Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM FISIOLOGI

UJI FUNGSI GINJAL


A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan komposisi cairan dalam
tubuh
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mekanisme pengaturan
cairan oleh ginjal
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan fungsi ginjal
B. DASAR TEORI
1. Komposisi Cairan dalam Tubuh
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : cairan intraselular
(CIS) dan cairan ekstra selular (CES). Adapun selain 2 yang utama, ada Cairan Transseluler (CTS).
Pada orang normal, total cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat badan. Persentase ini
dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas ( Guyton & Hall, 1997)

Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB total


Adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan
tubuh adalah intraselular.

Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total


Adalah cairan diluar sel. Pada orang Dewasa kira-kira 1/3 dari cairan tubuh adalah cairan
ekstraseluler.
Cairan Ekstraseluler (CES) dibagi menjadi :
(a) Cairan interstisial (CIT) : Cairan disekitar sel, (15%)
(b) Cairan intravaskular (CIV) : Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah atau
biasa disebut cairan plasma. (5%)

Cairan Transelular (CTS)


Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS)
meliputi cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta
sekresi lambung. Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar
cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai

contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai
6-8 L per-hari.
Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat digambarkan sebagai berikut :

2. Mekanisme Pengaturan Cairan oleh Ginjal


Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan
dan elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi ginjal, yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi
garam dalam darah. pengatur keseimbangan asam-basa darah, dan ekskresi bahan buangan
atau kelebihan garam.
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini, diawali oleh kemampuan bagian ginjal
seperti glomerulus sebagai penyaring cairan. Rata-rata setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10 persennya disaring keluar. Cairan yang tersaring
(filtrat glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnva menyerap semua
bahan yang dibutuhkan. Keluaran urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan
aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/ bb/jam.
Fungsi-fungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan:
- Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi selektif cairan tubuh.
- Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi yang
dibutuhkan.
- Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion hidrogen.
- Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.
Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal tidak
dapat berfungsi.

3. Fungsi Ginjal

C. ALAT DAN BAHAN


1. Air Mineral
2. Oralit
3. Gelas Ukur
4. Urinometer

Anda mungkin juga menyukai