Mata Ujian
Hari / Tanggal Pengambilan Data
Puskesmas
Tempat Ujian
Oktober 2016
: Kelurahan Penjaringan II
: Fakultas Kedokteran
Universitas Katolik Indonesia
Tanggal Ujian
Nama Mahasiswa
NIM
Atma Jaya
: 17 21 Oktober 2016
: Gladys Mangkuliguna
: 2014-061-074
Tanda Tangan :
2
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
hikmat dan pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi
Program Pembinaan Gizi Bayi dan Balita BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan
II Periode Oktober 2015-September 2016. Penulisan laporan ini dibuat sebagai salah
satu tugas dokter muda di Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membimbing dan memberikan
dukungan dengan segala cara dalam proses penulisan sampai penyelesaian laporan
ini, terutama kepada: Bidan Dwi Riawati selaku penanggung jawab Program Gizi
bayi dan balita di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II, drg. Basril selaku
kepala BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II, dr. Fidya Yuslina Fuadi selaku
dokter umum BLUD Puskemas Kelurahan Penjaringan II, seluruh staf BLUD
Puskesmas Kelurahan Penjaringan II, serta staf Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Gizi, serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
kekurangan rencana kegiatan ini di kemudian hari. Penulis juga memohon maaf jika
ada kata-kata penulis yang kurang berkenan. Akhir kata, penulis berharap agar
rencana kegiatan ini dapat bermanfaat.
Jakarta, 14 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
BAB I.
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................... 2
1.2.1. Tujuan umum .................................................................. 2
1.2.2. Tujuan khusus ................................................................. 2
1.3. Kegiatan Program Upaya Perbaikan Gizi di BLUD
Puskesmas Kelurahan Penjaringan II........................................... 3
1.4. Alur Pelayanan Program Gizi Bayi dan Balita ............................ 4
Masukan ......................................................................... 10
Proses .............................................................................. 13
Keluaran ......................................................................... 15
Lingkungan ..................................................................... 16
Umpan balik ................................................................... 16
Dampak ........................................................................... 16
4
BAB III. ANALISIS SITUASI ..........................................................................21
3.1. Data Umum .................................................................................21
3.1.1. Data Geografis ................................................................21
3.1.2. Data Demografis..............................................................22
3.2. Data Khusus ................................................................................24
3.2.1. Data Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Penjaringan II.....24
3.2.2. Jumlah Posyandu dan Kader............................................24
3.2.3. Program Gizi di BLUD Puskesmas Kelurahan
Penjaringan II...................................................................25
3.2.4. Angka Kejadian Xeroflatmia, Marasmus, Kwashiorkor
serta Bencana Kelaparan pada Bayi dan Balita ..............25
3.3. Data Primer dan Sekunder ..........................................................25
3.3.1. Data Bayi yang Ditimbang ..............................................26
3.3.2. Jumlah Bayi dan Balita BGM .........................................27
3.3.3. Data Bayi dan Balita yang Menerima MP-ASI dan
PMT-P..............................................................................27
3.3.4. Data Pemberian ASI Eksklusif ........................................28
3.3.5. Data Pemberian Vitamin A...............................................29
3.4. Metode Pengambilan Data ......................................................... 29
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Gambar 1.2.
Gambar 1.3.
Gambar 1.4.
Gambar 1.5.
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 3.1.
Halaman
Alur Program Perbaikan Gizi Bayi dan Balita di Puskesmas ........ 5
Alur Pelayanan Program Perbaikan Gizi Bayi dan Balita di
Posyandu......................................................................................... 6
Alur Pelaksanaan Program Pemberian Vitamin A.......................... 7
Alur Penentuan Status Gizi Bayi atau Balita Bawah Garis
Merah.............................................................................................. 8
Alur Pelayanan Program Penyuluhan Tentang Gizi....................... 9
Alur Kerangka Teori Evaluasi Kinerja Puskesmas ....................... 10
Alur Kerangka Berpikir Evaluasi Kinerja BLUD Puskesmas
Kelurahan Penjaringan II............................................................... 18
Alur Kerangka Berpikir Evaluasi Program Pembinaan
Gizi Masyarakat ............................................................................ 19
Peta Geografis Kecamatan Penjaringan ........................................ 21
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Hasil Wawancara ......................................................................... 48
Lampiran B. Sampling Data Bayi dan Balita BGM pada Posyandu
RW 014 Kelurahan Penjaringan II................................................. 49
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi
kesejahteraan masyarakat. Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat
utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.1
Undang-undang
nomor
36
tahun
2009
tentang
Kesehatan
2
gizi kurang termasuk di dalamnya 17% berasal dari Asia Tenggara, salah
satunya Indonesia.3,4,
Beberapa masalah gizi yang banyak ditemukan di Indonesia adalah
masalah kurang energi protein (KEP), kurang vitamin A (KVA), gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), anemia defisiensi besi, serta obesitas.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi gizi
buruk dan gizi kurang pada tahun 2013 adalah 19,6% dan mengalami
peningkatan dari tahun 2007 yaitu sebesar 8,4% dan dari tahun 2010 sebesar
17,9%.
Prevalensi berat kurang di DKI Jakarta tahun 2013 adalah 14%, yang
terdiri dari 2,8% gizi buruk dan 11,2% gizi kurang. Wilayah Jakarta Utara
mempunyai prevalensi 12% yang terdiri dari gizi buruk sebesar 3,5% dan gizi
kurang 9,5%. Kelompok umur proporsi gizi buruk terbesar pada kelompok
umur pada balita berusia < 6 bulan (7,3%). Menurut indikator BB/TB, Jakarta
Utara menempati posisi pertama dengan prevalensi 10,2%, yang terdiri dari
5,8% kurus dan 4,4% sangat kurus.5
Perbaikan gizi merupakan salah satu kegiatan utama Puskesmas
yang ditujukan khususnya pada balita. Kegiatan upaya perbaikan gizi
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 tahun 2004 meliputi
pemantauan pertubuhan balita dengan melakukan penimbangan berat badan,
pemberian suplemen gizi yaitu kapsul vitamin A, pelayanan gizi yaitu
pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) atau pemberian
makanan tambahan (PMT) pada balita di bawah garis merah (BGM) atau
Kurang Energi Protein (KEP) dan perawatan pada balita gizi buruk,
penyuluhan gizi seimbang termasuk penyuluhan ASI eksklusif dan konsumsi
garam yodium, serta penyelenggaraan kewaspadaan gizi yaitu penanganan
desa dengan KLB gizi < 24 jam dan desa bebas rawan gizi.2
Permasalahan gizi pada balita yang kompleks masih terus menjadi
fokus utama program kesehatan nasional. Melalui program perbaikan gizi
diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
1.2.
Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Mengetahui pelaksanaan dan menilai kinerja program gizi bayi dan
balita di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II periode Oktober
2015-September 2016.
(85%)
Cakupan bayi dan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
(100%)
Cakupan bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif (80%)
Cakupan bayi 6-11 bulan dan balita 12-59 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A (85%)
4
5. Memberikan saran yang dapat diterapkan sebagai upaya
pemecahan masalah dalam pelaksanaan program pembinaan gizi
bayi dan balita BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II.
1.3.
1.4.
5
Alur pelayanan dalam beberapa program gizi bayi dan balita di BLUD
Puskesmas Kelurahan Penjaringan II diuraikan dalam gambar berikut:
Pendaftaran
BPU
Poli KIA
Bagian Gizi
Penimbangan BB dan pengukuran panjang atau tinggi badan untuk menentukan status gizi berdasarkan z-s
Pemeriksaan tanda-tanda komplikasi gizi buruk
Gizi Buruk
(<-3 SD)
Dengan Komplikasi
Gizi Kurang
(BB/TB -3SD s/d <-2SD)
Tanpa komplikasi
Rawat Jalan
Gambar 1.1 Alur Program Perbaikan Gizi Bayi dan Balita di Puskesmas
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan atau panjang badan
Pengisian KMS
Normal
Gambar 1.2. Alur Pelayanan Program Perbaikan Gizi Bayi dan Balita di Posyandu
Perencanaan jadwal kegiatan dan input yang diperlukan serta sosialisasi kegiatan
elum mendapat vit.A di luar keempat bulan tersebut maka dapat diberikan melalui puskesmas kelur
9
BGM
ADA
YA
GIBUR
TIDAK
Ukur TB/PB balita
BUKAN GIBUR
<-3SD
TIDAK
Semua balita yang memiliki KMS
YA
Gambar 1.4 Alur Penentuan Status Gizi Bayi atau Balita Bawah Garis Merah
POSYANDU
Penimbangan balita
Konseling
Suplementasi gizi
Pelayanan kesehatan dasar
Anak sehat, BB naik (N)BGM, gizi buruk, gizi kurang, sakit, BB tidak naik 2x timbang
Penyuluhan/konseling gizi:
ASI Eksklusif/MP ASI
Gizi seimbang
Pola asuh ibu dan anak
Pemantauan pertumbuhan anak
Puskesmas
Rumah sakit
Sembuh, dengan PMT
10
BAB II
KERANGKA EVALUASI
2.1.
Kerangka Evaluasi
11
4) LINGKUNGAN
1) MASUKAN
2) PROSES
3) KELUARAN
6) DAMPAK
5) UMPAN BALIK
2.2.
Indikator Pencapaian
2.2.1. Masukan
Variabel
Dokter umum
Bidan
Perawat
Petugas
administrasi
Kader
posyandu
Berasal dari
APBD dan
BOK
Data yang
ditemukan (O)
Sumber Daya Manusia
Terdapat minimal 1
Terdapat 1 dokter
orang dokter umum
umum
Terdapat minimal 1
Terdapat 1 bidan
orang bidan
Terdapat minimal 1
Terdapat 1 perawat
orang
perawat/penanggung
jawab gizi
Terdapat minimal 1
Terdapat 1 petugas
orang petugas
administrasi
administrasi
Terdapat minimal 5
Seluruh posyandu
kader di masingmemiliki kader
masing posyandu
minimal 5 orang
Dana
Tolak Ukur(E)
Masalah
-
Kapsul vitamin A
merah dan biru sesuai
kebutuhan
Sarana
Medis
Kapsul vitamin
A (merah dan
biru)
Kapsul vitamin A
merah dan biru yang
tersedia mencukupi
kebutuhan
12
MP-ASI dan
PMT (biskuit
dan bubuk
instan)
Timbangan
bayi
Timbangan
dewasa (injak
manual)
Alat pengukur
tinggi
badan
(posisi berdiri)
Meteran untuk
mengukur
panjang badan
bayi
Buku register
penimbangan
Kartu Menuju
Sehat (KMS)
Media promosi
(poster, leaflet,
banner)
Timbangan bayi
Timbangan
dewasa (injak
manual)
Alat pengukur
tinggi badan
(posisi berdiri)
Meteran untuk
Non-medis
Posyandu
Tersedianya 1 buah
timbangan bayi yang
Timbangan bayi yang
terkalibrasi dengan
terkalibrasi tersedia
baik
Tersedianya 1 buah
Timbangan dewasa
timbangan dewasa
yang terkalibrasi
yang terkalibrasi
tersedia
dengan baik
Tersedianya 1 alat
Pengukur tinggi yang
pengukur tinggi badan
terkalibrasi badan
yang terkalibrasi
tersedia
dengan baik
Tersedianya 1 buah
meteran pengukur
Meteran pengukur
panjang badan yang
panjang badan tersedia
sesuai dengan
kebutuhan
Tersedianya 1 buah
buku register
Buku register
penimbangan yang
penimbangan tersedia
sesuai untuk
kebutuhan
Tersedianya KMS
KMS tersedia
yang sesuai kebutuhan
Tersedianya media
Media promosi sudah
promosi sesuai
habis dan tidak tersedia
kebutuhan
lagi dalam Posyandu
Puskesmas
Tersedianya 1 buah
Timbangan bayi yang
timbangan bayi yang
terkalibrasi tersedia
terkalibrasi dengan baik
Tersedianya 2 buah
Timbangan dewasa yang
timbangan dewasa yang
terkalibrasi tersedia
terkalibrasi dengan baik
Tersedianya 1 alat
Pengukur tinggi yang
pengukur tinggi badan
terkalibrasi badan
yang terkalibrasi dengan
tersedia
baik
Tersedianya 2 buah
Meteran pengukur
13
mengukur
panjang badan
bayi
Tabel
perbandingan
berat badan
dengan PB atau
TB WHO
Stetoskop
Kartu status
pasien (buku
KIA atau KMS)
Buku register
bayi dan balita
Kohort bayi dan
balita
Status pasien
BPU
Media promosi
(Poster, Leaflet,
Banner)
meteran pengukur
panjang badan yang
sesuai dengan kebutuhan
Tersedianya 1 buah
stetoskop yang dapat
bekerja dengan baik
Tersedianya buku KIA
dan KMS yang sesuai
untuk kebutuhan
Tersedianya buku register
yang sesuai untuk
kebutuhan
Tersedianya lembar
kohort bayi dan balita
untuk kebutuhan
pencatatan
Tersedianya status pasien
BPU untuk kebutuhan
pelayanan
Tersedia media promosi
sesuai kebutuhan
Metode
Metode medis dijalankan:
Metode
Terlaksananya metode
Metode penimbangan
penimbangan
penimbangan berat badan berat badan sudah sesuai
berat badan
sesuai alur prosedur
proserdur
Metode
Terlaksananya metode
Metode penilaian status
penilaian status penilaian status gizi
gizi sesuai alur prosedur
gizi
sesuai alur prosedur
Metode
Terlaksananya metode
Metode pemberian
pemberian
pemberian vitamin A
vitamin A pada bulan
vitamin A
sesuai alur prosedur pada
Februari dan Agustus
(Februari dan
bulan Februari dan
sesuai dengan prosedur
Agustus)
Agustus
Metode
Terlaksananya metode
Metode pemberian MPpemberian MP pemberian MP ASI dan ASI dan PMT sesuai alur
ASI dan PMT
PMT sesuai alur prosedur prosedur
Metode
Terlaksananya metode
Metode penyuluhan ASI
penyuluhan ASI penyuluhan ASI
Eksklusif sesuai alur
14
Eksklusif sesuai alur
prosedur
prosedur
Non-medis
Metode non-medis dijalankan:
Metode
Terlaksananya metode
Pencatatan dan
pencatatan dan pencatatan dan pelaporan pelatporan sesuai alur
pelaporan kasus sesuai alur prosedur
prosedur
Eksklusif
2.2.2. Proses
Data yang Ditemukan
Masalah
(O)
Perencanaan
Penyuluhan
Ada dan tertulis:
Tidak adanya jadwal
Penyuluhan mengenai
penyuluhan rutin baik di
ASI eksklusif dan Vit A Puskesmas maupun
oleh
posyandu
kader/bidan/perawat
+
yang bertugas di
posyandu maupun
puskesmas (terjadwal
dan rutin)
Pemberdayaan
Ada dan tertulis:
Terdapat jadwal posyandu
Masyarakat
Terjadwalnya
posyandu di setiap RW,
siapa yang melakukan
dan tempat melakukan
Pelayanan medis Ada dan tertulis:
Terdapat alur mengenai
Alur mengenai
penatalaksanaan gizi
penatalaksanaan gizi
buruk.
buruk, siapa yang
menangani dan metode
rujukan
Pengorganisasian
Pengorgansasia Ada dan tertulis:
Struktur
organisasi
n
Struktur organisasi tertulis, pembagian tugas
seluruh kegiatan sudah
tertulis
terbentuk
Pembagian tugas
Variabel
Tolak Ukur
pegawai
Seluruh kegiatan
program gizi
dilaksanakan bidan,
di bawah
pengawasan dokter
Puskesmas
15
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Terlaksananya
Penyuluhan pemberian
kegiatan:
ASI eksklusif hanya
Penyuluhan
dilakukan
secara
mengenai
personal
pemberian ASI
Pemberian
MP-ASI
eksklusif
dan merujuk bayi
Pemberian MP-ASI
BGM dilaksanakan
atau PMT dan
Pemberian vitamin A
merujuk untuk bayi
dilaksanakan
sesuai
atau balita dengan
jadwal
status gizi BGM
Posyandu dilaksanakan
Pemberian vitamin
setiap bulan
A di bulan Februari Penimbangan
berat
dan Agustus,
badan
dilaksanakan
kapsul biru untuk
hanya di poli KIA/KB
anak usia 6-11
dan Posyandu.
bulan dan kapsul
merah untuk anak
usia 12-59 bulan
Posyandu
dilaksanakan setiap
bulan di seluruh
RW
Penimbangan berat
badan dan penilaian
status gizi bayi dan
balita saat datang
ke KIA, MTBS dan
Posyandu
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan Ada dan tertulis:
Pencatatan
dan
Pelaporan
Pencatatan dan
pelaporan
harian,
pelaporan harian,
bulanan dan tahunan
bulanan dan
kegiatan KIA dan
tahunan kegiatan
Posyandu dilakukan
KIA
Pelaporan Balita BGM
Pencatatan dan
dilakukan
pelaporan harian,
bulanan dan
tahunan kegiatan
Posyandu
Pelaporan Balita
16
Bawah Garis
Merah seluruh
Posyandu
Pengawasan
Pengawasan
Supervisi dan kepala Supervisi dilakukan
Puskesmas, minimal 1
kali dalam sebulan
2.2.3. Keluaran
Variabel
Persentase tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan
Tolak Ukur
85%
(D/S)
Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Persentase pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-
100%
100%
85%
80%
2.2.4. Lingkungan
Variabel
Indikator Keberhasilan
Fisik
Lokasi dari puskesmas Lokasi puskemas hanya
mudah
dijangkau
baik dapat dijangkau dengan
Lokasi
dengan
berjalan
kaki, berjalan kaki atau mobil.
kendaraan bermotor seperti
motor maupun mobil.
Transportasi umum yang
Transportasi umum seperti
Transportasi
melewati berupa becak,
angkot dapat dijangkau.
bajaj ataupun ojek
Fasilitas kesehatan
Fasilitas
Fasilitas kesehatan lainnya seperti apotek dan
kesehatan lain
bisa bekerja sama
laboratorium terletak di
(RS dan klinik)
dekat Puskesmas
Keadaan
Lingkungan puskesmas
perumahan
Lingkungan bersih
berada di tengah pasar
penduduk
yang padat penduduk.
Non-Fisik
Tidak mempengaruhi
Agama tidak
Agama
terlaksananya program gizi
mempengaruhi program
gizi
Masalah
17
Pendidikan
Masyarakat mengetahui
manfaat ASI eksklusif,
vitamin A, penimbangan
berat badan setiap bulan,
dan bahaya gizi buruk
Tingkat pendidikan
terbanyak adalah SLTP,
yakni 10.538 jiwa
(25,10%) dan penduduk
yang yang tidak
bersekolah sebagai 8.789
jiwa (21,91%)
2.3.Kerangka Pikir
Alur pemikiran dalam evaluasi sebagai berikut:
1. Evaluasi program gizi dilakukan dengan mencari data-data dari
pedoman
mengenai
indikator
kegiatan
program
gizi
yang
18
5. Membuat dan mengurutkan prioritas masalah dengan sistem skoring.
6. Menyimpulkan penyebab masalah utama sehingga tidak terpenuhinya
target keluaran / dampak dari segi kinerja puskesmas.
7. Memberikan saran yang mampu dilaksanakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II.
Mencari dan memahami pedoman program pembinaan gizi bayi dan balita
yang dilaksanakan di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II
Mencari data primer dan sekunder yang berhubungan dengan program
pembinaan gizi bayi dan balita di BLUD Puskesmas Kelurahan
Penjaringan II
Membandingkan data-data yang telah didapatkan dengan target capaian
untuk menemukan masalah
19
Persentase tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan
dinilai dari D yaitu jumlah balita yang datang dan ditimbang di
seluruh posyandu dibagi S. Target indikator ini adalah 85%.
Jumlah balita yang ditimbang di seluruh
posyandu ( D)
100
Jumlah balita yang berasal dari posyandu( S)
2.4.2. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Balita yang termasuk kategori gizi buruk yang mendapatkan
perawatan dibandingkan dengan jumlah balita gizi buruk yang
ditemukan di Puskesmas Kelurahan Penjaringan II. Target indikator
ini adalah 100%.
Jumlah kasus gizi buruk yang mendapat perawatan
100
Jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan
2.4.3.
20
Jumlah balita 659 bulan yang telah mendapat
kapsul vitamin A 2 kali dalam setahun
100
Jumlah seluruhbalita 659 bulan
2.4.5. Persentase bayi usia 0 5 bulan 29 hari yang mendapat ASI eksklusif
Angka ini bertujuan untuk menilai pencapaian ASI eksklusif
pada bayi 0 5 bulan 29 hari. Jumlah bayi usia 0 5 bulan 29 hari
yang masih mendapat ASI eksklusif ditambahkan jumlah bayi yang
telah lulus mendapatkan ASI eksklusif selama periode. Target
indikator ini adalah 80%.
Jumlah bayi05 bulan29 hari yang mendapat ASI
ekslusif
100
Jumlah bayi 05 bulan29 hari yang datang
dan tercatat dalamregister pencatatan
BAB III
ANALISIS SITUASI
3.1.
Data Umum
3.1.1. Data Geografis
Kelurahan Penjaringan merupakan bagian dari wilayah
Kecamatan Penjaringan dengan luas wilayah 3,9543 km 2, yang terbagi
menjadi 17 Rukun Warga (RW) dan 241 Rukun Tetangga (RT).
