LP SNNT
LP SNNT
Puji syukur kehadieat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas praktek di ruang OK dengan
kasus tindakan pembedahan pada pasien Struma Nodusa Non Toksik (SNNT).
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen Pembimbing,
2. Kepala ruangan OK yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas
Bapak Muhammad Ishak , AMK
Dalam penulisan tugas, saya sadar tugas yang telah saya selesaikan jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kepada para pembaca agar penulisan tugas berikutnya dapan saya tulis
dengan lebih baik lagi.
Semoga tugas yang saya tulis dapat memberikan manfaat, baik berupa pengetahuan,
informasi dan lain sebagainya kepada para pembaca nantinya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................3
B. Tujuan..................................................................................4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
B.
C.
D.
E.
BAB IV
Pengrtian..............................................................................5
Etiologi................................................................................6
Gejala...................................................................................6
Patofisiologi.........................................................................7
Pemeriksaan penunjang.......................................................8
Penatalaksanaan...................................................................10
Komplikasi11
Pengkajian...........................................................................12
Diagnose keperawatan.........................................................13
Intervensi.............................................................................14
Implementasi.......................................................................23
Evaluasi...............................................................................23
PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................24
B. Saran....................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembesaran (struma) thyroidea sudah sering ditemukan di mayarakat,
skitar 10% dari semua wanita di area geografi yang kekurangan yodium, dan
kebanyakan struma yang terjadi akibat kekurangan yodium langsung atu
akibat dari makanan goitrogen dalam hal diet aneh pada daeah tertentu.
Banyak bentuk lain dalam pembesaran thyroid yang menanmpilkan kesulitan
dalam diagnosis dan penatalaksanaan serta alogaritma klinik telah dibentuk
untuk menbantu pemeriksaan dan terapi.
Apabila pada pemeriksaan kelenjar teraba adanya nodul, maka
pembesaran tersebut disebut struma nodusa, struma nodusa tanpa disertai
tanda-tanda hiper thyroidisme disebut struma nodusa non toksik. Kelainan in
kerap sering dijumpa ibahkan dapat dikatakan mudah ditemukan. Gondok
endemic sering dijumpai di daerah-daerah dengan defesiensi yodium.
Penumpukan hormon tiroid meningkatkan hormon TSH kompensatoar dengan
akibat hiperplasia dan hipertropi kelenjar, dan keadaan eutiroid, terutama pada
wanita, dan uimumnya timbul pada saat usia pubrtas
B. Tujuan
1. Umum
Mahasisea dapat mengetahui apa itu Struma Nodusa Nontoksik
(SNNT)
2. Khusus
Mahasiswa dapat mengetahui instrument oprasi yang diperlukan pada
oprasi SNNT
Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam tindakan oprasi
Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan pada kasus SNNT
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Struma Nodusa Non Toksik adalah pembesaran kelenjar thyroid yang
secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hiper
thyroidisme. (Brunner dan Sudarth 2002)
Struma nodosa non toksik merupakan pembesaran kelenjar tiroid akibat
kekurangna masukan iodium dalam makanan. ( kapita selekta kedokteran,
jilid 2)
Stuma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid pada pasien
eutiroid, tidak berhubungan dengan neoplastik atau proses implasi (bambang
sumantri Skep Ns 2011)
Struma Non Toksik Nodusa Adalah pembesaran dari kelenjar tiroid yang
berbatas jelas tanpa gejala-gejala hipertiroid.
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara
klinik
teraba
nodul
satu
atau
lebih
tanpa
disertai
tanda-tanda
B. Etiologi
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid
merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain :
Defisiensi iodium
Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di
daerah yang kondisi air minum dan tanahnya kurang
mengandung iodium, misalnya daerah pegunungan.
tyroid.
Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam
oleh
C. Gejala
obat-obatan
(misalnya
D. Patofisiologi
Kebut tiroksin (seperti pada usia
Nodularis Kelenjar
Tiroid
Struma
Penyempitan
jalan Napas
Epiglostis
menutup trakea
Stromektomi
Dyspnea
sesak saat
menelan
interupsi bedah
Ketidak
efektifan jalan
nafas
Nyeri
telan
Luka
oprasi
Kerusakan
komunikasi
verbal
Nyeri
telan
F. Penatalaksanaan
i.
Indikasi operasi pada struma nodosa non toksika ialah (tim penyusun,
1994)
Keganasan
Penekanan
Kosmetik
iii.
supresif ini juga ditujukan terhadap metastase jauh yang tidak resektabel
dan terapi adjuvan pada karsinoma tiroid diferensiasi baik yang
inoperabel.
