Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Budi Rahayu merupakan salah satu rumah
sakit swasta di Pekalongan dengan tipe C yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Salah satu
unit pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Pekalongan adalah pelayanan keperawatan di Ruang Intensive Care
Unit. Intensive Care Unit (ICU) adalah bagian dari rumah sakit yang
berdiri dengan staff yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang
ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit akut, cidera atau penyulit-penyulit yang mengancam
nyawa (Buku Pedoman ICU, 2011). Kondisi klien yang dirwat di ruang
ICU berbeda dengan kondisi klien yang di rawat di ruang lain. Klien
yang di rawat di ruang ICU membutuhkan monitoring yang terus
menerus dengan peralatan medis khusus serta perlu observasi
terhadap TTV dan hemodinamik secara ketat.
Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa
kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi
adaptif yang sesuai. Kecemasan anggota keluarga yang dirawat di
ruang ICU terjadi karena situasi tidak terduga yang dirasakan sebagai
suatu ancaman bagi kehidupan anggota keluarga. Waktu keluarga
untuk berada di dekat anggota keluarganya yang dirawat di ruang ICU
sangatlah terbatas, untuk satu hari hanya diberikan waktu 4 jam, 2 jam
pada pagi hari dan 2 jam pada sore hari. Selain jam besuk keluarga
diperkenankan menunggu di luar ruangan, kecuali klien dalam keadaan
sangat kritis yang perlu melakukan pendampingan dipersilahkan
masuk.

Data rekam medik Rumah Sakit Umum Budi Rahayu Pekalongan


khususnya ruang ICU tentang jumlah pasien yang dirawat pada bulan
November kurang lebih 40 pasien dengan berbagai macam penyakit.
Petugas yang paling banyak bertindak dengan klien saat berada di
ruang perawatan ICU adalah perawat, selain memberi dukungan pada
klien, perawat juga perlu memperbaiki dukungan bagi keluarga karena
kondisi pasien yang sedang dirawat di ruang ICU dapat berubah seiap
saat.
Pengalaman peneliti selama bekerja di ruang ICU kurang lebih 4
tahun sering ditemui kecemasan oleh anggota keluarga yang sedang di
rawat di ruang ICU, yang ditandai dengan sering bertanya dengan
perawat atau dokter, mondarmandir dalam ruang perawatan , menangis
dan ingin selalu dekat dengan klien. Penelitian sebelumnya pernah
dilakukan di Rumah Sakit Umum Sumedang pada tahun 2012 dengan
menggunakan metode DASS 21. Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa sebagian kecil responden tiak mengalami cemas (9,1%), hampir
setengah responden mengalami kecemasan ringan (27,3), lebih dari
setengah responden mengalami kecemasan sedang (51,5%)dan
sebagian kecil responden mengalami kecemasan berat(12,1).
Selama peneliti bekerja di ruang ICU Rumah Sakit Umum Budi
Rahayu

Pekalongan

belum

ada

penelitian

tentang

bagaimana

Gambaran Kecemasan Keluarga Pasien yang di Rawat di ruang ICU


Rumah

Sakit

Umum

menggunakan

metode

Budi
HARS

Rahayu

Pekalongandisini

sehingga

peneliti

tertarik

peneliti
untuk

melakukan penelitian tersebut.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka pertanyaan
penelitian ini adalah Bagaimanakah Gambaran Kecemasan Keluarga
Pasien yang di Rawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Pekalongan
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana tingkat kecemasan keluarga pasien
yang di rawar d ruang ICU Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
a) Mendiskripsikan tingkat kecemasan \keluarga pasien yang
dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
Pekalongan.
b) Mengetahui tingkat kecemasan keluarga pasien yang di rawat
di ruang ICU Rumah Sakit Umum Budi Rahayu Pekalongan.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi dan dapat
bermanfaat bagi :
1. Institusi Pelayanan Keperawatan
Sebagai masukkan dalam meningkatkan pengetahuan perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada keluarga klien yang
di rawat di ruang ICU.
2. Institusi Pendidikan
Sebagai masukkan dalam pendidikan untuk pengembangan ilmu
keperawatan.
3. Peneliti
Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan
asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai