Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan penurunan mood
disertai hilangnya minat dan atau perasaan senang, adanya perasaan bersalah, rendah diri, disertai dengan gangguan tidur, penurunan selera makan, sulitnya berkonsenterasi serta adanya kelemahan fisik. Gangguan depresi adalah jenis jenis penyakit gangguan jiwa yang sering terjadi di masyarakat. Prevalensi gangguan depresi penduduk di dunia 3 8 % dan 50% diantaranya terjadi pada usia 20 50 tahun. Perempuan dua kali lipat beresiko mengalami depresi dibandingkan lakilaki, hal ini diperkirakan adanya perbedaan hormon, pengaruh melahirkan, dan perbedaan stresor psikososial.1-4 Depresi dapat muncul pada masa prenatal maupun postnatal. Depresi postpartum dapat terjadi pada 20% ibu yang baru melahirkan. Gejala depresi ini sering sulit dibedakan dengan ansietas dan tidak jarang keduanya sering ditemukan bersamaan pada satu orang pasien. Psikoterapi telah diperkenalkan sebagai salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengobati depresi pada ibu hamil dan menyusui, tetapi hal ini masih sulit diterapkan karena kurang akurat untuk dilakukan pada pasien dengan depresi berat. Konsekuensinya, obat-obat psikotropika dan obat antidepresan lainnya memainkan peran penting dalam perencanaan terapi depresi bagi ibu hamil dan menyusui. Resiko depresi yang tidak diobati pada ibu hamil dan menyusui harus dibandingkan dengan resiko terpaparnya janin dan anak dengan obat antidepresan melalui Air Susu Ibu (ASI).3