Kepadatan penduduk Kelurahan Penjaringan pada tahun 2015
mencapai 29.868,35 penduduk/km2. Kelurahan Penjaringan terbagi
21
menjadi 2 wilayah yakni Puskesmas Kelurahan Penjaringan I dan
Puskesmas Kelurahan Penjaringan II. Wilayah Puskesmas Kelurahan
Penjaringan II mencakup 9 Rukun Warga, yaitu RW 6, RW 9, RW 10,
RW 11, RW 12, RW 13, RW 14, RW 15 dan RW 16. Puskesmas
Kelurahan Penjaringan II terletak di Jl. Rawa Bebek RT 016/010,
Pasar Royal, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kelurahan
Penjaringan
berdasarkan
data
22
Tabel 3.1. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Penjaringan
Tahun 2015
Pendidikan
Tertinggi
Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat
Jenis Kelamin
LakiJumlah
Perempuan
Laki
4.478
4.302
8.780
1.066
1.058
2.124
5.084
3.115
8.199
6.254
4.284
10.538
5.189
3.956
9.145
1.544
1.656
3.200
Persentase
(%)
21,91
5,10
19,53
25,10
21,78
7,62
Perguruan
Tinggi/Akademi
Sumber : Kependudukan Penjaringan Juni 2015
Klasifikasi Kumuh
Luas RW (Ha)
Jumlah
RT
Kumuh
RW 11
Sangat ringan
5,08
RW 12
Ringan
2,93
RW 13
Ringan
3,07
10
RW 14
Ringan
4,16
11
RW 15
Ringan
10,92
10
RW 16
Sangat ringan
8,69
Sumber: Evaluasi Rukun Warga (RW) Kumuh DKI Jakarta 2013, BPS Provinsi
DKI Jakarta.
23
b. Data Penduduk Usia Balita
Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara per September 2016
terdapat 1.624 bayi dan balita yang berada dalam wilayah
kelurahan Penjaringan II.
Tabel 3.3. Jumlah Rata-rata Bayi dan Balita di wilayah Puskesmas
Kelurahan Penjaringan II yang dilaporkan ke Posyandu per
September 2016
Usia
Bayi 0-5 bulan
Bayi 6-11 bulan
Anak 12-23 bulan
Anak 24-59 bulan
Total
Jumlah (orang)
254
287
368
715
1.624
Jumlah
1
12
2
2
17
24
Pada wilayah Kelurahan Penjaringan II terdapat 12 unit
posyandu dengan 98 kader aktif.
Tabel 3.5. Jumlah kader dan kader aktif di posyandu Kelurahan Penjaringan II
No
Nama
Alamat
Jumlah
Jumlah Kader
Strata Posyandu
Posyandu
Kader
Aktif
1
Lauhan
RW 06
30
15
Mandiri
2
Nusa Indah
RW 09
20
11
Mandiri
3
Melati 10
RW 10
6
5
Mandiri
4
Melati 11.1
RW 11
8
5
Mandiri
5
Melati 11.2
RW 11
6
6
Mandiri
6
Melati 12.1
RW 12
6
5
Mandiri
7
Melati 12.2
RW 12
7
7
Mandiri
8
Melati 12.3
RW 12
5
5
Mandiri
9
Bougenville
RW 13
7
6
Mandiri
10
Melati 14
RW 14
13
13
Mandiri
11
Mawar
RW 15
13
13
Mandiri
12
Cempaka
RW 16
7
7
Mandiri
Jumlah Kader
128 orang
98 orang
3.2.3. Program Gizi di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II
Program gizi bayi dan balita yang dijalankan di BLUD Puskesmas
Kelurahan Penjaringan II yaitu:
2.5.
Penimbangan berat badan dan panjang badan / tinggi badan balita dengan
tujuan untuk menentukan status gizi balita berdasarkan perhitungan z-score
menurut tabel WHO.
2.6.
2.7.
Pemberian MP - ASI dan PMT pada bayi dan balita BGM yang berasal dari
wilayah Kelurahan Penjaringan II termasuk dalam kelompok keluarga miskin
(GAKIN).
2.8.
25
perkembangan sehingga membutuhkan gizi yang tepat serta intervensi
yang cepat jika terjadi gangguan gizi.
3.2.4. Angka Kejadian Xeroflatmia, Marasmus, Kwashiorkor serta Bencana
Kelaparan pada Bayi dan Balita
Pada periode Oktober 2015-September 2016 tidak ditemukan
kasus xeroftlamia, marasmus maupun kwashiorkor pada wilayah kerja
BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II, serta tidak terdapat
kejadian bencana kelaparan pada bayi dan balita pada periode
tersebut.
3.3. Data Primer dan Sekunder
Dari pencatatan laporan bulanan di BLUD Puskesmas Kelurahan
Penjaringan II diambil data pasien bayi dan balita usia 0-59 bulan yang
datang ke Puskesmas dan Posyandu dalam wilayah kerja puskermas pada
periode bulan Oktober 2015-September 2016, kemudian dilihat jumlah balita,
berat badan dan usia untuk mendapat data status gizi, pemberian vitamin A,
dan ASI eksklusif dari catatan tersebut. Data KIA dan BPU dilihat dari kohort
bayi pada periode Oktober 2015-September 2016 dan sudah disesuaikan
dengan nomor rekam medis.
3.3.1. Data Bayi yang Ditimbang
Berdasarkan data pada tabel 3.6., balita yang tercatat dalam
register pencatatan selama periode Oktober 2015-September 2016
sebanyak
Tabel 3.6. Jumlah balita yang ditimbang berat badannya di seluruh posyandu
kelurahan Penjaringan II
Bulan
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Maret
S
1449
1477
1516
1551
1580
1602
Jumlah (orang)
K
D
D'
1331
876
603
1477
898
634
1516
935
642
1551 1073 701
1580 1130 727
1602 1174 748
N
442
471
467
514
530
541
K/S
92%
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase (%)
D/S
N/D'
60%
73%
61%
74%
62%
73%
69%
73%
72%
73%
73%
72%
N/S
31%
32%
31%
33%
34%
34%
26
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Rerata
1632
1657
1690
1752
1770
1782
1622
1632
1657
1690
1752
1770
1780
1612
1223
1293
1346
1401
1460
1554
1197
768
796
821
842
871
914
756
553
567
581
610
625
652
546
100%
100%
100%
100%
100%
100%
99.3%
75%
72%
34%
78%
71%
34%
80%
71%
34%
80%
72%
35%
82%
72%
35%
87%
71%
37%
73.3% 72.4% 33.6%
Sumber: Laporan Bulanan (LB3) BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II Periode Oktober
2015-September 2016
BGM
0-23 bulan
24-59 bulan
Total
2
6
0
2
6
0
2
3
3
1
2
0
29
0
5
0
2
9
0
6
4
5
4
3
0
40
2
11
0
4
15
0
8
7
8
5
5
0
65
Jumlah Seluruh
Balita yang
Ditimbang
876
898
935
1073
1130
1174
1223
1293
1346
1401
1460
1554
1197
%
0.2%
1.4%
0.0%
0.4%
1.4%
0.0%
0.7%
3.1%
3.3%
0.4%
2.0%
0.0%
0,63%
Sumber: Laporan Bulanan (LB3) BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II Periode Oktober
2015-September 2016
3.3.3. Data Bayi dan Balita yang Menerima MP-ASI dan PMT-P
27
Tabel 3.8. Jumlah Bayi dan Balita BGM yang menerima MP-ASI atau PMT-P dan
yang mendapatkan perawatan di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II
Balita 659 bulan
29 hari
Penimbangan
setiap bulan
Status
Gizi
Buruk
Status
Gizi
Kurang
15
Persentase
Pemberian Pemberian
MP-ASI
MP-ASI
dan PMT- dan PMTPemulihan Pemulihan
(%)
15
100
19
19
Gizi Buruk
yang
diberikan
Perawatan
15
Persentase
Gizi Buruk
yang
diberikan
Perawatan
(%)
100
100
Sumber: Laporan Bulanan Gizi (LB3 Gizi) periode Oktober 2015-September 2016 dan Laporan Data
Balita BGM di Posyandu Kelurahan Penjaringan II periode Oktober 2015-September 2016
Jumlah bayi di
Jumlah yang
Persentase yang
28
atas 6 bulan
mendapat ASI
mendapat ASI
(orang)
eksklusif
(%)
2442
469
19,2%
Oktober 2015
- September
2016
Sumber data: Register Bayi dan Balita Puskesmas Kelurahan Penjaringan II dan Laporan
Bulanan (LB3) Gizi periode Oktober 2015-September 2016
Februari 2016
Pencapaian
%
146
52.7%
762
72%
908
68%
Agustus 2016
2x
Pencapaian
%
Pencapaian
146
52.7%
733
787
74.4%
933
70%
733
%
55%
55%
Tabel 3.11. Pengambilan data khusus untuk digunakan dalam evaluasi kinerja BLUD
Puskesmas Kelurahan Penjaringan II dalam Periode Oktober 2015-September 2016.
Sumber Data
Cara Pengambilan
Data Primer
Variabel
29
Buku register imunisasi
Pencatatan
bayi
mendapat vitamin A
Penanggung jawab
Wawancara
vitamin A
Program gizi untuk
program gizi di
Puskesmas Kelurahan
Puskesmas Kelurahan
Penjaringan II (Bidan
Penjaringan II
Dwi Riawati)
Alur perjalanan
pelaksanaan program
gizi di puskesmas dan
teknis pelaksanaan
program gizi di
puskesmas serta
posyandu
30
terhadap program gizi
Pelaksanaan kegiatan
vitamin A di bulan
Wawancara
Seputar penimbangan
Puskemas
Data Sekunder
Pencatatan
Penjaringan
Formulir Penyelidikan
Pencatatan
Kelurahan Penjaringan II
Temuan gizi buruk
Pencatatan
Pencatatan
Konfirmasi hasil
memperoleh Vitamin A
vitamin A.
Agustus
Laporan bulanan
Pencatatan
Posyandu Kelurahan
Penjaringan II
wilayah setiap
Posyandu (S)
-Jumlah balita yang
ditimbang (D)
-Data jumlah bayi yang
mendapat ASI eksklusif
-Jumlah Posyandu dan
kader yang aktif
-Jumlah balita dengan gizi
buruk menurut BB/U
Laporan Tahunan
Pencatatan
(BGM)
-Luas wilayah Kelurahan
31
Puskesmas Kelurahan
-Jumlah Penduduk di
Kelurahan Penjaringan
II
-Sarana kesehatan di
Kelurahan Penjaringan
II
-Jumlah tenaga kesehatan
yang berada di
Kelurahan Penjaringan
Formulir penyelidikan
Pencatatan
II
Konfirmasi bayi/balita
dengan gizi buruk dan
penatalaksanaannya
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
4.1.
Perhitungan Indikator
Indikator yang digunakan dalam evaluasi program gizi bayi dan
balita di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II mengacu pada
Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Pembinaan Gizi tahun 2010 2014
dalam Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat 2010 2014.
badannya
Oktober
2015
-September 2016
Jumlah balita yang ditimbang di seluruh
posyandu ( D)
100
Jumlah balita yang berasal dari posyandu( S)
Gap
Masalah
11,7%
32
1197
x 100
1622
= 73,3%
Gizi Buruk
Cakupan bayi dan balita gizi buruk 100%
100%
100%
55%
30%
19,2%
60,8%
Cakupan
= 100%
balita
6-59
bulan
Vitamin A
yang
85%
733
x 100
1335
= 55%
ASI Eksklusif
Cakupan balita berusia diatas 6 bulan
80%
yang mendapat ASI eksklusif
Jumlah bayidi atas 6 bulan yang
mendapat ASI ekslusif
100
Jumlah bayi di atas6 bulan yang datang
dantercatat dalam register KIA dan posyandu
469
x 100
2442
= 19,2%
MP-ASI atau PMT-P
33
Cakupan pemberian MP-ASI atau
100%
100%
15
x 100
15
= 100%
DAMPAK
Balita Gizi Buruk (< -3SD)
<5%
0,63%
66
x 100
1997
= 0,63%
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil penyajian data, pada variabel keluaran dijumpai beberapa
masalah yaitu:
1
Cakupan bayi dan balita ditimbang berat badannya sebesar 73,3% dengan
target sesuai pedoman adalah 85%.
