Anda di halaman 1dari 1

'Bela Negara soal Keprajuritan, Bukan

Wajib Militer'
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi
NasDem, Supiyadin Aries Saputra,
mengapresiasi program bela negara yang
dilontarkan Menteri Pertahanan Ryamizard
Ryacudu kemarin. Ia mendukung rencana
itu karena bertujuan melatih warga negara
ke arah yang lebih baik.
"Dulu Spacad kan ada (kurikulum) hingga
enam bulan. Wajib militer ada latihan
keprajuritan dan kemiliteran. Bela negara
hanya keprajuritan," ujar Supiyadin di
Jakarta.

Ia juga mempertanyakan aturan bela


negara, serta anggaran yang akan
digunakan.
"Idenya baik, tapi mekanismenya harus
dijelaskan secara detail ke Komisi I," ucap
Supiyadin.
Dalam waktu dekat Komisi I akan
mengundang Menteri Ryamizard untuk
menjelaskan secara rinci program bela
negara yang rencananya akan diterapkan
pada 19 Oktober di 45 kabupaten dan
kota.1
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi I
DPR Hanafi Rais mengapresiasi ide
Ryamizard tersebut. Menurut dia, jika
melihat munculnya berbagai ancaman baik
tradisional maupun nontradisional,
kebutuhan atas pelatihan bela negara
diperlukan.

Ia yakin bela negara nantinya bakal


menanamkan patriotisme, kecintaan pada
tanah air, kedisiplinan, solidaritas, dan
kebersamaan.
Bisa saja, kata Supiyadin, ada latihan
menembak. Tapi ia menduga jika pun ada,
itu sebatas pengenalan semata. Oleh sebab
itu Supiyadin tak khawatir bela negara
akan jadi pintu masuk lahirnya separatisme
atau terorisme.
Terkait target kader bela negara sebanyak
100 juta warga dalam sepuluh tahun,
Supiyadin mempertanyakan mekanisme
perekrutannya, apakah realistis atau tidak.

"Ide yang baik ini sayang kalau kemudiam


disalahpahami sebatas dengan konsep
wajib militer," ujarnya.
Ia juga menyarankan agar konsep bela
negara dapat diperkaya dengan program
"Peace Corps" ala Amerika Serikat.
Sehingga, bela negara tak hanya
berorientasi pada pertahanan dan
keamanan, tetapi juga mempunyai
relevansi untuk keperluan pembangunan
nasional dan ekonomi masyarakat.2
(rfs)

1. (Dikutip dari : www.cnnindonesia.com)


2. (Dikutip dari : www.nasional.kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai