Anda di halaman 1dari 32
BAB. V ANALISA PRODUKSI ALAT Tujuan Pembelajaran Khusus. Pada akhir pembelajaran bab ini mahasiswa dapat , 1. Memahami data-data yang diperlukan untuk membuat suatu perencanaan. 2. Mengerti dalam menentukan pemilihan peralatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan. 3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi aiat, sehingga dalam menghiteng rencana anggaran biaya tepat dengan rencana yang dikehendaki, 4, Memahami segala kebutuhan peralatan, Pendahuluan Dasar analisa dalam pekerjaan pemindahan tanah dengan menggunakan alat berat (PTM) tanpa besar kecilnya pekerjaan sudah tentu kita akan dihadapi problema-problema yang sama pada tiap-tiap pekerjaan, yaitu bagaimana kita dapat’ menyelesaikan pekerjaan pemindahan tanah tersebut dalam waktu yang telah ditentukan scsuai dengan reneana kerja dengan biaya seminimal mungkin. Dan keberhasilan suatu pekerjaan pemindahan tanah tersebut sebagian tergantung kepada bagaimana caranya dalam menyelesaikan problema- problema tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi pada tiap-tiap pekerjaan, schingga kita harus dapat mengetahui sebanyak mungkin hal-hal yang menyangkut pekerjaan tersebut sebelum kita dapat menaksir produksi suatu alat. ‘Secara garis besar produksi alat dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: 1. Waktu 2. Materaial 3. Efisiensi. 5.2, Waktu Kita harus dapat mengetahui berapa banyak tanah yang akan kita kerjakan untuk di pindahkan dan berapa banyak waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dari hal ini kita dapat menentukan banyaknya tanah yang harus 25 dipindahkan setiap satuan waktu dan kita harus mengetahui kapasitas dari peralatan yang akan kita gunakan. Untuk mengerjakan pekerjaan tanah diperlukan 4 (empat) fungsi dasar yaitu: a. Memuat b. Mengangkut c. Membuang d. Kembali darakanghat=14263646566474 8 ‘Gambar V.1. Waktu siklus 5.3.Material Sifat dari pada material saugat besar sekali pengaruhnya terhadap produksi alat dikarenakan material khususnya tanah mempunyai faktor mengembang dan menyusut. 5.4.Efisiensi. Keberhasilan suatu pekerjaan tergantung pada bermacam-macam faktor yang tergabung menjadi satu fakor yang disebut dengan efisiensi. Oleh karena itu untuk mencapai suatu produksi peralatan yang sebesar-besarnya haruslah faktor tersebut juga diusahakan yang sebesar-besamnya dan sebaik-baiknya. 5.5.Perhitungan produksi alat. 1. Untuk menghitung produksi suatu peralatan maka harus diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi alat tersebut. Sebagai dasar untuk memilih alst dapat digunakan suatu analisa beban tenaga yang akan memberikan tingkat kemampuan pada mesin dan kecepatan bekerja yang dapat dicapai untuk kondisi pekerjaan tertentu. 2. 26 ‘Tahap-tahap analisa dilakukan adalah 1. Menentukan beban total mesin 2. Menentukan tenaga yang tersedia pada mesin juga termasuk kecepatan mesin untuk melakukan pekerjaan. 3. Memeriksa traksi keritis mesin untuk mementukan tenaga tarik yang dapat digunakan. 4 Membandingkan beban terhadap tenaga tarik yang dapat digunakan dan memilih gigi operasi yang tertinggi yang dapat digunakan untuk melakukan kerja. 5. Mengoreksi tenaga yang tersedia apabila mesin bekerja pada ketinggian diatas permukaan laut. P.5 Departemen Pekerjaan Umum Tenaga List 5.5.1.Beban Tabanan, Beban/Tahanan pada tractor yang dapat melakukan kerja pemindahan tanah atau penarikan kayu dapat berupa beban dorong, beban tarik, beban tahanan gelinding dan tahanan kelandaian Beban Dorong Beban dorong ( kg) = Kapasitas pisaw/blade(m’) x Berat material ( Kg/ m'). (v1) Baban Potong Ditimbulkan sebagai reaksi material terhadap kerja potong. Beban potong (Kg ) = Luas penampang tanah yang dipotong (Cm ) x Tahanan geser (Kg /em') (V2) Beban Tarik Beban tarik merupakan tahanan yang timbul akibat adanya gesekan dari kayu dengan permukaan tanah Beban tarik (Kg) = Berat kayu (Kg) x Koefisien tahanan gesek. vol FB) Tahanan gelinding Tahanam Gelinding (Kg ) = Koefisien tahanan gelinding x Berat operasi kendaraan beroda (kg ) i a) 27 Koefisien tahan gelinding = 2% + 0,6 % setiap cm terbenamnya roda. PS Departemen Pekerjaan Umum Bila W = 1 ton kelandain 1% maka tekanan kelandaian | ton x 1 % = 100 Kg Tahanan kelandaian (kg) = Kelandaian (% ) x Berat kendaraan (ton) x 100 Kg.....( V.5) 5.5.2.Beban Total. Adalah merupakan jumlah dari beban atau iahanan yang harus diatasi oleh alat pada kondisi pekerjaan tertentu. 5.5.3.Faktor-faktor pembatasan pemakaian tenaga. Traksi keritis. Traksi keritis ditimbulkan oleh adanya adhesi antara roda penggerak terhadap permukaan landasan. Traksi Keritis(Kg) = Koefisien Traksi x Berat kendaraan pada roda penggerak (kg ) (¥6) Ketinggian (Altitude). Yaitu perubahan kadar oksigen dalam udara terhadap ketinggian yang akan mempengaruhi hasil-hasil pembakaran, tenaga mesin akan berkurang sebesar 1 % untuk setiap 100 meter, kenaikan ketinggian diatas ketinggian 750 meter atau berkurang 3 % setiap 304,8 meter. 28 TABEL V. 1. FAKTOR MUAT UNTUK SOVEL Metrial Faktor muat (% ) Sand & gravel 90-100 Common Eart 80-90 Hard clay 65-75 Wet clay 50-60 Rock, wel blasted 60-75 Rock, Poorly Blasted 40-50 L J P.5 Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik TABEL V. 2. KOEFISIEN TRAKSI Jenis Roda Dystred Tipe Rodaban | Cushion | Track Keadaan Tanah track Lempung liat kering. 0,55 0,70 0,90 Tanah kukuh kering. Jalan datar tanpa perkerasan kering, Lempung liat basah. Lempung liat becek, 04s 0,55 0,70 ‘Tanah pertanian basah. ‘Tempat pengambilan batu: 0,65 0.45 0.35 | Pasir basah, 0.40 0.45 0.50 Jalan kerikil gembur. | 036 0.40 0.50 Pasir kering gembur. 0.20 7 0.30 ‘Tanah basah berlumpur. 0.20 : 0.25 P.5 Departemen Pelerjaan Unum Tenaga Listrik 29 TABEL V. 3, FAKTOR KONDISI KERJA DAN MANAGEMENT MENURUT TABEL BERIKUT Kondisi tatalaksana L Kondisi Pekerjaan Baik Sekali Baik Sedang | Jelek Baik sekali 0.84 0.81 0.76 0.70 Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 ‘Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 Jelek 0.63 0.61 0.57 0.52 PS Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik ‘Agar dapat memberikan hasil produksi yang terakhis, harus dikalikan lagi dengan carry factor atau faktor muat TABEL V. 4. FAKTOR KOREKSi BULLDOZER DAN SOVEL, Faktor Keadaan FK Effisiensi kerja Lihat table effisiensi kerja___| T. Sempuma T 1.00 Keterampilan 2. Rata-rata baik 0.75 Operator. 3. Kurang 0.60 1. Cerah 1.00 Keadaan cuaca. 2, Debu/mendung/gerimis 0.80 1. Biasa 0.75 Cara kerja. 2. Aluranl 1.00 T. Onggokan gembur 1.20 2. Keras dipotong 0.70 Kekerasan tanah. 3. Sukar dipotong 0.80 4. Rock, Ripped or blasted 0.70 Faktor muat. Lihat factor muat PS Departemen Peberfaan Unum Tenaga Listik TABEL V. 5. FAKTOR MUAT BULLDOZER DAN SOVEL Kelompok material Faktor muat Tanah tebing ‘Tanah gembur Butir campuran lembab 0.95 - 1.00 0.95 — 1.00 0.95 - 1.00 Butiran seragam. 0.85 - 0.90 0.85 — 0.90 0.90 - 6.95 0.85 ~ 0.90 Diledakan baik 0.80 - 0.85 Material hasil peledakan | Sedang 0.75 - 0.80 Diledakan buruk 0.60 -0.65 ‘Lempung lembab. 1.00-1.10 ‘Tanah, batu besar, berakar. 0.80 - 1.00 Material yang bersifat mengikat. 0.85 -0.95 | P 5 DPUTL Direkiorat Jenderal Pengairan. 30 TABEL V. 6. DAYA TEKAN ALAT Cone Index Jenis alat Daya tekan. Cisg/em’) 2 Extra Swamp dozer 0.15 - 0.3 2-4 Swamp Bulldozer 02-03 4-5 Bulldozer (D10-D30) 03-06 5-7 Bulldozer (D50- D 0.6- 0.8 7-10 Bulldozer (D80-D 355) 0.7-13 10-13 Scraper 2.85 15 Dump truck 32 l P 5 DPUTL Direktorat Jenderal Pengairan. ABEL V. 7. KOEFISIEN TAHANAN GELINDING Faktor Tipe dan keadaan Roda ban keret lapangan Roda besi angin | (pneumatic) Rail besi 0.01 - Lantai beton 0.02 0.02 Jalan makadam 0.03 0.03 Pekerasan kayu 0.03 - Jalan datar tanpa perkerasan, kering 0.05 0.04 Landasan tanah kukuh 0.10 0.04 Landasan tanah gembur 0.12 0.05 Landasan tanah lunak 0.16 0.09 Kerikil gembur os 0.012 Pasir gembur ous 0.12 Tanah basah berlumpur - 0.16 P 5 DPUTL Direktorat Jenderal Pengairan 31 32 5.5.5.Daya dukung dan tekanan pada landasan Jika sebuah traktor bekerja diatas tanah, maka akan terjadi 2 komponen tekanan yang saling berlawanan yaitu : a. Daya tekan (Dt) atau ground pressure alat b. Daya dukung (Dd) atau Bearing power dari permukaan tanah, Dd Gambar. V. 2 . Dalam keadaan seimbang Dt = Dd 5.5.5.1.Daya tekan Daya tekan terjadi karena adanya berat dari traktor itu sendiri, yang diteruskan melalui roda penggerak (track atau whell). Besamya daya tekan dapat dihitung dengan rumus: Diarra {v.7) Dimana : Dt = daya tekan ( kg/cm? ). B= Berat tractor. L = Luas permukaan roda yang bersinggungan dengan tanah . (Ground contate area, cm?) 5.5.5.2.Daya dukung. Daya dukung merupakan kemampuan tanah untuk memberikan reaksi terhadap berat traktor agar supaya terjadi keseimbangan besarnya daya dukung dipengaruhi dari nilai cone index tanah yang bersangkutan. Cone index menggambarkan kemampuan yang dibutubkan untuk menembus tanah persatuan luas (kg/em’). 33 5.5.5.3 Hubungan dengan pemilihan alat, Dalam pemlihan alat yang ekan digunakan, maka Dt ulat harus sesuai dengan Dd tanah yang akan dikerjakan. Misalnya. 1. Jika ditanah Lumpur (Dd) rendah harus memakai traktor jenis Swamp. 2. Dump truck hanya dapat bekerja pada tanah yang mempunyai-Dd yang cukup tinggi. 5.6.Sifat-sifat fisik kondisi tanah. Dalam mempergunakan alat untuk pemindahan material sifat-sifat fisik dan kondisi material akan mempengaruhi produksi alat yang bersangkutan dimana faktor-faktor tersebut antara lain: 5.6.1. Berat material. Yang dimaksud dengan berat material yaitu berat 1 m° material dalam kondisi terteatu (kg), berat material mempunyai perngertian yang berbeda dengan berat jenis, yang pada umumnya berat material dinyatakan dalam keadaan asli (Bank) atau gembur (loose). Dengan demikian berat material akan menentukan jumlah beban yang dapat diangkut atau didorong. 5.6.2, Kekerasan tanah, ‘Tanah keras akan lebih sukar untuk dipotong dengan demikian produksi alat yang digunakan akan berkurang. 34 5.6.3.Kohesivitas. Kohesivitas adalah kemampuan tanah untuk saling mengikat diantara butir-butir tanah itu sendiri, sifat ini mempengaruhi produksi alat yang akan digunakan, 5.7. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi produksi peralatan. 5,7.1.Walktu siklus (Cycle time, waktu putaran kerja). Pada setiap kerja dari peralatan yang akan beroparasi_menurut bentuk suatu siklus yang tertentu yaitu loading, dumping, hauling dan returning Untuk waktu biasanya disebut siklus ysity waktu yang diperlukan peralatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 5.7.2.Pengembangan dan penyusutan. Volume dan berat jenis tanah akan berubah-ubah jika tanah tersebut dipindahkan, diangkut, ditaruh dan dipadatkan. Karena perubahan- perubahan ini, maka perlu untuk membedakan apakah volume tanah diukur dalam. keadaan asli (bank) keadaan lepas, gembur (Joose) atau setelah dipadatkan (compected). Jika keadaan tanah bertambah volumenya kara menjadi tanah lepas maka ini disebut mengembang (swell) dan pengurangan volume dari keadaan asli disebut penyusutan (shrinkage). Proseatase swell dan shrinkage ditentukan dengan: (V.8) V9) Dimana : Sw = % pengembangan. Sh = % penyusutan. B = Berat jenis tanah keadaan asli. L_ =Berat enis tanah gembur. C. =Berat jenis tanah padat. 35 Cara lain untuk melihat perubahan antara keadaan asli dan keadaan gembur adalah dengan Load Factor. Load Factor adalah prosentase pengurangan dalam berat jenis (density) dari suatu material dari keadaan asli menjadi gembur, maka load ‘faktor dapat ditentukan sebagai berikut : Load Faktor= Bérat-jenis.tan ah gembur. «.