia selalu didahului oleh stadium eklampsia
iminen (Manuaba, 2010).
Eklampsia merupakan kejadian konvulsi selama kehamilan atau
dalam 10 hari pelahiran yang berkaitan dengan preeklampsia atau
konvulsi pada semua wanita yang pernah atau saat ini mengalami
hipertensi pada kehamilan (Billington & Stevenson, 2010).
Eklampsia didiagnosis ketika preeklampsi memburuk menjadi
kejang. Kejang ini paling sering muncul sebelum persaliandan belanjut
hingga 10 hari pascapartum. Pemantauan tanda dan gejala, mencakup
nyeri kepala, gangguan penglihatan, nyeri ulu hati atau kuadran kanan
atas, dan kegelisahan, dapat menyiagakan bidan terhadap munculnya
kejang (Varney, 2007).

21

b. Gambaran klinis eklampsia


Konvulsi didahului oleh stadium disorientasi, wanita tersebut
gelisah, bergerenyet (twitches) dan mengalami spasmodik. Dalam satu
menit, timbul konvulsi stadium tonik, punggungnya melengkung,
tangan mengepal, menyeringai, pernafasan berhenti dan menjadi
sianotik. Dalam stadium ini, lidah mungkin tergigit. Kemudian wanita
tersebut masuk dalam stadiun klonik, tubuhnya berkejat-kejat tidak
terkontrol, salivaberbusa memenuhi mulutnya, dan pernafasan menjadi
sangat keras. Akhirnya ia menjadi koma. Koma dapat berlangsung
sampai satu jam atau lebih atau mungkin terjadi konvulsi rekuren
(Manuaba, 2010).
Koma yang terjadi setelah kejang, berlangsung sangat bervariasi
dan bila tidak segera diberi obat anti kejang akan disusul dengan
episode kejang berikutnya. Setelah berakhirnya kejang, frekuensi
pernafasan meningkat, dapat mencapai 50 kali per menit akibat
terjdinya hiperkardia, atau hipoksia. Pada beberapa kasus bahkan dapat
terjadi sianosis (Sarwono, 2009).
c. Klasifikasi
Menurut Manuaba (2010), eklampsia dibagi menjadi antara lain :
1) Eklampsia gravidarum, serangan terjadi dalam keadaan hamil.
2) Eklampsia parturientum, serangan terjadi saat in partu, batas dengan
eklampsia gravidarum sukar ditentukan terutama saat mulai in partu.
3) Eklampsia puerperium, serangan terjadi setelah persalinan berakhir.

22

d. Tanda dan gejala eklampsia


Tanda

dan gejala

eklampsia

ditandai oleh

gejala-gajala

preeklampsia berat dan kejang (Saifudin, 2009).


1) Tekanan diastolik 110 mmHg.
2) Protein urine + 3 sampai +4.
3) Oligouria < 400 ml per 24 jam.
4) Edema paru : nafas pendek, sianosis, rhonkhi +.
5) Nyeri daerah epigastrium atau kuadran atas kanan.
6) Gangguan pengelihatan : skotoma atau pengelihatan berkabut.
7) Nyeri kepala hebat,tidak berkurang dengan analgesik biasa.
8) Hiperrefleksia.
9) Mata : spasme arteriolar, edema, ablasio retina.
10) Koagulasi : koagulasi intravaskuler disseminata, sindrom HELLP.
11) Pertumbuhan janin terhambat.
12) Otak : edema serebri.
13) Jantung : gagal jantung.
14) Kejang.
15) Koma.
e. Komplikasi
Komplikasi dalam kehamilan menurut (Benson & Pernolls, 2009).
1) Komplikasi ibu
a) Menimbulkan sianosis.
b) Aspirasi air ludah menambah gangguan fungsi paru.