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari dasar dalam proses
keperawatan secara keseluruhan guna mendapat data atau informasi yang
dibutuhkan untuk menentukan masalah kesehatan yang dihadapi pasien
melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik meliputi :
11
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan pada pasien dengan struma nodosa nontoksis
khususnya post operai dapat dirumuskan sebagai berikut ;
Resiko
tinggi
terjadi
ketidakefektivan
bersihan
jalan
nafas
12
C. Perencanaa keperawatan/intervensi
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan untuk menanggulangi masalah pasien sesuai diagnosa
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan
pasien. Berdasarkan diagnosa keperawatan yang diuraikan di atas, maka
disusunlah rencana keperawatan/intervensi sebagai berikut :
a. Resiko
tinggi
terjadi
ketidakefektivan
bersihan
jalan
nafas
13
b) Rencana tindakan/intervensi
obstruksi
trakea/spasme
laring
yang
14
15
Rasional :
Merupakan indikasi edema/perdarahan yang membeku
pada jaringan sekitar daerah operasi.
Pembedahan tulang
Rasional :
Mungkin
sangat
diperlukan
untuk
penyambungan/perbaikan
pembuluh darah yang mengalami perdarahan yang terus
menerus.
b. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita
suara/kerusakan saraf laring, edema jaringan, nyeri, ketidaknyamanan.
a. Tujuan yang ingin dicapai sesuai kriteria hasil :
Mampu menciptakan metode komunikasi dimana kebutuhan
dapat dipahami.
16
b. Rencana tindakan/intervensi
17
ansietas
dan
kebutuhan
pasien
untuk
berkomunias.
pasien
bicara
yang
dipaksakan
untuk
tidak
terpenuhi/terkontrol.
18
ada
cedera
dengan
komplikasi
2. Rencana tindakan/intervensi
kelenjar
selama
peningkatan
pembedahan
pengeluaran
hormon
dapat
yang
misalnya
gerakan
tersentak,
adanya
kejang,
prestesia.
Rasional :
Hypolkasemia dengan tetani (biasanya sementara) dapat
terjadi 1 7 hari pasca operasi dan merupakan indikasi
hypoparatiroid yang dapat terjadi sebagai akibat dari trauma
yang tidak disengaja pada pengangkatan parsial atau total
kelenjar paratiroid selama pembedahan.
19
kurang
dari
7,5/100
ml
secara
umum
Kolaborasi
Berikan pengobatan sesuai indikasi (kalsium/glukonat, laktat).
Rasional ;
Memperbaiki kekurangan kalsium yang biasanya sementara
tetapi mungkin juga menjadi permanen.
II.
Rencana tindakan/intervensi :
20
Kolaborasi
Beri obat analgetik dan/atau analgetik spres tenggorok sesuai
kebutuhannya.
Berikan es jika ada indikasi
Rasional :
Menurunnya edema jaringan dan menurunkan persepsi
terhadap nyeri.
22
secara
terbuka/mengingat
kembali,
setelah
menginterpretasikan
konsepsi.
Tujuan yang ingin dicapai sesuai kriteria hasil :
Adanya saling pengertian tentang prosedur pembedahan dan
penanganannya,
berpartisipasi
dalam
program
pengobatan,
f. Diskusikan kebutuhan diet yang seimbang, diet bergizi dan bila dapat
mencakup garam beriodium.
Intervensinya
Hindari makanan yang bersifat gastrogenik, misalnya makanan
laut yang berlebihan, kacang kedelai, lobak.
23
Rasional :
Merupakan kontradiksi setelah tiroidiktomi sebab makanan ini
menekan aktivitas tyroid.
24
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk menilai tingkat keberhasilan dari asuhan keperawatan yang
telah dilaksanakan.
Dari rumusan seluruh rencana keperawatan serta impelementasinya, maka
pada tahap evaluasi ini akan difokuskan pada :
Apakah jalan nafas pasien efektif?
Apakah komunikasi verbal dari pasien lancar?
Apakah tidak terjadi tanda-tanda infeksi?
Apakah gangguan rasa nyaman dari pasien dapat terpenuhi?
Apakah pasien telah mengerti tentang proses penyakitnya serta
tindakan perawatan dan pengobatannya?
BAB IV
PENUTUP
25
A. Kesimpulan
Struma Nodusa Non Toksik adalah pembesaran kelenjar thyroid yang
secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hiper
thyroidisme
faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid
Defisiensi iodium
Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon
tyroid
Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia
Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan
B. Saran
Kita yang sedang dalam keadaan sehat, tetaplah jaga kesehatan, konsumsi
makanan yang mengandung yodium agar terhindar dari penyakit SNNT,
makan makanan yang sehat seimbang. Perlu kita ingat bahwa sehat itu mahal,
satuhari saja kita mengalami sakit, maka sesungguhnya waktu kita dalam
sehari tersebut tidak akan kembali terulang.
Konsultasikan diri kepada dokter atau petugas kesehatan terdekat bila
mengalami hal yang tidak biasa dirasakan untuk menghindari kemungkinan
yang terjadi pada kesehatan kita.
DAFTAR PUSTAKA
26
27