(V.10) Berat.jenis.tanahasli Load Faktor = —2eratsjenis.tan ahasl Volume. jenis.tan ahlepas --(V.12) Swell _V.13) — __1\; 100... Load.Facator 5.73.Faktor koreksi, Produksi perjam dapat diperkirakan jika tiap-tiap rit dapat diketahui, —sedang faktor utama yang mempengaruhi produksi adalah efisiensi kerja. TABEL V.8 EFESIENSI KERJA Traktor | Kerja efektit Efisiensi kerja (menit ) Operasi siang hari 50 0.83 -Track 45 0.75 -Whelll Operasi malam hari 45 0.75 | -Track | 40 0.67 | | -Whell | 36 5.7.4.Perhitungan hasil pekerjaan dengan alat berat Rumus dasar. Tidak semua alat yang digunakan memberikan kerja yang penuh, hal ink disebabkan keterbatasan lokasi pekerjaan, alat berat dioperasikan menurut setandar yang diperoleh selama satu satuan waktu, hasil operasi dalam suatu pekerjaan tanah secara umum dapat dihitung sebagai berikut: (V.14) (V.15) Q=Hasil kerja (m*/jam) Qo= Hasil volume tanah dalam waktukondisi standar F = Faktor konversi Cie Siklus (menit) K =Koefisien tanah dalam bucket Ey= Faktor jam kerja 5.7.5.Kapasitas operas! boulldozer Untuk pekerjaan penggalian dan penggusuran dihitung dengan rumus = p= Naan fa | wig Cc TABEL V. 9. KAPASITAS PENGGUSURAN BULLDOZER (qo) Standar Kapasitas penggsuran Tipe penggusuran Tipe Klas 11 ton 1.89 Serong Tipe Klas 15 ton 3.00 Serong Tipe Klas 21 ton 4.13 Lurus Tipe Klas 32ton | 6.91 furus Suyono Sostrodarsono Perbatkan sungal Kapasitas qq dalam kondisi mendatar. Volume tanah artinya volume tanah yang telah terusik. 37 TABEL V. 10. JARAK GUSUR BOULLDOZER DAN KOFFISIEN (p ) DENGAN KEMIRINGAN JALAN I Jarak gusur_ ] | Jarak 20m 40m 60m Gradien pendek Datar 1.00 0.96 0.88 0.80 Menurun 10% 1.28 1.23 113 1.02 Naik 10% 0.80 0.77 0.70 0.64 ‘Suyono Sostrodarsono Perbaikan sungai TABEL V. 11. EFISEINEI OPERASI BOULLDOZER Jenis tanah Efisiensi operasi Keterangan Batuan massif, batu bulat | 0.20-0.35 | Batas terendah untuk tanah yang padat ‘Tanah berkerikil | 0,30-0.55 Pasir 0.50-0.80 Sangat dipengaruhi olch lalu lintas Tanah biasa 0.35-0.70 Tanah kohesif 0.25-0.50 ‘Suvono Sostrodarsono Perbaikan sungai Angka q sangat berpariasi tergantung pada daya dorong, dan sangat dipengaruhi oleh jarak gusur (bila jarak gusur jauh maka nilai q berkurang) dan kemiringan medan Cn dapat dinyatakan dalam bentuk. -(V.17) V Dimana : V, = Kecepatan maju (mn/menit) V2 = Kecepatan mundur (m/menit) L ~ Panjang penggalian dan jarak gusur (meter) 38 5.7.6.Dump truk Hasil operasi dump truck dalam satuan waktu dihitung dengan rumus : 60x. g ef RE ca Dirana : q.= Volume tanah muatan dump truck dalam satu siklus angkutan. = (V.18), -(V.19) Co Se nnn T)- Dimana : Ca= Siklus operasi dump truck (meneit) Cus Siklus operesi alat pemuat (detik) n= Jumlah putaran aiat pemuat untuk mengisi dump truck n=—4o_ GeK Dimana : qo= Volume tanah muatan dump truck (m*) qs= Kapasitas bucket alat (m*) K= Koefisien bucket E,= Efisiensi operasi alat pemuat T1.,T2= Waktu yang dibutubkan dump truck pulang pergi (menit) Tene Dimana : Dj = Jarak angkut (km) Vi = Kecepatan dump truck rata-rata (km/jam) t= Waktu bongkar muat tg= Waktu penempatan dump truck pada posisi siap untuk dimuati. Jumlah dump truck yang akan dioperasikan harus ditentukan dengan penyeimbangan kapasitas alat yang mana dihitung dengan rumus : 39 Dimana : M~=Jumlah dump truck Qs = Hasil operasi alat pemuat dalam waktu (m’/jam) Qp= Hasil operasi dump truck dalam waktu (m°/jam) §.7.7.Waktu sikulus shovel dan whell loader. Waktu siklus yang dibutuhkan untuk setiap jenis alat tidak akan sama, oleh sebab itu dalam perhitungan setiap jenis alat waktu siklus harus dihitung dengan cermat, menurut Ir. Rochmanhadi pada buku perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat pada halaman 25 dikemukakan sebagai berikut: Pada muatan melintang (T) Pada muatan V D m= F22+Z Dimana : Cm = Waktu siklus D = Jarak angkut F =Kecepatan maju R_ =Kecepatan mundur Z = Waktu tetap. 40 Penjelasan, a Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar sesuai dengan rencana haruslah memperhitungkan berapa lama pekerjaan tersebut akan terselesaikan, dan berapa banyek material yang harus diangkut untuk dibuang. Hal inipun masih ketergantungan pada perhitungan yang lainnya yang perlu diketahui agar tidakt mempengaruhi produksi alat teruiama sifat-sifat pisik tanah, sifat-sifat pisik tanah antara lain: Kohesi, pengembangan dan penyusutan. b. Kohesi adalah daya lekat tanah yang artinya butir-butir tanah sangat sukar untuk dipisahkan satu sama lainnya, kohesipun akan melekat pada blade atau bak dump truk ‘yang terbat dari baja schingga ini akan memperlambat pengerjaan, Tanah apabila telah terusik akan mengalami pengembangan yang artinya tanah tersebut butiran-butirannya terpisah ini akan mempengaruhi hasil perhitungan diatskertas. Latihan dan tugas. Setiap pertemuan mahasiswan membuat kelompok untuk mendiskusikan dan hasilnya dikumpulkan dalam pertemuan berikutnya. 