34
3
Cakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 19,2%
dengan target sesuai pedoman adalah 80%
2.
5 = 80-100%
3 = 40-59,9%
4 = 60-79,9%
2 = 20-39,9%
1 = 0-19,9%
5 = Berat sekali
3 = Kurang berat
1 = Tidak berat
3.
5 = Dapat ditanggulangi
3 = Kurang dapat ditanggulangi
1 = Tidak dapat ditanggulangi.
4.
G=E-O
G = Gap ( kesenjangan )
E = Expected (target yang ingin dicapai)
O = Outcome (data yang didapat dari lapangan)
35
Tabel 5.1. Skor Besarnya Masalah Dilihat dari Kesenjangan terhadap Standar
No
Masalah
O (%)
G (%)
Skor
85%
73,3%
11,7%
85%
55%
30%
80%
19,2%
60,8%
1.
2.
3.
E (%)
Persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak mencapai target yaitu
19,2%, target sesuai pedoman adalah 80%.
36
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang secara alami keluar dari tubuh
ibu setelah melahirkan dan merupakan makanan terbaik bagi bayi. Selain
steril, ASI juga mengandung makronutrien dan mikronutrien yang penting
untuk perkembangan bayi dan merupakan makanan yang paling sesuai
dengan kebutuhan bayi. Penyerapan zat gizi ASI dalam tubuh bayi lebih baik
dibandingkan dengan susu formula. Pemberian ASI juga dapat menurunkan
angka kejadian diare serta pneumonia pada anak sebab ASI mengandung
imunoglobulin (IgA, IgG, IgM, IgD) yang berfungsi sebagai sumber imunitas
pasif yang diturunkan dari ibu. Pemberian ASI juga dapat menguatkan ikatan
emosional ibu dan anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal. Pemberian ASI juga dapat berperan sebagai kontrasepsi alamiah dan
dapat membantu program KB dalam menurunkan jumlah penduduk. Di sisi
ekonomi, pemberian ASI tidak membutuhkan biaya dan dapat menekan
pengeluaran keluarga. Skoring dari masalah ini adalah 5.
3
Persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak mencapai target yaitu
19,2%, target sesuai pedoman adalah 80%.
37
Cakupan ASI eksklusif sangat dipengaruhi oleh beberapa hal misalnya seperti
keluarga. Selain itu, kegiatan edukasi, sosialisasi dan advokasi yang terkait
dengan ASI eksklusif juga belum maksimal. Kegiatan tersebut merupakan
suatu kegiatan lintas program yang melibatkan program KIA dan juga MTBS
sehingga dibutuhkan komunikasi dan kerjasama yang baik. Pemberian
edukasi dapat berupa penyuluhan dapat dilakukan oleh bidan ataupun dokter
puskesmas yang turut turun setiap kali kegiatan posyandu dilaksanakan.
Promosi ASI eksklusif dan sarana penyuluhan serta media promosi juga harus
ditingkatkan. Berdasarkan hal di atas maka masalah ini diberi skor 3.
4
Persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak mencapai target yaitu
19,2%, target sesuai pedoman adalah 80%.
Pemberian ASI eksklusif pada anak memberikan keuntungan seperti
terpenuhinya kebutuhan gizi dasar, penurunan risiko sakit dan penurunan
risiko kematian. Bayi dengan ASI eksklusif cenderung memiliki kekebalan
tubuh yang lebih tinggi. ASI eksklusif juga dapat memberikan keuntungan
seperti meningkatkan hubungan emosional ibu dan anak serta berperan
38
sebagai KB alamiah bagi ibu. Pemberian ASI eksklusif tidak memerlukan
biaya tambahan sehingga dapat mengurangi beban ekonomi keluarga.
Berdasarkan masalan ini maka diberi skor 4.
Tabel 5.2. Prioritas masalah
No.
Parameter
Besar masalah
Berat ringan
masalah
Sumber daya
tersedia
Keuntungan
sosial yang
diperoleh
Total
2
3
4
Cakupan bayi
dan balita yang
Cakupan bayi
mendapatkan yang mendapatkan
vitamin A 2x
ASI eksklusif
dalam 1 tahun
2
4
12
14
16
Penyebab Masalah
Proses:
80%)
39
berada di Puskesmas selama jam kerja
untuk melayani pasien
Lingkungan:
-
5.6. Pemecahan
1)
Membuat
Masalah
Tempat ( Where )
Waktu (when)
Cara (How)
2) Pengadaan dan penambahan serta pemanfaatan media promosi (brosur, leaflet atau poster) mengenai ASI eksklusif
Tujuan (why)
Sasaran (Who)
Pelaksana (Who)
Materi (What)
Waktu (When)
Tempat ( Where )
Cara (How)
2.8.1. Koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berperan dalam promosi ASI eksklusif
Tujuan (why)
Sasaran (Who)
Pelaksana (Who)
Waktu (when)
Materi (What)
Tempat ( Where )
Cara (How)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Evaluasi program perbaikan gizi bayi dan balita di BLUD Puskemas Kelurahan Penjaringan II periode Oktober 2015-September
2016 belum optimal. Tiga dari lima program belum berjalan sesuai target, yaitu angka pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 19,2% (target:
80%), pemberian vitamin A pada bayi 6-11 bulan dan balita 12-59 bulan sebesar 55% (target: 85%) dan cakupan penimbangan berat badan
bayi untuk mengetahui status gizi sebesar 73,3% (target: 85%). Capaian program yang sudah melebihi target yakni bayi dan balita gizi
buruk yang mendapatkan perawatan adalah 100% (target: 100%) dan cakupan pemberian MP-ASI dan PMT pada bayi dan balita BGM
sebesar 100% (target: 100%).