23

c) Tekanan darah meningkat menimbulkan perdarahan otak dan


kegagalan jantung mendadak.
d) Lidah dapat tergigit.
e) Jatuh dari tempat tidur menyebabkan fraktur dan luka.
f) Gangguan fungsi ginjal : oligouria sampai anuria.
g) Perdarahan atau ablasio retina.
h) Gangguan fungsi hati dan menimbulkan ikterus.
2) Komplikasi bayi
a) Asfiksia

mendadak,

disebabkan

spasme

pembuluh

darah

menimbulkan kematian.
b) Solusio plasenta.
c) Persalinan prematuritas.
d) Pertumbuhan janin terhambat.
e) Kematian janin.
3) Kajang dan koma
a) Traumakarena kejang.
b) Aspirasi cairan, darah, muntahan dengan akibat gangguan
pernapasan.
4) Penanganan tidak tepat
a) Pneumonia.
b) infeksi saluran kemih.
c) kelebihan cairan.
d) komplikasi anastesi atau tindakan obstetri.

24

f. Penanganan
Penanganan preeklampsia dan eklampsia sama, kecuali bahwa
persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya kejang
pada eklampsia.
1) Dirawat di rumah sakit.
2) Diruang isolasi.
3) Sodium pentathol untuk penanganan kejang.
4) Magnesium sulfat jika kejang berulang.
5) Diazepam valium untuk mempertahankan TD diastolik< 100.
6) Hidralazin digunakan jika obat-obat lain gagal mengontrol konvulsi.
Penanganan kejang
a) Beri obat antikonvulsan.
b) Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan,
masker oksigen, oksigen).
c) Lindungi pasien dengan kemungkinan trauma.
d) Aspirasi mulut dan tenggorokan.
e) Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi tendelenburg untuk
mengurangi resiko aspirasi.
f) Beri O2 4 6 liter per menit.

25

B. Kerangka Teori

Pengetahuan ibu
hamil tentang
preeklampsia
daneklampsia

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan :
1. Tingkat pendidikan
2. Pengalaman
3. Informasi
4. Budaya
5. Sosial ekonomi

Preeklampsia dan
eklampsia berupa :
1. Preeklampsia
dan eklampsia
2. Gambaran
klinis
3. klasifikasi
4. tanda dan
gejala
5. komplikasi
6. penanganan

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Notoatmodjo(2010), Wiknjosastro (2008)

C. Kerangka Konsep
Baik
Pengetahuan ibu hamil
tentang preeklampsia
dan eklampsia

Cukup Baik

Kurang Baik

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Menurut Notoatmodjo (2007), metode penelitian deskriptif kuantitatif
adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif.
Penelitian ini menggambarkan pengetahuan ibu hamil tentang
preeklampsia dan eklampsia di BPS Suminten Mantingaan, Ngawi.

B. Lokasi dan Waktu penelitian


1. Lokasi Penelitian
Menurut Notoadmodjo (2010), lokasi penelitian adalah tempat atau
lokasi yang digunakan untuk mengambilan kasus atau observasi.
Penelitian ini telahdilaksanakan di BPS Suminten Mantingan Ngawi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 16 Mei 2012.

26

27

C. Populasi, Sampeldan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasiadalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di BPS Suminten
Mantingan, Ngawi yang rata-rata jumlah ibu hamil pada bulan Februari
sampai April 2012 adalah 30 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan sanggup mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo 2007).
Sampel dalam penelitian ini ibu hamil di BPS Suminten Mantingan
Ngawi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibuhamil.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah purposive sampling. Menurut Arikunto (2006), purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan atas tujuan tertentu. Dalam
penelitian sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu hamil yang berkunjung di BPS Suminten Mantingan Ngawi.
2) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.
3) Ibu hamil yang sehat jasmani dan rohani.
4) Ibu hamil yang dapat membaca dan menulis
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu hamil tidak bisa membaca dan menulis
2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden

28

3) Ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis.


4) Ibu tidak bersedia menjadi responden.

D. Instrumen Penelitian
Instrumenpenelitian adalah kuisoner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuisoner tertutup adalah sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya. Instrumen
ini ada 27 butir pernyataan, dimana permasalahan butir pernyataan tersebut
tentang pengetahuan ibu hamil. Pernyataan terdiri dari pernyataan positif
(favorable) dan pernyataan negative (unfavorable) dengan jawaban benar
dan salah. Dimana pernyataan dengan criteria positif skor 1 untuk jawaban
benar dan skor 0 bila jawaban salah pernyataan negative skor 0 untuk
jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.
Tabel. 3.1 Kisi kisi Pernyataan
No
1

Variabel

Indikator

Pengetahuan
1. Pengertian
ibuhamiltentang
preeklampsia dan
preeklampsia
eklampsia
dan eklampsia
2. Gambaran klinis
3. Klasifikasi
4. Tanda dan gejala
5. Komplikasi pada
ibu dan bayi
6. Penanganan
JUMLAH

No Soal
Favorable Unfavorable
1,2
3

13,14,15,27
4,30
5,6,7,21
8,9,22,23,28
11,16,24,25,
26,29

Jumlah
(soal)
5

18
17
12,19,20

3
2
3
8

10

9
30

29

Untuk menguji kevalidan dan keajegan instrumen penelitian, maka


dilakukan uji :
1. Uji validitas
Sebelum instrumen atau alat ukur digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari
kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2009).
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak
diukur (Riwidikdo, 2009). Instrumen yang valid mempunyai validitas yang
tinggi, dan instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan
menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skore total,
denganrumus product moment, yaitu:

rxy =

N . XY - X.Y
{N X 2 (X ) } {N Y 2 - (Y ) }
2

Keterangan :
rxy

: koefisien korelasi Product Moment

: skor pertanyaan

: skor total

xy

: skor pertanyaan dikalikan skor total

: jumlah responden

30

Setelah dilakukan uji validitas di BPS Ninik Kusno Widodaren


Ngawi terhadap 30 responden dengan 30 pernyataan didapatkan 27
pernyataan valid dengan taraf signifikan 95% dan 3 pernyataan tidak valid
yaitu nomor 4, 22 dan 24, sehingga pertanyaan yang tidak valid tidak
digunakan dalam penelitian. Hasil dapat dilihat dilampiran 11.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program computer SPSS for Windows. Untuk
menguji reabilitas instrumen penelitian menggunakan alpha cronbach
dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha
Chronbach adalah sebagaiberikut,

b 2
k
r11 =
1

2 t
k 1
Keterangan:
r11

= Reliabilitas Instrument

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2

= Jumlah varian butir

t2

= Varians total

31

Instrument dikatakan reliabel bila

nilai reliabilitas seluruh

instrumennya > 0,75 (Riwidikdo, 2009).


Setelah dilakukan uji reliabilitas di BPS Ninik Kusno Widodaren
Ngawi didapatkan nilai Alpha Chronbach yaitu 0,858 > 0,75 sehingga
instrument dikatakan reliable.

E. Teknik Pengumpulan data


Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket kepada ibu
hamil di BPS Suminten Mantingan, Ngawi, kemudian menjelaskan tentang
cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner sampai selesai dan
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri
dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pernyataan yang disediakan
dengan wawancara langsung ataupun pengisian kuesioner oleh responden
(Hidayat, 2010).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari BPS Suminten
Mantingan Ngawi yang dapat menunjang penelitian ini, berupa jumlah ibu
hamil pada saat pengambilan data (Hidayat, 2010).

32

F. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam
penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu
hamil tentang preeklampsia dan eklampsia.

G. Definisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang diteliti,
variabel tersebut perlu diberi batasan atau defines ioperasional. Definisio
perasional bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan
terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat
ukur ( Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No
Variabel
1
Variabel tunggal:
Pengetahuan ibu
hamil tentang
preeklampsia dan
eklampsia

Indikator
Segala sesuatu yang
diketahui ibu hamil
tentang
preeklampsia dan
eklampsia, antara
lain :
a. Pengertian
preeklampsia dan
eklampsia
b. Gambaran klinis
c. klasifikasi
d. Tanda dan gejala
e. Komplikasi pada
ibu dan bayi
f. penanganan

Skala
Ordinal

Kategori
a. Baik
(76%-100%)
b. Cukup
(56%-75%)
c. Kurang
(<56%)
Arikunto,(2006)

33

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukuan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data adalah :
a. Editing
Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner
yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi
apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan dilapangan
sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera
dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan memberi kode numeric (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Tabulating
Yaitu proses menghitung data dari kuesioner responden yang
sudah diberi kode, kemudian dimasukkan kedalam tabel
d. Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulka kedalam master tabel atau data base komputer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel
kontigensi.

