Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Kematian ibu masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, hal ini


merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat pada suatu negara. Angka
kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan (Dinas
Kesehatan Kota Padang, 2014).
Angka kematian ibu di seluruh dunia pada tahun 2015 sebanyak 303.000 jiwa.
Setiap hari terjadi kematian ibu sebanyak 830 akibat kehamilan dan persalinan. Sekitar
99% angka kematian ibu terjadi di negara berkembang, sedangkan angka kematian ibu
di negara maju sebesar 1%. Penanganan yang baik dari tenaga medis dalam
penatalaksanaan selama dan setelah persalinan dapat menyelamatkan ibu dan bayi,
sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Hal ini dibuktikan dengan
terjadinya penurunan AKI hingga 44% antara tahun 1990 sampai 2015 (WHO, 2015).
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola
penyebab langsung dimana-mana sama, yaitu : perdarahan (25%, biasanya perdarahan
pascapersalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%),
komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%) (Mayang, 2013).
Perdarahan obstetri merupakan penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan sumber Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemenkes RI 2014 mencatat penyebab
kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan (30,3%), hipertensi dalam kehamilan
(27,1%), infeksi (7,3%), partus lama (0%) dan abortus (0%). Selain penyebab obstetrik,
kematian ibu juga disebabkan oleh penyebab lain-lain (non obstetrik) sebesar 40,8%.
Perdarahan dalam obstetri dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan obstetri
dapat dibagi menjadi perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan
antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua
persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta dan perdarahan

yang belum jelas sumbernya (Chalik, 2010 ; Departemen Kementerian Kesehatan RI,
2015).
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 67% (atonia uteri
23,88%, sisa plasenta 19,40%, retensio plasenta 40,30%, dan persalinan dengan laserasi
jalan lahir 16,42%), sepsis 8%, toksemia 7%, dan abortus 10%. Perdarahan terjadi 10
kali lebih sering pada saat persalinan (Assesment Safe Motherhood,1990). Pritchard,
dkk (1962) mencatat bahwa sekitar 5% dari wanita yang melahirkan pervaginam akan
kehilangan lebih dari 1000 ml darah. Perdarahan postpartum merupakan penyebab 25%
dari keseluruhan kematian akibat perdarahan obstetrik (Ryan, 2011).
Tingginya angka kematian ibu akibat perdarahan yang disebabkan oleh plasenta
previa dan slusio plasenta dapat dihindari dengan melakukan persalinan secara
perabdominan dengan seksio sesarea. Berdasarkan data yang di dapat dari Rumah Sakit
grand medistra tahun 2015 ditemukan kasus persalinan seksio sesarea seksio semakin
meningkat diakibatkan banyak nya ibu hamil yang mengalami pendarahan antepartum
yang disebabkan len plasenta previa, solusio plasenta dan yang lain nya.
Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
karateristik ibu yang mengalami pendarahan antepartum di rumah sakit grand medistra
2016.

A. Rumusan Masalah
Dengan memperlihatkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti merumuskan
permasalahan yaitu Bagaimana Karateristik Ibu Yang Mengalami Pendarahan
antepartum
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Karateristik Ibu Yang Mengalami Pendarahan Antepartumdi Rs
Grand Medistra Lubukpakam Tahun 2016
2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui Bagaimana Karateristik Ibu Yang Mengalami Pendarahan antepartum


yang disebabkan plasenta previa
b) Untuk mengetahui Bagaimana Karateristik Ibu Yang Mengalami Pendarahan antepartum
yang disebabkan solusio plasenta

C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Sebagai sumber bacaan bagi Mahasiswa Akademi Kebidanan yang akan melanjutkan
penelitian berikutnya dan sebagai bahan masukan (Referensi) di perpustakaan Akademi
Kebidanan Medistra Lubuk Pakam.
2. Bagi Peneliti
Memahami wawasan Pengetahuan Penelitian dan menerapkan ilmu yang di dapat selama
mengikuti perkuliahan khususnya tentang pendarahan
antepartum pada kehamilan.
3. Bagi Ibu
Sebagai masukkan informasi agar ibu lebih mengetahui apa penyebab pendarahan
antepartum salama kehamilan

Anda mungkin juga menyukai