Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I IDENTIFIKASI PASIEN
Nama
: Tn. AL
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 34 tahun
Agama
: Islam
Alamat
Suku Bangsa
: Betawi
Pendidikan
: SMK
Status pernikahan
: Cerai
Pekerjaan
: Tidak bekerja
: 28 September 2015
Tanggal anamnesis
: 5 September 2015
II RIWAYAT PSIKIATRI
A Keluhan Utama
Pasien suka membakar barang-barang di rumah sejak satu minggu sebelum
masuk rumah sakit.
B Keluhan Tambahan
-
Satu bulan yang lalu pasien dibawa berobat oleh adiknya ke Poli Rumah
Sakit Jiwa Islam Klender untuk berobat karena keluarga khawatir dengan perilaku
pasien yang semakin sering keluyuran tengah malam. Setelah beberapa hari
berobat jalan, pasien mengaku merasa tidak nyaman dengan pengobatannya,
pasien merasa pusing setelah mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter
sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan harus selalu diawasi ketika
waktunya minum obat. Saat berobat jalan yang kedua, pasien semakin tidak patuh
bila disuruh minum obat dengan alasan obat terasa pahit dan membuat kepalanya
menjadi pusing, karena kesal pasien akhirnya mengambil obatnya diam-diam dari
adiknya dan menyembunyikannya.
Satu minggu sebelum masuk rumah sakit pasien menjadi mudah emosi
dan curiga kepada orang lain karena mendengar suara-suara yang menjelekjelekkan dirinya sehingga pasien menjadi sering marah-marah dan membanting
barang-barang. Bila disapa oleh tetangga, pasien langsung marah-marah dan
memaki dengan kata kasar. Pasien juga suka membakar barang-barang di rumah
yang dianggap tidak penting karena mendengar suara yang menyuruh pasien
untuk membakar barang-barang tersebut. Pasien menyangkal adanya kekuatan
yang mengendalikan perbuatannya ataupun pikirannya. Merasa resah dan
terganggu dengan perbuatan pasien, akhirnya adik pasien membawa pasien
berobat kembali ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender.
III
pasien dirawat di RSJ Grogol dan pulang dengan perbaikan. Sepulang dari
rawat inap pasien tidak pernah dibawa kontrol ke rumah sakit. Pada tahun
2009 pasien dibawa berobat jalan ke RSJ Grogol dan tidak pernah datang
kembali untuk kontrol. Keluarga pasien tidak ingat dengan obat apa yang
diberikan. Pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 pasien berobat jalan
ke RSJI Klender dan tidak pernah kontrol. Di RSJI Klender pasien diberi obat
Risperidon dan Trihexyphenidyl.
B Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius saat kecil. Pasien
tidak pernah dirawat di rumah sakit dan dioperasi apapun sebelumnya. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit kejang, epilepsi, diabetes, hipertensi dan
trauma kepala.
Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Tidak ada cacat bawaan yang
ditemukan. Menurut cerita yang didapatkan pasien tidak memiliki kebiasaan
buruk, seperti membenturkan kepala atau menghisap jari.
C Masa Kanak-kanak Pertengahan (3-7 tahun)
Sewaktu kecil pasien adalah anak yang periang, baik dan memiliki
banyak teman. Pasien mengatakan bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK)
Al-Marzukiyah. Semasa SD, pasien dinilai tidak banyak bertingkah laku buruk
di sekolah. Pasien tidak pernah terlibat perkelahian dengan temannya di
sekolah. Pasien menyelesaikan sekolah dasarnya selama enam tahun. Menurut
pasien, pasien lebih sering bergaul dengan teman yang usianya terpaut lima
tahun lebih tua dari pasien karena alasan lingkungan. Saat kelas 6 SD pasien
mulai mencoba merokok karena melihat teman-temannya merokok. Ketika
ingin merokok pasien akan mengambil rokok diam-diam dari warung milik
ibunya.
