DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TEGALSIWALAN
JL. Raya Tegalsiwalan No. 28 Telp. (0335) 681284
PROBOLINGGO
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA ( PSG )
Pendahuluan
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara miskin,
negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung dengan masalah gizi
lebih (Soekirman, 2000).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan,
Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi kurang yang
pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya
kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi
lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai
dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004).
Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam
menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan
sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anak
sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik. Dengan
lingkungan keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit
masyarakat lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan
yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan
kesehatan primer sangat menentukan dalam membentuk anak yang tahan gizi buruk.
B. MISI
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan
kepada
seluruh
masyarakat
secara
Empati
Dedikasi
Unggul
Inovatif
1.4 Budaya
Budaya karyawan puskesmas Tegalsiwalan adalah melayani masyarakat didahului
dengan senyum sapa salam.
1.5 Kebijakan mutu
Puskesmas Tegalsiwalan memberikan pelayanan prima dan profesional dengan SDM
yang berkualitas sesuai kompetensi, yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
1.6 Komitmen Manajemen
Manajemen bertekad untuk menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan.
II.
-
No.
3
Tujuan
Peningkatan tingkat partisipasi masyarakat di posyandu (D/S) 90%
Ditemukan kasus gizi buruk BB/U, BB/TB, TB/U dan dengan tanda klinis
Diketahuinya status gizi balita
Diketahuinya arah pertumbuhan balita
Upaya
Kesehatan
Kegiatan
Pemantaua
Penimbang
n status gizi
an
Sasaran
Balita
Target
100 %
Lokasi
Tenaga
Pelaksanaan
Pelaksana
Posyandu
Nakes,
Kader dan
Linsek
Jadwal
Tiap bulan
Ba
III.
Sasaran
Waktu Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan : 2 kali setahun yaitu di bulan Februari dan Agustus
Pelaksana :
- Petugas Gizi Puskesmas
- Bidan di desa
- Kader Posyandu
V.
Output
- Penemuan kasus gizi buruk
- Ditemukan balita yang mengalami gangguan pertumbuhan
- Peningkatan status gizi balita
VI.
Indikator Keberhasilan
- 90% balita terpantau melalui penimbangan/pengukuran (D/S)
- 100% gizi buruk ditemukan
VII.
Biaya
Biaya : DAU dan APBN : Rp. 600.000,-