Membran
Membran
Abstrak
Pencemaran air dapat diakibatkan oleh senyawa organik,inorganik,ataupun sejenis mikroba. Air yang
dinyatakan layak konsumsi harus memenuhi standar-standar air layak konsumsi yang telah ditetapkan.
Semakin mendesaknya kebutuhan air menuntut kita untuk menciptakan suatu proses guna mengurangi
kadar zat pencemar di dalam air. Salah satu zat pencemar inorganik yang cukup berbahaya yaitu
uranium dan fluorida. Zat tersebut mampu merusak organ ginjal dan dapat bersifat karsinogenik saat
membentuk spesi tertentu di dalam air. Proses yang dapat digunakan untuk menyaring kedua zat tersebut
dari air adalah proses nanofiltrasi dan reverse osmosis. Saat kedua proses tersebut dijalankan sendirisendiri,selektivitas yang dihasilkan kurang maksimal sehingga dibuat terobosan berupa perpaduan dari
kedua proses tersebut. Dengan melakukan perpaduan kedua proses tersebut,dapat dihasikan permeat
yang memiliki kandungan uranium dan fluorida dibawah batas bahaya kadar kedua zat tersebut. Pada
proses ini,proses pemisahan ion fluorida paling banyak terjadi dengan cara interaksi muatan dan seleksi
ukuran. Sementara proses pemisahan uranium paling banyak terjadi dengan proses seleksi ukuran dan
bergantung juga pada bentukan spesi uranium. Ada beberapa factor yang mempengaruhi selektivitas
membrane selama proses tersebut yaitu pengaruh kondisi operasi,pengaruh konsentrasi dan pH,interaksi
zat terlarut dengan zat terlarut lainnya,ciri-ciri membrane, dan gangguan serta kerusakan yang dapat
terjadi pada membrane.
Kata kunci : uranium,fluorida,reverse osmosis,nanofiltrasi,interaksi muatan,selektivitas,seleksi ukuran
1. Pendahuluan
Kelimpahan
99,273999,2752%
0,71980,7202%
0,00500,0059%
ppb(dala
m berat)
0,2
1
10
1800
3,3
0,04
1
ppb(dala
m atom)
0,001
0,004
1
150
0,086
0,0002
0,03
UO3(Uranium Trioksida)
UF6(Uranium Heksafluorida)
UO2(Uraninit)
K2(UO2)2VO41-3H2O(Karnonit)
Jumlah
Natalitas
Jumlah
Cacat
Lahir
12,161
37
9,845
28
11,800
23
12,416
28
12,250
36
10,576
46
10,470
48
13,653
32
10,186
79
13,905
136
12,560
221
11,445
254
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
Kandungan
Fluorida(mg/100g)
0,373
0,234
0,153
0,081
0,045
0,032
0,003
NaF
KF
NH4F
CaF2
MgF2
SrF2
AlF3
Berat
Molekul
42
58
37
78
62
126
84
Kelarutan
dalam
air(g/L)
43(25 oC)
923(18 oC)
1000(0 oC)
0,015(18 oC)
0,087(18 oC)
0,117(18 oC)
5,59(25oC)
Negara
1
2
3
4
Jerman
Jepang(Domestik)
Jepang(Impor)
Cina
3. Deskripsi
Konsentrasi
rerata(g/L
)
14,63
0,07
1,53
9,20
Driving Force
Sublayer(150 m)
Top Layer(1 m)
<2 nm
Diffusi Larutan
Selulos triasetat,
poliamida
aromatik,
Poliamida &
polieterurea
(polimerisasi
interfasa)
Tekanan air payau
(10 25 bar)
Tekanan air laut
(40-80 bar)
Driving Force
Sublayer(150 m)
Top Layer(1 m)
<2 nm
Diffusi Larutan
Poliamida
(polimerisasi
interfasa)
Tekanan (10 25
bar)
Kekurangan
Biaya investasi
awal tinggi
Energi yang
diperlukan rendah
Mudah
mengalami
fouling
Perawatan mudah
dan efisiensi ruang
Perhitungan
terhadap variable
yang
mempengaruhi
performansi harus
cermat
dan Fluorida
Penghilangan kandungan uranium dan
fluorida dengan proses NF hanya terbatas
pada batas selektivitas 90-95%,sementara
dengan menggunakan proses RO dapat
mencapai tingkat selektivitas 96-98% untuk
rejeksi
uranium
dan
fluorida.
Namun,terobosan
terbaru
menemukan
dengan cara memadukan kedua proses
tersebut menjadi suatu mekanisme baru
yaitu mekanisme NF/RO.
J diffusi=D
dC
dx
(1)
Dari
persamaan
tersebut
dapat
diinterpretasikan bahwa semakin tinggi
gradien konsentrasi pada membrane,maka
semakin tinggi pula fluks diffusi yang
terjadi. Selain itu,batas kelarutan zat terlarut
pada matriks membrane juga mempengaruhi
fluks diffuse yang terjadi.
b. Seleksi Ukuran(Size Exclusion)
Proses pemisahan dengan seleksi
ukuran memanfaatkan keberadaan pori pada
membrane. Dengan adanya pori dengan
ukuran tertentu,maka partikel yang memiliki
diameter melebihi diameter pori akan
direjeksi oleh membrane sementara partikel
yang memiliki diameter lebih kecil dari pori
membrane akan diteruskan oleh membran.
rs =
kBT
6 D
(2)
NF/RO
Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi keberlangsungan proses
Nanofiltrasi dan Osmosis Balik. Faktorfaktor tersebut adalah beberapa variabel
parameter operasi,konsentrasi dan pH serta
gangguan kerusakan membrane. Berikut
penjelasan dari masing-masing faktor
tersebut.
a. Parameter Operasi
Pengaruh parameter operasi yang akan
disorot yaitu tekanan. Kedua parameter
tersebut harus diatur sedemikian rupa
sehingga
saat
pengoperasian
membran,permeat yang sesuai dengan
spesifikasi yang kita inginkanlah yang akan
kita dapatkan.
Semakin
tinggi
tekanan
yang
diaplikasikan,retensi dari fluorida dan
uranium akan semakin tinggi. Selain
itu,penambahan
tekanan
dapat
mengakibatkan polarisasi konsentrasi zat
terlarut. Hal tersebut mengakibatkan
turunnya fluks dan menimbulkan tekanan
osmotic yang tinggi. Dengan tingginya
tekanan
osmotik,
kerusakan(fouling)
membran dapat terjadi.
b. Pengaruh Konsentrasi dan pH
Pada ion fluorida,perbedaan konsentrasi
umpan berpengaruh cukup signifikan
terhadap selektivitas membran terhadap ion
fluorida. Semakin tinggi konsentrasi awal
ion fluorida,maka selektivitas membran
terhadap ion fuorida semakin menurun.
Hal ini menunjukkan suatu air yang
memiliki kadar ion fluorida tinggi,saat
6.
dC
dx
rs
Jari-jari Stoke[m]
kB
K-1]
Suhu[K]
diameter partikel[m]
Daftar Pustaka
[1]
Uranium:
geological
information,
available:http://www.webelements.com/
uranium/geology.html, diakses pada 2803-2016
[2]
Mulder,M.;
Basic
principles
of
membrane technology, 2nd ed., Kluwer
Academic Publishers: Dordrecht, 2000.
[5]
[6]
[7]
[8]
Rita Hindin,
Bindu Panikkar,
Daftar Notasi
J diffusi
Doug Brugge,
Teratogenicity of
depleted uranium aerosols: A review
63449/Seawater_Desalination_Technolo
gy, diakses 29-03-2016
[15] Bishop D: Just what is Depleted
Uranium,
Depleted
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456
789/14536 , (2013-12-03)
Anyway?.
Uranium
International
Study
Team
10
[22] I.G.
Kimia