Anda di halaman 1dari 1

Miris, Remaja Ini Kakinya Membusuk hingga Digerogoti Belatung

Rabu, 25 Januari 2017 15:08 WIB

Wahyu hanya bisa terbaring lemah setelah kakinya mengalami pembusukan. Koran
SINDO/Syamsul Maarif
PANGANDARAN - Nasib tragis menimpa remaja bernama Wahyu (22), warga Dusun
Pangasinan RT 16/05 Desa Pasirgeulis, Padaherang, Pangandaran. Pasalnya remaja tersebut
mengalami luka bakar hingga kakinya membusuk hingga digerogoti belatung.
Berdasarkan pantauaan lokasi, kaki Wahyu tampak terkelupas dan mengeluarkan bau amis,
bahkan ketiga jari kakinya sudah hilang dan kini sehari-harinya hanya menghabiskan waktu
terbaring diatas tempat tidur.
Wahyu hidup bersama ibunya Ismawati (55), yang sudah renta dan secara ekonomi hanya bisa
bertahan hidup mengandalkan belaskasihan dari tetangga dan lingkungannya.
Bahkan pola kehidupan mereka sangat jauh dari pola kehidupan yang layak seperti masyarakat
pada umumnya.
Kepala Seksi Penanganan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kabupaten Pangandaran, Dewi Sundari saat menemui Wahyu mengatakan, luka yang dialami
diduga lantaran lambannya penanganan medis.
"Keterangan yang berhasil dihimpun, sebelumnya Wahyu bekerja di Jakarta dan uang hasil
selama bekerja dikirim ke almarhum kakek nya dengan harapan bisa membeli motor," kata Dewi.
Namun setelah Wahyu pulang kampung, uang hasil selama bekerja habis untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Sejak itu Wahyu kecewa hingga stres dan sering mengamuk,
akhirnya pihak keluarga memutuskan Wahyu dipasung.
"Selama Wahyu dipasung pengawasannya teledor hingga suatu hari bermain api yang akhirnya
terjadi kebakaran hingga bagian kaki Wahyu terbakar," tambah Dewi.
Karena kebingungan biaya dan tidak ada pihak keluarga yang bisa menunggu jika Wahyu
dirawat di Puskesmas atau Rumah Sakit akhirnya penanganan medis pun tidak dilakukan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki mengatakan,
pihaknya telah mengintruksikan petugas Puskesmas setempat untuk meninjau korban dan
melakukan perawatan medis.
"Kami telah intruksikan petugas untuk menangani Wahyu dengan cara jemput bola hingga
kondisinya membaik," kata Yani.
Yani berharap, jika dikemudian hari masyarakat yang menemukan persoalan yang menyangkut
dengan kesehatan jangan segan-segan untuk koordinasi dengan pemerintah setempat dan
langsung ditangani secara medis.

Anda mungkin juga menyukai