Anda di halaman 1dari 5

1.

INDIKASI dan DOSIS


Manitol dapat digunakan misalnya untuk profilaksis gagal ginjal akut, suatu
keadaan yang dapat timbul akibat operasi jantung, luka traumatik berat, dan menderita
ikterus berat. Manitol juga banyak digunakan untuk menurunkan tekanan serebrospinal
dan tekanan intraokuler, serta pada pengelolaan terhadap reaksi hemolitik transfusi.
Terapi penatalaksanaan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial
dimulai bila mana tekanan Intra cranial 20-25 mmHg. Managemen Penatalaksanaan
Peningkatan tekanan Intra cranial salah satunya adalah pemberian obat diuretik osmotik
(Manitol), khususnya pada keadaan patologis Oedema Otak.
Manitol tersedia dalam berbagai kemasan dan konsentrasi, yaitu: manitol 10%
dalam kemasan plabottle 250 ml (25 gr) dan 500 ml (50 gr). Manitol 20% dalam kemasan
plabottle 250 ml (50 gr) dan 500 ml (100 gr). Sebelum digunakan manitol dihangatkan
terlebih dahulu untuk melarutkan kristal-kristalnya. Untuk menurunkan tekanan Intra
cranial, dosis Manitol 0.25 1 gram/kgBB diberikan bolus intra vena atau dosis tersebut
diberikan selama lebih dari 10 15 menit. Manitol dapat juga diberikan/dicampur dalam
larutan Infus 1.5 2 gram/KgBB sebagai larutan 15-20% yang diberikan selama 30-60
menit. Manitol diberikan untuk menghasilkan nilai serum osmolalitas 310 320 mOsm/L
dan seringkali dipertahankan antara 290 310 mOsm. Tekanan Intra cranial harus
dimonitor, harus turun dalam waktu 60 90 menit, karena efek manitol dimulai setelah
0.5 1 jam pemberian. Fungsi ginjal, elektrolit, osmolalitas serum juga dimonitor selama
mendapatkan terapi manitol. Diperlukan perhatian dalam pemberian manitol bila
osmolalitas lebih dari 320 mOsm/L. Karena Diureis, Hipotensi dan dehidrasi dapat terjadi
dengan pemberian manitol dalam jumlah dosis yang banyak.
KESIMPULAN
Manitol merupakan diuretik osmotik yang bekerja dengan cara meningkatkan
tekanan osmotik cairan intravaskuler sehingga diharapkan cairan tertarik ke dalam
vaskuler dan efek pada ginjal dapat meningkatkan aliran plasma, dan menghambat
reabsorpsi air dan elektrolit di tubulus proksimal, ansa henle, dan duktus koligentes.
Sehingga manitol dapat digunakan dalam penatalaksanaan pencegahan gagal ginjal akut
pada tindakan operasi dan luka traumatik berat, juga dapat digunakan dalam menurunkan
tekanan intrakranial dan intraokuler pada penderita glaukoma serta dapat digunakan
sebagai anti oedem. Lebih spesifik lagi manitol sering digunakan sebagai anti oedem
otak.
Selain hal-hal yang memberikan manfaat, manitol juga dapat memberikan efek
yang tidak diharapkan seperti pada pasien-pasien dengan payah jantung dan kongestif
atau udem paru yang merupakan kontra indikasi. Reaksi hipersensitifitas juga dapat
timbul pada pemberian manitol. Pengawasan pasien selama pemberian manitol harus

dilakukan terutama terhadap tanda-tanda adanya payah jantung, kongesti atau oedem
paru serta adanya tanda-tanda ketidak seimbangan elektrolit terutama kalium.

2. Kejang
Semua gerakan kita dikendalikan oleh otak yang mengirim sinyal-sinyal listrik
melalui saraf ke otot. Jika sinyal dari otak mengalami gangguan atau terjadi
keabnormalan, otot-otot tubuh dapat berkontraksi secara tidak terkendali. Itulah yang
terjadi saat tubuh mengalami kejang.
Faktor-faktor Pemicu Kejang
Penyebab utama kejang adalah adanya gangguan pada aktivitas sinyal listrik
dalam otak. Sekitar satu dari sepuluh orang yang mengalami kejang memiliki kondisi
medis tertentu.
Pemicu utama gejala ini adalah epilepsi, tapi masih ada faktor-faktor lain yang
mungkin dapat menyebabkan gejala ini. Di antaranya:
a. Akibat cedera, misalnya luka di kepala.
b. Pengaruh kondisi kesehatan tertentu, seperti demam (terutama pada anakanak), gula darah yang rendah, meningitis, eklamsia, atau stroke.
c. Pengaruh obat-obatan, misalnya tramadol atau baclofen.
d. Pola hidup yang buruk, misalnya terlalu banyak mengonsumsi minuman keras
atau obat-obatan terlarang. Gejala putus obat atau alkohol dapat memicu
kejang.
e. Racun akibat gigitan hewan, misalnya ular.
Meski demikian, ada juga kejang yang terjadi tanpa akibat yang jelas. Kondisi ini
disebut kejang idiopatik dan dapat terjadi pada semua umur. Tetapi umumnya dialami
oleh anak-anak dan remaja.

Hemiplegia adalah jika satu tangan atau satu kaki atau bahkan satu sisi wajah
menjadi lumpuh dan tak dapat bergerak. Hemiparesis adalah jika satu tangan atau satu
kaki atau satu sisi wajah menjadi lemah, namun tak sepenuhnya lumpuh.

Terkadang hemiparesis dan hemiplegia mempengaruhi satu tangan dan satu sisi
wajah di sisi tubuh yang sama, atau satu tangan dan satu kaki di sisi tubuh yang sama.