34

2. Analisa Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Analisa data yang
digunakan dalam pengolahan hasil data adalah dengan menggunakan
analisis

Univariat.

Analisa

univariat

adalah

menjelaskan

atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis ini hanya


menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010).
Menurut Arikunto (2006), selanjutnya hasil untuk mengetahui
tingkat pengetahuan ibu hamil, maka ditunjukkan dengan prosentase
dengan keterangan sebagai berikut :
a. Pengetahuan baik

: 76% - 100%

b. Pengetahuan cukup

: 56% - 75%

c. Pengetahuan kurang

: < 56%

Adapun rumus untuk mengetahui skor prosentase adalah sebagai


berikut (Riwidikdo, 2009) :

!"#$%&'()*+#",+-#+.*"&(+&

Skor prosentase = /"0%,.!"#1%!.)1%,$%&'.+-%#2.&$%()*+#",+- 3 100 %

Rumus prosentase untuk ibu hamil tentang

preeklampsia dan

eklampsia menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase =

421,%- )52 -%1), 1+&2#20 0)&'!%0 *+&'+0%-2%&


421,%- #+.*"&(+&

3 100 %

35

I.

Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini meliputi tiga prinsip, yaitu antara
lain sebagau berikut :
1. Prinsip manfaat
Dalam penelitian ini segala sesuatu yang diberikan oleh responden
akan digunakan sebagai data dalam penelitian. Responden tidak akan
dirugikan karena tidak mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap
responden. Data dan informasi tersebut bermanfaat bagi tenaga kesehatan
dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia
Semua responden memiliki hak yang sama untuk menentukan apakah
bersedia menjadi responden atau tidak. Responden menyatakan kesediaan
dengan mengisi surat pernyataan, sehingga responden dapat memberikan
informasi dan mengisi kuesioner atas kemauan sendiri tanpa paksaan dari
peneliti. Data dan informasi yang diperoleh dari responden akan dijaga
kerahasiaanya.
3.

Prinsip Keadilan
Penelitian ini memberikan perlakuan yang sama pada semua
responden dan tidak akan membeda-bedakan status sosial dan derajat
responden.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di BPS Suminten Mantingan Ngawi yang
terletak di Dusun Pule Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Batas
sebelah Selatan Dusun Kedungharjo, sebalah Barat Propinsi Jawa Tengah,
sebalah Timur Dusun Sambirejo, dan sebelah Utara Dusun Jatimulyo.
Jumlah tenaga kesehatan yang ada yaitu 1 orang bidan. Jenis
pelayanan yang diberikan meliputi KIA (Kesehatan Ibu dan Anak),
Persalinan normal, KB, IVA test, konseling KB, pemeriksaan gula darah.
Terdapat 4 ruangan di BPS Ny. Suminten diantaranya yaitu : 1 VK, 1 ruang
pemeriksaan, 2 kamar nifas.

B. Hasil Penelitian
Tingkat pengetahuan responden diukur dengan skor berdasarkan
jawaban kuesioner yang dibagikan. Deskripsi pengetahuan responden
menunjukkan pengetahuan Ibu hamil tentang preeklampsia dan eklampsia.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden dapat diklasifikasikan
pada tabel dibawah ini :

36

37

Tabel 4.1.
Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
preeklampsia dan eklampsia
No.
1.
2.
3.

Gambaran Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Sumber: Data primer

Frekuensi
9
18
3
30

Prosentase (%)
30
60
10
100

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diatas dapat diketahui bahwa sebagian


besar responden mempunyai pengetahuan cukup baik tentang preeklampsia
dan eklamsia yaitu18 orang (60%), kategori baik 9 orang (30%), dan kategori
kurang 3 orang (10%).