1. Jelasken perkembangan tanah dari asli ke padat. 2. Jelaskan daya dukung tanah yang tidak diizinkan. 3, Jelaskan rumus-rumus yang dipergunakan dalam memperhitungkan rencana pekerjaan dengan menggunakan armada alat. Mahasiswa dianjurkan untuk membaca buku Mckanka tanah. Disusun oleh DR. Ir. Soyuno Sostrodarsono dam Wesly.D. Refiensi : ‘¢ ir. Rochmanhadi, Perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat- alat berat. © DR. Ir. Suyono Sostrodarsono Bendung tipe urugan. «Komatsu “ The New Frotier of Technology and Quality” BAB. VI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN. Tujuan Pembelajaran Khusus. Pada akhir pembelajaran bab ini mahasiswa dapat, 1, Menganalisa untuk menentukan harga tiap m* yang dikerjakan oleh alat berat. 2, Mengerti langkah-langkah dan tata cara perhitungan yang benar sesuai dengan kondisi Iapangan. 3. Memahami kondisi alat-alat berat yang akan dipergunakan untukmengerjakan tanah, 6.1.Pendahuluan. Dasar harga satuan pekerjaan perhitungan disini adalah bersifat empiris dikarenakan setiap alat masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan, akan tetapi untuk menganalisa harga satuan pekerjaan harus ditinjau semua biaya yang menyangkut semua aspek yang ‘mempengarvhi harga satuan antara lain: 1. Biaya kepemilikan. 2. Biaya operasi. 3. Biaya perbaikan, 4, Biaya tidak langsung. jiaya Kepemilikan terdiri dari. a, Harga Pokok. Harga ini adalah harga pembelian ditambah dengan biaya angkut dan assembling sampai ke job site. b. Penyusutan. Harga ini dihitung besarnya penyusutan yaitu harga modal pada suatu perbaikan oleh umur pemakaian Harga.pokok - hargasisa- hargaban ee (VET Umur ekonomis (1) Penyusutan per jam = 42 c. Nilaisisa. Besamya nilai sisa diperkirakan 10 % dari harga alat. d. Bunga, Pajak, Biaya Gudang dan Asuransi. -Bunga (interest ) Perhitungan ini menurut buku PS DPUTL menggunakan Avarage Investmen Concep dihitung pertahun Avarage Investment Ineres.h- of 2 hare pot seeee(VL.2) 7 Dimana: n =Umur ekonomis i. = interest rate pertahun -Pajak Besar pajak diperhitungkan 2 % Pajak / tahun = + (VL3) 02x" *? sharga.pokok . 2n -Biaya gudang. Besarnya jasa penyimpanaa dalam gudang diambil 1 % Biaya gudang / tahun = or) x pargapokok in -Asuransi. Besarnya asuransi diambil 2 % Peremi asuransi/tahun = 0.02.x. 21 sharga.pokok . .(ULS) 1 2, Biaya operasi ( operation cost ). Biaya ini maksudnya adalah termasuk biaya-biaya untuk: a.Pemeliharaan. ‘Termasuk biaya sevice peralatan dan suku cadang. b.Pemakaian bahan baker. Pemakaian bahan bakar pada umumanya adalah: Untuk bensin dibutuhkan : 0,3 liter/PK/Jam Untuk solar dibutuhkan : 0,2 liter/PK/Jam 4B Andaikan kata mesin bekerja dengan kekuatan penuh 80 % yaitu hanya 45 menit/jam, maka operation factor = 80%.x.=-memit 60.menit x.100% = 60% 60% adalah OF (opeatrion faktor) Maka untuk Pemakaian bensin = 0,6 x 0,3 = 0,18 lt/PK/Jam Pemakaian solar = 0,6 x 0,2 = 0,12 Itr/PK/Jam ¢.Pemakaian minyak pelumas Dapat digunakan Rumus: G = Sumlah minyak yang digunakan (Itr/jam) DK = Kekuatan mesin (PK) Faktor C= Isidari carter mesin, gearbox (Itr) T= Waktu penggantian minyak (jam) TABEL VI. 1. DAFTAR BESARNYA F (dalam empiris) ae Konis! iapangan Ringan Sedang Berat Roda ban on road 0.25 0.30 0.40 Roda ban off road 0.50 0.55 0.60 Track type tractor 0.50 0.63 0.75 Dragline & shovel 0.50 0.55 0.60 Dragers | 925 0.50 0.60 Sumber data PS DPU f, Pemakaian minyak hydraulis Banyaknya minyak hydraulis yang diperlukan: Cc H= 1,2.