D Masa Kanak-kanak Akhir dan Pubertas (11-18 tahun)
Pasien merupakan anak yang pemalu dan tertutup, tidak memiliki
teman dekat, serta jarang mengutarakan masalahnya kepada orang lain
termasuk keluarganya. Pasien bersekolah di SMP 17 Pondok Gede dan SMK
PGRI 8. Pasien dapat menyelesaikan pendidikan SMP dan SMA-nya dengan
baik. Saat SMP kelas 3 pasien mulai mencoba pil Nipam yang 10 mg dan
mengonsumsi alkohol. Pasien mengaku menggunakan pil Nipam untuk
meningkatkan rasa percaya diri dan berhenti menggunakan pil Nipam saat
kelas 1 SMK.
E Masa dewasa
Hubungan
pasien
dengan
keluarganya
baik.
Setelah
pasien
gurunya saat di Semarang. Setiap berdzikir asmaul husna pasien merasa jin
yang terkurung di ayat tersebut terlepas dan menempel di punggung pasien
dan menyebabkan punggungnya terasa dingin seperti ada angin yang
berhembus.
Riwayat Pendidikan
Pasien dapat menyelesaikan pendidikannya dari TK hingga SMA
dengan baik. Setelah lulus sekolah pasien tidak berniat melanjutkan
pendidikannya ke bangku kuliah karena masalah perekonomian
keluarga.
Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja di bengkel mobil selama 1 minggu, berhenti
karena pasien tidak betah dengan peraturan dilarang merokok dan
merasa sulit beribadah karena pekerjaannya yang kotor dan
mengharuskan pasien untuk mandi setiap kali ingin beribadah. Sebelum
masuk rumah sakit, pasien mengaku bekerja serabutan sebagai tukang
ojek.
Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien mengaku beragama
Islam.
Pasien
tumbuh
dalam
Keterangan :
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Penderita
: Tinggal serumah
Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 34 tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya,
postur tubuh kurus dan pendek, berkulit sawo matang, rambut pendek hitam dan
tampak sudah beruban, kuku pendek dan kotor. Pada saat wawancara pasien
mengenakan baju kaos berwarna hijau, memakai celana bahan berwarna hitam
serta sarung, dan memakai sandal jepit. Pasien cukup bersih dan rapi.
B Bicara
Pasien berbicara spontan, volume bicara cukup, intonasi baik, artikulasi cukup
jelas, tidak terdapat kemiskinan bicara, dan pembicaraan dapat dimengerti.
C Mood dan afek
1
2
3
Mood
Afek
Kesesuaian
: Hipertimik
: Luas
: Serasi
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Auditorik
dan commanding
Visual
: Tidak ada
Taktil
Olfaktori
: Tidak ada
Gustatorik
: Tidak ada
7
2. Ilusi
: Tidak ada
3. Depersonalisasi
: Tidak ada
4. Derealisasi
: Tidak ada
E. Pikiran
1
Proses Pikir
a. Produktifitas
Asosiasi longgar
Flight of ideas
Kemiskinan ide
Inkoheren
b. Kontuinitas
Blocking
Sirkumstansia
Tangensial
Perservasi
c. Hendaya Bahasa
Neologisme
Word Salad
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
F. Isi Pikir
a
Waham
Waham Bizzare
: Tidak ada
Waham Sistematik
: Tidak ada
Waham Nihilistic
: Tidak ada
Waham Paranoid
:
- Waham Kebesaran : Tidak ada
- Waham Kejar: Riwayat waham kejar
- Waham Rujukan
: Tidak ada
- Waham Dikendalikan:
Thought withdrawal
: Tidak ada
Thought insertion
: Tidak ada
Thought broadcast
: Tidak ada
Thought control
: Tidak ada
-
Waham cemburu
: Tidak ada
Erotomania
: Tidak ada
Pre okupasi
: Tidak ada
Obsesi
: Tidak ada
8
Kompulsif
: Tidak ada
Fobia
: Tidak ada
Kesadaran
Orientasi
: Compos mentis
:
a. Waktu: Baik
b. Tempat
: Baik
c. Orang
: Baik
3
Daya ingat
a
Visuospasial: Baik
(Pasien mampu menggambar bangunan segi lima yang bersinggungan
yang dicontohkan pemeriksa)
Pikiran abstrak
: Baik
(Pasien mampu menjawab perbedaan dan persamaan antara apel dan jeruk)
7
Intelegensia
: Baik
Pengendalian Impuls
Baik. Tidak ada potensi untuk menyakiti diri sendiri dan orang lain.
