Anda di halaman 1dari 9

BATERAI/AKI

Lead acid Battery alias accu alias aki-aki merupakan salah satu komponen yang sangat
penting, fungsi utamanya sebagai stater, penerangan, dan pengapian. Untuk komponen
yang satu ini umumnya para pemilik kendaraan jarang sekali melakukan perawatan,
.padahal harga aki saat ini cukup relatip mahal. Tanpa perawatan yang memadai umur
pakai aki berkisar 1 s/d 1,5 tahun. Padahal jika dirawat dengan baik umur pakai aki bisa
lebih dari 4 tahun.
TEORI DASAR AKI
Pada Gambar 1 nampak kontruksi aki sederhana yang terdiri plat positif terbuat dari
lead dioxide (PbO2) sedangkan plat negatif terbuat dari sponge lead (Pb), jika kedua
buah pelat ini direndam dalam cairan elektrolit H 2SO4 akan menimbulkan GGL (gaya
gerak listrik ) jika diukur dengan volt meter dihubungkan kutub positif PbO 2 dengan
kutub Negatif Pb akan terbaca 2,1 Volt.

Kesimpulanya jika kita menginginkan tegangan sebesar 12,6 Volt maka harus
dihubungkan secara seri seperti pada Gambar dibawah ini :
Gambar 2a

Gambar 2b
DEBIT SIKLUS AKI/PEMAKAIAN

Pada Gambar 3 di atas, baterai yang terisi penuh terhubung ke beban (bola lampu) dan
reaksi kimia antara asam sulfat dan pelat aki menghasilkan listrik untuk menerangi
bohlam. Reaksi kimia ini, plat aki mulai dilapisi mantel baik positif dan negatif dengan
zat yang disebut Sulfat timbal juga dikenal sebagai sulfation (ditampilkan warna kuning).
Hal ini adalah normal selama siklus debit. Debit aki terus terjadi, sebagian pelat aki
mulai tertutup mantel (sulfation) dan akhirnya tegangan akipun mulai menurun dari
keadaan terisi penuh 12,6-volt ke 12,1 Volt (Gambar 4). Contoh kasus aki ini : pagi
hari motor/mobil tidak kuat untuk stater namun setelah kendaraan jalan, stater kuat dan
dapat digunakan lagi, sehingga dengan teknik pengecasan yang baik, aki dapat
diperpanjang umurnya.

Pada Gambar 5, baterai sekarang sepenuhnya habis, pelat aki hampir sepenuhnya
ditutupi dengan sulfat timbal (sulfation) dan tegangan turun sampai 10,5 Volt. Contoh
kasus aki ini banyak dijumpai: mobil motor tidak pernah dihidupkan, lupa mematikan
lampu besar, kunci kontak sudah off namun masih ada arus listrik keluar sebagai debit,
namun dengan teknik pengecasan yang baik aki dapat diperpanjang umurnya.
Timbal sulfat (sulfation) sekarang melapisi sebagian besar pelat aki. Timbal sulfat
adalah bahan yang lembut, yang dapat dikonversi kembali ke dalam asam sulfat,
asalkan aki habis langsung tersambung ke pengisi daya aki. jika tidak langsung
dilakukan pengecasan, sulfat timbal akan mulai membentuk kristal keras yang tidak
dapat dikonversi oleh tegangan tetap standar (13,6 Volt) baterai konverter/pengisi.

Siklus Pengisian Aki/Charging

Aki dalam posisi habis yang ditunjukkan pada Gambar 6 terhubung ke charger/pengisi
daya dengan tegangan output biasanya 13,6-Volt, untuk mengembalikan sulfat kembali
ke air yang melekat dipelat aki.