(liter | jam). t Dimana : H_= Kebutuhan minyak hydraulik (ltr/jam) C= Kapasitas minyak sistim hydraulik (liter) ‘T= Waktu penggantian minyak hydraulis g- Penggunaan gemuk (grease) Pemakaian gemuk (grease) didapat dari berbagai percobaan dan penenelitian yang cukup lama membutuhkan waktu, untuk mempermudah perhitungan penggunaan gemuk (grease) dituangkan dalam tabel dibawah ini. TABEL VI. 2. PENGGUNAAN GEMUK (grease) T Kondisi lapangan Tenis alat Ringan Sedang Berat | (jam) Tracktor: tipe 100 PK 02 6.30 05 75-100 PK O15 0.25 04s 60-75 PK 0.10 0.0 0.40 25-50 PK 0.05 0.15 0.25 Wheel tipe 100-150 PK 0.05 0.15 0.25 ‘Unit yang ditarik 0.05 0.10 0.15 Dradger 1.0 2.0 3.0 Sumber data PS DPUTL h, Bahan-baban pelengkap Bahan pelengkap yang dimaksud adalah air aki, kabel baja, dil. i. Pemakaian ban Pemakain ban ini berlaku untuk peralatan yang mempunyai_ ban karet. Hargabanluar + Bandalam Biaya ban/jam'= Umur ban.(jam) (VIB) TABEL VI. 3. PERKIRAAN UMUR BAN 45 Ringan 7 Sedang **” | Berat #7 Jenis alat Km/jam Km/jam | Km/jam Self propelled sereper | _120.000/4.000 90.000/3.00 60.000/ 2.000 Off highway truck 140.000/3.500 80.000/2.000 20.000/500 Motor greder 80.000/4.000 50,000/2.500 30.0001.500 Wheel loader 15.000 oa /1000 Sumber data PS DPUTL. *) Operasi peralatan pada julan yang baik dan terawat. **) Operasi jalan dengan permukaan batu krikil. ***) Operasi jalan dengan permukaan penuh batu pecah. j.Biaya operstor Biaya operator tergantung jenis pekerjaan. Faktor-faktor yang dapat diperhitungkan yakni : a, Gaji operator. b. Gaji pembantu operator. ©. Gaji mekanik. d. Biaya lembur. e. Keamanan (Social security). f. Tunjangan pengobatan dil. 6.2.Perbaikan Menghitung biaya perbaikan adalah memperkirakan umur ekonomis dari peralatan tersebut yang memerlukan biaya perbaikan antara 90 %-100 %, untuk mempermudah diambil 90 % dari harga pokok Misalnya umur ekonomis peralatan ditaksir 5 thn, sedangkan sewa peralatan 15 tahun maka: Tahun ke 1 = 1/15 x 905 harga pokok = 6% harga pokok | Tahun ke 2 = 2/15 x 905 harga pokok = 12% harga pokok Tahun ke 3 = 3/15 x 905 harga pokok = 18% harga pokok ‘Tahun ke 4 = 4/15 x 905 harga pokok = 24% harga pokok ‘Tahun ke 5 = 5/15 x 905 harga pokok = 30% harga pokok 46 jaya tidak langsung Biaya ini diambil sebesar 515% dari biaya langsung. 6.3.PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN A. Data perlatan. 1. Jenis alat 2. Merk 3. Tipe / model 4, Buatan negara 5, Tahun pembuatan 6. Kapasitas 7. Produks! alat/jam 8. Umurekonomis alat : a. tahun 9. Jam kerja/tahun 2b. jamvtahun 10, Harga CIF 11. Handling fee 12, Inklaring 13. Bea mesuk dil 14, Angkutan 15. Harga pokok +: Rp.A=(10+11+12+13+14) 16, Harga Ban 2 RpB 17. Nilai sisa : Rp.10%(Rp.A - Rp.B) 18. Harga penyusutan —: Rp.d-Rp.B- Rp.C 1 -Rp.D 6.4.DATA KERJA ALAT 6.4.1.Biaya langsung (direct cost) Biaya pemilikan (owning cost) = Fel a. Penyusutan axb b. Bunga, pajak, biaya = 20% x a TT Rp. 47 Biaya operasi (operation cost) dan perawatan (maintenance) a. Bahan baker b Minyak lumas . Minak hydraulis d. Grease e. Bahan pelengkap £ Ban a operator & mek: 12 Biaya perbaikan ( repair cost) Biaya perbaikan 13 Biaya langsung Biaya tidak langsung (indirect cost) Biaya tidak langsung = (5 s/d 15) % x Rp.) Keuntungan dan pajak. %x (i+) . %x (T+Il+ Ia) Keuntungan dan pajak (III) Biaya total clat EHH a. Keuntungan b. Pajak HARGA SATUAN Biayatotal.alat , satuan pekerjaan= Harga satuan pekerjaan~ SC asialat m! Sumber data PS DPUTL 48 Penjelasan a. Uraian dan harga satuan pekerjaan adalah sangat penting untuk menentukan harga yang sebenamya, tapi sebelumnya kita harus memahami dari mana harga itu dan bagaimana cara perhitungannya. b. Kata-kata asing dalam perhitungan ini yang menyangkut dalam harga satuan (m*/jam) 1. CIF adaiah singkatan dari kata Cost of Insurance and Freight ini artinya harga barang yang dibeli dari pabrik langsung dikirim ketempat. 2. i adalah singkatan dari interest rate per tahun, besarnya i diambil rata-rata 15% dan untuk mendapatkan interest/jam adalah membagi interesttahun dengan jam pemakaian pertahun. 3. Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk keperluan overhead, pengawasan dll, untuk biaya ini diambil sebesar 5-15% dari biaya langsung. ‘Sumber data PS. Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik Latihan dan tugas. Setiap pertemuan mnahasiswan membuat kelompok untuk mendiskusikan dan hasilnya dikumpulkan dalam pertemuan berikutnya. 1, Jelaskdn dengan detail cara perhitungan dengan mempergunakan rumus. 2, Jelaskan perhitungan dengan menggunakan table-tabel. © Mahasiswa dianjurkan untuk membaca buku Mekanka tanah. Disusun oleh DR. Ir. Soyuno Sostrodarsono dan buku Perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan ‘menggunakan alat-alat berat. Ir. Rochmanhadi Reffrensi : «Ir. Rochmanhadi. Perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat- alat berat. DR. Ir. Suyono Sostrodarsono Mekanika tanah. © PS, Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik BAB. VII. PERHITUNGAN PRODUKSI ALAT. Tujuan Pembelajaran Khusus. Pada akhir pembelajaran bab ini mahasiswa dapat, 1. Menganalisa perhitungan yang dikerjakan oleh armada alat berat. 2. Menganalisa bermacam-macam alat dengan prilaku yang berbeda. 3, Memahami rumus-rumus yang yang dikeluarkan oleh pabrik. 7.1.Pendabuluan. Perhitungan produksi alat adalah suatu perhitungan akhir untuk menjalankan rencana kerja yang telah disesuaikan dengan kondisi dilspangan, naraun sebelumnya teriebih dahulu harus diketahui Kepaitas blade dari boulldozer dan sovel atau backhoe untuk mendapatkan kapasitas tersebut disarankan agar melihat spesipikasi teknik yang dikeluarkan oleh pabrik, hal ini dikarenakan Kemungkinan setiap tahun ukuran tersebut tidak akan sama, Untuk kapasitas bucket dari sovei dan kapasitas blede dari bouldozer tergantung pada berat matrial yang dikerjakan, untuk kapasitas munjung (heaped) adalah berdasarkan pada kemiringan 2:1, dengan mengetahui blade dari dozer dan sovel maka produksi dapat dihitung seperti dibawah ini: 7.2.Taksiran produksi. (TP) TP = PMT x FK... (V9) Dimana: PMT =Produksi maksimum Teoritis. FK = Faktor Koreksi. 7.2.1. Produksi maksimum (eoritis PMT = KBx Dimana KB = Kapasitas blade (m°) T =Jumlah trip (jam) 7.2.2.Trip tiap jam. 60 WS WS = Waktu siklus (menit) (VEIL) 50 71.2.3.Waktu siklus/cycle time a. Boulldozer ws= +242 FR J = Jarak dorong (m) F = Kecepatan maju (m/menit) R= Kecepatan mundur (m/menit) Z = Waku pindah perseneling (menit) b. Sovel WS =WMu+ Wma+ WB + WI+Z.. WMu = Waktu must hal ini tergentung dari jenis tanah (menit) WMa = Waktu manuver (menit) WB = Waktu buang hal ini tergantung pada tempat pembuangan (menit) WJ = Waktu jalan (menit) Jit ss "TT RI Ra RO I= Jarak angkut (m) FI&F l= Kecepatan maju I & II (meter/menit) RI&RIl=Kecepatan mundur I & II (meter/menit) Contoh perhitungan . 1. Diketahui: Jarak gusur = 60.00 meter Kondisi !apangan tidak menguntungkan dan jenis tanah biasa Perbandingan pemuaian dan penyusutan tanah C = 0.90 dan L = 1.25 Kemiringan rata-rata = 10%. Berat boulldozer_ = 15 ton. Jawab Lihat table V. 10 dan V. 11 qo = 3.00 m’ dengan jarak gusur 60.00 meter Kemiringan 10 % (naik) maka p = 0.64. Siklus 9 = GX = 3,00.2.0.64 = 1,92 m Siklus operasi : Cm = 0.037 x 60+ 0.25 = 2,47 menit. Lihat table IV.1 dan table V. 12. Dari table IV. 1 didapat perubahan tanah f = ¢ Dari table V. 12 didapat E = 0,35 Maka volume perjam akan didapat sebagai berikut: 60.xgxfxE _ 60x.0.92x.0.72..0.3 35 Q =12,m? | jam cs 2.47 TABEL VIL. 1. GRAFIK UNTUK MENGHITUNG KECEPATAN DUMP TRUCK TYPE 773. B ‘No | Kelan | Jarak |GR| RR | GR+ | Kece | Kee. Faktor | Kee. Waktu daian RR | patan | Tavel | Kece | Rata- | (Menit) Max | patan_| rata 7 Ise é 7 € > 7 T] baer [ea] 2 ‘Naik 500 10,5] 3 1.505 F2 12,50 0,65 135,42 3,69 3 | daar [io oS |S] 2500-| 0,60] 230 | Oe TY] daar [1070S ST] 61S0 | 07S | 768,75 | OT 5 | Turun 500 10,5] 5 1,505 FS 31,00 0,80 413,33 121 6 =| Datar 10 0 5 Ss FT 61,50 |. 