Pahlawan Nasional
Pahlawan Nasional
Sultan Hasanuddin
Nama Tokoh
: Sultan Hasanuddin
Wafat
Tempat Makam
Deskripsi Perjuangan
Nama Tokoh
Wafat
Tempat Makam
Deskripsi perjuangan
3. Kapitan Pattimura
Nama Lengkap
: Kapitan Pattimura
Nama Asli
: Thomas Matulessy
Tanggal Lahir
Meninggal
Perjuangan
Nama Pahlawan
Tanggal Lahir
Wafat
Makam
Perjuangan
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848
Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh,
Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang
melawan Belanda pada masa Perang Aceh.
Nama Pahlawan
Lahir
Wafat
Makam
: Laut Maluku
Perjuangan
Christina Martha Siahahu adalah putri dari seorang pemimpin pejuang rakyat
Maluku, Kapitan Paulus Tiahahu. Sejalan dengan semakin meluasnya perlawanan
yang dilakukan Kapitan Pattimura di Saparua, penduduk di Nusa Laut pun gigih
berjuang melawan Belanda. Christina Martha Siahahu yang saat itu masih amat muda
terlah ikut berperang mendampingi ayahnya. Christina Martha dan ayahnya juga
sempat menguasai Benteng Beverwijk.
Belanda kemudian menugaskan perwira angkatan lautnya untuk pergi ke Nusa Laut
untuk memerangi pejuang-pejuang disana. Perlawanan rakyat Nusa Laut akhirnya
dapat dipatahkan dan Benteng Beverwijk berhasil dikuasai kembali oleh Belanda
pada tanggal 10 November 1817.
Christina dan ayahnya akhirnya dapat ditangkap oleh Belanda dan mendapatkan
hukuman. Ayahnya mendapat hukuman mati, sementara Christina dibebaskan oleh
Belanda akibat belum cukup umur / terlalu muda. Paulus mengajak anaknya untuk
melihat eksekusi tembak mati yang dilakukan oleh Belanda terhadap ayahnya, dan
Christina melihat itu semua dengan tegar.
6. Pangeran Antasari
Nama Pahlawan
: Pangeran Antasari
Lahir
Wafat
: Banjarmasin, 1797
: Bayan Begak, 11 Oktober 1862
Makam
: Banjarmasin.
Perjuangan
Pada Tahun 1861, Pangeran Hidayatullah berhasil ditangkap oleh Belanda dan
dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Pangeran antasari kemudian mengambil alih
pimpinan utama. Ia diangkat oleh rakyat sebagai Panembahan Amiruddin Khafilatul
Mumin, sehingga kualitas peperangan menjadi semakin meningkat karena ada unsur
agama. Sayang, Pangeran Antasari akhirnya wafat tanggal 11 Oktober 1862 karena
penyakit cacar yang saat itu sedang mewabah di Kalimantan Selatan.
7. Pangeran Diponegoro
Nama Pahlawan
: Pangeran Diponegoro
Lahir
Wafat
Perjuangan
Perang Diponegoro terjadi karena saat Belanda membangun jalan dari Yogyakarta ke
Magelang lewat Muntilan, mengubah rencananya dan membelokan jalan itu melewati
Tegalrejo. Ternyata di salah satu sektor, Belanda tepat melintasi makam dari leluhur
Pangeran Diponegoro. Hal itu membuat Pangeran Diponegoro tersinggung dan
memutuskan untuk melawan Belanda. Beliau kemudian memerintahkan bawahannya
untuk mencabut patok-patok yang melewati makam tersebut. karena dinilai telah
memberontak, pada 20 Juli 1825 Belanda mengepung rumah Diponegoro. Akhirnya
pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan
Nama Pahlawan
Lahir
Wafat
Perjuangan
Tuanku Imam Bonjol wafat karena adanya Perang Paderi. Perang Paderi tarjadi
karena pada waktu itu di Minangkabau, sedang terjadi pertentangan yang hebat antara
kaum Paderi (kaum agama) dengan kaum adat tentang kehidupah bebas para kaum
adat seperti berjudi dan mabuk mabukan. Pada awalnya, pertentangan ini hanya
melibatkan kaum adat dan kaum paderi saja. Tapi karena kedudukan kaum adat
semakin terdesak, Kaum adat lalu meminta bantuan kepada Belanda.
Sejak saat itu pulalah, Belanda ikut campur dalam pertentangan di Minangkabau.
Lalu Belanda mulai mendirikan benteng di Batu Sangkar dan di Bukit Tinggi untuk
memperkuat kedudukannya. Tuanku Imam Bonjol memliki banyak pengikut yang
membuat Belanda kewalahan. Apalagi pada saat yang bersamaan, Belanda juga
terdesak dengan Perang Diponegoro sehingga Belanda merasa perlu berdamai
9. Sisingamangaraja XII
Nama Pahlawan
: Sisingamangaraja XII
lahir
Wafat
Makam
: Pulau Samosir
Nama aslinya Patuan Besar Ompu Pulo Batu. Nama Sisingamaraja XII baru dipakai
pada 1867, setelah ia diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya yang mangkat.
Sabng ayah meninggal akibat serangan penyakit kolera.
Nama Pahlawan
: Teuku Umar
Lahir
Wafat
Perjuangan
menikahi janda Cut Nyak Dien, puteri pamannya. Sebenarnya Cut Nyak Dien sudah
mempunyai suami (Teuku Ibrahim Lamnga) tapi telah meninggal dunia pada Juni
1978 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Setelah itu, Cut Nyak Dien
bertemu dan jatuh cinta dengan Teuku Umar. Keduanya kemudian berjuang bersama
melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda di Krueng.
Serangan secara mendadak ke daerah Melaboh menyebabkan Teuku Umar tertembak
dan gugur dalam medan perang, yaitu di Kampung Mugo, pedalaman Meulaboh pada
tanggal 11 Februari 1899.