Aki ditunjukkan pada gambar 7 di atas telah sepenuhnya diisi ulang menggunakan
tegangan pengisian tetap 13,6-volt. aki dapat digunakan kembali. Perhatikan bahwa
beberapa sulfat timbal (sulfation) masih tetap di atas pelat. agar sepenuhnya pelat aki
bersih dari sulfation tegangan output charger harus berkisar 14,5 s/d 15 volt.
Stratifikasi Aki/Baterai

Stratifikasi Baterai ini disebabkan oleh fakta bahwa elektrolit di dalam baterai adalah
campuran air dan asam, dan, seperti semua campuran, satu komponen, asam, lebih
berat daripada air. Oleh karena itu, asam akan mulai menetap dan berkonsentrasi di
bagian bawah baterai (lihat Gambar 8).

Konsentrasi tinggi asam di bagian bawah baterai menyebabkan penumpukan sulfat


timbal (sulfation), yang mengurangi kapasitas penyimpanan baterai dan masa pakai
baterai. Untuk mencegah stratifikasi baterai, pengecasan harus diterapkan secara
berkala. pada tegangan sebesar (14,4 volt) setiap 21 jam selama 15 menit.

VRLA Battery (Valve-regulated lead-acid battery)


VRLA kepanjangan dari Valve Regulated Lead Acid yang memiliki sebutan lain SLA
(Sealed Lead Acid), di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Aki/ Baterai Kering/
tertutup.
Baterai jenis ini bersifat tertutup (sealed), sehingga penguapan/ evaporasi yang
dikeluarkan sangat kecil (rekombinasi) maka tidak memerlukan penambahan
cairan electrolyte selama masa pemakaian baterai tersebut. Proses
penguapan/ evaporasi pada baterai diatur oleh bagian yang disebut Valve (Katup).
Penggolongan Baterai VRLA berdasarkan teknologinya:
1. Teknologi AGM (Absorptive Glass Mate)
Cairan electrolyte terserap oleh lembaran separator fiber glass (serat kaca).
Pada Depth of Discharge (DoD) 30% baterai cycle life mencapai 1.400 cycle.
2. Teknologi GEL
Cairan electrolyte berbentuk gel yang bersifat lebih solid dan kaku (fixed).
Pada Depth of Discharge (DoD) 30% baterai cycle life mencapai 2.000 cycle.
Baterai VRLA menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan aki/batterai
asam timbal (Aki basah & MF).
Baterai dapat dipasang dalam posisi apapun, karena katup hanya beroperasi
pada kesalahan overpressure.
Bebas perawatan mengurangi inspeksi dan pemeliharaan.
Lebih Aman, karena sistem baterai ini dirancang untuk menjadi rekombinan dan
menghilangkan emisi gas/uap pada overcharge, maka tidak ada uap yang
dipancarkan selama operasi normal. (Uap dapat mengakibatkan korosi dan karat
pada logam bila terjadi kebocoran/retak).
Penggolongan Baterai VRLA berdasarkan penggunaannya:
1. Standby Use
Baterai bekerja mengeluarkan arus pada waktu sumber listrik utama tidak
bekerja.
Contoh pengaplikasian : pada UPS system, lampu emergency, dsb.
2. Cycle Use
Baterai bekerja mengeluarkan arus (discharging) kemudian dilanjutkan
proses charging, dilanjutkan proses discharging dan charging kembali, dst.
Proses 1X charging 1X discharging disebut satu siklus.
Contoh pengaplikasian : Baterai-baterai peralatan elektronika, kendaraan
bertenaga baterai seperti forklift, golf mobile, dan sebagainya.

Baterai VRLA (Valve Regulated Lead Acid)


Baterai VRLA adalah baterai lead-acid terisolasi dengan tingkat pemeliharaan rendah.
Pada baterai ini aliran masuk dan keluar gas dari sel dibatasi, oleh karenanya disebut
valve regulated. Baterai VRLA merupakan baterai yang unik karena mengandung
bahan elektrolit (asam) yang tersimpan dalam absorben atau terimobilisasi di dalam
separator (pemisah).
Elektrolit umunya terserap atau terimobilisasi dalam dua cara:
Elektrolit terserap: Material tinggi pori terbuat dari serat kaca mikro yang sebagian diisi
dengan elektrolit bertindak sebagai pemisah. Juga disebut AGM (Absorbed Glass Mat).
Elektrolit Gel: Gelled electrolyte: Silika yang telah diasapi dikeraskan menjadi gel yang
bebas tersebar dalan kontaiter tersebut. Selama mengisi, gel mengering
mengakibatkan retakan lebih dan memberikan celah antara positif dan negatif, sering
disebut sebagai sel gel.
Keuntungan:
Bebas pemeliharaan
Berumur lebih panjang
Memiliki kapasitas yang besar (high-rate capacity)
Memiliki efisiensi pengecasan (high charge efficiency)
Tidak memiliki memory effect yaitu apabila saat mengisi baterai hanya
dilakukan sampai sebesar 60%,maka suatu saat baterai akan lupa bahwa masih
ada ruang sebesar 40% yang belum terisi. Baterai akan menganggap 60% adalah
100% alias baterai terisi penuh. Jadi apabila mengisi baterai jenis ini harus benar-
benar selalu penuh agar tidak terjadi memori effect.
Tetapi efek memori tersebut hanya terjadi pada tipe baterai lama seperti NiCad
dan NiMH. NiCad dan NiMH jg termasuk jenis aki/akumulator/accu, jadi tidak akan
ada memori effect selain pada NiCad dan NiMH.
Status pengecasan dapat ditentukan dengan mengukur voltase
Relatif murah
Terdapat dalam berbagai ukuran dan voltase mulai dari unit tunggal (2 V) hingga 48V atau
lebih.
Kerugian:
Tidak bisa disimpan dalam keadaan drop
Relatif Relatively low-energy density
Siklus lebih rendah daripada baterai NiCad
Keadaan panas dapat menyebabkan kerusakan pengisian atau kesalahan
pengkondisian panas
Lebih sensitif terhadap temperatur daripada baterai lead-acid konvensional.
Berdasarkan sumber BatteryUniversity.com, heat reduces the life of VRLA. Most
batteries are enclosed in spaces without proper ventilation or cooling. Every 8C
(15F) rise in temperature cuts the battery life in half. A VRLA battery, which would
last for 10 years at 25C (77F), will only be good for 5 years if operated at 33C
(95F). Once damaged by heat, no remedy exists to improve capacity.
Panduan singkat:
Selalu simpan dalam kondisi prima. Jangan pernah dibiarkan dalam keadaan
voltase dibawah 2,10 V. Selalu lakukan pengisian setiap enam bulan atau pada
saat direkomendasikan. Hindari kelebihan pengisian hingga terulang, lakukan
pengecasan lebih sering.
Cegah sulfation dan terjadinya korosi pada grid dengan memilih pengisian yang
benar dan voltase yang benar. Jika memungkinkan, lakukan pengecasan hingga
penuh sekitar 14 jam.
Untuk mengembalikan proses sulfasi, naikkan voltase di atas 2,4V per sel
selmama beberapa jam.
Hindari [engoperasian baterai lead-acid pada kenaikan suhu dari suhu sekitarnya.
Penggunaan VRLA:
Fork Lifts
Uninterruptible Power Supplies
Emergency Lighting
Wheelchairs
Telecom Back-Up Power Supplies
Lawn and Garden Tools
Engine Starters

Baterai Lead-Acid

Baterai menggunakan reaksi kimia agar bekerja saat digunakan dan memproduksi
perbedaan voltase di antara terminal luarnya.
Baterai Lead-Acid

Reaksi lead dan lead oxide dengan elektrolit asam sulfat memproduksi voltase,
menyediakan energi ke dan tahanan ekternal yang dilepaskan baterai.

Mengisi Baterai Lead-Acid

Reaksi pelepasan dapat dibalikkan dengan mengaplikasikan voltase dari sumber


pengecasan.

Anda mungkin juga menyukai