Hemiplegia dan hemiparesis adalah kelumpuhan yang serius, namun bisa


membaik seiring berjalannya waktu jika Anda menjalani terapi dan rehabilitasi fisik.

Kenapa hanya satu sisi tubuh saja yang lumpuh pada hemiplegia dan
hemiparesis?

Otak dan saraf tulang belakang terbagi menjadi dua bagian. Masing-masing
bagian otak dan atau saraf tulang belakang hanya mengontrol separuh sisi tubuh saja.
Masing-masing sisi otak mengontrol pergerakan dan sensasi bagian tubuh yang
berlawanan. Maka dari itu, stroke pada korteks serebral sebelah kanan akan
menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan kaki, tangan, atau wajah bagian kiri, dan tidak
akan mempengaruhi kaki, tangan, dan wajah sebelah kanan.

Apa yang harus saya lakukan jika mengalami hemiparesis atau hemiplegia?

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan jika Anda mengalami hemiplegia
atau hemiparesis setelah stroke. Beberapa teknik ini dapat mengembalikan beberapa
kemampuan Anda dan mencegah komplikasi serius yang mungkin muncul akibat
hemiplegia atau hemiparesis.

MACAM-MACAM KELUMPUHAN
*Plegia adalah kekuatan otot yang hilang sama sekali.
*Paresis adalah kekuatan otot yang berkurang.

Kelumpuhan pasien stroke:


a. Hemiplegia adalah kekuatan otot yang hilang sama sekali pada separuh tubuh.
b. Hemiparesis adalah kekuatan otot yang berkurang pada separuh tubuh.
c. Monoplegia adalah kekuatan otot yang hilang sama sekali pada satu anggota
tubuh.
d. Monoparesis adalah kekuatan otot yang berkurang pada satu anggota tubuh.
e. Paraplegia adalah kekuatan otot yang hilang sama sekali pada kedua anggota
bawah.

f. Paraparesis adalah kekuatan otot yang berkurang pada kedua anggota bawah.
g. Tetraplegia adalah kekuatan otot yang hilang sama sekali pada keempat
anggota tubuh.
h. Tetraparesis adalah kekuatan otot yang berkurang pada keempat anggota
tubuh.

Perbedaan SNH dan SH:


Perbedaan Stroke Hemoragik Dan Non Hemoragik? Gangguan sirkulasi darah ini
disebabkan adanya sumbatan pada pembuluh darah (non hemoragik stroke) atau pecahnya
pembuluh darah (hemoragik stroke).

Pompa kalium Natrium


Bagi penderita hipertensi, makanan yang tinggi natrium adalah sesuatu yang harus
dihindari. Pasti tidak mudah bagi penderita hipertensi untuk melakukannya. Coba bayangkan
bagaimana rasanya makanan tanpa rasa asin, pasti tidak nikmat bukan? Selain natrium, penderita
hipertensi juga harus mengontrol sumber mineral lain yang mempengaruhi tekanan darah yaitu
kalium.
Berbeda dengan natrium, yang harus diturunkan kadarnya. Penderita hipertensi malah
diharapkan dapat meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalium.
Sama dengan natrium, kalium juga memiliki fungsi penting dalam menjaga
keseimbangan cairan elektrolit serta asam basa dalam tubuh. Dalam sel, kalium berperan sebagai
katalisator dalam reaksi biologos, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen serta
protein. Selain itu, kalium berfungsi dalam menjaga kontaktilitas oto skeletal dan jantung, juga
memiliki pengaruh pada kemampuan jaringan dan saraf.

Dari hasil penelitian terkait kalium dan hipertensi menunjukkan bahwa :


Asupan kalium yang tinggi berhubungan dengan rendahnya prevalensi kejadian
hipertensi.
Peningkatan asupan kalium dapat menurunkan tekanan sistolik sebesar 4,4 mmHg dan
diastolik sebesar 2,5 mmHg pada penderita hipertensi.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa asupan kalium 2-5 gr/hari dapat menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi, karena membantu menyeimbangkan natrium dalam tubuh.
Mengapa kalium dapat menurunkan tekanan darah? Kalium dalam makanan ini memiliki
ikatan kimia berupa kalium sitrat dan kalium bikarbonat yang berperan sebagai antihipertensif.
Dibawah ini adalah mekanisme kalium dalam menurunkan tekanan darah yaitu
Pertama, kadar kalium dalam sel. Ketika asupan kalium tinggi dari makanan, maka
konsentrasi kalium akan meningkat termasuk dalam sel di tubular ginjal. Proses ini akan
meningkatkan sekresi kalium.

Lalu kalium akan meningkatkan hormon aldosterone yang akan menstimulasi reabsorsi
natrium, dan secara simultan meningkatkan sekresi kalium. Selain itu, ketika aldosterone
dihasilkan maka akan menurunkan perfusi di ginjal dan berhubungan dengan sistem renin
angiotensin.
Mekanisme ketiga yakni dengan menjaga konsentrasi kalium maka akan mengaktivasi
pompa Na-K ATPase sehingga berefek pada penurunan tekanan darah.
Secara umum kalium banyak ditemukan dalam makanan terutama makanan yang belum
mengalami proses pemasakan dan pengolahan. Dibawah ini adalah contoh bahan makanan yang
tinggi akan kalium.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Bahan Makanan
Kacang Kedelai
Kacang Merah
Kacang Hijau
Singkong
Daun Pepaya Muda
Pisang
Bayam
Kentang
Kembang Kol
Ikan Mas

Kandungan Kalium (mg)


1504
1151
1132
926
652
435
416
396
349
335

Anda mungkin juga menyukai