Epidemiologi Penyakit
Epidemiologi Penyakit
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang
lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia
(tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah) dan
sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha
untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media
yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya
(Notoadmodjo, 2003).
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah mahasiswa mampu mengetahui secara umum
tentang ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta fakor yang terkait di
tingkat populasi (Epidemiologi) pada lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Lingkungan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiaporang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Menurut WHO (World Health
Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.
2.2 Sejarah Epidemiologi
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemi.Hal ini berarti
bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam
perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi,
sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit
pada manusia di dalam konteks lingkungannya.Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit
serta pencarian determinandeterminan penyakit tersebut.Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit serta determinan-determinan yang
mempengaruhi penyakit tersebut. Epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal lewat
catatan sejarah pada zaman dahulu kala dan bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu
kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu sama lainnya.
Epidemiologi dalam pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
butuh ilmu kedoteran seperti ilmu faal, biokimia, patologi, mikrobiologi dan genetika.Perbedaan
antara ilmu kedokteran dengan ilmu epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah
kesehatan. Ilmu kedokteran menekankan pada pelayanan kasus demi kasus sedangkan
epidemioogi menekankan pada kelmpok individu.Oleh karena itu, selain membutuhkan ilmu
kedokteran, epidemiologi juga membutuhkan disiplin lmu-ilmu lain seperti demografi, sosiologi,
antropologi, geologi, lingkungan fisik, ekonomi, budaya dan statiska.
Dalam perkembangan ilmu epidemiologi sarat dengan hambatan-hambatan karena belum
semua ahli bidang kedokteran setuju metode yang di gunakan pada epidemioogi.Hal ini
disebabkan karena perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli
pengobatan dengan metode epidemiologi terutama pada saat berlakunya paradigma bahwa
penyakit disebabkan oleh roh jahat.Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat
perjuangan yang gigih para ilmuwan terkenal di kala itu.Seperti sekitar 1000 SM Cina dan India
2
dalam
perkembangan
batasan
epidemiologi
selanjutnya
mencakup
pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut epidemi.
Kata epidemiologi digunakan pertama kali pada awal abad kesembilanbelas (1802)
oleh seorang dokter Spanyol bernama Villalba dalam tulisannya bertajuk Epidemiologa
Espaola (Buck et al., 1998).Tetapi gagasan dan praktik epidemiologi untuk mencegah
epidemi penyakit sudah dikemukakan oleh Bapak Kedokteran Hippocrates sekitar
2000 tahun yang lampau di Yunani. Hippocrates mengemukakan bahwa faktor
lingkungan mempengaruhi terjadinya penyakit. Dengan menggunakan Teori Miasma
Hippocrates menjelaskan bahwa penyakit terjadi karena keracunan oleh zat kotor yang
berasal dari tanah, udara, dan air. Karena itu upaya untuk mencegah epidemi penyakit
dilakukan dengan cara mengosongkan air kotor, membuat saluran air limbah, dan
melakukan upaya sanitasi (kebersihan).
Pengertian Epidemiologi Menurut Asal Kata
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri
dari 3 kata dasar yaitu Epi= pada/ tentang, Demosyang berati Pendudukdan kata terakhir
adalalah Logosyang berarti Ilmu Pengetahuan.Jadi EPIDEMILOGI adalah ILMU YANG
MEMPELAJARITENTANG PENDUDUK. Sedangkan dalam pengertian modern pada
saat ini EPIDEMIOLOGI adalah : Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan
Distribusi (Penyebaran) sertaDeterminan masalah kesehatan pada sekelompok
orang/masyarakatserta Determinannya (Faktor factor yang Mempengaruhinya). Suatu
ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit
infeksi menular.Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi
penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular,
penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya.Oleh
karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
Pengertian Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli
Pendapat Para Ahli Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi
senantiasa mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami
modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para
pakar epidemiologi, beberapa diantaranya adalah :
a. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala
macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah
adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu
penyakit.
b. Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena
massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural
History ) penyakit menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi
4
Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor
sebagai penyebab tejadinya faktor luaran (penyakit), maka perlu diuji faktor
kebenarannya dengan percobaan atau eksperimen. Misalnya kalu rokok dianggap sebagai
penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen bahwa jika rokok dikurangi,
maka kanker paru akan menurun.
2.5 Ruang Lingkup Epidemiologi
E
R
p
u
i
a
d
n
g
L
i
n
g
k
u
p
E
p
i
d
e
m
i
o
l
o
g
i
Tidak
Menular
(PTM)
adalah
penyebab
kematian
terbanyak
di
Indonesia.Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan
dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban
ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang
kesehatan di Indonesia.
pencegahan
diidentifikasi.Screening
PTM
ditujukan
PTM .Screening
kepada
atau
faktor
penyaringan
resiko
adalah
yang
telah
usaha
untuk
Faktor-faktor risiko Penyakit Tidak Menular di atas merupakan faktor-faktor risiko yang
berhubungan dengan perilaku dan dapat dikontrol dari diri kita sendiri. Sebenarnya masih ada
faktor-faktor risiko lain bagi terjadinya penyakit tidak menular tetapi biasanya faktor-faktor ini
sulit dikontrol dari diri sendiri, seperti: faktor stress, kegemukan, dan pencemaran lingkungan.
2.5.2 Epidemiologi Penyakit Menular
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
sebuah agen biologi seperti virus, bakteri, maupun parasit, bukan disebabkan karena faktor fisik,
seperti luka bakar atau kimia seperti keracunan.
Oleh sebab itu, mengapa penyakit ini disebut penyakit infeksi karena penyakit ini
ditularkan penderita melalui infeksi virus, bakteri maupun parasit yang ditularkan oleh
penderita, penularan penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, jarum suntik, transfusi darah,
serta tempat makan atau minum bekas penderita yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan
seksual, dll. Namun bukan berarti penyakit ini tidak bisa dihindari, pola hidup sehat dan
lingkungan dapat mennghindari dari penyakit ini.
Penyakit ini adalah penyakit yang paling menakutkan dibandingkan dengan penyakit
tidak menular karena penyakit ini masih sulit dalam pengobatannya dan dapat mengakibatkan
kematian jika tidak segera ditangani.
Ada beberapa jenis penyakit menular, dibawah ini di contohkan 5 penyakit menular, antara lain :
9
a) Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan
mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi adalah
melalui kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai oleh
penderita, contohnya handuk, baju, dll.Contoh : cacar air, kudis, panu.
b) Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang sangat
cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada umumnya
penyakit ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau
subklinis.
c) Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti
yang menghisap darah organ.
d) Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering berganti
pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja tetapi dapat
menjalar ke organ lain.
e) HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus
ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain seperti
menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh
telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan
rentan terhadap penyakit.
Cara Penularan Penyakit
Terdapat tiga aspek sifat utama penularan penyakit dari orang ke orang, antara
lain :
1. Waktu generasi (Generation Time)
Yaitu masa antara masuknya penyakit pada penjamu tertentu sampai masa
kemampuan maksimal penjamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Perbedaan
masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit
sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung,
sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga
timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada penjamu lain.
2. Kekebalan kelompok (Herd Immunity)
Yaitu kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap
serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan pada tingkat
kekebalan tubuh suatu anggota kelompok tersebut. Herd Immunity adalah faktor utama
dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit tersebut.
3. Angka serangan (Attack Rate)
10
Yaitu sejumlah kasus yang berkembang dan muncul dalam satu satuan waktu
tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki
resiko/kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana tata
cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan
individu dalam kehidupan sehari hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit
epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
Tindakan Pencegahan
Pencegahan penyakit datang dari diri sendiri, individu dapat meminimalkan pola hidup yang
tidak sehat dan memaksimalkan pola hidup sehat. Dibawah ini beberapa tindakan pencegahan
untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular, diantaranya :
1) Menjaga kebersihan lingkungan
Di lingkungan kita banyak sekali hal hal yang bias kita lihat dan evaluasi,
seperti, sampah dan kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta ventilasi/lubang
untuk pertukaran udara didalam rumah yang buruk bias menjadi sebab timbulnya
berbagai macam penyakit, khususnya penyakit saluran pernapasan.
2) Cuci tangan dengan sabun
Kita tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk berbagai aktivitas,
dan tangan beresiko sebagai perantara virus untuk masuk ke tubuh. Tangan menjadi
media perantara kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja
memegang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit mudah sekali masuk kedalam tubuh.
3) Olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup
Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga dapat
membantu meningkatkan daya tahan tubuh.Istirahat yang cukup membantu tubuh agar
tetap bugar. Pola makan yang seimbang, perlunya mengatur pola makan, terutama menu
makanan sehat, hindari makanan yang bersesiko terhadap kesehatan seperti, minuman
bersoda dan beralkohol, makanan ringan/snack, makanan olahan/makanan yang
mengandung pengawet, makanan yang ,mengandung Na, makanan tinggi kolesterol, dsb.
4) Pola hidup yang sehat
Selalu berpikir positip membantu kita terhindar dari stress. Mulai melakukan
pendekatan terhadap agama dapat menenangkan emosi, menghindari pergaulan bebas
dan setia pada satu pasangan.
5) Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi lebih baik diberkan mulai sejak Balita untuk mencegah
penularan penyakit.
6) Nutrisi yang baik
11
Perkuat fungsi tubuh dengan pola makanan yang bergizi yang mengandung tinggi
protein, tinggi serat, tinggi mineral, dan sebisa mungkin hindari konsumsi
makanan/minuman yang dapat merugikan tubuh.
2.5.3 Epidemiologi klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh
para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/dokter tentang cara pendekatan
masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi klinik sehari-hari,
para petugas medis terutama para dokter sering menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi
dalam menangani kasus secara individual. Mereka lebih berorientasi pada penyebab penyakit
dan cara mengatasinya terhadap kasus secara individu dan biasanya tidak tertarik untuk
mengetahui serta menganalisis sumber penyakit, cara penularan dan sifat penyebarannya dalam
masyarakat.
Berbagai hasil yang diperoleh dari para klinisi tersebut, merupakan data informasi yang
sangat berguna dalam analisis epidemiologi, tetapi harus pula diingat bahwa epidemiologi
bukanlah terbatas pada data dan informasi saja tetapi merupakan suatu disiplin ilmu yang
memiliki metode pendekatan serta cara penerapannya secara khusus. Dengan demikian maka
sewajar-nyalah apabila setiap dokter yang akan bertugas, dibekali pengetahuan dan keterampilan
khusus tentang cara pendekatan epidemiologi.
Dewasa ini para dokter yang bekerja di Puskesmas cukup banyak dibebani dengan tugas
ganda yaitu selain sebagai klinisi, mereka juga harus berfungsi sebagai pelaksana usaha
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Tugas utamanya sebagai seorang dokter akan
terganggu dengan berbagai tugas lain yang mem-butuhkan waktu dan tenaga, sehingga tidak
jarang dijumpai pelayanan penderita yang sangat bersifat kuratif saja. Para penderita akan
terperangkap dalam suatu lingkaran setan, yakni mereka secara individu akan sembuh setelah
pengobatan, tetapi kemudian mereka kembali ke lingkungan yang sama dengan kemungkinan
untuk menjadi sakit lagi.
2.5.4 Epidemiologi kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan system pendekatan
epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang
demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi
di dalam masyarakat.Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan tidak hanya memberikan
analisis tentang sifat karakteristik penduduk secara demografis dalam hubungannya dengan
masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat berperan dalam berbagai
aspek kependudukan serta keluarga berencana.
2.5.5 Epidemiologi gizi
12
Dewasa ini banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat di mana masalah
ini
erat
hubungannya
dengan
berbagai
faktor
yang
menyangkut
pola
hidup
banyak digunakan oleh para perencana pelayanan kesehatan, baik dalam bentuk analisis situasi,
penentuan prioritas, maupun dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat
umum maupun dengan sasaran yang khusus .
2.5.8 Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta
menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan
kerja, baik yang bersifat fisik kimiawi, biologis maupun sosial budaya, serta kebiasaan hidup
para pekerja.Bentuk ini sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan pekerja serta untuk
menilai keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja.
14