Berdasarkan prioritas masalah, maka masalah ASI eksklusif yang belum mencapai target dipilih menjadi masalah utama. Penyebab
dari cakupan pemberian ASI eksklusif yang rendah ini adalah kurangnya penyuluhan tentang ASI Eksklusif, kurangnya ketersediaan sarana
atau media promosi dan kurangnya kerjasama lintas sektoral dengan tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pemberian ASI eksklusif.
6.2. Saran
Pemecahan masalah yang ada harus merupakan penyelesaian yang mampu dilaksanakan, antara lain:
1. Membuat jadwal penyuluhan yang tetap di puskesmas atau posyandu
2. Pengadaan dan penambahan serta pemanfaatan media promosi (brosur, leaflet atau poster) mengenai ASI eksklusif.
3. Koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berperan dalam promosi ASI eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi ( Kadarzi ). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2007. Diunduh dari:
http://gizi.depkes.go.id
2. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Pelaksanaan Surveilans
Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2011.
3. UNICEF. Undernutrition contributes to nearly half of all deaths in children under 5 and is widespread in Asia and Africa [Internet]. UNICEF
STATISTIC. Diunduh dari: http://data.unicef.org/nutrition/malnutrition.html#sthash.hvMThadq.dpuf
4. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk
Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2009.
5. Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2015. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
LAMPIRAN
A. Hasil Wawancara
Wawancara dengan Bidan Dwi Riawati (koordinator program gizi di BLUD Puskesmas Kelurahan Penjaringan II)
Penimbangan berat badan bayi dan balita di poli KIA dan Posyandu selalu dilakukan. Penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan tidak selalu dilakukan di BPU disebabkan oleh banyaknya pasien dan tenaga yang kurang.
Perawatan gizi kurang berupa rawat jalan dan penjelasan mengenai pola makan serta makanan apa saja yang perlu
dikonsumsi serta pemberian MP-ASI atau PMT pada balita BGM dilakukan face-to-face secara individual dengan orang tua
balita.
Merujuk gizi buruk dengan komplikasi ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan atau rumah sakit terdekat.
Penyuluhan gizi seimbang dan ASI eksklusif pada bayi secara individual dilakukan pada kunjungan ANC K4 dan kunjungan
imunisasi.
Pemberian vitamin A pada bulan Febuari dan Agustus serta sweeping pada bulan Maret dan September.
Kader Posyandu memberikan penyuluhan secara personal kepada para ibu dan memotivasi pemberian ASI eksklusif.
Konseling diberikan sewaktu kunjungan ibu oleh koordinator gizi di puskesmas. Konseling juga dapat diberikan oleh dokter
di poli BPU. Pelayanan konsultasi gizi ini ditujukan untuk semua orang yang ingin mengetahui tentang kebutuhan gizi anak.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan kunjungan ke posyandu dan melakukan pengukuran antropometri
terhadap anak dalam memantau status gizi mereka khususnya balita.
Dukungan dari keluarga untuk pemberian ASI rendah karena masih banyak dari mereka yang mempercayai mitos-mitos
mengenai ASI.
Media untuk mengadakan penyuluhan dan promosi kesehatan masih kurang jumlahnya. Pemberian edukasi sebagian besar
dilakukan secara verbal saat kunjungan ke puskesmas dan posyandu saja.
Penanggung jawab program gizi merangkap sebagai penanggung jawab KIA/KB dan imunisasi dan harus berada di
Puskesmas selama jam pelayanan untuk melayani pasien yang datang.
Kurangnya cakupan pemberian ASI eksklusif pada kelurahan Penjaringan II disebabkan oleh:
-
Ibu bekerja dan bayi dititipkan dengan nenek ataupun tetangga sehingga tidak bisa diberikan ASI.
Ibu tidak tahu mengenai bahwa ASI dapat disimpan sehingga akhirnya memilih untuk memberikan susu formula.
Adanya anggapan dan tekanan sekitar (misalnya oleh ibu mertua) bahwa pemberian ASI saja tidak mencukupi kebutuhan
bayi usia 0-6 bulan, sehingga banyak diberikan makanan tambahan berupa air putih, buah-buahan seperti pisang, madu, susu
formula, biskuit maupun bubur susu bayi.
Puting susu dan payudara terasa nyeri pada masa-masa menyusui sehingga ibu menjadi enggan untuk menyusui bayinya.
B.
No
1.
Sampling Data Bayi dan Balita BGM pada Posyandu RW 014 Kelurahan Penjaringan II
Nama
Alvino
Masuk Bulan
Desember 2015
Intervensi yang
Keterangan
Status Gizi
Sudah Diberikan
Penyuluhan Gizi
BB: 8,6 kg
Gizi Kurang
Seimbang,
PB: 80 cm
Pemberian MP-ASI
dan pemberian
Penyakit
PMT-Pemulihan
penyerta: (-)
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Bulan 1
BB: 9 kg
Bulan 2
BB: 11 kg
Bulan 3
BB: 11 kg
PB : 81 cm
PB : 83 cm
PB : 84 cm
Gizi Kurang
Normal
Normal