VIII
Daya Nilai
Terganggu (pasien mengatakan jika menemukan dompet yang berisi uang ia
akan mengambil uang tersebut dan menggunakannya untuk keperluan sehari-hari)
9
IX
Tilikan
Derajat IV
Status Fisik
A Status Internus
1. Keadaan umum
: Tampak sehat
2. Kesadaran
: Compos Mentis
3. Tekanan darah
: 120/80 mmHg
4. Nadi
: 80x/menit
5. Suhu
: 36,6oc
6. Pernapasan
: 18x/menit
B Status Neurologis
GCS
Mata
Gerakan
Bentuk pupil
Rangsang cahaya
Motorik
Tonus
Turgor
Kekuatan
Koordinator
Refleks
10
pasien tidak mau meminum obatnya karena obat pahit dan setelah meminumnya
pasien merasa pusing.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan:
-
Mood: elasi
Afek: luas
Gangguan persepsi: riwayat halusinasi auditorik dan taktil
Gangguan isi pikir: riwayat waham kejar
Ingatan jangka sedang terganggu
Daya nilai terganggu
Gejala tersebut sudah dirasakan selama lebih dari satu bulan, sehingga disimpulkan
Aksis I: F20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II: Dari riwayat premorbid didapatkan ciri kepribadian skizoid yaitu pasien
merupakan pribadi yang tertutup
II
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: F20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Ciri kepribadian skizoid
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Aksis V
: GAF Sekarang
GAF 1 tahun terakhir
: 70
: 75
XI DAFTAR MASALAH
1. Problem organobiologik
Tidak ditemukan adanya kelainan organik dan fisik.
2. Problem psikologik dan perilaku
3. Sosiobudaya
XI.
Pasien tidak patuh minum obat karena pasien tidak nyaman dengan
obatnya
Keluarga tidak paham dengan penyakit pasien
RENCANA TERAPI
1
Psikofarmaka
11
Olanzapine 10 mg (1x1)
THP 2 mg (2x1)
Psikoterapi
Supportif
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien dalam menghadapi
masalah.
Mengingatkan pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan sering
Terapi Keluarga
Menjelaskan pada keluarga mengenai penyakit pasien yang sebenarnya,
agar keluarga dapat membantu dan mendukung rencana terapi.
XII
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
12
mengutarakan perasaan
Keluarga kurang paham dengan penyakit
pasien
terkontrol
70
60
50
Gejala klis
40
GAF score
30
20
10
0
Semarang
2005: sepulang dari pengobatan alternatif di Bandung perilaku pasien kembali
keluarganya
2008: pasien merasa sudah sehat dan tidak pernah dibawa kontrol berobat oleh
keluarganya
2009: pasien merasa sudah sehat dan tidak pernah dibawa kontrol berobat oleh
keluarganya
13
2010: pasien ditinggal oleh istrinya dan dari pengobatan sebelumnya pasien
merasa sudah sehat dan tidak pernah dibawa kontrol berobat oleh keluarganya
2011: pasien merasa sudah sehat dan tidak pernah dibawa kontrol berobat oleh
keluarganya
2012: pasien bercerai dengan istri keduanya
2013: pasien merasa sudah sehat dan tidak pernah dibawa kontrol berobat oleh
keluarganya
2014: pasien merasa sudah sehat dan tidak pernah dibawa kontrol berobat oleh
keluarganya
2015: pasien merasa sudah sehat dan tidak pernah dibawa kontrol berobat oleh
keluarganya
14
STATUS
UJIAN PSIKIATRI
Disusun oleh:
Dicha Oseanni Andriswari
1102010076
Penguji:
dr. Isa Multazam Noor, Msc, Sp.KJ (K)