C. Pembahasan
Hasil penelitian terhadap 30 responden menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia dan eklampsia pada kategori
baik sebanyak 9 responden (30%), kategori cukup sebanyak 18 responden
(60%), dan kategori kurang sebanyak 3 responden (10%). Jadi pengetahuan
ibu hamil tentang preeklampsia dan eklampsia paling banyak pada kategori
cukup.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
responden dengan kategori baik, responden sudah mengerti tentang
preeklampsia dan eklampsia mulai dari pengertian, gambaran klinis,
klasifikasi, tanda gejala, komplikasi, dan penanganan. Hal ini dikarenakan
responden sering mendapatkan informasi baik dari media cetak, media

38

elektronik, informasi dari bidan desa dan pengalaman. Kemudian responden


dengan kategori cukup baik, responden sudah mengerti tentang pengertian
gambaran klinis, klasifikasi, tanda gejala, dan kurang mengerti tentang
komplikasi dan penanganan preeklampsia dan eklampsia. Sedangkan
responden dengan kategori kurang, responden kurang mengerti tantang
preeklampsia dan eklampsia. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
atau informasi yang di dapatkan oleh responden.
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain terpenting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Berdasarkan pernyataan tersebut baiknya ibu hamil menunjukkan
rasa keingintahuan yang tinggi sebagai responden terhadap suatu kasus.
Keingintahuan bukan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada tingkat
pengetahuan seseorang, tetapi masih ada faktor lain, yaitu : tingkat
pendidikan, pengalaman, informasi, budaya dan sosial ekonomi.
Menurut

Manuaba

(2010),

pengetahuan

ibu

hamil

tentang

preeklampsia dan eklampsia sangatlah penting karena hampir 50% kematian


ibu dan janin disebabkan karena preeklampsia dan eklampsia. Sehingga
merupakan hal penting bagi ibu hamil untuk mengetahui tentang
preeklampsia dan eklampsia sedini mungkin. Semakin sering ibu hamil
memeriksakan kehamilannya akan semakin mudah menemukan adanya
gangguan dalam kehamilan.

39

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk


mengurangi terjadinya preeklapmsia dan eklampsia pada ibu hamil dapat
dilakukan dengan cara deteksi dini dan disiplin kontrol tekanan darah selama
usia kehamilan.

D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :
a. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner
tertutup yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti untuk dipilih,
sehingga responden tidak dapat memberikan jawaban lain sesuai dengan
keinginan responden.
b. Peneliti tidak dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi
terjadinya preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan dan hanya dapat
meneliti tentang pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia dan
eklampsia di BPS Suminten Mantingan Ngawi.
c. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner sehingga hasil yang
didapatkan ada kemungkinan kurang akurat.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Pengetahuan Ibu Hamil tentang
preeklampsia dan eklampsia di BPS Suminten Mantingan Ngawi adalah
sebagai berikut :
1. Pengetahuan ibu hamil tentang preeklapsia dan eklampsia dengan kategori
baik sebanyak 9 responden (30%).
2. Pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia dan eklampsia dengan
kategori cukup sebanyak 18 responden (60% ).
3. Pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia dan eklampsia dengan
kategori kurang sebanyak 3 respoden (10%).

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menambah referensi ilmu
pengetahuan serta dapat dipublikasikan di mayarakat, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama tentang preeklampsia dan
eklampsia.

40

41

2. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian dengan variabel
yang lebih luas, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih
bervariasi mengenai preeklampsia dan eklampsia.
3. Bagi Institusi Pendidikan
a. Bagi BPS
Hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
serta memberikan informasi pada tentang terjadinya preeklampsia dan
eklampsiaagar menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil.
b. Bagi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan sebaiknya lebih memperbanyak
referensi khususnya tentang preeklampsia dan eklampsia, sehingga
diharapkan dapat menjadi sumber bacaan yang sangat bermanfaat bagi
institusi kesehatan, juga meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi
mahasiswa.
4.

Bagi Ibu Hamil


Ibu hamil perlu lebih meningkatkan pengetahuannya tentang bahaya
preeklampsia dan eklamipsiaagar dapat mendeteksi secara dini apabila ibu
mengalami preeklampsia dan eklampsia serta dapat segera mendapatkan
penanganan.

Anda mungkin juga menyukai