0,75 768,75 0,01 x = 5,00 Catatan: .7.x.1000 No.9 = 80721000 5g 60 No.19= No Noo GR = Grade Resisten (Tahanan Kemiringan) RR = Resisten Rolling (Tahanan Gelinding) GR = 10,50 % (PTM hal. 20 Tabel Konversi Ir. Rochman Hadi) RR =5 % (PTM hal. 15 Factor tahanan gelinding Ir. Rochman Hadi) (Faktor Kecepatan (PBPAB hal 52. Ir. Rochman hadi) 53 Produksi perjam dapat dihitung dengan rumus: _ 9x.60.XE oC. Dimana: q =Produksi persiklus (m?, Ceyd) Q =Produksi perjam (Cm = Waktu siklus (menit) E. =Efisiensi kerja. Produksi persiklus dipakai rumus: q = qi x K Dimana : = Produksi persiklus = Kapasitas munjung (reaped) =5,4 m? K =Faktor bucket = 0,80. Dengan demikian 4 x 0,80 = 4,32 m> ‘Waktu siklus pada muatan meiintang dapat dihitung dengan rumus: 24242 Cc. 2.2. Gambar Vil. 1. Waktu siklus Dimara : Cm=Waktu siklus (menit) D = Jarak angkut = 2 x 10 meter F = Kecepatan (m// menit) = 11,5 Km/ jam. R= Kecepatan mundur (m/menit) Z = Waktu tetap 0,20 digunakan untuk ganti . 34 Perlu mendapat perhatian bahwa untuk ganti perseneling, menunggu pemuatan, berpuiar, membuang muatan dan menunggu dump truck adalah waktu yang dibutuhkan untuk perhitungan alat, untuk kecepatan mundur atau maju dipakai gigi 2 atau gigi 3, dan untuk perhitungan dipaksi gigi 2. Kecepatan dalam spesipikasi dikalikan dengan factor 0,80 hal ini untuk mendapatkan kecepatan . PAPPAB. tr-Rockman Hadi halaman 25 11,5.x,1000.x.0,80 Maju/ Foword = s 153,33.meter /menit 60.menit 1 Mundur / Reseve = 13:2%:1000-5080 176 menit /meter 60.menit Waktu siklus (Cm )=—22— + 2% + 0,20. menit = 0,45 menit 53,33 176 Efisiensi kerja Produksivitas sesungguhnya - Faktor konversi tanah lepas f = 1,00 ~ Efisiensi kerja tergantung pada fuctor, -Topografi -Keahlian operator -Pemilihan alat -Pemeliharaan yang menyangkut operasi alat. Hal ini tersebut diatas sangat sulit untuk ditentukan, untuk itu ditentukan sendiri E=0,83. Maka produksivitas tanah lepas untuk whell loader, qx 602 Exf = Fe OOn bas G =432.x.60.menit / fam.x.0,83.x.1,0 = 478,08.n0 / jam 0,45.menit 35 Tenaga yang diperlukan (Requied power) Tahanan total sama dengan Tenaga yang diperlukan = GR + RR. S%+7%=12% Berat total = Berat kosong + Berat beban. = 38.885 kg + 61.545 kg = 100.430 ke Tenaga dibutuhkan = Grade Efektife + Total Resisten ‘Tahan glinding (RR) =7%x 100.430= 7. 031,10 kg Tahan kelandaiaa (GR)=5% x 100.430= 5. 021,50 ke ‘Tahanan Total = 12 .052,60 kg Power horse = tenaga tarik x kecepatan pimp = 375HPEf Kecepatan Perhitungan tahanan total & traksi keritis. 1, Grade resisten kelandaian = 7% (PTM hal 20 Ir. Rochmanhadii) 2. Rolling resisten gelinding = 5% 3, Tenaga yang dimanfaatkan Koefisien traksi (C)_ 0,55 % (PTM hal.30) ‘Tekanan gandar belakang = 66,7 % (Lampiran table) = 0,667 x 100.430 = 66.987 kg Tenaga yang dimanfaatkan/traksi kritis = 0,20 x 66.987 kg = 13.397,40 kg (0,20 - PTM hal 30 Ir. Rochman Hadi) Maka traksi keritis > tahanan total untuk itu kendaraan dapat berjalan lebih dengan gigi 2. 59 Penjelasan: a. Dalam pehitungan ini dituntut untuk mengenal tahapan-tahapan yang harus dihitung sebagaimana pada contoh, untuk lebih tepat dalam perhitungan sebagai adalah contoh, waktu tunggu. Waktu tunggu ada beberapa macam, 1, Waktu tunggu muat 2. Waktu tunggu ganti perseneling. b. Perhitungan produksi alat adalah penggabungan pehitungan dari beberapa aspek yang berbeda yang kesemuanya ini ada petunjuk terutama petunjuk dari table-tabel, schinga Latihan dan tugas. Setiap pertemuam mabasiswan membuat kelompok untuk méndiskusikan dan hasilnya dikumpulkan dalam pertemuan berikutnya. . 1, Jelaskan pengertian waktu tunggu, dimana posisi waktu tunggu. 2. Jelaskan tenaga yang diperlukan, sehinga mendapatkan rimpul. Mahasiswa dianjurkan untuk membaca buku Mekanka tanah. Disusun oleh DR. Ir. Soyuno Sostrodarsono . Reffrensi : * Ir, Rochmanhadi. Perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat- alat berat. * DR.r. Suyono Sostrodarsono Mekanika tanah, © Komatsu “ The New Frotier of Technology and Quality” * P-5. Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik.

Anda mungkin juga menyukai